Anda di halaman 1dari 65

ASUHAN KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI MANAJEMEN NYERI

SINTESIS JURNAL PENANGANAN NYERI DENGAN YOGA

OLEH:
ANASTESIOLOGI B

1) Ni Luh Desi Purnama Sari (17D10090)


2) Melza Silvia (18D10084)
3) Muh. Adnan Ramadhan (18D10085)
4) Ni Luh Riskayani (18D10086)
5) Ni Made Sri Dwipayani (18D10087)
6) Ni Made Adnya Darmadi (18D10088)
7) Ni Made Gina Astuti (18D10089)
8) Ni Made Intan Kumala Dewi(18D10090)
9) Ni Made Isa Riantini (18D10091)
10) Ni Made Maha Laxmi (18D10092)
11) Ni Made Melani (18D10093)

PRODI D-IV KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan karunia dan rahmatnya kepada kita semua, sehingga
penulis telah menyelesaikan tugas pada mata kuliah Asuhan Keperawatan
Anastesiologi Manajemen Nyeri yaitu makalah dengan judul “Sintesis Jurnal
Penanganan Nyeri Dengan Yoga” dengan tepat waktu.
Adapun kendala dan masalah ketika penulisan makalah ini dikarenakan
kami sebagai penulis masih kurangnya wawasan dan ilmu yang kami miliki,
apabila kami tidak dibantu oleh pihak-pihak yang terkait, mungkin kami akan
mengalami kesulitan dalam penyusunan makalah, maka kiranya dengan ini
izinkan kami mengucapkan rasa terima kasih kami kepada seluruh pihak-pihak
yang telah membantu kami menyelesaikan tugas makalah ini.
Demikian kata pengantar dari kami apabila ada kesalahan atau kekurangan
dalam penulisan silahkan berikan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan penulisan makalah ini. Terimakasih semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.

 
 Denpasar, 7 April 2021

 
Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri punggung bawah (NPB) atau Low Back Pain (LBP)
merupakan salah satu keluhan nyeri yang sering dijumpai dalam praktek
sehari – hari. Hampir semua orang pernah mengalami keluhan nyeri
punggung bawah, nyeri punggung bawah adalah kondisi nyeri kronik
minimal keluhan 3 bulan disertai adanya keterbatasan aktivitas yang
diakibatkan nyeri apabila melakukan pergerakan atau mobilisasi. Nyeri
punggung bawah adalah gejala, bukan suatu penyakit, dan memiliki
banyak penyebab. NPB biasanya disebabkan oleh faktor biologis,
psikologis dan sosial. Ketiga faktor tersebut dapat menyebabkan terjadinya
stress, mengganggu kulalitas hidup, mengganggu hubungan dengan
lingkungan, perubahan fisik (sistem saraf, hormon, imunitas, tendon, otot,
tulang dan sendi.
Keluhan low back pain menempati urutan kedua sebagai keluhan
medis paling sering setelah penyakit saluran nafas atas. Masalah nyeri
punggung dimulai pada usia dewasa muda dengan puncak prevalensi usia
25-60 tahun dan prevalensi low back pain pada laki – laki 26,5%
sedangkan pada wanita 30,5%. Data epidemiologi mengenai nyeri low
back pain di Indonesia diperkirakan angka prevalensi low back pain
sekitar 7,6 % sampai 37%. Namun berdasarkan laporan tahunan dari Dinas
Kesehatan Kota Cimahi bahwa penyakit low back pain di Puskesmas
Cimahi Tengah tahun 2017 berjumlah 166 orang dengan jumlah kasus
menurut golongan umur 20-44 tahun sebanyak 28 orang dan umur 45-55
tahun sebanyak 35 orang.
Kebanyakan orang dengan sakit punggung biasa timbul karena
dekondisi, aktivitas yang berkurang menyebabkan hilangnya kapasitas
fungsional. Efeknya terjadi penurunan gerakan, kehilangan kekuatan otot
dan daya tahan dan fleksbilitas. Upaya dalam mengurangi nyeri dapat

1
dilakukan dua intervensi yaitu terapi farmakologis atau nonfarmakologis.
Salah satu bentuk terapi nonfarmakologis adalah terapi komplementer
(senam yoga) yang efektif untuk mengurangi nyeri low back pain karena
paling banyak merancang latihan untuk tulang belakang. Latihan yoga
akan melenturkan dan menguatkan sistem tulang, otot, dan sendi – sendi
menjadi lebih fleksibel sehingga tidak mudah cedera.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi yoga ?
2. Apa manfaat yoga ?
3. Apa definisi low back pain ?
4. Apa penyebab low back pain ?
5. Bagaimana mekanisme kerja yoga terhadap low back pain ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang terapi yoga sebagai penanganan nyeri
non farmakologis.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian yoga.
b. Untuk mengetahui manfaat yoga.
c. Untuk mengetahui definisi low back pain.
d. Untuk mengetahui penyebab low back pain.
e. Untuk mengetahui mekanisme kerja yoga terhadap low
back pain.

D. Manfaat
Manfaat dari penulis ini diharapkan agar dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman serta dapat mengaplikasikan di dunia
praktik.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Yoga
Secara etimologi, kata yoga diturunkan dari kata “yuj”
(sansekerta), “yoke” (Inggris), yang berarti “penyatuan”. Yoga berarti
penyatuan kesadaran manusia dengan sesuatu yang lebih luhur, trasenden,
lebih kekal dan ilahi. Yoga melibatkan proses pelatihan fisik dan mental
menuju realisasi diri, yang latihannya memiliki delapan komponen
anggota tubuh. Delapan komponen pedoman perilaku dalam masyarakat,
disiplin pribadi, postur atau pose (“asana”), pernapasan, konsentrasi,
kontemplasi, meditasi dan penyerapan atau keheningan.
Seperti dijelaskan secara klasik, pose yoga hanya terdiri dari satu
dari delapan komponen dari disiplin kesehatan fisik, mental, dan spiritual
yang lebih luas. Yoga Hatha modern biasanya menggabungkan elemen
pemosisian postur tubuh, pernapasan, konsentrasi, dan meditasi. Program
yoga Hatha biasanya melibatkan kelompok yang dipimpin oleh seorang
instruktur selama sesi 60–90 menit. Instruktur memberikan panduan untuk
postur, pernapasan, dan fokus yang benar. Mereka sering kali mendorong
citra diri yang positif.
Ada gaya yoga lain dan pengalaman dalam satu gaya atau kelas
bisa sangat berbeda. Intensitasnya dapat berkisar dari yang lembut hingga
yang berat, dengan beberapa jenis yoga memberikan latihan
kardiovaskular, dan yang lainnya berfokus pada relaksasi dan ketenangan.
Faktor pengalaman lain berasal dari pusat yoga itu sendiri, yang dapat
memberikan rasa sosial dan spiritual komunitas. Mereka sering kali
mendorong citra diri yang positif.

3
B. Manfaat Yoga
Secara umum terdapat tiga manfaat yang didapat dari yoga antara lain
manfaat yoga bagi organ tubuh, manfaat yoga bagi fisik, dan manfaat yoga
bagi psikis.

1. Manfaat yoga bagi organ tubuh


a) Sistem Pernafasan
Beberapa manfaat yoga terhadap sistem pernapasan antara lain
meningkatkan kapasitas pernapasan, memperbaiki pengaturan
napas, menambah suplai oksigen dan mempraktikkan napas yoga
lengkap yang dipadu dengan asana meiliki efek terapi. (Somvir,
2006)
b) Jantung
Berlatih yoga akan memberikan manfaat langsung pada jantung,
yaitu menurunkan laju atau frekuensi detak jantung (efek
kronotropik negatif) dan meningkatkan kekuatan kontraksi jantung
(efek inotropik positif), sehingga para peyoga memiliki detak nadi
relatif lambat seperti para atlet. (Somvir, 2006)
c) Pembuluh Darah
Manfaat yoga pada pembuluh darah antara lain dapat membantu
mengembalikan darah ke jantung, memperbaiki sistem pembuluh
darah kecil, meningkatkan sirkulasi darah sampai dengan tingkat
sel, membersihkan kerak kolesterol dan melancarkan aliran darah
dan menormalkan tekanan darah. (Somvir, 2006)
d) Darah
Pengaruh latihan yoga pada sel darah merah adalah memperkaya
oksigen sehingga oksigenasi sel membaik. Yoga juga membuat sel-
sel darah putih bekerja dan bergerak lebih aktif sebagai mekanisme
pertahanan tubuh. Selain itu distribusi dan aliran darah akan
menjadi lebih baik dan merata. (Somvir, 2006)

