Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN DENGAN


FERTIGO PADA Ny. N DI RUANG MUKAROMAH RSU
MUHAMMADIYAH SITI AMINAH BUMIAYU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Dasar Profesi

Dosen Pembimbing : Ns. Ulfa Azizah, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

Anggita Putri Utami

2211040202

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

2022
1. Konsep Kebutuhan
1.1 Definisi Kebutuhan Gangguan Rasa Nyaman
Potter & perry, 2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman
adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari). Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika
individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespon
terhadap suatu rangsangan.
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis.
Pemenuhan kebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh
bebas dari kecelakaan baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang
bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut (Asmadi, 2008).
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu
mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan respon terhadap
suatu rangsang yang berbahaya (Carpenito, 2006).
1.2 Fisiologis sistem
Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medulla spinalis
menuju kebatang otak dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi
terstimulasi sebagai bagian dari respon stress. Stimulasi pada
cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon
fisiologis.
1.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
a. Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
b. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury
c. Gangguan persepsi sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya
seperti gangguan penciuman dan penglihatan
d. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang
sehingga mudah terserang penyakit
e. Tingkat kesadaran
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan
f. Gangguan tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan
dapat diprediksi sebelumnya
1.4 Macam – macam gangguan yang mungkin terjadi pada rasa aman
dan nyaman
a. Jatuh
Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh
kecelakaan yang terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar
dialami pasien lansia
b. Oksigen
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap
oksigen akan mempengaruhi keamanan pasien
c. Pencahayaan
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan public yang penting.
Tata pencahayaan dalam ruangan rawat inap dapat
mempengaruhi kenyamanan pasien rawat inap.
d. Ekspresi wajah
Meringis, mengelutkan gigi, mengernyit dahi, menutup mata,
mulut dengan rapat, menggigit bibir.
e. Gerakan tubuh
gelisah, imobilitas, ketegangan otot, gerakan melindungi
bagian tubuh.
f. Interaksi sosial
Menghindari percakapan, focus hanya pada aktivitas untuk
menghilangkan nyeri, menghindar kontak sosial, penurunan
rentang perhatian.
II. Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Rasa Aman dan
Nyaman

2.1 Pengkajian

Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam


menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita
mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapat
diperoleh melalui anamneses, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.

2.1.1 Riwayat keperawatan

a. Keluhan utama

keluhan yang dirasakan pasien pada saat dilakukan pengkajian

b. Riwayat Penyakit Sekarang

riwayat penyakit sekarang yang diderita pasien saat masuk rumah sakit.
Pada pasien vertigo tanyakan adakah pengaruh sikap atau perubahan sikap
terhadap munculnya vertigo, posisi mana yang dapat memicu vertigo.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

adakah riwayat trauma kepala, penyakit infeksi dan inflamasi dan penyakit
tumor otak. Riwayat penggunaan obat vestibulotoksik missal antibiotic,
aminoglikosid, antikonvulsan dan salisilat.

d. Riwayat Penyakit Keluarga

apakah keluarga pernah menderita penyakit yang sama karena faktor


genetik atau riwayat penyakit yang lain.
e. Aktivitas / istirahat

adakah keletihan, lemah, malaise, keterbatasan gerak, insomnia, bangun


pagi hari dengan disertai nyeri kepala, sakit kepala yang hebat pada pasien
saat perubahan postur tubuh, aktivitas atau karena perubahan cuaca.

f. Sirkulasi

adakah riwayat hipertensi pada pasien, denyutan vaskuler missal daerah


temporal, pucat wajah tampak kemerahan.

g. Integritas ego

kaji faktor-faktor stress emosional/lingkungan terntentu, kekhawatiran


ansietas peka rangsangan selama sakit kepala,

h. Makana dan cairan

makanan yang tinggi vasorektiknya misalnya kafein, coklat, bawang, keju,


alcohol, anggur, daging, makanan berlemak, MSG. Mual muntah
anoreksia, penurunan berat badan.

2.1.2 Pemeriksaan fisik : data focus

a. Status kesehatan umum

Meliputi keadaan pasien, kesadaran, suara bicara, tinggi badan, berat


badan dan tanda-tanda vital.

b. Kepala dan leher

Kaji bentuk kepala keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher,


telinga kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah
sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi
mudah bengkak dan berdarah, apakah penglihatan kabur/ganda, diplopia,
lensa mata keruh.

c. Sistem integument
kaji seluruh permukaan kulit, adakah turgor kulit menurun, luka atau
warna kehitaman bekas luka, kelembapan dan suhu kulit, tekstur rambut
dan kuku.

d. sistem pernafasan

biasanya terdapat sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada dan terdapat
retraksi dinding dada, serta suara nafas tambahan.

e. sistem kardiovaskuler

pengkajian ini untuk mengetahui adakah perfusi jaringan menurun, nadi


perifer lemah atau berkurang, takikardi/bradikardi, hipertensi/hipotensi,
aritma, kardiomegalis.

f. sistem gastrointestinal

pengkajian ini untuk mengetahui adakah polifagi, polidipsi, mual, muntah,


diare, konstipasi, dehidrasi, perubahan berat badan, peningkatan lingkar
abdomen, obesitas.

g. sistem urinary

pengkajian ini untuk mengetahui adakah poliuri, retensio urine,


inkontensia urin, rasa panas atau sakit saat berkemih.

h. sistem musculoskeletal

kaji penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahan tinggi badan,


apakah cepat lelah, lemah dan nyeri, apakah adanya gangrene di
ekstremitas.

i. Sistem neurologis
Pengkajian ini untuk mengetahui apakah terjadi penurunan sensoris,
paraesthesia, anastesia, latergi, mengantuk, reflek lambat, kacau
mental, dan disorientasi.
2.1.3 pemeriksaan penunjang

a. pemeriksaan laboratorium

b. radiologic dan imaging

c. EEG, EMG, EKG

pada pemeriksaan darah yang rutin diharapkan eosinophil


meninggi, sedangkan leukosit dapat meninggi atau normal.

