Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
GANGGUAN
DEMENSIA PADA
PASIEN LANJUT USIA

ORIENTASI PENATALAKSANAAN GANGGUAN JIWA BAGI NAKES


KABUPATEN SAMBAS DAN KOTA SINGKAWANG, 14-15 DESEMBER
PENDAHULUAN
Gangguan demensia merupakan salah satu gejala gangguan
jiwa yang sering terjadi pada klien dengan usia lanjut. Pada gangguan
ini usia lanjut mengalami gangguan memori atau daya ingat yang
berdampak terhadap kemampuan klien usia lanjut dalam melakukan
penyesuaian diri dengan lingkungan dan kesejahteraan hidupnya.

Gangguan memori seringkali dianggap wajar terjadi pada


lanjut usia karena merupakan bagian dari proses penuaan yang
normal. Faktor ketidaktahuan, baik dari pihak keluarga, masyarakat
maupun pihak tenaga kesehatan mengenai tanda dan gejala gangguan
memori, dapat menyebabkan gangguan memori sering tidak
terdeteksi dan lambat ditangani.

Seiring dengan meningkatnya jumlah usia lanjut di Indonesia,


masalah gangguan memori ini semakin sering dijumpai. Pemahaman
yang benar tentang gejala ini adalah penting dimiliki agar gangguan
memori dapat dideteksi dan ditangani sedini mungkin.
POKOK BAHASAN

A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN


DEMENSIA PADA LANJUT USIA :
1. Pengertian gangguan memori
2. Proses terjadinya gangguan memori
3. Tanda dan gejala gangguan memori
4. Proses keperawatan gangguan memori

B. Langkah – langkah asuhan keperawatan


gangguan demensia pada Lanjut usia
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN DEMENSIA PADA
LANJUT USIA
Demensia: Bukan proses penuaan normal
1.
DEFINI
SI
GANGGUAN MEMORI
suatu keadaan dimana seseorang mengalami
penurunan kemampuan daya ingat dan daya
pikir tanpa adanya penurunan fungsi
kesadaran.
2. PROSES TERJADINYA MASALAH

• Perubahan status
• Gangguan pekerjaan
• Kehilangan orang
neurologik, • Perubahan fungsi
berarti
gangguan kejang dan peran,
lingkungan, sosial.
3. TANDA DAN GEJALA
1. Sukar melaksanakan kegiatan sehari-hari
2. Pelupa
3. Sering mengulang kata-kata
4. Tidak mengenal waktu, ruang dan tempat,
misalnya tidur di ruang makan
5. Cepat marah dan sulit di atur.
6. Daya ingat hilang
7. Sulit belajar dan mengingat informasi baru
8. Kurang konsentrasi
9. Kurang kebersihan diri
4. PROSES KEPERAWATAN
OBSERV WAWAN
ASI Mini
CARAMental
1. Kurang konsentrasi State
2. Kurang kebersihan diri Examination
(MMSE)
3. Tidak mengenal waktu,
tempat dan orang
4. Aktifitas terbatas
B.Dx.KEP
5. Sering mengulang kata-kata. Gangguan Memori

Psikososial :
Apakah lansia mengalami
kebingungan, kecemasan,
menunjukkan afek yang labil/
datar/ tidak sesuai
Skor Sk
Mini Mental State Examination Pertanyaan Ket
Max or
Kli
en
Sekarang (hari), (tgl), (bulan), (tahun) siang/malam?
5 Orientasi
Sekarang kita berada dimana? (Lorong/gang), (dusun),
5 Orientasi
(kelurahan), (kabupaten), (propinsi)
Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda; almari, sepatu,
3 Registrasi
buku, satu detik untuk setiap benda.
Lansia mengulang ke 3 nama benda tsb. Berikan nilai 1 untuk setiap
jawaban yang benar
 

Hitunglah mundur dari 10.000 kebawah dengan pengurangan Rp.


