Keteranagan:
Buku KIA : buku kesehatan ibu dan anak
KPSP : kuesioner pra skrining perkembangan
TDL : tes daya lihat
TDD : tes daya dengar
BKB : bina keluarga balita
TK : tanan kanak-kanak
Di sebuah keluarga terdapat ibu dengan satu anak laki-lakinya yg bernama prayoga. Yoga
merupakan anak pertama yg berusia 5 tahun dan dia baru masuk sekolah TK. Yoga memiliki
sifat yg hiperaktif sehingga membuat ibunya merasa lemas dan takut. Ibunya sering mendapat
teguran dari sekolah tetapi tidak mempunyai waktu karena sibuk dengan pekerjaanya.
Berikut Role Play
Ibu : yoga... bangun sayang bangun nak...Udah pagi tuh... yoga kan harus sekolah sayang....
(sambil membuka pintu kamar yoga)
Ibu : ayo nak mandi sekarang... trus pakai bajunya trus sarapan ya nak... setelah itu nanti
perginya naik becak ya nak...
Yoga : gak mau... yoga maunya mama yg antarin...
Ibu : gak bisa sayang, mama harus kerja... kalau mama gak kerja kita makannya gimana?
Tidak berapa lama kemudian datanglah sebuah becak yg biasa menjadi langganannya
sekolah. Setelah beberapa kemudian yoga telah sampai ke sekolah sesampainya di sekolah yoga
mulai mengganggu dan menjahili temannya.
Yoga : andi... andi... sini deh kamu...
Andi menangis, kemudian berlari menjumpai ibu guru dan menceritakan kejadian yg terjadi.
Beberapa menit kemudian yoga di panggil oleh ibu guru.
Karena hal ini sudah terjadi maka ibu guru berinisiatif pd saat pulang sekolah nanti ibu
guru akan menyampaikan kejadiannya ini pada ibu yoga.
Keesokan harinya ibu guru, ibu dan yoga datang konsul ke klinik bidan.
Ibu : begini bu, maksud kedatangan saya ingin konsultasi keada ibu.
Bidan : konsultasi mengenai apa itu bu?
Ibu : mengenai kenakalan anak saya bu.
Bidan : oh ini ya bu! Siapa namanya nak?
Yoga :namaya prayoga, ibu kok jelek banget sih?
Bidan : ibu memang jelek sayang gak kek yoga ganteng.
Yoga ; maam... mama... yoga mau itu ma...
Ibu : mau apa sayang?
Yoga : itu loh ma yang itu...
Ibu : nanti kita beli ya sayang.
Yoga : gak mau! Yoga maunya sekarang, kalo gak yoga pecahin ini ya...!
Bidan : ya udah bu berikan saja dari pada yoga nangis.
Ibu : inilah bu yg bikin saya bingung,bandelnya itu luar biasa loh bu,
kelakuannyalain dari anak yg lainnya
Bidan : baiklah bu saya akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
apakah memang benar yoga mengalami kelainan dari anak-anak lain.
1. Apakah yoga tidak kenal lelah atau aktivitas yh berlebihan?
2. Apakah mudah menjadi gembira, impusive?
3. Apakah suka mengganggu anak-anak lain?
4. Apakah gagal menyelesaikan kegiatan yg telah dimulai, rentang perhatian pendek?
5. Menggerakkan anggota badan atau kepala secara terus menerus?
6. Apakah kurang perhatian, mudah teralihkan?
7. Apakah permintaannya harus segera di turuti?
8. Apakah sering dan mudah menangis?
9. Suasana hatinya mudah berubah dengan cepat dan drastis?
10. Ledakkan kekesalan tingkah laku eksplosif dan tak terduga?
Bidan : menurut hasil pengamatan saya anak ibu ini memang mengalami
HIPERAKTIVITAS, artinya anak ibu memilki sifat yg lain yg tidak mengenal
lelah dan selalu ingin beraktivitas.
Ibu : jadi bagaiman cara mengatasinya?
Bidan : luangkan waktu ibu untuk yoga, untuk menjaganya dan untuk mengetahui
perkembangan serta perubahan yoga. Agar yoga mendapatkan perhatian dan kasih
sayang dari ibu, jangan biarkan yoga tumbuh dengan sifat yg seperti ini, kurangi
kesibukan ibu agar ibu ada waktu untuk yoga baik disekolah maupun di rumah.
Ibu : baiklah bu saya akan melakukan saran ibu bidan ini. Kalau begitu kami permisi
pulang dulu bu, terimakasih atas bantuan ibu.
Bidan : kalau begitu mari saya antar bu ke depan.
Ibu : mari bu, assalmualaikum...
Bidan : walaikumsalam...
DAFTAR PUSTAKA
Niken meilania, Nanik Setiyawati, Dwiana Estiwidana, Sumarah. 2009. Kebidanan Komunitas.
Penerbit Fitramaya. Yogyakarta