Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
GANGGUAN
DEMENSIA PADA
PASIEN LANJUT USIA

PELATIHAN PENATALAKSANAAN KASUS GANGGUAN JIWA


YANG SERING DITEMUI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA (FKPT) BAGI PERAWAT
PENDAHULUAN
Gangguan demensia merupakan salah satu gejala gangguan
jiwa yang sering terjadi pada klien dengan usia lanjut. Pada gangguan
ini usia lanjut mengalami gangguan memori atau daya ingat yang
berdampak terhadap kemampuan klien usia lanjut dalam melakukan
penyesuaian diri dengan lingkungan dan kesejahteraan hidupnya.

Gangguan memori seringkali dianggap wajar terjadi pada


lanjut usia karena merupakan bagian dari proses penuaan yang
normal. Faktor ketidaktahuan, baik dari pihak keluarga, masyarakat
maupun pihak tenaga kesehatan mengenai tanda dan gejala gangguan
memori, dapat menyebabkan gangguan memori sering tidak
terdeteksi dan lambat ditangani.

Seiring dengan meningkatnya jumlah usia lanjut di Indonesia,


masalah gangguan memori ini semakin sering dijumpai. Pemahaman
yang benar tentang gejala ini adalah penting dimiliki agar gangguan
memori dapat dideteksi dan ditangani sedini mungkin.
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)
Mampu melakukan asuhan keperawatan
pada gangguan demensia pada usia lanjut.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)


1. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan
pada gangguan memori 
2. Melakukan langkah – langkah asuhan
keperawatan pada gangguan memori
 
 
POKOK BAHASAN

A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN


DEMENSIA PADA LANJUT USIA :
1. Pengertian gangguan memori
2. Proses terjadinya gangguan memori
3. Tanda dan gejala gangguan memori
4. Proses keperawatan gangguan memori

B. Langkah – langkah asuhan keperawatan


gangguan demensia pada Lanjut usia
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN DEMENSIA PADA
LANJUT USIA
1.
DEFINI
SI
GANGGUAN MEMORI
Adalah
suatu keadaan dimana seseorang mengalami
penurunan kemampuan daya ingat dan daya
pikir tanpa adanya penurunan fungsi
kesadaran.
2. PROSES TERJADINYA MASALAH

• Perubahan status
pekerjaan
• Gangguan
• Kehilangan orang • Perubahan fungsi
neurologik,
berarti dan peran,
gangguan kejang
lingkungan, sosial.
3. TANDA DAN GEJALA
1. Sukar melaksanakan kegiatan sehari-hari
2. Pelupa
3. Sering mengulang kata-kata
4. Tidak mengenal waktu, ruang dan tempat,
misalnya tidur di ruang makan
5. Cepat marah dan sulit di atur.
6. Daya ingat hilang
7. Sulit belajar dan mengingat informasi baru
8. Kurang konsentrasi
9. Kurang kebersihan diri
4. PROSES KEPERAWATAN
OBSERV WAWAN
ASI CARA
Mini Mental
1. Kurang konsentrasi State
2. Kurang kebersihan diri Examination
3. Tidak mengenal waktu, (MMSE)
tempat dan orang / HVLT
4. Aktifitas terbatas
B.Dx.KEP
5. Sering mengulang kata-kata. Gangguan Memori

Psikososial :
Apakah lansia mengalami
kebingungan, kecemasan,
menunjukkan afek yang labil/
datar/ tidak sesuai
Skor Sk
Mini Mental State Examination Pertanyaan Ket
Max or
Kli
en
Sekarang (hari), (tgl), (bulan), (tahun) siang/malam?
5 Orientasi
Sekarang kita berada dimana? (lorong), (dusun),
5 Orientasi
(kelurahan), (kabupaten), (propinsi)
Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda; almari, sepatu,
3 Registrasi
buku, satu detik untuk setiap benda.
Lansia mengulang ke 3 nama benda tsb. Berikan nilai 1 untuk setiap
jawaban yang benar
 

Hitunglah mundur dari 10.000 kebawah dengan pengurangan Rp.