5 Atensi dan
1000 dari Rp. 10.000 ke bawah (Nilai 1 untuk jawaban yang
benar), berhenti setelah lima Kalkuklasi
hitungn ( 9.000, 8.000, 7.000, 6.000, 5.000)
Tanyakan kembali nama 3 benda yang telah disebutkan di atas.
3 Mengingat
Berilah nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar. Nilai:
 Apakah nama benda inin?. Perlihatkan pensil dan jam tangan 21-30 : Ggn memori
9 Bahasa
(Nilai 2) Jika jawaban benar Ringan
 Ulangilah kalimat berikut:“saya ingin sehat” (nilai 1) 11-20 : Ggn memori
 Laksanakan 3 buah perintah ini: “Peganglah selembar kertasSedang
dengan tangan kanan, lipatlah kertas itu pada <10 : Ggn memori
pertengahan dan letakkanlah di lantai!: (nilai 3) Berat (Stadium Lanjut)
 Bacalah dan laksanakan perintah berikut: “pejamkan mata
anda!” (nilai 1)
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
TUJUAN
Klien dapat
1. Klien mengenal waktu, orang dan tempat
2. Klien dapat melakukan aktiftas sehari-hari secara
optimal.
BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA
1. Selalu mengucapkan salam kepada klien.
2. Perkenalkan nama saudara dan nama panggilan termasuk menyampaikan bahwa saudara adalah
perawat yang akan merawat klien.
3. Tanyakan pula nama klien dan nama panggilan kesukaannya.
4. Jelaskan tujuan saudara merawat klien dan aktivitas yang akan dilakukan.
5. Jelaskan pula kapan aktivitas akan dilaksanakan dan berapa lama aktivitas tersebut.
6. Bersikap empati
7. Gunakan kalimat yang singkat, jelas, sederhana dan mudah dimengerti (hindari istilah yang tidak
umum)
8. Bicara lambat, ucapkan kata atau kalimat dengan jelas dan jika memberikan pertanyaan beri
waktu kepada klien untuk memikirkan jawabannya
9. Tanya satu pertanyaan setiap kali bertanya dan ulang pertanyaan dengan kata-kata yang sama.
10. Volume suara ditingkatkan dengan nada rendah jika ada gangguan pendengaran.
11. Komunikasi verbal disertai dengan non verbal yang baik
12. Sikap berkomunikasi harus berhadapan, pertahankan kontak mata, relaks dan terbuka
13. Ciptakan lingkungan yang terapeutik pada saat berkomunikasi dengan klien:
– Tidak berisik atau ribut
– Ruangan nyaman, cahaya dan ventilasi cukup
– Jarak disesuaikan, untuk meminimalkan gangguan.
•  
Latih klien lansia orientasi terhadap
waktu, orang dan tempat.
1. Tanyakan kepada klien waktu saat klien berinteraksi dengan
perawat mis: pagi atau siang, jam 10.00
2. Beri kesempatan kepada klien untuk menyebutkan namanya
dan anggota keluarga terdekat
3. Beri kesempatan kepada klien untuk mengenal dimana dia
berada.
4. Berikan pujian jika klien dapat menjawab dengan benar
5. Beri kesempatan kepada klien untuk memilih aktifitas yang
dapat dilakukannya.
6. Bantu klien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilihnya
7. Beri pujian jika klien dapat melakukan kegiatannya.
8. Tanyakan perasaan klien jika mampu melakukan kegiatannya.
9. Bersama klien membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tujuan Untuk keluarga
1. Keluarga dapat mengorientasikan klien terhadap waktu, orang dan tempat
2. Keluarga menyediakan sarana yang dibutuhkan klien untuk melakukan
orientasi realitas
3. Keluarga membantu klien dalam melakukan aktiftas sehari-hari.
 
Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga
1. Diskusikan dengan keluarga cara-cara mengorientasikan
waktu, orang dan tempat pada klien
2. Anjurkan keluarga untuk menyediakan jam besar,
kalender dengan tulisan besar
3. Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah
dimiliki klien
4. Bantu keluarga memilih kemampuan yang bisa dilakukan
klien saat ini.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga
5. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap
kemampuan yang masih dimiliki oleh klien
6. Anjurkan keluarga untuk membantu lansia melakukan
kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki
7. Anjurkan keluarga untuk memantau kegiatan sehari-hari
klien sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
8. Anjurkan keluarga untuk membantu klien melakukan
kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki
9. Anjurkan keluarga memberikan pujian jika klien
melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan yang
sudah dibuat.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN

Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga


10. Apabila klien mendapat obat-obatan, jelaskan pada
keluarga tentang obat-obatan tersebut mencakup:
a. Prinsip lima benar minum obat (benar obat, klien, cara,
dosis, waktu)
b. Pentingnya penggunaan obat pada lansia dengan gangguan
memori
c. Akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
d. Efek samping obat dan hal-hal untuk menghindari efek
samping obat
e. Cara mendapatkan obat atau berobat
D. EVALUASI
Klien mampu : KELUARGA 1. Mampu membantu
klien mengenal waktu
1. Mampu menyebutkan hari, tempat dan orang
tanggal dan tahun sekarang 2. Menyediakan kalender
dengan benar yang mempunyai
2. Mampu menyebutkan nama lembaran perhari
orang yang dikenal dengan tulisan besar
3. Mampu menyebutkan dan jam besar
tempat dimana klien berada 3. Membantu klien
saat ini melaksanakan kegiatan
harian sesuai jadual
4. Mampu melakukan kegiatan
yang telah dibuat
harian sesuai jadual
4. Memberikan pujian
5. Mampu mengungkapkan setiap kali klien mampu
perasaannya setelah melaksanakan kegiatan
melakukan kegiatan harian
 

Anda mungkin juga menyukai