4
2. Manfaat yoga bagi fisik
Adapun manfaat yoga bagi fisik manusia antara lain adalah:
a) Kekuatan dan Daya Tahan Tubuh
Beberapa gaya dari yoga seperti ashtanga dan power yoga adalah
yang paling kuat dibandingkan yang lain. Mempraktikkan salah
satu dari gaya ini akan membantu meningkatkan otot Anda. Gaya
yoga yang lain seperti lyengar yoga, yang hanya berfokus pada
sedikit gerakan dan pengaturan posisi yang lebih tepat, bisa
meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh. (Somvir, 2006)
b) Postur
Dengan peningkatan fleksibilitas dan kekuatan akan menghasilkan
postur tubuh yang lebih baik. Banyaknya gaya berdiri dan duduk
akan mengembangkan kekuatan inti. (Somvir, 2006)
3. Manfaat yoga bagi psikis
a) Mengurangi Stres dan Lebih Tenang
Beberapa gaya yoga menggunakan teknik meditasi khusus untuk
membuat pikiran yang sering stres menjadi lebih tenang. Gaya
yoga lainnya juga tergantung pada teknik bernafas yang mendalam
untuk memfokuskan pikiran yang membuat pikiran menjadi lebih
tenang. Beberapa manfaat yoga anti-stres dihubungkan dengan
biochemical misalnya terjadi penurunan catecholamines, yaitu
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dalam respon
terhadap stres. Menurunkan tingkat hormon neurtransmitter,
dopamine, norepinephrine, epinephrine dan menciptakan rasa
tenang. (Somvir, 2006)
b) Konsentrasi dan mood yang lebih baik
Hampir setiap siswa yang mengikuti kelas yoga merasa lebih
bahagia dan puas. Manfaat yoga yang didapat adalah adanya
peningkatan aliran oksigen ke otak. Yoga juga disarankan sebagai
terapi untuk meringankan gejala obsessive dan disorder. (Somvir,
2006)

5
C. Pengertian Low Back Pain
Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu
gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang
kurang baik (Maher, 2002). Nyeri punggung bawah atau low back pain
adalah kelainan umum yang melibatkan otot dan tulang, sumber rasa sakit
yang dialami individu ini adalah karena cidera pada struktur jaringan lunak
yang meliputi otot, fascia dan ligament (Kirthika, 2016).
Nyeri Punggung Bawah Myogenik atau nyeri punggung bawah
yang berhubungan dengan stress/ strain otot punggung, tendon, dan
ligament yang biasanya dirasakan setelah melakukan aktifitas berlebihan,
seperti mengangkat beban berat dengan posisi yang salah, terlalu lama
membungkuk, berdiri atau duduk yang terlalu lama dengan posisi yang
salah, nyeri punggung bawah yang timbul dapat mengakibatkan
kehilangan dan menganggu produktivitas kerja. Faktor resiko yang dapat
mepengaruhi timbulnya low back pain antara lain umur, jenis kelamin,
indeks massa tubuh (IMT), masa kerja, dan kebiasaan olahraga. Nyeri
Punggung Bawah myogenic adalah gangguan muskuloskeletal tanpa
disertai dengan gangguan neurologis antara vertebra thorakal 12 sampai
dengan bagian bawah pinggul (Wheeler, 2013).
Low back pain merupakan suatu nyeri pada daerah punggang
bawah yang dihasilkan dari rangsangan fisik atau sikap tubuh yang buruk
(poor posture), merupakan suatu proses kumulatif yang menyebabkan
punggung bagian bawah di bawah tekanan mekanik yang berat yang
menyebabkan penurunan disabilitas dan keterbatasan gerak sendi
lumbosacral. Nyeri punggung bawah berhubungan dengan unsur miogenik
dengan stress atau strain otot punggung bawah, tendon, ligament yang
biasanya melakukan aktivitas sehari hari secara berlebihan.

D. Penyebab Low Back Pain


1. Perubahan postur tubuh biasanya karena trauma primer dan sekunder.
2. Trauma primer seperti : Trauma secara spontan, contohnya kecelakaan.

6
3. Trauma sekunder seperti : Adanya penyakit HNP, osteoporosis,
spondilitis, stenosis spinal, spondilitis,osteoartritis.
4. tidak stabilan ligamen lumbosacral dan kelemahan otot.

E. Mekanisme yoga terhadap penurunan nyeri Low Back Pain


Intervensi yang dapat di gunakan untuk mengatasi masalah Nyeri
Punggung Bawah tersebut adalah dengan melakukan senam, seperti yang
di diantaranya adalah senam yoga. Yoga di implementasikan untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih sehat, lebih bugar, tidak mudah sakit.
Teknik yoga beraneka ragam sesuai dengan cabang yoga yang disesuiakan
dengan kebutuhan khusus para pelaku yoga diantaranya hatha yoga.
Latihan hatha yoga terdiri dari postur (asana), teknik bernapas
(pranayama), dan teknik visualisasi, relaksasi, serta meditasi. Latihan
hatha yoga telah terbukti bagi segala usia menjadi salah satu cara yang
paling efektif untuk membuat dan mempertahankan gaya hidup sehat (Jan
Maddern, 2004).
Gerakan-gerakan latihan yoga berfokus pada fleksibilitas tulang
belakang dimana tulang belakang memiliki fungsi penting dalam sistem
persarafan tubuh. Dengan menjaga fleksibilitas dan kekuatan tulang
belakang, sirkulasi meningkat sehingga suplai nutrisi dan oksigen menuju
saraf menjadi lancar pula (Narasimhan dan Prasad, 2012). Selain itu,
latihan yoga juga dapat meningkatkan propioseptif dan keseimbangan
Kebanyakan orang tidak menggunakan kapasitas maksimal paru-paru
ketika bernafas. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang dapat
memengaruhi pola pernafasan seperti membungkukkan bahu ketika
bernafas atau adanya tekanan berlebihan pada leher dan punggung.
Salah satu unsur yoga yaitu Pranayama berfokus pada pernafasan
yang baik dan dalam melalui teknik pernafasan abdominal atau diafragma.
Teknik pernafasan ini lebih baik dibandingkan teknik pernafasan clavicula
maupun thorax karena dapat mengalirkan udara ke bagian terbawah dan
terbesar dari paru-paru. Dengan latihan yoga, aliran darah menjadi lebih

7
lancar dan meningkatkan kadar hemoglobin sehingga menyokong suplai
oksigen lebih banyak menuju sel-sel tubuh.
Selain menjaga kebugaran jasmani, yoga juga memiliki manfaat
bagi kesehatan mental seperti menenangkan pikiran, meningkatkan
kepercayaan diri, efisiensi, perhatian, mengurangi iritabilitas, serta
menciptakan pandangan positif terhadap hidup. Yoga memicu
penghambatan area posterior atau simpatis pada hipotalamus. Proses ini
menyebabkan respon simpatis tubuh terhadap stres dapat dioptimalkan dan
mengembalikan mekanisme refleks autonom yang terkait dengan stress.

