Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

(PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR)


STANDAR No. Dokumen 04 / BPM / 2021
PROSEDUR No. Revisi 0
OPERASIONAL Leni Shamarotul Laillah, A.Md.Keb
Tanggal Terbit 20 Agustus 2021
No. STR : 13 02 5 2 2 21-4101851
Halaman 1/3

Pengertian Suatu tindakan pemeriksaan yang dilaksanakan untuk mendeteksi adanya


komplikasi pada bayi baru lahir pada 24 jam pertama.
Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan fisik pada bayi baru
lahir
Referensi 1. JNPK-KR, 2012, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui
Dini, JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-US,
Modul. Jakarta.
2. Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, 2012. Pelayanan
Kesehatan Neonatal Esensial. Kemenkes RI
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Penlight : 1 buah
2. Meteran gulung : 1 buah
3. Stetoskop bayi : 1 buah
4. Termometer digital (disertai ujung lentur) : 1 buah
5. Kom kecil berisi tissue secukupnya : 1 buah
6. Bengkok : 1 buah
7. Kain pernel : 1 buah
8. Kom tutup berisi air DTT : 1 buah
9. Mikrotoir (alat mengkukur tinggi badan) : 1 buah
10. Timbangan bayi : 1 buah
11. Celemek : 1 buah
12. Baskom berisi cairan klorin 0.5 % : 1 buah
13. Baskom berisi air DTT : 1 buah
14. Tempat sampah medis : 1 buah
15. Tempat sa,mpah non medis : 1 buah
16. Handuk tangan pribadi : 1 buah
17. Bak instrumrn sedangn steril : 1 buah
18. Sarung tangan DTT : 2 pasang
19. Pengikat tali pusat steril/DTT
20. Tongue spatel plastik yang ujungnya sudah dibungkus kasa : 1
buah

B. Persiapan Dini
1. Memakai celemek / barak shot.
2. Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dan di air mengalir
lalu keringkan.
3. Memakai sarung tangan DTT.

1. Menilai keadaan umum


a. Menilai keseluruhan (perbandingan bagian tubuh bayi
proporsional/tidak)
b. Bagian kepala, badan dan ekstremitas (pemeriksaan
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
(PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR)
STANDAR No. Dokumen 04 / BPM / 2021
PROSEDUR No. Revisi 0
OPERASIONAL Leni Shamarotul Laillah, A.Md.Keb
Tanggal Terbit 20 Agustus 2021
No. STR : 13 02 5 2 2 21-4101851
Halaman 1/3

adanya kelainan)
c. Tonus otot, tingkat aktifitas (gerakan bayi aktif atau tidak)
d. Warna kulit dan bibir (kemerahan/kebiruan)
e. Tangis bayi (melengking, merintih, normal)

2. Tanda-tanda Vital
a. Pemeriksaan laju nafas dengan melihat tariksn nafas pada
dada menggunakan petunjuk waktu. Laju nafas normal 40-
60 permenit, tidak ada wheezing dan ronchi.
b. Periksa laju jantung dengan menggunakan stetoskop dan
petunjuk waktu. Laju jantung normal 100-120 permenit,
tidak terdengan murmur jantung.
c. Periksa suhu dengan menggunakan termometer aksila.
Suhu normal 36,5 – 37,2° C.

3. Melakukan penimbangan berat badan. Sebelum menimbang


bayi, letakan kain pada timbangan agar bayi tidak kehilangan
panas. Berat badan lahir normal adalah 2500 gram – 4000 gram.
4. Melakukan pengukuran panjang badan. Pengukuran dilakukan
dari ujung kepala sampai tumit, panjang badan yg normal adalah
45 – 50 cm.
5. Memeriksa bagian kepala bayi
a. Memeriksa fontanel / ubun-ubun : Fontanel anterior (ubun-ubun
besar), dan Fontanel posterior (ubun-ubun kecil)
b. Memeriksa sutura untuk memastikan adanya molase.
c. Penonjolan atau daerah mencekung. Periksa adanya kelainan
baik karena adanya trauma persalinan (caput succedaneum,
cephal hematoma) atau adanya cacat kongenital (hydrocephalus).
d. Mengukur lingkar kepala untuk mengukur ukuran fontal
occipitalis kepala bayi.
6. Memeriksa mata akan tanda-tanda infeksi dan kelainan. Untuk
menilai ada tidaknya starbismus (koordinasi gerakan mata yang
belum sempurna), kebutaan, seperti jarang berkedip atau
sensitifitas terhadap cahaya berkurang, katarak kongenital,
apabila terlihat pupil yang berwarna putih.
7. Memeriksa telinga akan dihubungkan letak dengan mata dan
kepala serta ada tidaknya gangguan pada pendengaran.
8. Memeriksa hidung dan mulut langit-langit, bibir, dan reflek
hipas dan rooting. Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti
labiopakatoskizis.
9. Memeriksa leher bayi. Perhatikan adakah pembesaran atau
benjolan dengan mengamati pergerakan leher apabila terjadi
keterbatasan dalam pergerakannya maka kemungkinan terjadi
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
(PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR)
STANDAR No. Dokumen 04 / BPM / 2021
PROSEDUR No. Revisi 0
OPERASIONAL Leni Shamarotul Laillah, A.Md.Keb
Tanggal Terbit 20 Agustus 2021
No. STR : 13 02 5 2 2 21-4101851
Halaman 1/3

kelainan pada tulang leher seperti kelainan tiroid.


10. Memeriksa dada perhatian bentuk dada dan puting susu bayi.
Jika tidak simetris kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks,
hernia diafragma.
11. Memeriksa bahu, lengan, dan tangan. Perhatikan gerakan dan
kelengkapan jari tangan untuk mengetahui adanya kelemahan,
kelumpuhan, dan kelainan bentuk jari.
12. Mengkaji adanya reflek moro: melakukan rangsangan dengan
suara keras secara tiba-tiba, maka bayi akan melengkung
punggungnya, kaki dan tangan akan melakukan gerakan ekstensi
dan lengan akan tersentak ke atas dengan telapak tangan ke atas
dan ibu jarinya bergerak fleksi.
13. Memeriksa bagian perut. Perhatikan bagaimana bentuk adakah
penonjolan sekitar tali pusat, perdarahan tali pusat, dan benjolan.
14. Memeriksa genetalia. Yang perlu diperhatiakan:
a. Laki-laki
 Testi berada pada skrotum dan pastikan jumlahnya,
normal : 2 buah
 Penis berlubang dan pastikan lubang ada di tengah dan di
ujung penis
b. Perempuan
 Vagina berlubang
 Uretra berlubang
 Terdapat labia minora dan labia mayora
15. Memeriksa tungkai dan kaki. Periksa gerakan dan kelengkapan
jari kaki untuk mengetahui adanya kelemahan, kelumpuhan, dan
kelainan bentuk jari.
16. Memeriksa punggung. Observasi dan lakukan perabaan pada
punggung untuk memastikan tidak ada cekungan/benjolan/spina
bifida.
17. Memeriksa anus. Pastikan adanya lubang anus (telah
mengeluarkan meconium).
18. Memeriksa kulit. Perhatikan adanya verniks, pembengkkakan
atau bercak hitam serta tanda lahir.

Anda mungkin juga menyukai