Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN LANSIA
DENGAN DEMENSIA

Tim CMHN
Tujuan Pembelajaran

 Melakukan pengkajian keperawatan pasien lansia


dengan demensia
 Menetapkan diagnosa keperawatan pasien lansia
dengan demensia
 Melakukan tindakan keperawatan pada pasien lansia
 Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga
untuk mengatasi masalah demensia pada lansia
 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pasien
lansia dengan demensia,
 Mendokumentasikan asuhan keperawatan pasien
lansia dengan demensia.
RANGKAIAN MUDAH LUPA
WAJAR SAMPAI DEMENSIA

LUPA WAJAR (FORGETFULLNES)


GANGGUAN FUNGSI KOGNISI RINGAN
DEMENSIA ( PIKUN )
Kemunduran Memori
Fisiologis
Mudah lupa (forgetfulness) bisa terjadi pada :
Proses otak menua (fisiologis)
Proses penyakit otak a.l.alzheimer (patologis)

Mudah lupa
Banyak pada lansia
Gangguan mengingat informasi, kembali (recall)
Gangguan mengeluarkan apa yang tersimpan
dalam memori (retrieval)
Dapat dibantu dengan memberikan isyarat (cue)
Mudah Lupa Ringan
Benign senescent forgetfulness
(BSF)
Terkait usia tua
Gangguan mengingat kembali
(recall) masih fisiologis, ump.lupa
nama teman, nama presiden pertama
RI
 MUDAH LUPA
WAJAR DIJUMPAI PD USIA LANJUT, TERUTAMA
USIA DIATAS 50 TAHUN

 DIDAPATI 30 % DARI USIA LANJUT, KELUHANNYA


DAPAT BERUPA
􀃎 LUPA MENARUH BENDA
􀃎 LUPA JANJI
􀃎 LUPA NAMA ORANG, WAJAH
􀃎 LUPA NAMA BENDA
􀃎 LUPA NAMA PERISTIWA, DLL
 AKTIVITAS SEHARI-HARI NORMAL, FUNGSI
KOGNISI LAINNYA NORMAL
GANGGUAN KOGNITIF RINGAN

 GANGGUAN MEMORI LEBIH BERAT, MUDAH LUPA


YANG LEBIH PARAH DAN AGAK LAMA.
 FUNGSI KOGNITIF LAINNYA SECARA UMUM MASIH

BAIK.
 DAPAT MELAKUKAN AKTIVITAS DASAR SEHARI-
HARI,
AKTIVITAS YANG KOMPLEK MULAI TERGANGGU
10 – 12 %/tahun PENDERITA INI BERKEMBANG 
PD PENYAKIT ALZHEIMER.
 TEST FUNGSI KOGNISI DAN MEMORI DIBAWAH
RATARATA
MCI (MILD COGNITIVE IMPAIRMENT)

 Ada gangguan memori


 Kognitif baik
 Sebagai risiko tinggi untuk menjadi alzheimer
(setelah ± 4 tahun 50% menjadi demensia)
 Patologis : sudah ada gangguan di
hipokampus otak yang mengurus memori
 Di korteks ada bercak-bercak amiloid difus
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Pasien melapor sendiri atau orang lain yg menyaksikan
kemunduran memori/kognitif, dibanding keadaan
sebelumnya
2. a. Aktvitas hidup sehari-hari (Activity Daily Living =
ADL) masih baik
b. ADL yg kompleks (Instrumental Activity Daily Living =
IADL) mulai terbatas
3. Mini Mental Status Examination (MMSE) tidak
terganggu, sesuai pendidikan dan umur
4. Adanya gangguan memori atau kognitif lainnya harus
dibuktikan dengan skor yang sudah baku
5. Belum ada gangguan untuk didiagnosis sebagai
demensia
ADL mencakup :
 Aktivitas Dasar (basic ADL) :
berpakaian, perawatan diri, makan
minum, toilet, berpakaian, jalan, mandi,
mobilitas, dll
 Aktivitas Instrumental (IADL) :
mengurus keuangan pribadi, memasak,
menelepon, berbelanja ke pasar,
bepergian, berobat, dll
Kriterianya : minimal ada 2 dari gejala
sebagai berikut :