8
BAB III

SINTESIS TABEL
A. Sintesis Table
N Penulis/Tahun Tujuan Metode Penelitian Hasil Kritik
o Penelitian

1. Rahmadona, Tujuan a. quasi eksperimen a. Hasil utama sesuai


Kartika Sri penelitian ini dengan rancangan tujuan penelitian : -
Dewi adalah two groups pretest dapat mengurangi
Batubara Menentukan posttest design tekanan pada bagian
(2019) efektifitas yang bertujuan posterior dan lumbal
metode untuk mengetahui serta mengembalikan
William’s efektivitas metode gerakan dan kekuatan
flexion dan William’s flexion pada punggung
yoga terhadap dan yoga terhadap bawah yang
intensitas nyeri intensitas nyeri membantu
punggung punggung bawah menurunkan dan
bawah pada pada ibu hamil mencegah kembalinya
ibu hamil trimester III. nyeri punggung

9
trimester III b. Tempat dan waktu bawah.
pengumpulan data
Pengumpulan data b. Hasil-hasil terkait
dilakukan pada dengan masalah yang
bulan Agustus diteliti : Smirnov Test
hingga Oktober dengan hasil nilai
2019 di kelas-kelas p=0,267 (P>0.05)
ibu hamil yang yang berarti data
tersebar di Kota terdistribusi normal
Tanjungpinang. dan uji homogenitas
c. Populasi : semua varian dengan
ibu hamil trimester menggunakan uji One
III dengan keluhan way ANOVA dengan
nyeri punggung hasil nilai p=0,770
bawah yang datang (p>0,05) untuk
ke kelas ibu hamil kelompok sebelum
di Kota perlakuan dan nilai
Tanjungpinang. p=0,568 (p>0,05)
d. Sample Besar untuk kelompok

10
sample Teknik setelah perlakuan. Hal
sampling : dimbil ini menunjukkan
secara purposive varians dari masing-
sampling dengan masing kelompok
pertimbangan William’s flexion dan
tertentu secara yoga adalah sama
sengaja untuk (homogen).
memenuhi tujuan
penelitian. c. Rekomendasi
e. Metode penelitian Hal ini
pengumpulan data : menunjukkan bahwa
kemudian diukur latihan yoga memberi
menggunakan pengaruh lebih besar
skala ukur numerik terhadap penurunan
. Analisis data intensitas nyeri
menggunakan t-test punggung bawah atau
dependent dan dengan kata lain
independent. latihan yoga lebih
f. Instrument yang efektif dibandingkan

11
digunakan: latihan william’s
kuisioner flexion dalam
pengukuran nyeri menurunkan
obyektif yaitu skala intensitas nyeri
intensitas nyeri punggung bawah
numeric (Numeric pada ibu hamil
Rating Scale) trimester III.
g. Jenis analisa data/
metode statistic
yang digunakan:
uji dengan
menggunakan
independent
samples t-test
dengan derajat
kemaknaan
untuksetiap uji
adalah 95 %.
Smirnov Test

12
dengan hasil nilai
p=0,267 (P>0.05)
yang berarti data
terdistribusi normal
dan uji
homogenitas varian
dengan
menggunakan uji
One way ANOVA

2. Resmi C.D, Penelitian ini Desain Quasi Eksperimen a. Hasil Utama Tidak terdapat keterbatasan
Saputro H.S, dimaksudkan dengan rancangan menunjukkan bahwa dari penelitian tersebut
Runjati. untuk penelitian pre test post test mayoritas responden
mengetahui Non-Equivalent Control dalam penelitian
pengaruh yoga Group. Pengambilan adalah umur 20-35
terhadap nyeri sampel pada penelitian ini tahun yaitu sebanyak
punggung menggunakan teknik non 13 responden
bawah pada probability sampling jenis (92,9%). Berdasarkan
ibu hamil purposive sampling, status pekerjan

13
trimester III. dengan jumlah sampel 12 responden dalam
orang ibu hamil, untuk penelitian bahwa
antisipasi drop out maka mayoritas responden
dilakukan penambahan tidak bekerja
20% menjadi 14 ibu hamil sebanyak 9 responden
yang mengalami nyeri (64,3%), dan
punggung bawah di kehamilan
wilayah kerja Puskesmas multigravida
Kalikajar I Kabupaten sebanyak 8 responden
Wonosobo. Analisa (57,1%)
statistic melalui dua tahap
yaitu menggunakan analisa b. Hasil-hasil Terkait
univariat dan bivariat. sebelum intervensi
yoga sebagian besar
responden mengalami
nyeri sedang yaitu
sebanyak 10
responden (71,4%),
yang mengalami nyeri

14
punggung ringan
sebanyak 3 responden
(21,4%) sedangkan
yang mengalami nyeri
punggung hebat
sebanyak 1 responden
(7,1%). Setelah
mendapatkan
intervensi yoga terjadi
penurunan tingkat
nyeri yang dialami
oleh responden, dapat
dilihat pada
perubahan kejadian
tingkat nyeri, bahwa
setelah dilakukan
yoga sebagian besar
responden mengalami
nyeri dalam tingkat

15
ringan yaitu sebanyak
9 responden (64,3%),
nyeri sedang 4
responden (28,6%)
dan 1 responden
sudah tidak
mengeluhkan nyeri
punggung seperti
sebelumnya.

c. Rekomendasi
penelitian
Latihan yoga secara
rutin mungkin
memang memberikan
sensasi sedikit
menyakitkan pada
beberapa bagian
tubuh, namun

16
sebenarnya membuat
seseorang memiliki
kesadaran dan
kemampuan untuk
menguasai tubuhnya
lebih baik.

3. Octavia,A.M Tujuan a. Design penelitian : a. Hasil utama


& Ruliati penelitian ini menggunakan sesuai tujuan
adalah untuk desain pra penelitian :
mengetahui eksperimental Hasilpenelitian
pengaruh dengan rancangan menunjukkan
senam yoga one group pretest sebelum
terhadap nyeri post test design dilakukan senam
punggung ibu b. Tempat dan waktu yoga hampir dari
hamil trimester pengumpulan data : setengah ibu
III Penelitian hamil mengalami
dilakukan di Desa nyeri punggung
Bandung, dengan skala 2

17
Kecamatan Diwek, (sedikit lebih
Kabupaten nyeri) sebanyak
Jombang. Dalam 44,4% berjumlah
penelitian ini 20 responden
Pengolahan data kemudian setelah
menggunakan dilakukan senam
editing, coding, yoga hampir dari
scoring, tabulating setengah ibu
dengan analisa data hamil dengan
spearman Rank skala 1 (sedikit
c. Populasi : jumlah nyeri) sebanyak
responden 48,9% berjumlah
sebanyak 51 ibu 22 responden. Uji
hamil dan sampel statistik Spearman
yang mewakili rank menunjukan
populasi ibu hamil bahwa value =
hanya 45 ibu hamil 0,001 < α (0,05)
d. Sample Besar sehingga H1
sample Teknik diterima

18
sampling : b. Hasil-hasil terkait
secara purposive dengan masalah
sampling. yang diteliti :
e. Metode Hasil uji statistik
pengumpulan data : Spearman Rank
menggunakan dengan taraf
kuesioner kesalahan 5%
f. Instrument yang dilakukan
digunakan: perhitungan untuk
Instrumen mengetahui ada
penelitian tidaknya pengaruh
menggunakan antara variabel
kuesioner yaitu variabel
Jenis analisa data/ bebas dan variabel
metode statistic terikat. Hasil dari
yang digunakan: perhitungan
Spearman Rank valueadalah 0,001
< α (0,05). Bila
value < α (0,05)

19
berarti ada
pengaruh terhadap
nyeri punggung
pada ibu hamil.
Dengan demikian
H1 diterima. Jadi
kesimpulannya
ada pengaruh
senam yoga
terhadap nyeri
punggung ibu
hamil trimester
III.
c. Rekomendasi
penelitian:
Diharapkan bagi
ibu hamil supaya
mengikuti apabila
ada pelaksanaan

20
senam yoga pada
saat kelas ibu
hamil supaya bisa
menerapkan
senam yoga yang
bermanfaat untuk
nyeri punggung.

4. (Lina Tujuan a. Design penelitian: a. Hasil utama sesuai Bagi Peneliti Selanjutnya:
Safarina, penelitian ini Menggunaan judul penelitian: Pada penelitian selanjutnya
S.Kep., adalah untuk desain pre Berdasarkan hasil semoga penelitian ini dapat
M.Kep., mengetahui experimental dan penelitian menjadi acuan atau data dasar
Shelly perbedaan rancangan one menunjukkan bahwa untuk mengembangkan dan
Nitmala rerata sebelum group pretest- dari 12 responden melakukan penelitian,
Dewi, S.Kep dan sesudah posttest termasuk ke dalam disarankan untuk melakukan
(2018)) pelaksanaan b. Tempat dan waktu nyeri sedang (skala intervensi lebih lama dengan
senam yoga pengumpulan data: 5,17) dengan nilai jumlah sampel yang lebih
terhadap skala penelitian ini skala nyeri minimal 4 banyak dan penelitian untuk
nyeri low back dilakukan di (nyeri sedang) dan selajutnya bisa menambahkan