5 Atensi dan
1000 dari Rp. 10.000 ke bawah (Nilai 1 untuk jawaban yang
benar), berhenti setelah lima Kalkuklasi
hitungn ( 9.000, 8.000, 7.000, 6.000, 5.000)
Tanyakan kembali nama 3 benda yang telah disebutkan di atas.
3 Mengingat
Berilah nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar. Nilai:
 Apakah nama benda inin?. Perlihatkan pensil dan jam tangan 21-30 : Ggn memori
9 Bahasa
(Nilai 2) Jika jawaban benar Ringan
 Ulangilah kalimat berikut:“saya ingin sehat” (nilai 1) 11-20 : Ggn memori
 Laksanakan 3 buah perintah ini: “Peganglah selembar kertasSedang
dengan tangan kanan, lipatlah kertas itu pada <10 : Ggn memori
pertengahan dan letakkanlah di lantai!: (nilai 3) Berat (Stadium Lanjut)
 Bacalah dan laksanakan perintah berikut: “pejamkan mata
anda!” (nilai 1)
KOMUNIKASI PENGKAJIAN MMSE
” Coba bapak sebutkan hari, tanggal,bulan dan tahun berapa sekarang serta apakah
sekarang siang atau malam?” ” Dimana bapak sekarang berada?”lorong, dusun,
kampung, kabupaten, propinsi.” ”Bapak, saya akan menyebutkan tiga nama benda,
nanti bapak coba sebutkan lagi. ”Buku, sepatu, bis!” ( Disebutkan satu detik untuk
setiap benda) , sekarang bapak ulangi ” ”Coba bapak hitung mundur dari 10.000
kebawah dengan pengurangan 1000, seperti ini pak.... 9000, 8000, sekarang coba
bapak lanjutkan. (hentikan setelah lima hitungan) ” Coba bapak sebutkan kembali
tiga benda yang tadi suster sebutkan.” (buku, sepatu, bis) ” Pak, ini benda apa
( perlihatkan arloji)“ Kalau ini benda apa? (perlihatkan pensil), ” Pak, suster akan
menyebutkan satu kalimat, nanti bapak ulangi yah!” saya ingin sehat” ”Pak, ini
kertas, sekarang coba bapak lipat menjadi segitiga, kemudian lipat dua, setelah itu
lipat tiga membentuk segi empat” ”Coba bapak baca tulisan ini, (contoh tulisan :
PEJAMKAN MATA) , lalu laksanakan sesuai contoh tulisan” “ Sekarang coba bapak
tuliskan sebuah kalimat pada kertas ini.” ( perawat tidak boleh mendikte) “ Pak, saya
akan menggambar segilima yang berpotongan nanti bapak tiru gambar ini yah.”
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
TUJUAN
Klien dapat
1. Klien mengenal waktu, orang dan tempat
2. Klien dapat melakukan aktiftas sehari-hari secara
optimal.
BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA
1. Selalu mengucapkan salam kepada klien.
2. Perkenalkan nama saudara dan nama panggilan termasuk menyampaikan bahwa saudara adalah
perawat yang akan merawat klien.
3. Tanyakan pula nama klien dan nama panggilan kesukaannya.
4. Jelaskan tujuan saudara merawat klien dan aktivitas yang akan dilakukan.
5. Jelaskan pula kapan aktivitas akan dilaksanakan dan berapa lama aktivitas tersebut.
6. Bersikap empati
7. Gunakan kalimat yang singkat, jelas, sederhana dan mudah dimengerti (hindari istilah yang tidak
umum)
8. Bicara lambat, ucapkan kata atau kalimat dengan jelas dan jika memberikan pertanyaan beri
waktu kepada klien untuk memikirkan jawabannya
9. Tanya satu pertanyaan setiap kali bertanya dan ulang pertanyaan dengan kata-kata yang sama.
10. Volume suara ditingkatkan dengan nada rendah jika ada gangguan pendengaran.
11. Komunikasi verbal disertai dengan non verbal yang baik
12. Sikap berkomunikasi harus berhadapan, pertahankan kontak mata, relaks dan terbuka
13. Ciptakan lingkungan yang terapeutik pada saat berkomunikasi dengan klien:
– Tidak berisik atau ribut
– Ruangan nyaman, cahaya dan ventilasi cukup
– Jarak disesuaikan, untuk meminimalkan gangguan.
•  
Latih klien lansia orientasi terhadap
waktu, orang dan tempat.
1. Tanyakan kepada klien waktu saat klien berinteraksi dengan
perawat mis: pagi atau siang, jam 10.00
2. Beri kesempatan kepada klien untuk menyebutkan namanya
dan anggota keluarga terdekat
3. Beri kesempatan kepada klien untuk mengenal dimana dia
berada.
4. Berikan pujian jika klien dapat menjawab dengan benar
5. Beri kesempatan kepada klien untuk memilih aktifitas yang
dapat dilakukannya.
6. Bantu klien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilihnya
7. Beri pujian jika klien dapat melakukan kegiatannya.
8. Tanyakan perasaan klien jika mampu melakukan kegiatannya.
9. Bersama klien membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tujuan Untuk keluarga
1. Keluarga dapat mengorientasikan klien terhadap waktu, orang dan tempat
2. Keluarga menyediakan sarana yang dibutuhkan klien untuk melakukan
orientasi realitas
3. Keluarga membantu klien dalam melakukan aktiftas sehari-hari.
 
Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga
1. Diskusikan dengan keluarga cara-cara mengorientasikan
waktu, orang dan tempat pada klien
2. Anjurkan keluarga untuk menyediakan jam besar,
kalender dengan tulisan besar
3. Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah
dimiliki klien
4. Bantu keluarga memilih kemampuan yang bisa dilakukan
klien saat ini.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga
5. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap
kemampuan yang masih dimiliki oleh klien
6. Anjurkan keluarga untuk membantu lansia melakukan
kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki
7. Anjurkan keluarga untuk memantau kegiatan sehari-hari
klien sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
8. Anjurkan keluarga untuk membantu klien melakukan
kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki
9. Anjurkan keluarga memberikan pujian jika klien
melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan yang
sudah dibuat.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN

Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga


10. Apabila klien mendapat obat-obatan, jelaskan pada
keluarga tentang obat-obatan tersebut mencakup:
a. Prinsip lima benar minum obat (benar obat, klien, cara,
dosis, waktu)
b. Pentingnya penggunaan obat pada lansia dengan gangguan
memori
c. Akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
d. Efek samping obat dan hal-hal untuk menghindari efek
samping obat
e. Cara mendapatkan obat atau berobat
D. EVALUASIKELUA
1. Mampu membantu
Klien mampu : RGA klien mengenal waktu
1. Mampu menyebutkan hari, tempat dan orang
tanggal dan tahun sekarang 2. Menyediakan kalender
dengan benar yang mempunyai
2. Mampu menyebutkan nama lembaran perhari
orang yang dikenal dengan tulisan besar
3. Mampu menyebutkan dan jam besar
tempat dimana klien berada 3. Membantu klien
saat ini melaksanakan kegiatan
harian sesuai jadual
4. Mampu melakukan kegiatan
yang telah dibuat
harian sesuai jadual
4. Memberikan pujian
5. Mampu mengungkapkan setiap kali klien mampu
perasaannya setelah melaksanakan kegiatan
melakukan kegiatan harian
 
LANGKAH – LANGKAH ASUHAN
KEPERAWATAN GANGGUAN
DEMENSIA PADA USIA LANJUT
ILUSTRASI KASUS:
Tn. Andi, usia 65 tahun, diantar oleh anaknya ke puskesmas karena
suka marah-marah karena menurutnya ia selalu dipaksa untuk makan
oleh orang lain. Menurut anak Tn. Andi, Tn Andi mulai 1 bulan ini suka
lupa, tidak mau merawat diri, menganggap anaknya orang lain, tidur di
ruang makan karena menurutnya ia tidur dikamarnya. Anaknya selalu
berupaya untuk mengingatkan Tn. Andi. Namun masih tidak mau
melakukan.

Diskusikan, menurut anda :


1.Apa diagnosa keperawatan Tn Andi ?
2.Data apalagi yang perlu anda kaji untuk mengetahui tingkat
gangguan memori Tn. Andi ?
3. Apa pendidikan kesehatan yang dapat anda berikan kepada keluarga
Tn. Andi ?
TUGAS BERMAIN PERAN

Untuk lebih memahami pokok bahasan, diberikan tugas bermain


peran. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang masing-
masing terdiri dari 4 orang. Tiap kelompok diminta untuk membaca
kasus yang telah dipersiapkan dan menentukan siapa yang akan
berperan menjadi klien dan keluarga, perawat, dan pengamat.
Kelompok kemudian melakukan kegiatan bermain peran selama 15
menit. Setelah selesai, peserta yang berperan, baik sebagai klien
maupun perawat, diminta untuk menceritakan perasaannya saat
bermain peran. Peserta yang bertugas menjadi pengamat memberikan
pendapatnya mengenai peran yang dilakukan oleh masing-masing
peserta. Peserta kemudian membagi pengalamannya saat pleno.
 
SKENARIO
Ny. Maria 69 tahun, dibawa ke puskesmas oleh anaknya dengan
keluhan bahwa ibunya suka bingung, sering tidak tahu di mana
dirinya, menanyakan terus keberadaan ayah mereka yang
sedang di rawat di rumah sakit karena stroke, mengajukan
pertanyaan yang sama berulang-ulang, sering menceritakan
kisah yang sama beberapa kali. dan lupa nama cucunya.Kadang-
kadang, ia mengalami kegelisahan dan menuduh mereka
mencuri dompetnya. Ibunya juga kadang-kadang lupa untuk
mandi, menyisir rambut, menyikat gigi dan sering membutuhkan
bantuan dengan kegiatan ini. Demontrasikanlah cara anda
membina hubungan saling percaya dengan klien, menilai tingkat
gangguan memori dan bagaimana anda memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga Ny. Maria.
REFERENSI
Fortinash, K.M. (2004). Psychiatric Mental Health Nursing (3th ed), St. Louis: Mosby
Herdman, T.H. (2012), NANDA International Nursing Diagnoses Definition & Classification, 2012-2014.
(Ed.). Oxford: Wiley-Blackwell.
Keliat. B.A . dkk (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN (basic Course). EGC: Jakarta
Stuart, Gail Wiscarz, (2013), Principles and practice of psychiatric nursing, 10th ed, Philadelphia:
Elsevier Mosby
Stuart,G.W.& Dundeen, M.T. (2005), Principles and practice of psychiatric nursing (8th ed),
Philadelphia: Elsevier Mosby
Townsend, Mary C., (2011) Nursing diagnoses in psychiatric nursing : care plans and psychotropic
medications , 8th ed, F. A. Davis Company, Philadelphia.
Townsend, Mary C., (2009), Psychiatric mental health nursing: concepts of care in evidence-based
practice , 6th ed, F. A. Davis Company
Videbeck, Sheila L (2011), Psychiatric-mental health nursing [illustrations by Cathy J. Miller]. — 5th
ed, Lippincott Williams & Wilkins
 
 

Anda mungkin juga menyukai