1. Tersesat bepergian
2. Kemunduran pekerjaan yg disaksikan teman
sekerja
3. Kesulitan menyebut nama atau kata,
sedangkan temannya tidak kesulitan
4. Sedikit materi yg diingat setelah membaca
satu bab buku
5. Sulit mengingat nama orang yg baru
diperkenalkan
6. Kehilangan atau salah menaruh barang
berharga
7. Gangguan konsentrasi yang nyata pada tes
klinis
Diagnosis MCI dipastikan setelah :

a. Mewawancarai teman/ anggota


keluarga berkenaan fungsi intelek
b. Memeriksa pasien mencari gangguan
kognitif secara objektif
c. Menyingkirkan gangguan psikiatrik,
kerusakan otak seperti stroke, tumor
atau efek obat-obatan
Definisi Demensia
Suatu kondisi klinis yang ditandai
oleh kemerosotan daya ingat,
intelektualitas dan emosional.
Sehingga mengakibatkan
ketidakmampuan melakukan
kegiatan sehari-hari secara normal.
Klasifikasi demensia
1. Berdasarkan umur : senilis, presenilis
2. Berdasarkan gejala klinis : global, afasik, visuo
perseptif
3. Berdasarkan anatomi ; kortikal, subkortikal
4. Berdasarkan perjalanan penyakit :
demensia “reversibel” + 10-12% disebabkan
alkohol, obat-obat, kelainan psikiatri, penyakit
meningitis, trauma kepala, hidrosefalus komunikan
demensia “non reversibel”: proses degeneratif
tergolong kedalamnya demensia yang paling
banyak ditemui : demensia alzheimer dan vaskuler
Demensia Alzheimer

 Biasanya ada faktor resiko :


riwayat keluarga, alzheimer umur
> 50 thn, penyakit down`s
syndrome ,parkinson
 Progresif, sangat chronis
Diagn. pasti dengan otopsi otak
Jadi diagn cukup dengan diagnosis ”probable”
Kriteria diagnosa “probable Alzheimer”:
1. Ditemukan demensia secara klinis (test mini
mental)
2. Defisit 2 atau lebih bidang kognitif (memori,
bahasa, atensi, orientasi, fungsi eksekutif,
visuospatial)
3. Perburukan memori/kognitif progresif
4. Tak ada gangguan kesadaran
5. Tak ada penyakit otak dan gangguan sistemik
(khas: perburukan intelektual dan tingkah laku,
mengganggu pekerjaannya dan lingkungan)
Gejala klinis dibagi 3 stadium:

1 Std Amnesia : yang menonjol : amnesia


diskalkulia, spontanitas , gangguan memori
jangka pendek, pertanyaan berulang-ulang tak
mampu hafal no telpon, bingung terhadap
masalah, (memori jangka panjang : baik) std
ini berlangsung 2-4 tahun
2 Std Bingung, kognisi  progresif, afasia,
agnosia, apraksia, disorientasi waktu dan
tempat, mengem- bara, salah mengenal anak,
suami, isteri, kadang- kadang bicara porno, std
ini berlangsung 2-10tahun
3 Std Akhir (setelah 6-12 tahun sakit) akinetik,
membisu hampir vegetatif, inkontinesia,
lemah, langkahnya kecil-kecil, mudah
terinfeksi (saluran kemih, nafas).
Pengkajian Pasien Lansia
Dengan Demensia
 Demensia adalah suatu keadaan
dimana seseorang mengalami
penurunan kemampuan daya ingat
dan daya pikir tanpa adanya
penurunan fungsi kesadaran.
Tanda Gejala Demensia

 Sulit melaksanakan ADL


 Pelupa
 Mengulang kata-kata
 Disorientasi waktu, tempat, orang
 Cepat marah
 Sulit diatur
Observasi Perilaku Lansia
Dengan Demensia (Data Objektif)
 Sukar melakukan kegiatan sehari-hari
 Pelupa
 Sering mengulang kata-kata.
 Disorientasi waktu, orang, tempat.
 Cepat marah, sulit diatur
 Daya ingat hilang
 Sulit belajar
 Kurang konsentrasi
 Kurang kebersihan diri
 Risiko kecelakaan
 Tremor
 Kurang koordinasi gerakan

Data Subjektif didapatkan melalui wawancara dengan menggunakan


Mini Mental State Examination (MMSE),
Mini Mental State Examination
Nama pasien : .............................. Nama pewawancara :..................................
Usia pasien :.............................. Tanggal wawancara :..................................
Pendidikan :................................. Waktu wawancara :..................................

