http://draguscn.wordpress.com/clinics/alat/kuesioner-pra-skrining perkembangan-kpsp/)
Indikasi 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72 bulan
Kontraindikasi –
Petugas 1. Guru Jurusan Keperawatan SMK TRISAKTI Gemolong
2. Perawat/Bidan
3. Kader Posyandu
4. Siswa Tk. XI Jurusan Keperawatan
Persiapan 1. Menjelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
pasien 2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Persiapan Memberikan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman.
lingkungan
Persiapan alat 1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. Bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. Kerincingan,
5. Kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. Benda-benda kecil seperti kismis/ potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm
Prosedur 1. Menghitung umur anak (tanggal, bulan, tahun)
Bila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh: bayi umur 3
bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan.Bila umur bayi 3 bulan 15 hari
dibulatkan menjadi 3 bulan.
a. Buka kuesioner KPSP sesuai dengan umur anak
b. Menjelaskan tujuan KPSP pada orangtua
c. Menanyakan isi KPSP sesuai urutan atau melaksanakan perintah sesuai KPSP
d. Interprestasi hasil KPSP
Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)
Hitung jawaban Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan
perkembangan (S)
Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.
2. Tindak Lanjut
Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)
Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.
Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan
dengan umur dan kesiapan anak.
Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah
mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari
yang terarah.
Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.
Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)
Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan
lebih sering .
Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak.
Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan
adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya.
Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama
pada saat anak pertama dinilai.
Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa
semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.
Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.
Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA.
Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas
klinik tumbuh kembang.
Untuk Anak dengan Penyimpangan perkembangan (P)
Segera rujuk ke Rumah Sakit
Tulis jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan
(mis. gerak kasar, halus, bicara & bahasa, sosial dan kemandirian)
DDST adalah salah satu metode screening terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukanlah tes
diagnostik atau tes IQ. (Soetjiningsih, 1998).
DDST digunakan untuk menaksir perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa dan
motorik kasar pada anak umur 1 bulan sampai 6 tahun.
Dalam DDST terdapat 125 tugas-tugas perkembangan dimana semua tugas perkembangan itu
disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut
sektor perkembangan, yang meliputi :
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya, seperti:
1. Menatap muka
3. Tersenyum spontan
4. Mengamati tangannya
6. Makan sendiri
7. Tepuk tangan
8. Menyatakan keinginan
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan dalam:
3. Memegang icik-icik
4. Mengikuti 1800
5. Mengamati manik-manik
6. Tangan bersentuhan
7. Meraih
8. Mencari benang
9. Menggaruk manik-manik
23. Mencontoh O
29. Mencontoh ð
c. Language (Bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara
spontan yang meliputi :
1. Bereaksi
2. Bersuara
3. Oooo ? Aaaah
4. Tertawa
5. Berteriak
8. Satu silabel
12. Mengoceh
14. 1 kata
15. 2 kata
16. 3 kata
17. 6 kata
29. Mengetahui
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, meliputi kemampuan dalam:
1. Gerakan seimbang
2. Mengangkat kepala
7. Membalik
18. Lari
21. Melompat
Pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa setiap kali skrining biasanya hanya berkisar antara
20-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama, hanya sekitar 15-20 menit saja
3. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara
menilainya.
1. Tahap pertama : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia 3 – 6 bulan, 9
– 12 bulan, 18 – 24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun.
2. Tahap kedua : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan
pada tahap pertama kemudian dilarutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.
c. Penilaian
Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas (No Opportunity: N.O). Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis,
yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah itu dihitung
pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan
pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam normal, abnormal, meragukan (Questionable) dan tidak
dapat dites (Untestable).
1. Abnormal
- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1 sektor
atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus
pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
2. Meragukan
- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama
tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.
4. Normal
Agar lebih cepat dalam melaksanakan skrining, maka dapat digunakan tahap pra skrining
dengan menggunakan :
1. DDST Short Form, yang masing-masing sektor hanya diambil 3 tugas (sehingga
seluruhnya ada 12 tugas) yang ditanyakan pada ibunya. Bila didapatkan salah satu gagal atau
ditolak, maka dianggap “suspect” dan perlu dilanjutkan dengan DDST lengkap.
Bentuk kuisioner ini digunakan bagi orang tua yang berpendidikan SLTA ke atas dapat diisi
orang tua di rumah atau pada saat menunggu di klinik. Dipilih 10 pertanyaan pada kuisioner
yang sesuai dengan umur anak. Kemudian dinilai berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
dan pada kasus yang dicurigai dilakukan tes DDST lengkap. (Soetjiningsih, 1998)
Terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh-kembang anak, yaitu:
1. Faktor Genetik
Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan
patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa. Seperti sindrom Down, sindrom Turner
yang disebabkan oleh kelainan kromosom.
2. Faktor Lingkungan
- Radiasi
- Infeksi (Torch, Varisela, Coxsakie, Echovirus, Malaria, Lues, HIV, polio, campak,
teptospira, virus influenza, virus hepatitis)
- Stres
- Imunitas
- Anoksia embrio
1. Lingkungan Biologis, antara lain: Ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan
kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme, hormon.
2. Faktor Fisik, antara lain: cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah, sanitasi,
keadaan rumah, radiasi.
3. Faktor Psikososial, antara lain: stimulasi, motivasi belajar, hukuman yang wajar,
kelompok sebaya, stres, sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak-orang tua.
4. Faktor Keluarga dan Adat Istiadat, antara lain: pekerjaan/ pendapatan keluarga,
pendidikan ayah/ibu, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas rumah tangga,
kepribadian ayah/ibu, adat-istiadat, norma-norma, agama, urbanisasi, kehidupan politik
dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, angaran, dll.
(Soetjiningsih, 1998)
VI. Stimulasi dasar atau kebutuhan dasar untuk tumbuh-kembang yang diberikan Ibu
pada anak
- Sandang
- Emosi
- Psikososial
- Kasih sayang
1. Fisioterapi
2. Terapi okupasi
3. Terapi wicara
4. Terapi bermain
5. Terapi pijat
8. Edukasi
Stimulasi yang diberikan orang tua dan tenaga profesional berupa stimulasi sensori yang
terintegrasi meliputi:
1. Penglihatan
2. Pendengaran
3. Proprioseptif raba
4. Sentuhan
5. Keseimbangan