21
pain pada wilayah kerja skala nyeri maksimal durasi waktu dalam
dewasa puskesmas Cimahi 7 (nyeri berat pemberian intervensi juga
menengah di Tengah(Kelurahan terkontrol) dan nilai adanya kelompok kontrol
wilayah kerja Karangmekar dan standar deviasi untuk membandingkan
Puskesmas Kelurahan sebesar 1,030. Dalam adanya penurunan nyeri yang
Cimahi Cimahi). Dalam penelitian ini diderita oleh penderita lbp.
Tengah. penelitian ini yiga kebanyakan
dilakukan 2 kali responden mengalami
dalam seminggu nyeri sedang.
selama 3 minggu b. Hasil-hasil terkait
dengan durasi 35 dengan masalah yang
menit diteliti: Hasil uji
c. Populasi: usia statistic didapatkan
dewasa muda nilai Pvalue = 0,001
dengan puncak <a (0,05), berarti H0
prevalensi 25-60 ditolak sehingga
tahun terdapat pengaruh
d. Sample Besar senam yoga terhadap
sample skala nyeri low back

22
Teknik sampling: pain pada dewasa
terdapat 12 menengah di Wilayah
responden dengan Kerja Puskesmas
skala nyeri sedang Cimahi Tengah.
dan berat terkontol c. Rekomendasi
dengan penelitian:
menggunakan Bagi Penderita Low
teknik non- Back Pain,
probability diharapkan kepada
sampling dengan Ibu/Bapak yang
pengambilan data mengalami nyeri low
secara consecutive back pain/sakit
sampling. punggung bawah
dapat
e. Metode mengaplikasikan
pengumpulan data: senam yoga 1 minggu
pengumpulan data 2 kali sebagai salah
dilakukan dengan satu terapi untuk
menggunakan pengurangan nyeri

23
lembar observasi yang diderita oleh
skala nyeri penderita low back
f. Instrument yang pain.
digunakan: lembar Bagi Profesi Perawat,
observasi penelitian senam yoga
g. Jenis Analisa ini dapat dijadikan
data/metode sebagai terapi
statistic yang komplementer bagi
digunakan: analisis perawat dalam
univariat(mean dan penanganan nyeri low
standar deviasi) back pain.
dan analisis
bivariat(uji T-
dependent)

5. (Wulandari, Tujuan a. Design penelitian : a. Hasil utama sesuai -


D. A., penelitian ini menggunakan desain tujuan penelitian :

24
Ahadiyah, E., adalah untuk penelitian eksperimen Hasil penelitian
Ulya, F. H. mengetahui semu (quasy menunjukkan rata-
(2020)). efektivitas experiment) dan rata nyeri punggung
prenatal yoga rancangan pada ibu hamil
terhadap nyeri penelitiannya adalah trimester III sebelum
punggung pada pre-post test without dilakukan prenatal
ibu hamil control group. yoga adalah 5,11 dan
Trimester III. b. Tempat dan waktu sesudah dilakukan
pengumpulan data : prenatal yoga berubah
Dalam penelitian ini menjadi 3,83, yang
memberikan prenatal artinya terjadi
yoga 6 kali selama 30 penurunan nyeri
menit punggung dengan p
c. Populasi : jumlah value 0,000<0,05
responden sebanyak (taraf siginifikansi),
18 ibu hamil trimester yang berarti ada
III pengaruh prenatal
d. Sample Besar sample yoga terhadap nyeri
Teknik sampling : punggung pada ibu

25
Sampel dalam hamil trimester III.
penelitian ini adalah b. Hasil – hasil terkait
18 ibu hamil dengan dengan masalah yang
kriteria Trimester III diteliti : Penelitian ini
(28-36 minggu), menunjukkan bahwa
dengan menggunakan terdapat keluhan ibu
teknik purposive hamil pada
sampling. pengukuran sebelum
e. Metode pengumpulan dilakukan yoga
data : Uji statistik antenatal adalah 12,78
yang digunakan dan sesudah
adalah Uji beda dilakukan 12,19
dengan melihat dengan p value 0,005
sumber data dalam yang artinya ada
bentuk skala rasio perbedaan yang
(numerik), sehingga signifikan antara
data diuji normalitas keluhan ibu hamil
terlebih dahulu sebelum dan setelah
menggunakan saphiro dilakukan yoga

26
wilk. Statistik antenatal.
parametrik yang c. Rekomendasi
digunakan adalah uji penelitian : Di
Wilcoxon karena Institusi Pendidikan,
kedua kelompok data penelitian ini dapat
berdistribusi normal. dijadikan referensi
f. Instrument yang bagi Profesi
digunakan : untuk Keperawatan/Kebidan
mengukur nyeri an untuk mengetahui
punggung adalah bahwa prenatal yoga
Numeric Rating Scale dapat mengurangi
(NRS) keluhan nyeri
g. Jenis analisa data/ punggung pada ibu
metode statistic yang hamil trimester III.
digunakan : Analisis Upaya untuk
data menggunakan menangani nyeri
analisis bivariat punggung ada
dengan uji Wilcoxon farmakologis dan non
farmakologis, terapi

27
farmakologis bisa
diberikan dengan
agen antiinflamasi
non-steroid,
analgesic, relaksan
otot.

6. (Kosayriyah, Tujuan a. Design penelitian : a. Hasil utama sesuai Tidak terdapat keterbatasan
S. D., penelitian ini menggunakan tujuan penelitian : dari penelitian tersebut
Kholisotin, adalah untuk desain Quasi Hasil penelitian
K., Munir, Z., mengetahui Experiment dengan menunjukkan bahwa
Handono, F. penurunan pretest-posttest perbandingan rata-rata
R., & Wahid, nyeri with control group skala sebelum dan
A. H. punggung b. Tempat dan waktu sesudah pada
(2020). ) bawah pengumpulan data : kelompok eksperimen
sebelum dan Penelitian dan kelompok kontrol
sesudah dilakukan di BPM berbeda secara
melakukan Hj. Suharni signifikan, hal ini
Cermee terlihat pada P. Value

28
yoga antenatal Bondowoso kedua kelompok
.Dalam penelitian penelitian
ini yoga dilakukan menunjukkan nilai
sebanyak 4 kali probabilitas dalam
dalam 2 minggu penelitian ini adalah ρ
dengan durasi 1 = 0,000 pada
jam per sesi. kelompok eksperimen
c. Populasi : jumlah (α == <0,05).
responden Kesimpulannya Ha
sebanyak 50 ibu diterima dan H0
hamil ditolak yang berarti
d. Sample Besar ada perbedaan yang
sample Teknik signifikan antara
sampling : dibagi kelompok eksperimen
menjadi dua dan kelompok kontrol
kelompok, skala nyeri punggung
kelompok bawah pada ibu hamil
eksperimen di BPM Hj. Suharni
sebanyak 25 Cermee Bondowoso

29
responden dan b. Hasil-hasil terkait
kelompok kontrol dengan masalah yang
25 responden diteliti : Hasil uji
dengan statistik menunjukan
menggunakan nyeri punggung
teknik purposive bawah pada trimester
sampling. III dalam kelompok
e. Metode control diperoleh P-
pengumpulan data : value 1.000 yang
Pengumpulan data berarti p> 0.05 maka
dilakukan dengan kesimpulan H0
membagi diterima H1 ditolak,
responden menjadi tidak ada pengaruh
dua kelompok yang signifikan
kemudian sebelum dan sesudah
membagikan observasi pada
lembar observasi kelompok kontrol.
numeric rating Adanya sedikit
scale (NRS) penurunan tersebut

30
kepada masing- karena ada hal-hal
masing kelompok yang mempengaruhi
f. Instrument yang nyeri pada responden
digunakan: lembar tersebut seperti
observasi penggunaan terapi
g. Jenis analisa data/ farmakologis
metode statistic c. Rekomendasi
yang digunakan: penelitian: Di Institusi
Analisis data Pendidikan, penelitian
menggunakan ini dapat dijadikan
Paired T-Test referensi untuk
memperkaya
pengetahuan siswa
tentang manfaat yoga.
Bagi Profesi
Keperawatan,
penelitian ini
diharapkan dapat
menjadi salah satu

31
alternatif terapi non
farmakologis dalam
mengurangi nyeri
pinggang pada
kehamilan

7. (Wafda, S. N. Tujuan a. Design penelitian : a. Hasil utama sesuai -


A., Riadini, penelitian ini menggunakan tujuan penelitian :
A. W. U. adalah untuk desain Hasil penelitian
(2019)) menentukan kelompok kontrol menunjukkan bahwa
keefektifan hanya post-test uji perbandingan
metode diadopsi dengan menggunakan
gabungan pijat b. Tempat dan waktu uji LSD menunjukkan
punggung pengumpulan data : bahwa terdapat
aromaterapi Penelitian ini perbedaan bermakna
dan yoga dilakukan di empat tingkat nyeri
prenatal dalam puskesmas di punggung yang
meningkatkan Bantul antara bulan dialami kelompok
beta endorphin Agustus hingga kontrol dan kelompok