Skor Skore Pertanyaan Keterangan


Max Pasien
5 Sekarang (hari), (tgl), (bulan), (tahun),berapa dan (musim) apa? Orientasi

5 Sekarang kita berada dimana? (jalan), (no.rumah), (kota), (kabupaten), Orientasi


(propinsi)
3 Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda; alamari, puskesmas, Registrasi
kendaraan, satu detik untuk setiap benda. Lansia mengulang ke 3 nama
benda tsb. Berikan satu angka untuk setipa jawaban yang benar
5 Hitunglah berturut-turut seling 5 mulai dari 40 ke bawah. 1 angka untuk Atensi dan
jawaban yang benar, berhenti setelah lima hitungan. (35,30,25,20,15) kalkulasi
3 Tanyakan kembali nama 3 benda yang telah disebutkan di atas. Berilah 1 Mengingat
angka untuk setiap jawaban yang benar.
9  Apakah nama benda inin?. Perlihatkan pensil dan jam tangan (2 angka) Bahasa
 Ulangilah kalimat berikut: “jika tidak dan atau, tetapi” (1 angka)
 Laksanakan 3 buah perintah ini: “Peganglah selembar kertas dengan tangan
kanan, lipatlah kertas itu pada pertengahan dan letakkanlah di lantai!: (3
angka)
 Bacalah dan laksanakan perintah berikut: “pejamkan mata anda!” (1
angka)
 Tulislah sebuah kalimat:” Saya ingin cepat sembuh” (1 angka)
 Tirulah gambar ini: pohon (1 angka)
Hasil : Nilai 21 – 30: Demensia ringan Nilai 11 - 20: Demensia sedang Nilai < 10: Demensia berat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Gangguan Proses Pikir: Pikun/Pelupa


 Risiko Cidera : Jatuh
Membina Hubungan
Saling Percaya Dengan Pasien Lansia

Assalamualaikum,
• Bersikap empati
Nama saya.... biasa • Tehnik komunikasi
dipanggil.. • Lingkungan terapeutik

Nama ibu/bapak siapa....


biasa dipanggil....
Tujunan.... aktivitas....

Latihan 1: BHSP
TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Gangguan proses pikir; pikun/pelupa


a. Pasien
Tujuan agar pasien mampu:
 Mengenal/berorientasi terhadap waktu

orang dan tempat


 Melakukan aktiftas sehari-hari secara

optimal.
TINDAKAN
 Beri kesempatan bagi pasien untuk:
 mengenal barang milik pribadinya
 mengenal waktu
 menyebutkan namanya dan anggota keluarga terdekat
 mengenal dimana dia berada
 Berikan pujian jika pasien dapat menjawab dengan benar.
 Observasi kemampuan pasien untuk melakukan aktifitas
sehari-hari
 Beri kesempatan kepada pasien untuk memilih aktifitas yang
dapat dilakukannya.
 Bantu pasien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilihnya
 Beri pujian jika pasien dapat melakukan kegiatannya.
 Tanyakan perasaan pasien jika mampu melakukan
kegiatannya.
 Bersama pasien membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
Keluarga

Tujuan: Keluarga mampu:


 Mengorientasikan pasien terhadap
waktu, orang dan tempat
 Menyediakan sarana yang dibutuhkan
pasien untuk melakukan orientasi
realitas
 Membantu pasien dalam melakukan
aktifitas sehari-hari.
TINDAKAN

 Diskusikan dengan keluarga cara-cara


mengorientasikan waktu, orang dan tempat
pada pasien
 Anjurkan keluarga untuk menyediakan jam
besar, kalender dengan tulisan besar
 Diskusikan dengan keluarga kemampuan
yang pernah dimiliki pasien
 Bantu keluarga memilih kemampuan yang
bisa dilakukan pasien saat ini
 Anjurkan kepada keluarga untuk:
Anjuran Kepada keluarga Untuk (Lanjutan)

 Membantu lansia melakukan kegiatan sehari-hari sesuai


kemampuan yang dimiliki
 Memantau kegiatan sehari-hari pasien sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat.
 Membantu pasien melakukan kegiatan sesuai kemampuan
yang dimiliki
 Memberikan pujian jika pasien melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal kegiatan yang sudah dibuat.
 Jelaskan pada keluarga tentang obat:
– 5 benar
– Manfaat
– Akibat jika tdk teratur minum obat Latihan 5 (hal 10-11)
– Efek samping
– Cara mendapat obat
2. Risiko Cedera : jatuh

Pasien
Tujuan
 Pasien terhindar dari cedera
 Pasien mampu mengontrol aktifitas
yang dapat mencegah cedera
TINDAKAN
 Jelaskan faktor-faktor risiko yang dapat
menimbulkan cedera dengan bahasa
yang sederhana
 Ajarkan cara-cara untuk mencegah
cedera, misalnya: bila jatuh jangan panik
tetapi berteriak minta tolong
 Berikan pujian terhadap kemampuan
pasien menyebutkan cara-cara mencegah
cedera.

Latihan 6 (hal 11-12)


Keluarga

Tujuan:
Keluarga mampu:
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
menyebabkan cedera pada pasien
 Menyediakan lingkungan yang aman
untuk mencegah cedera.
TINDAKAN

 Diskusikan dengan keluarga faktor-faktor yang


dapat menyebabkan cedera pada pasien
 Anjurkan keluarga untuk menciptakan
lingkungan yang aman
 Anjurkan keluarga agar selalu menemani
pasien di rumah serta memantau aktivitas
harian yang dilakukan.

Latihan 7 (hal 13)


EVALUASI

1. Gangguan proses pikir: pikun/pelupa


a. Kemampuan pasien:
 Mampu menyebutkan hari, tanggal dan tahun
sekarang dengan benar
 Mampu menyebutkan nama orang yang dikenal
 Mampu menyebutkan tempat dimana pasien
berada
 Mampu melakukan kegiatan harian sesuai jadual
 Mampu mengungkapkan perasaannya setelah
melakukan kegiatan.
EVALUASI (Lanjutan)

b. Kemampuan keluarga
• Mampu membantu pasien mengenal waktu
tempat dan orang
• Menyediakan kalender yang mempunyai
lembaran perhari dengan tulisan besar dan jam
besar
• Membantu pasien melaksanakan kegiatan
harian sesuai jadual yang telah dibuat
• Memberikan pujian setiap kali pasien mampu
melaksanakan kegiatan harian
2. Risiko Cedera
a. Kemampuan pasien
 Menyebutkan dengan bahasa sederhana faktor- faktor
yang menimbulkan cedera
 Menggunakan cara yang tepat untuk mencegah cedera
 Mengontrol aktivitas sesuai kemampuan
b. Kemampuan keluarga
 Keluarga dapat mengungkapkan faktor-faktor yang
dapat menimbulkan cedera pada pasien
 Menyediakan pengaman di dalam rumah
 Menjauhkan alat-alat listrik dari jangkauan pasien
 Selalu menemani pasien di rumah
 Memantau kegiatan harian yang dilakukan pasien.
E. Mendokumentasikan Askep: Pasien Lansia Dengan demensia
“ Coba saudara dokumentasikan asuhan keperawatan pasien lansia dengan demensia mulai dari
pengkajian sampai dengan diagnosa keperawatan, menggunakan format yang telah disediakan”
Pengkajian:
1. Proses pikir
( ) Sirkumstansia ( ) Tangensial ( ) Kehilangan Asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking ( ) Pengulangan pembicaraan.
Jelaskan : ______________________________________
Masalah keperawatan “___________________________________
2. Tingkat kesadaran
( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
Disorientasi
( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan : ______________________________________
Masalah keperawatan “___________________________________
3. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang ( ) gangguan daya ingat jangka pendek
( ) gangguan daya ingat saat ini ( ) konfabulasi
Jelaskan : ______________________________________
Masalah keperawatan “___________________________________
4. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) mudah beralih ( ) tidak mampu berkonsentrasi ( )Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : ______________________________________
Masalah keperawatan “___________________________________

Anda mungkin juga menyukai