Disusun Oleh :
2211040202
2022
1. Konsep Kebutuhan
1.1 Definisi Kebutuhan Gangguan Rasa Nyaman
Potter & perry, 2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman
adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari). Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika
individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespon
terhadap suatu rangsangan.
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis.
Pemenuhan kebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh
bebas dari kecelakaan baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang
bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut (Asmadi, 2008).
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu
mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan respon terhadap
suatu rangsang yang berbahaya (Carpenito, 2006).
1.2 Fisiologis sistem
Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medulla spinalis
menuju kebatang otak dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi
terstimulasi sebagai bagian dari respon stress. Stimulasi pada
cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon
fisiologis.
1.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
a. Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
b. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury
c. Gangguan persepsi sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya
seperti gangguan penciuman dan penglihatan
d. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang
sehingga mudah terserang penyakit
e. Tingkat kesadaran
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan
f. Gangguan tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan
dapat diprediksi sebelumnya
1.4 Macam – macam gangguan yang mungkin terjadi pada rasa aman
dan nyaman
a. Jatuh
Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh
kecelakaan yang terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar
dialami pasien lansia
b. Oksigen
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap
oksigen akan mempengaruhi keamanan pasien
c. Pencahayaan
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan public yang penting.
Tata pencahayaan dalam ruangan rawat inap dapat
mempengaruhi kenyamanan pasien rawat inap.
d. Ekspresi wajah
Meringis, mengelutkan gigi, mengernyit dahi, menutup mata,
mulut dengan rapat, menggigit bibir.
e. Gerakan tubuh
gelisah, imobilitas, ketegangan otot, gerakan melindungi
bagian tubuh.
f. Interaksi sosial
Menghindari percakapan, focus hanya pada aktivitas untuk
menghilangkan nyeri, menghindar kontak sosial, penurunan
rentang perhatian.
II. Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Rasa Aman dan
Nyaman
2.1 Pengkajian
a. Keluhan utama
riwayat penyakit sekarang yang diderita pasien saat masuk rumah sakit.
Pada pasien vertigo tanyakan adakah pengaruh sikap atau perubahan sikap
terhadap munculnya vertigo, posisi mana yang dapat memicu vertigo.
adakah riwayat trauma kepala, penyakit infeksi dan inflamasi dan penyakit
tumor otak. Riwayat penggunaan obat vestibulotoksik missal antibiotic,
aminoglikosid, antikonvulsan dan salisilat.
f. Sirkulasi
g. Integritas ego
c. Sistem integument
kaji seluruh permukaan kulit, adakah turgor kulit menurun, luka atau
warna kehitaman bekas luka, kelembapan dan suhu kulit, tekstur rambut
dan kuku.
d. sistem pernafasan
biasanya terdapat sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada dan terdapat
retraksi dinding dada, serta suara nafas tambahan.
e. sistem kardiovaskuler
f. sistem gastrointestinal
g. sistem urinary
h. sistem musculoskeletal
i. Sistem neurologis
Pengkajian ini untuk mengetahui apakah terjadi penurunan sensoris,
paraesthesia, anastesia, latergi, mengantuk, reflek lambat, kacau
mental, dan disorientasi.
2.1.3 pemeriksaan penunjang
a. pemeriksaan laboratorium
2.2.1. Definisi
2.2.4. Definisi
Gejala penyakit
2.2.7. Definisi
Imobilitas
2.3 Perencanaan