32
dan Oktober 2019. perlakuan. Nilai rata-
mengurangi Dalam penelitian rata menunjukkan
nyeri ini yoga dilakukan penurunan nyeri yang
punggung pada sekali seminggu dialami oleh
ibu hamil. selama 4 minggu. kelompok perlakuan
c. Populasi : Wanita yang mendapat
dengan kehamilan perlakuan kombinasi.
pada usia Perbedaan rata-rata
kehamilan 28-40 antara kelompok
minggu kontrol dan kelompok
d. Sample Besar perlakuan, dimana p-
sample Teknik value kurang dari
sampling : 0,05. Hal ini
Penyebaran Angket menunjukkan adanya
(kuisioner) perbedaan kadar beta
partisipan mengisi endorphin antara
kuesioner tersebut kelompok ibu hamil
e. Metode yang mendapat
pengumpulan data : perlakuan kombinasi

33
Pengumpulan data yoga prenatal dan
dilakukan dengan pijat aromaterapi
metode penelitian dengan kelompok ibu
data primer seperti yang tidak mendapat
memberikan perlakuan kombinasi.
kuisioner b. Hasil-hasil terkait
f. Instrument yang dengan masalah yang
digunakan: uji coba diteliti : Hasil uji One-
angket (Skala Way Anova terhadap
Linkert) tingkat nyeri
g. Jenis analisa data/ punggung yang
metode statistic dialami ibu hamil
yang digunakan: menunjukkan
Analisis data perbedaan yang
menggunakan bermakna rata-rata
Tes One Way tingkat nyeri
ANOVA , uji punggung,
normalitas data dikonfirmasi oleh p-
menggunakan uji value = 0,001.

34
Shapiro-Wilk, Selanjutnya uji
Analisis statistik perbandingan ganda
dilakukan dengan dengan menggunakan
menggunakan uji LSD menunjukkan
SPSS Statistics adanya perbedaan
Version 17.0 yang bermakna pada
rata-rata tingkat nyeri
punggung yang
dialami kelompok
kontrol dan kelompok
perlakuan, terutama
kelompok perlakuan
yang mendapat
perlakuan gabungan
yoga prenatal dan
pijat aromaterapi
prenatal. Nilai rata-
rata menunjukkan
lebih sedikit nyeri

35
yang dialami oleh
kelompok perlakuan
dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Ini
berarti perawatan
gabungan yoga
prenatal dan pijat
aromaterapi lebih
efektif dalam
mengurangi nyeri
punggung daripada
latihan prenatal untuk
kelompok kontrol.
c. Rekomendasi
penelitian: Di Institusi
Pendidikan, penelitian
ini dapat dijadikan
referensi bagi Profesi
Keperawatan untuk

36
mengetahui bahwa
Yoga dapat
mengurangi intensitas
nyeri dan
meningkatkan kadar
beta endorphin.
Peningkatan kadar
beta endorphin pada
ibu hamil akan
mengganggu
transmisi nyeri
dengan meningkatkan
sirkulasi
neurotransmitter yang
diproduksi ke sinapsis
saraf di sistem saraf
pusat. Endorphin
mengikat dengan
membran presinaptik

37
dan menghalangi
pelepasan bahan
kimia serta mencegah
penyebaran,
mengurangi rasa sakit.

8. Hartfiel. N., Tujuan dari a. Design penelitian : a. Hasil utama sesuai Penelitian ini tidak
Burton.C., penelitian ini menggunakan tujuan penelitian : membatasi aktivitas yoga
Malone. R. adalah Untuk desain kontrol Ada 37 peserta di atau kelompok kontrol
J.,Clarke. menentukan daftar tunggu acak. setiap kelompok. selama periode intervensi,
G(dkk), keefektifan b. Tempat dan waktu Analisis varians dan dan juga tidak
2012 intervensi pengumpulan data : beberapa regresi linier mengumpulkan data apa
berbasis yoga dilakukan di menunjukkan bahwa pun tentang intervensi
untuk otoritas pemerintah dibandingkan dengan pengobatan yang diterima di
mengurangi daerah Inggris kelompok kontrol, luar pekerjaan. Dengan
stres yang (LGA), dan kelompok yoga demikian, peneliti tidak
dirasakan dan menggunakan melaporkan dapat mengesampingkan
nyeri desain kontrol penurunan signifikan kemungkinan bahwa
punggung di daftar tunggu acak dalam stres yang aktivitas (tidak diatur) dari

38
tempat kerja. dengan persetujuan dirasakan dan nyeri peserta selama masa
etis dari Bangor punggung, dan penelitian mempengaruhi
University. Pada peningkatan skor program akhir mereka
bulan Januari / substansial dalam selanjutnya dapat
Februari 2011. kesejahteraan mempertahankan peserta
c. Populasi : psikologis. kelompok kelompok kontrol lebih
karyawan, berusia kontrol di akhir berhasil dengan remunerasi
25–64 tahun. program, skor yang sesuai untuk
d. Sample Besar kelompok yoga secara penyelesaian ukuran hasil,
sample Teknik signifikan lebih yang tidak dilakukan dalam
sampling : rendah untuk stres penelitian ini.
Peserta direkrut yang dirasakan, sakit
dari otoritas punggung, kesedihan
pemerintah lokal dan permusuhan, dan
Inggris dan diacak secara substansial
menjadi kelompok lebih tinggi untuk
yoga yang perasaan percaya diri,
menerima satu sesi perhatian dan
DruYoga 50 menit

39
setiap minggu ketenangan.
selama 8 minggu b. Hasil-hasil terkait
dan DVD 20 menit dengan masalah yang
untuk latihan di diteliti : Perubahan
rumah dan signifikan secara
kelompok kontrol statistik pada stres
yang tidak yang dirasakan, sakit
menerima punggung dan skor
intervensi. kesejahteraan
Pengukuran dasar psikologis untuk
dan program akhir kelompok yoga,
dari stres yang relatif terhadap
dilaporkan sendiri, kelompok kontrol
sakit punggung dan pada akhir periode 8
kesejahteraan minggu, memberikan
psikologis dinilai dukungan yang jelas
dengan Skala Stres untuk hipotesis kami
yang Dirasakan, bahwa program yoga
Kuesioner di tempat kerja selama

40
Disabilitas Roland 8 minggu dapat
Morris dan Skala efektif untuk
Pengaruh Positif mengurangi stres dan
dan Negatif. sakit punggung, dan
e. Metode untuk meningkatkan
pengumpulan data : kesejahteraan
Pengukuran dasar psikologis.
dan program akhir
dari stres yang
dilaporkan sendiri,
sakit punggung dan
kesejahteraan
psikologis dinilai
dengan Skala Stres
yang Dirasakan,
Kuesioner
Disabilitas Roland
Morris dan Skala
Pengaruh Positif

41
dan Negatif.
f. Instrument yang
digunakan: Lembar
Kuesioner
g. Jenis analisa data/
metode statistic
yang digunakan:
menggunakan
analisis varian
ANOVA univariat
dan analisis regresi
berganda RMDQ,
PSS dan PANAS-
X
9. Erik J. Tujuan dari a. Design Penelitian : a. Hasil utama sesuai a. Dilihat dari
Groessl, Lin penelitian ini RCT tujuan penelitian: keterbatasan
liu, Douglas adalah untuk b. Tempat dan Hasil utama, kedua penelitian:Keterbatasa
G.C,(dkk), menguji Waktu: Penelitian kelompok studi n pada penelitian
2017 keefektifan dilakukan di VA mengalami penurunan adalah kelompok

42
yoga untuk Medical Center di skor RMDQ yang pembanding
meningkatkan California dan signifikan setelah 12 pengobatan yang
fungsi dan waktu penelitian 6 minggu dengan tertunda mungkin
mengurangi bulan penurunan 2,05 poin dipandang sebagai
intensitas nyeri c. Populasi: pada kelompok yoga pembbanding yang
pada pasien Veteran militer AS (95 % CI = 3,18, - kurang ketat, karena
VA dengan d. Sample: 0,92) dan kelompok tersebut
cronik low - Besar sample: pengurangan 1,29 berbeda dalam jumlah
back pain 150 veteran poin pada grup DT perhatian profesional
(CLBP) militer dengan (95% CI = 2,36, dan kontak sosial.
cronic low back -0.22) dan tidak ada
pain perbedaan signifikan
- Teknik antara grup ( p= 0.34)
sampling: namun perbedaan
Teknik signifikan muncul
sampling pada penelitiian 6
random bulan (p= 0,003),
sederhana dengan skor RMDQ
(simple random terus menurun pada