2.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

Diagnosa 1 : Nyeri Akut

2.2.1. Definisi

Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan


jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.

2.2.2. Batasan karakteristik

Agen pencedera fisiologis

2.2.3 Faktor yang berhubungan

Gejala mayor : tampak meringis, bersikap protektif waspada dan posisi


menghindari nyeri, gelisah, frekuensi nadi meningkat

Gejala minor : tekanan darah meningkat, proses berfikir terganggu,


berfokus pada diri sendiri

Diagnosa 2 : Gangguan rasa nyaman

2.2.4. Definisi

Perasaan kurang senang , lega dan sempurna dalam dimensi fisik,


psikospiritual, lingkungan dan emosional.
2.2.5. Batasan karakteristik

Gejala penyakit

2.2.6. Faktor yang berhubungan

Gejala mayor : mengeluh tidak nyaman, gelisah

Gejala minor : tidak mampu rileks, tampak merintih/menangis

Diagnosa 3 : Intoleransi aktivitas

2.2.7. Definisi

Ketidakcukupan energy untuk melakukan aktivitas sehari-hari

2.2.8. Batasan karakteristik

Imobilitas

2.2.9. Faktor yang berhubungan

Gejala mayor : mengeluh lelah, frekuensi jantung meningkat >20% dari


kondisi istirahat

Gejala minor : merasa tidak nyaman setelah beraktivitas, merasa lemah

2.3 Perencanaan

No Tanggal Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional


1. 13 Nyeri akut b.d Setelah dilakukannya tindakan Manajemen Manajemen
September agen pencedera keperawatan selama 1x7 jam nyeri : nyeri
2022
fisiologis diharapkan masalah dapat O : identifikasi Observasi :
teratasi dengan kriteria hasil : lokasi, durasi, nyeri merupakan
Kriteria hasil A T frekuensi, pengalaman
Keluhan nyeri 1 4 kualitas, subjektif dan
Meringis 1 4 intensitas nyeri, harus dijelaskan
Gelisah 1 4 identifikasi skala oleh pasien
Keterangan : nyeri Terapeutik :
1. Meningkat T :berikan teknik untuk
2. Cukup meningkat nonfarmakologis merelaksasi
3. Sedang untuk mengurangi pasien agar
4. Cukup menurun rasa nyeri seperti nyeri dapat
5. Menurun terapi pijat, berkurang
kompres Edukasi :
hangat/dingin Untuk
E : ajarkan teknik mengurangi rasa
nonfarmakologi nyeri pasien
untuk mengurangi secara mandiri
rasa nyeri Kolaborasi :
K : kolaborasi Untuk
pemberian mengurangi rasa
analgetik jika nyeri pasien.
perlu
2. 13 Gangguan rasa Setelah dilakukannya tindakan Terapi relaksasi : Terapi
September nyaman b.d keperawatan selama 1x7 jam Observasi : relaksasi :
2022 gejala penyakit diharapkan masalah dapat identifikasi teknik Observasi :
teratasi dengan kriteria hasil : relaksasi yang Mengetahui
Kriteria hasil A T pernah efektif teknik relaksasi
Keluhan tidak 1 4 digunakan yang paling
nyaman Terapeutik : efektif terhadap
Gelisah 1 4 ciptakan pasien
Keterangan : lingkungan Terapeutik :
1. Menurun tenang dan tanpa dengan
2. Cukup menurun gangguan dengan lingkungan yang
3. Sedang pencahayaan dan tenang maka
4. Cukup meningkat suhu ruang yg pasien akan
5. meningkat nyaman lebih merasakan
Edukasi : kenyamanan
demonstrasikan Edukasi :
dan latih teknik Deangan
relaksasi (missal dilakukannya
napas dalam, demonstrasi
peregangan, atau maka pasien
imajinasi akan lebih
terbimbing) paham dalam
menangani rasa
tidak
nyamannya
3. 13 Intoleransi Setelah dilakukannya tindakan Dukungan Dukungan
September aktivitas b.d keperawatan selama 1x7 jam ambulasi : ambulasi :
2022 imobilitas diharapkan masalah dapat Observasi : Observasi : apa
teratasi dengan kriteria hasil : identifikasi yang mendasari
Kriteria hasil A T toleransi fisik pasien
Perasaan lemah 1 5 melakukan melakukan
Kemudahan 1 5 ambulansi ambulansi
dalam melakukan Terapeutik: Terapeutik :
aktivitas sehari libatkan keluarga Agar ambulansi
hari untuk membantu dapat
Keterangan : pasien dalam dilakuakan
1. Menurun meningkatkan secara mandiri
2. Cukup menurun ambulasi Edukasi : agar
3. Sedang Edikasi: jelaskan pasien tahu
4. Cukup meningkat tujuan dari tujuan dan
Meningkat prosedur prosedur
ambulansi dilakukan
ambulansi
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika.

Carpenito. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

Potter & Ferry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,


Proses dan Praktik Edisi 4. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai