Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL SGD KEPERAWATAN GERONTIK

Pengampu : Ns. Indra Tri Astuti, M.Kep., Sp.Kep

AKHMAD SUKRO H (30902200241)

ADE YOAN TRISTIANTINI (30902200235)

NINA FITRIANI RAHAYU (30902200282)

YULIA ULFA KUSUMA A (30902200319)

ARIYANTI RETNO (30902200250)

RATNANINGRUM MEI A (30902200288)

SITI EKOWATI (30902200297)

SUBKHIYATUR ROHMAH (30902200301)

ADHITYA FAJAR WIGUNA (30902200236)

AGUS WIDAYAT (30902200240)

MA'RIFATUL M (30902200272)

TRI SULISTYORINI (30902200307)

DESI NORMA WIJAYANTI (30902200252)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2023
Lembar Belajar Mahasiswa 2

a. Judul : Aku Kok lupa Ya…


b. Skenario
Lansia berusia 70 tahun, dibawa ke klinik geriatric dengan diagnosa medis
Alzheimer type demensia. Perawat melakukan pengkajian, didapatkan data saat ini
klien tidak mengingat namanya, tidak mengenal anak-anaknya dan keluarga yang lain.
Ketika diajak kenalan dengan perawat, klien tidak mudah mengingat nama perawat,
bahkan ketika disebutkan lagi nama perawat, klien tidak mampu mengulangnya
kembali. Klien sering lupa meletakkan kaca matanya. Klien kesulitan mengingat
tempat dan bingung berada di mana sekarang.
Klien tiduran sepanjang hari di tempat tidur, makan, minum, BAK, BAB,
mandi dan semua aktifitas yang lain tidak mampu dikerjakan sendiri. Klien masih
dapat berbicara tetapi tidak terlalu jelas. Menurut keluarga, klien sudah tidak bisa
berjalan sejak 1 tahun lalu. Bila ingin ke kamar mandi klien selalu dipapah. Klien
tidak pernah dirawat di RS, Tidak pernah mengalami cedera atau kecelakaan dan
jatuh pada kepala. Ada riwayat Diabetes Mellitus dan Hiperkolesterolemia. Perawat
kemudian melakukan pemeriksaan indeks katz hasilnya G, MMSE hasilnya 16 dan
pemeriksaan SPMSQ hasilnya 10. Selanjutnya perawat membuat rencana intervensi.

c. Diskusikan skenario diatas menggunakan five jump step.


1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum
jelas, cantumkan sebagai tujuan pembelajaran kelompok.
2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan.
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan
menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan.
5. Persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi, dibahas kembali
dengan menjabarkan temuan informasi yang telah dilakukan dengan membuka
buku referensi untuk menyelesaikan masalah di kelompok masing-masing.
STEP 1 (KATA SULIT)
1. MMSE (Eko)
Mini Mental State Exam (MMSE) digunakan untuk menguji aspek kognitif dari fungsi
mental: orientasi, registrasi, perhatian, kalkulasi, mengingat kembali, dan bahasa.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melengkapi dan menilai, tetapi tidak dapat
digunakan untuk tujuan diagnostik, namun berguna untuk mengkaji kemajuan klien.
(Ade)

Item Tes Nilai Nilai

maks.
ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), 5 ---
hari apa?
2 Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), 5 ---
(rumah sakit), (lantai/kamar)
REGISTRASI
3 Sebutkan 3 buah nama benda (jeruk, uang, 3 ---
mawar), tiap benda 1 detik, pasien disuruh
mengulangi ketiga nama benda tadi. Nilai 1
untuk tiap nama benda yang benar. Ulangi
sampai pasien dapat menyebutkan dengan benar
dan catat jumlah pengulangan
ATENSI DAN KALKULASI
4 Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap 5 ---
jawaban yang benar. Hentikan setelah 5
jawaban. Atau disuruh mengeja terbalik kata “
WAHYU” (nilai diberi pada huruf yang benar
sebelum kesalahan; misalnya uyahw=2 nilai)
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
5 Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama benda 3 ---
di atas
BAHASA
6 Pasien diminta menyebutkan nama benda yang 2 ---
ditunjukkan (pensil, arloji)
7 Pasien diminta mengulang rangkaian kata :” 1 ---
tanpa kalau dan atau tetapi ”
8 Pasien diminta melakukan perintah: “ Ambil 3 ---
kertas ini dengan tangan kanan, lipatlah menjadi
dua dan letakkan di lantai”.
9 Pasien diminta membaca dan melakukan 1 ---
perintah “Angkatlah tangan kiri anda”
10 Pasien diminta menulis sebuah kalimat (spontan) 1 ---
11 Pasien diminta meniru gambar di bawah ini 1 ---

Skor Total 30 ---

Pedoman Skor kognitif global (secara umum) :


Nilai: 24 -30: normal
Nilai: 17-23 : probable gangguan

Nilai: 0-16: definite gangguan kognitif

Catatan: dalam membuat penilaian fungsi kognitif harus diperhatikan tingkat


pendidikan dan usia responden

2. SPMSQ (Eko)
(Short Portable Mental Status Questionnaire) yaitu merupakan instrument pengkajian
sederhana yang digunakan untuk menilai fungsi intelektual maupun mental
dari lansia (Padila, 2013). Pemeriksaan status mental meliputi pengkajian pada
tingkat kesadaran, perhatian, keterampilan bahasa, keterampilan
menghitung dan menulis, kemampuan konstruksional. Instrumen SPMSQ terdiri dari
10 pertanyaan tentang orientasi, riwayat pribadi, memori dalam hubungannya dengan
kemampuan perawatan diri, memori jauh dan kemampuan matematis. Penilaian dalam
pengkajian SPMSQ adalah nilai 1 jika rusak/salah dan nilai 0 tidak rusak/benar. (Ade)
SPMSQ

3. INDEKS KATZ (Eko)


Jawaban (Eko)
Indeks katz adalah suatu instrument pengkajian dengan sistem penilaian yang
didasarkan pada kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-
hari secara mandiri.

STEP 2&3 (PERTANYAAN DAN JAWABAN)

1. Tipe alzhaimer itu apa saja? (Ade yoan)


Early on set : menyerang lansia >65 tahun
Late on set : menyerang lansia >60 tahun (Ariyanti Retno)
Dari kasus tersebut tegolong tipe alzhaimer early one set
2. Apakah alzhaimer hanya terjadi pada lansia saja? (Ratnaningrum Mei)
Walaupun begitu, ternyata tanda-tanda penyakit alzheimer juga ditemukan pada orang
dengan usia muda. Jadi, bukan hanya mereka yang berusia lanjut yang patut waspada,
melainkan juga para anak muda. Hingga saat ini, ahli medis belum berhasil
menemukan penyebab awal penyakit alzheimer. (Adhitya Fajar)
3. Perbedaan alzhaimer dengan dimensia ? (Agus Widayat)
Perbedaan alzaimer dengan Dimensia Sama sama gangguan menyerang otak.tetapi
alzaimer berbeda dgn dimensia Dimensia bukan penyakit melainkan kumpulan dari
berbagai gejala gangguan otak, dan alzaimer adalah salah satu penyakitnya. (Ariyanti
Retna)
4. Alzhaimer apakah bisa menjadi dimensia? (Desi Norma)
Alzhaimer tidak bisa menjadi dimensia walaupun sama-sama mengganggu bagian otak
(Agus Widayat)
5. Bagaimana cara menilai indeks katz? (Siti Eko)
Indeks katz adalah suatu instrument pengkajian dengan sistem penilaian yang
didasarkan pada kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-
hari secara mandiri.

Indeks Katz A yaitu kemandirian dalam 6 aktivitas yaitu makan, kontinen, berpindah,
kekamar kecil, berpakaian dan mandi.
Katz Index B yaitu kemandirian dalam 5 aktivitas.
Katz Index C yaitu kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.
Katz Index D yaitu kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu
fungsi tambahan.
Katz Index E yaitu kemandiri dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar
kecil dan satu fungsi tambhan.
Katz Index F yaitu kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar
kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan.
Katz Index G yaitu ketergantungan terhadap keenam fungsi tersebut.

6. Hubungan diabetes melitus dengan penyakit alzhaimer? (Yulia Ulfa)


Diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat meningkatkan peradangan
di dalam tubuh, sehingga berisiko merusak pembuluh darah. Jika kerusakan pembuluh
darah terjadi pada otak, aliran darah ke otak bisa terganggu, sehingga meningkatkan
risiko terjadinya penyakit Alzheimer. (Subkhiyatur Rohmah)
7. Bagaimana cara mengatasi alzhaimer pada lansia?(Nina Fitriani)
a. Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman
b. Pertahankan kontak dengan teman dan keluarga / libatkan keluarga
c. Berikan lansia berbagai bentuk latihan
d. Hindari menyalahkan diri sendiri
e. Peningkatan kebugaran fisik dan mental dg melakukan latihan fisik yang teratur
(Desi Norma)
8. Bagaimanakah hubungan diabetes melitus dengan intoleransi aktivitas pada pasien?
(Subkhiyatur Rohmah)
Hubungan dm dgn intoleransi aktivitas pada alzheimer :
Karena defisiensi insulin menyebabkan glukosa tidak dapat diantar dari permukaan sel
ke intrasel yang menyebabkan rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa intrasel
menurun sehingga produksi metabolik energi menurun dan menyebabkan intoleransi
aktivitas pada pasien. (Yulia Ulfa)
9. Apakah alzhaimer itu berbahaya dan harus dilakukan tindakan segera?(Adhitya fajar)
Alzheimer tergolong penyakit yang berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.
Penyakit yang menghacurkan sel sel otak dan menyebabkan perubahan memori
perilaku dan fungsi tubu jadi harus diwaspadai (Marifatul Mukharomah)
10. Diagnosa dan intervensi dari kasus tersebut? (Rini)

No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

1. Gangguan Memori bd Setelah dilakukan tindakan 1. stimulasi


ketidakmampuan untuk keperawatan 3x24 jam memori dengan
mengingat memeri meningkat dengan mengulang pikiran
kriteria hasil : yang terakhir kali
1.verbalisasi kemampuan diucapkan
mengingat perilaku tertentu
2.fasilitasi
yang pernah dilakukan
kemampuan
meningkat
2. verbalisasi pengalaman
lupa menurun konsentrasi
3. verbalisasi kemampuan
2. orientasi realitas
mengingat peristiwa
meningkat

2. Intoleransi aktivitas bd Setelah dilakukan tindakan 1.kaji adanya


penurunan tekanan otot keperawatan 3x24 jam tanda-tanda
toleransi aktivitas dikubitus
meningkat dengan kriteria
2.anjurkan
hasil:
aktivitas secara
1.kemudahan dalam
bertahap
melakukan aktivoitas
meningkat 3. latihan ROM,
2. kekuatan tubuh bagian
4. libatkan
atas dan bawah meningkat
keluarga untuk
memenuhi ADL
pasien,

3. Gangguan komunikasi Setelah dilakukan tindakan 1.kaji tingkat


verbal bd deficit keperawatan 3x24 jam kesadaran pasien,
neurologis pasien kemampuan komunikasi
2.kaji tingkat
verbal meningkat dengan
kemampuan
kriteria hasil:
komunikasi pasien
1. Kemampuan
(kejelasan) dalam 3.kolaborasi
berbicara meningkat dengan terapi
wicara

4.latih pasien
bicara secara
perlahan-lahan
STEP 4 (MIND MAPPING)

Definisi

Demensia yaitu Kondisi


menurunnya cara berpikir
dan daya ingat seseorang
yang biasanya terjadi pada Etiologi
Tanda dan Gejala lansia (usia 65 tahun ke Etiologi demensia meliputi
atas). Demensia merupakan proses degeneratif, seperti
 Gangguan
kumpulan dari berbagai penyakit Alzheimer,
berkomunikasi
gejala gangguan otak, gangguan vaskular, seperti
 Gangguan daya ingat
sedangkan alzhaimer adalah infark, dan gangguan psikiatri
 Disorientasi
dan neurologis, seperti
 Sulit fokus salah satu penyakitnya.
hidrosefalus. Selain itu,
demensia juga berhubungan
dengan neoplasma,
gangguan metabolik dan
endokrin, trauma, inflamasi,
serta zat toksik. Faktor risiko
dementia antara lain usia
lanjut, faktor gaya hidup, dan
ALZHAIMER beberapa penyakit yang
TIPE DEMENSIA mendasari telah
teridentifikasi.

Cara mengatasi
Factor resiko
1. Ciptakan lingkungan yang tenang Pemeriksaan
dan aman penunjang faktor risiko dari dimensia
alzheimer yaitu meliputi Usia
1.Pemeriksaan fisik tua (1 % dari usia 60 tahun dan
2. Pertahankan kontak dengan teman
dan neurologis 30 % dari usia 85 tahun),
dan keluarga / libatkan keluarga
pendidikan rendah, adanya gen
2. pemeriksaan
ApoE4, merokok sigaret
3. Berikan lansia berbagai bentuk status mental dan
(meningkatkan neurotransmisi
neurologis
latihan nikotinik), riwayat keluarga,
3. pemeriksaan cidera Kepala, faktor vascular
4. Hindari menyalahkan diri sendiri pada otak (CT-Scan, (hipertensi, penyakit jantung,
MRI, PET Scan,dll) stroke, aterosklerosis perifer),
5. Peningkatan kebugaran fisik dan diabetes, depresi, keracunan
mental dg melakukan latihan fisik logam berat, serta OSA (tidur
ngorok).
yang teratur

Anda mungkin juga menyukai