43
sampling) kelompok yoga
- Kriteria inklusi meningkat menuju
dan eksklusi : baseline pada
Inklusi,terdiri kelompok DT.
dari pasien VA Penurunan skor
(veteran AS, RMDQ sebesar 30 %
usia ≥18 tahun, dianggap sebagai
diagnosis hasil yang bermakna
CLBP ≥ 6 secara klinis dan telah
bulan, melek menjadu hasil utama
bahasa inggris, dalam penelitian
tidak ada terbaru
perawatan b. Hasil – hasil terkait
nyeri baru dengan masalah yang
dalam sebulan diteliti:
terakhir, Penelitian ini
bersedia menunjukkan
mengikuti yoga keefektifan yoga pada
atau ditugaskan sampel veteran

44
untuk DT militer, dimana
( yoga yang populasi ini
ditunda), menghadapi lebih
bersedia banyak tantangan dan
menghadiri mungkin lebih sulit
empat diobati dari pada
penilaian, dan populasi non VA
bersedia untuk c. Rekomendasi peneliti:
tidak Peneliti mengatakan
mengubah meskipun praktik di
perawatan rumah sakit penting,
nyeri kecuali tetapi upaya untuk
jika diperlukan memfasilitasi
secara medis. transportasi dan akses
Eksklusi, ke sesi yang dipimpin
termasuk instruktur harus
operasi ditekankan. Seperti
punggung baru perawatan non
– baru ini (dlm farmakologis lainnya

45
12 bulan untuk CLBP, efeknya
terakhir), sakit kecil hingga sedang
punggung tetapi kemungkinanan
akibat kondisi dapat dipertahankan
sistemik, dalam jangka panjang
obesitas dengan latihan yoga
morbid, dirumah.
kompresi linu
panggul/ saraf
akut, nyeri
radikuler
lumbal kronis,
kondisi medis
atau psikiatri
yang tidak
stabil dan tidak
stabil, potensi
penyakit
metastasis, tes

46
Romberg
positif, atau
berlatih yoga
lebih dari satu
kali dalam
setahun
e. Metode
pengumpulan data:
Membagi
responden menjadi
2 kelompok yaitu
kelompok
intervensi(melakuk
an yoga) dan
kelompok DT
(kelompok yoga
yang tertunda) lalu
diberikan

47
kuesioner
f. Instrument yang
digunakan:
Kuesioner
g. Jenis data/ metode
statistic yang
digunakan:
Menggunakan
paket statistik R,
versi 3.3.0

10 Seong-Sik Menentukan a. Desain Penelitian : a. Hasil utama sesuai tujuan -


. Kim, Won- efek yoga Quasi experiment penelitian :
Kyu berbasis b. Tempat dan waktu : K Pada wanita paruh baya
Min, Jung- realitas Hospital Seoul pada yang mengalami nyeri
Hee virtual (VR- tahun 2013 punggung bawah,
Kim, Byoung based) c. Populasi : Wanita paruh program yoga berbasis
-Hee Lee program pada baya realitas virtual terbukti
(2014) pasien wanita d. Sampel memiliki efek positif pada

48
paruh baya 1) Besar sample : 30 perbaikan fisik, dan
yang sample program ini dapat
menderita 2) Teknik sampling : digunakan sebagai media
nyeri Purposive sampling terapi untuk pencegahan
punggung 3) Kriteria Inklusi : dan penyembuhan nyeri
bawah (low  Semua partisipan punggung bawah.
back pain) menjalani b. Hasil-hasil terkait dengan
pemeriksaan masalah yang diteliti :
menyeluruh dan Analisis pengukuran
didiagnosis berulang kovarian
menderita LBP mengungkapkan
kronis oleh dokter perbedaan yang signifikan
dengan antara sebelum dan
pemeriksaan X- sesudah pelatihan VAS,
ray, CT, dan MRI. algometer, indeks
 Semuanya sudah kecacatan nyeri punggung
mengalami LBP bawah Oswestry (ODI),
kronis lebih dari kuesioner disabilitas
dua bulan Roland Morris (RMDQ),

49
4) Kriteria Ekslusi : dan kuesioner
Partisipan yang kepercayaan
mengalami penghindaran rasa takut
penurunan kekuatan (FBQ). Skor VAS,
otot atau sindrom algometer, ODI, RMDQ,
sensorik atau cauda dan FBQ menunjukkan
equina perbedaan yang signifikan
e. Metode pengumpulan dalam kelompok.
data : Sampel dibagi Mengenai pengaruh
menjadi kelompok interaksi waktu per
perlaukan dan kelompok kelompok, terdapat
control. perbedaan yang signifikan
f. Intrument yang pada skor VAS, ODI,
digunakan : lembar ODI, dan FBQ.
kuisioner c. Rekomendasi penelitian :
g. Jenis analisa data : Menimbang bahwa
paired t-test sebagian besar wanita
paruh baya tidak memiliki
waktu atau uang untuk

50
perawatan kesehatan
pribadi karena pekerjaan
rumah tangga atau
mengasuh anak, program
yoga berbasis realitas
maya dengan harga yang
relatif rendah akan
menjadi cara yang lebih
efektif dan lebih murah
untuk berolahraga
daripada menghadiri kelas
yoga di pusat kebugaran.
11 Rafika (2018) Mengetahui a. Desain Penelitian : uasi a. Hasil utama sesuai tujuan -
. efektifitas Eksperimen pendekatan penelitian :
prenatal yoga Non Equivalent Control Keluhan fisik yang
terhadap Group berkurang setelah prenatal
pengurangan b. Tempat dan waktu : yoga diantaranya spasme
keluhan fisik Wilayah kerja otot, perut kembung,
ibu hamil Puskesmas Kamonji kesemutan pada jari

51
trimester III. Kota Palu pada bulan tangan dan kaki, sesak
April 2017 nafas, pusing, kram pada
c. Populasi : Ibu hamil kaki, konstipasi/sembelit,
trimester III Wilayah susah tidur, nyeri
kerja Puskesmas punggung atas dan bawah.
Kamonji Kota Palu b. Hasil-hasil terkait dengan
d. Sampel masalah yang diteliti :
1) Besar sample : 32 Hasil perbedaan nilai
sample mean antara pengukuran
2) Teknik sampling : pre-test dan post-test
Consecutive sampling kelompok intervensi
e. Metode pengumpulan sebesar 3.5;
data : Sampel penelitian (p=0,000<α=0,05, hasil ini
32 ibu hamil trimester terdapat perbedaan
III terdiri dari 16 orang signifikan nilai rata-rata
sebagai kelompok keluhan fisik responden
intervensi dan 16 orang antara kelompok kontrol
sebagai control. Prenatal dan kelompok intervensi.
yoga dilakukan waktu c. Rekomendasi penelitian :

52
latihan diberikan selama Perlunya program prenatal
30-60 menit ke yoga ini dilaksanakan
seluruhan gerakan. dalam asuhan kebidanan
Setelah pelaksanaan khususnya pada kelas ibu
yoga, kemudian sesudah hamil di Wilayah Kerja
(post-test) diukur Puskesmas Kamonji secara
keluhan ibu hamil. Pada rutin sehingga
kelompok kontrol ketidakyamanan ibu hamil
dilakukan pengkajian selama kehamilan dapat
keluhan fisik ibu hamil teratasi.
trimester III pre-test dan
post-test tanpa
intervensi.
f. Intrument yang
digunakan : lembar
kuisioner dengan
wawancara sebelum
(pre-test)
g. Jenis analisa data :

53
Analisis univariat
dilakukan distribusi
frekuensi dan uji
Wilcoxondan uji Mann
Whitneydengan α=0,05
dan CI95%.

B. Ringkasan Sintesis Tabel


Hasil penelitian dari 11 artikel terpilih menunjukkan ada pengaruh pemberian senam yoga terhadap nyeri punggung
bawah. Metode penelitian terdiri dari pra eksperimen, quasi eksperimen, dan RCT. Intervensi diberikan kepada kelompok ibu
hamil, umur paruh baya, pekerja berat dan kantoran. Gerakan senam yoga rata-rata berdurasi 30-60 menit yang
dilakukan minimal seminggu sekali selama 3 minggu sampai 6 bulan. Skala nyeri diukur dengan berbagai skala ukur
yakni visual analog scale (VAS), numeric rating scale (NRS), Brief Pain Inventory (BPI), Roland-Morris disability
questionnaire (RMDQ), dan alat ukur nyeri yang dirancang oleh peneliti sendiri. Seluruh peneliti sepakat bahwa yoga
dapat menurunkan skala nyeri pada low back pain dan intervensi ini aman dilakukan secara rutin oleh siapa saja.

54
BAB IV
PEMBAHASAN

Nyeri punggung bawah atau low back pain adalah kelainan umum yang
melibatkan otot dan tulang, sumber rasa sakit yang dialami individu ini adalah
karena cidera pada struktur jaringan lunak yang meliputi otot, fascia dan ligament.
Nyeri punggung bawah berhubungan dengan unsur miogenik dengan stress atau
strain otot punggung bawah, tendon, ligament yang biasanya melakukan aktivitas
sehari hari secara berlebihan, seperti mengangkat beban berat dengan posisi yang
salah, terlalu lama membungkuk, berdiri atau duduk yang terlalu lama dengan
posisi yang salah, nyeri punggung bawah yang timbul dapat mengakibatkan
kehilangan dan menganggu produktivitas kerja.
Upaya dalam mengurangi nyeri dapat dilakukan dengan terapi
nonfarmakologis. Salah satu bentuk terapi non farmakologis adalah terapi
komplementer (senam yoga) yang paling efektif untuk mengurangi nyeri low back
pain karena paling banyak merancang latihan untuk tulang belakang. Latihan
tersebut akan melenturkan dan menguatkan sistem tulang, otot dan sendi-sendi
menjadi lebih fleksibel sehingga tidak mudah cedera. Senam yoga juga dapat
mencegah terjadinya osteoporosis tulang belakang, oleh karena itu bagian kiri dan
kanan bangunan tulang terdapat deretan simpul saraf simpatis dan parasimpatis
yang bekerja secara otonom, sehingga pada saat berlatih yoga simpul saraf akan
dipijat dengan intens yang menjadikannya lebih sehat.
Pada penulisan systematic review ini, penulis akan menyajikan analisis hasil
dari 11 artikel terpilih yang merujuk pada pengaruh pemberian yoga terhadap
penurunan nyeri punggung bawah.
Sebanyak tujuh penelitian yang masing-masing dilakukan oleh Rahmadona,
dkk, Resmi, dkk, Octavia, dkk, Wulandari, dkk, Kosayriyah, dkk, Wafda, dkk,
dan Rafika menunjukkan ada pengaruh pemberian senam yoga prenatal / antenatal
pada ibu hamil trimester III. Kehamilan merupakan proses alami, dimana terjadi
perubahan- perubahan pada wanita selama kehamilan normal dan bersifat
fisiologis. Nyeri punggung pada kehamilan merupakan nyeri yang terjadi pada

55
area lumbosakral. Nyeri punggung biasanya akan meningkat intensitasnya seiring
pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat
gravitasi dan postur tubuhnya.
Metode penelitian yang digunakan yaitu pra eksperimen dan quasy
eksperimen dengan / atau tanpa kelompok control dan jumlah sampel yang
beragam. Senam yoga prenatal merupakan modifikasi dari gerakan-gerakan yoga
yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil, di mana senam tersebut meliputi
latihan fisik yoga, pernafasan (pranayama), position (mudra), meditasi, dan deep
relaksasi. Ke enam artikel tidak menyebutkan secara spesifik gerakan yoga yang
diberikan kepada ibu hamil. Rata-rata senam yoga diberikan dengan durasi 30-60
menit sebanyak dua kali dalam seminggu selama 3 minggu. Para peniliti
menggunakan alat ukur nyeri yang berbeda-beda, beberapa menggunakan Visual
Analog Scale (VAS), Numeric Rating Scale (NRS), dan salah satu peneliti
menggunakan skala nyeri yang dibuat sendiri. Hasil dari ke enam artikel
menunjukkan adanya pengaruh pemberian senam yoga prenatal kepada ibu hamil
trimester III dengan perbedaan rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah
intervensi sebesar 2.
Rahmadona, dkk membandingkan efektivitas yoga dengan metode William’s
Flexion, yaitu sebuah latihan gerakan stretching meliputi pelvic tilting, single
knee to chest, double knee to chest dan wall squat. Hasilnya adalah kedua metode
efektif dalam menurunkan intensitas nyeri punggung bawah, dengan latihan yoga
memberi penurunan intensitas nyeri lebih besar daripada latihan William’s
flexion.
Lalu pada penelitian Wafda, dkk, peneliti membandingkan intervensi antara
senam yoga prenatal, aromatherapy massage, dan kombinasi keduanya. Hasil
menunjukkan kombinasi senam yoga dan prenatal aromatherapy massage untuk
ibu hamil dapat meredakan nyeri punggung dan meningkatkan kadar beta
endorphin jika dibandingkan dengan kelompok perlakuan tunggal dan kelompok
kontrol. Beta endorphin adalah hormone yang berhubungan dengan stres dan
respons nyeri. Beta endorphin dilepaskan ke dalam aliran darah dari kelenjar
pituitari sebagai respon terhadap episode nyeri dan stres akut, dan membantu

56
mengurangi rasa sakit, menurunkan persepsi nyeri, dan meningkatkan ambang
nyeri.
Berdasarkan hasil penelitian ketujuh artikel, penulis dapat menyimpulkan
senam yoga prenatal dapat menurunkan nyeri punggung bawah pada ibu hamil.
Selain menurunkan nyeri punggung bawah pada kelompok ibu hamil, senam
yoga juga dapat menurunkan nyeri punggung bawah pada kelompok paruh baya
rentang usia 40-60 tahun, di mana berdasarkan teori penelitian Defriyan (2011)
mengatakan pada umur setengah baya terjadi penurunan mulai dari kekuatan dan
ketahanan otot, sehingga resiko terjadinya keluhan otot dapat meningkat. Oleh
karena itu, dengan meningkatnya usia akan terjadi degenerasi pada tulang
belakang disaat seseorang berusia 35 tahun. Efektivitas yoga terhadap low back
pain pada kelompok paruh baya dibuktikan oleh peneliti Erik, dkk yang
memberikan senam yoga berupa hatha yoga kepada kelompok veteran militer
Amerika dan oleh peneliti Kim, dkk yang menggunakan aktivitas Wii Fit seperti
pernapasan dalam, pose setengah bulan, pose prajurit, pose pohon, pose dada ke
lutut, pose kursi, dan pose pohon palem.
Erik, dkk mengukur tingkat nyeri dengan kuisioner Brief Pain Inventory
(BPI) dan Kim, dkk meggunakan skala VAS dengan skala 0-10. Kedua artikel
juga sama-sama menggunakan RMDQ (Roland-Morris disability questionnaire,
yaitu 24 item kuesioner pendek yang digunakan untuk mengukur perubahan yang
dirasakan dalam fungsi orang dengan nyeri punggung bawah. Skor maksimum
yang mungkin adalah 24; semakin tinggi skornya, semakin besar kecacatan yang
dilaporkan. Kedua pengukuran skala nyeri menunjukkan adanya penurunan rata-
rata skala nyeri pre-post dan penurunan rata-rata skor RMDQ sebanyak 3 poin
yang berbeda secara signifikan. Dari kedua artikel dapat disimpulkan pemberian
senam yoga pada kelompok paruh baya dapat menurunkan intensitas nyeri dan
juga meningkatkan level fungsional.
Efektivitas senam yoga juga diteliti pada kelompok pekerja berat yang
dilakukan oleh Lina, dkk dan kelompok pekerja kantor yang dilakukan oleh
Hartfiel, dkk. Kedua kelompok ini termasuk kelompok beresiko dikarenakan
pekerjaan yang sering mengangkat beban berat dengan posisi tubuh condong

57
kedepan, pedagang keliling setiap hari membawa makanan dan pekerja rumahan
yang duduk lama untuk menyetrika, kesalahan postur tubuh dan posisi yang tidak
ergonomis dan aktivitas tubuh yang kurang baik merupakan salah satu penyebab
terjadinya low back pain. Masalah stress yang berhubungan dengan kondisi
tempat kerja juga dapat mempengaruhi persepsi nyeri seseorang. Hartfiel, dkk
juga meneliti efektivitas yoga terhadap tingkat stress kelompok pekerja kantor.
Lina, dkk memberikan senam yoga dengan durasi 35 menit setiap 2 kali
seminggu selama 3 minggu. Peneliti tidak mencatumkan alat ukur nyeri yang
digunakan. Sedangkan Hartfiel, dkk memberikan yoga berupa latihan postur,
relaksasi pernafasan, dan peregangan dengan durasi 50 menit setiap seminggu
sekali selama 8 minggu lalu skala nyeri diukur dengan skor RMDQ beserta
tingkat stress diukur dengan Perceived Stress Scale (PSS). Peserta juga diajak
berlatih di rumah minimal dua kali seminggu menggunakan DVD selama 20
menit. Kedua penelitian ini memberikan hasil terdapat penurunan skala nyeri pada
kelompok penelitian dan penurunan tingkat stress pada penilitan Hartfiel, dkk.
Hasil penelitian dari 11 artikel terpilih menunjukkan bahwa yoga terbukti
efektif sebagai pilihan intervensi untuk mengatasi nyeri punggung bawah
myogenic, nyeri yang di rasakan dan bermanifestasi menjadi problema komplek
pada postural, kesehatan mental, serta pengeluaran biaya pengobatan yang tidak
sedikit. Intervensi yoga relative aman di lakukan oleh segala usia, mengingat
banyak gerakan yang dapat di lakukan dan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan,
di samping itu biaya perawatan yang tidak mahal mampu mengurangi pengeluaran
untuk biaya perawatan kesehatan.

58
BAB V

PENUTUP
A. Hasil
Dari 11 jurnal yang dipaparkan diatas mendapatkan hasil bahwa
yoga memang efektif dapat mengurangi tekanan pada bagian posterior dan
lumbal serta mengembalikan gerakan dan kekuatan pada punggung bawah
yang membantu menurunkan dan mencegah kembalinya nyeri punggung
bawah. Yoga juga dapat mengurangi intensitas nyeri dan meningkatkan
kadar beta endorphin. Peningkatan kadar beta endorphin pada ibu hamil
akan mengganggu transmisi nyeri dengan meningkatkan sirkulasi
neurotransmitter yang diproduksi ke sinapsis saraf di sistem saraf pusat.
Dalam salah satu jurnal juga menyebutkan bahwa yoga dapat menurunkan
signifikan tingkat stres yang dirasakan, nyeri punggung, dan peningkatan
substansial dalam kesejahteraan psikologis. Program yoga berbasis realitas
virtual terbukti memiliki efek positif pada perbaikan fisik, dan program ini
dapat digunakan sebagai media terapi untuk pencegahan dan
penyembuhan nyeri punggung bawah.

B. Kesimpulan
Nyeri punggung bawah atau low back pain adalah kelainan umum
yang melibatkan otot dan tulang, sumber rasa sakit yang dialami individu
ini adalah karena cidera pada struktur jaringan lunak yang meliputi otot,
fascia dan ligament. Upaya dalam mengurangi nyeri dapat dilakukan
dengan terapi nonfarmakologis. Salah satu bentuk terapi non farmakologis
adalah terapi komplementer (senam yoga) yang paling efektif untuk
mengurangi nyeri low back pain karena paling banyak merancang latihan
untuk tulang belakang. Senam yoga juga dapat mencegah terjadinya
osteoporosis tulang belakang, oleh karena itu bagian kiri dan kanan
bangunan tulang terdapat deretan simpul saraf simpatis dan parasimpatis

59
yang bekerja secara otonom, sehingga pada saat berlatih yoga simpul saraf
akan dipijat dengan intens yang menjadikannya lebih sehat.
Senam yoga prenatal merupakan modifikasi dari gerakan-gerakan
yoga yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil, di mana senam tersebut
meliputi latihan fisik yoga, pernafasan (pranayama), position (mudra),
meditasi, dan deep relaksasi. Selain menurunkan nyeri punggung bawah
pada kelompok ibu hamil, senam yoga juga dapat menurunkan nyeri
punggung bawah pada kelompok paruh baya rentang usia 40-60 tahun.

60
DAFTAR PUSTAKA

Arianto, F., & Wahyuni, S. (2020). Pengaruh Yoga Terhadap penurunan Nyeri


Punggung Bawah: Critical Review (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Erik, J.G., Lin, L., Douglas, G. C., Julie, L.W.,Jill,E.B., J, Hamp. A., Sunita, B.,
… Laurra,S. (2017). Yoga for Military Veterans with Choronic Low Back
Pain : A Randomized clinincal Trial. U.S Department of Veterans Affairs,
53(5),599 – 60. doi:10.1016/j.amepre.2017.05.019
Hartfiel, N., Burton, C., Rycroft-Malone, J., Clarke, G., Havenhand, J., Khalsa, S.
B., & Edwards, R. T. (2012). Yoga for reducing perceived stress and back
pain at work. Occupational Medicine, 62(8), 606-612.
Kim, S. S., Min, W. K., Kim, J. H., & Lee, B. H. (2014). The effects of VR-based
Wii fit yoga on physical function in middle-aged female LBP patients.
Journal of physical therapy science, 26(4), 549-552.
Kosayriyah, S. D., Kholisotin, K., Munir, Z., Handono, F. R., & Wahid, A. H.
(2020). THE EFFECT OF ANTENATAL YOGA ON LOW BACK PAIN
IN THIRD-TRIMESTER OF PREGNANCY. Journal of Maternity Care
and Reproductive Health, 3(1).
Lina Safarina, S.Kep., M.Kep., Shelly Nitmala Dewi, S.Kep (2018). PENGARUH
SENAM YOGA TERHADAP SKALA NYERI LOW BACK PAIN(LBP)
PADA DEWASA MENENGAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
CIMAHI TENGAH. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Penelitian &
Pengabdian Masyarakat(PINLITAMAS 1), 1(1), 150-157.
Mamoto, N., Theresia, I.M., & Christina, A.D.(2020). PENGARUH LATIHAN
HATHA YOGA TERHADAP FUNGSI PARU PADA NYERI
PUNGGUNG BAWAH MEKANIK KRONIK. Jurnal Medik dan
Rehabilitasi, 2(1)

61
Octavia,A.M & Ruliati ”PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP NYERI
PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER III” Jurnal Kebidanan Volume 9
No 2 September (2019) 122
Rachman, D. (2016). PUSAT PELATIHAN YOGA DI KABUPATEN TABANAN.
Diunduh dari ANZDOC: HYPERLINK "https://adoc.pub/pusat-pelatihan-
yoga-di-kabupaten-tabanan.html" https://adoc.pub/pusat-pelatihan-yoga-
di-kabupaten-tabanan.html , diakses pada tanggal 5 April 2021.
Rafika, R. (2018). Efektifitas Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Keluhan Fisik
pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kesehatan, 9(1), 86-92.
Rahmadona, R., & Batubara, K. S. D. (2021). Efektifitas Metode William's
Flexion dan Yoga Terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah pada Ibu
Hamil Trimester III di Kota Tanjungpinang Tahun 2019. Jurnal Kesehatan
Andalas, 9(4), 419-425.
Resmi C.D, Saputro H.S, Runjati. (2017). PENGARUH YOGA TERHADAP
NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI
PUSKESMAS KALIKAJAR I KABUPATEN WONOSOBO. Jurnal ilmiah
kesehatan.
Safarina,L., Shelly,N.D. PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP SKALA
NYERI LOW BACK PAIN (LBP) PADA DEWASA MENENGAH DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIMAHI TENGAH. Prosiding
Pertemuan Ilmiah Nasional Penelitian & Pengabdian Masyarakat,1(1)
Susanto, H. (2015). PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK
PAIN. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
Wafda, S. N. A., Riadini, A. W. U.(2019)). THE BENEFITS OF PRENATAL
AROMATHERAPY MASSAGE AND PRENATAL YOGA IN
IMPROVING BETA ENDOPHRIN AND ALLEVATING BACK PAIN
FOR PREGNANT WOMEN. International Conference on Health and
Medical Sciences (AHMS 2020), 15-19, 2021
Wulandari, D. A., Ahadiyah, E., Ulya, F. H. (2020). PRENATAL YOGA
UNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III. Jurnal SMART Kebidanan, 7(1), 9-13. doi :
http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v7i1.349

62

Anda mungkin juga menyukai