Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PERHITUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Manajemen Keperawatan 1

Dosen pengempu :

Nama :

Rika safitri

CKR0180253

Keperawatan Reguler B / RS ciremai

Semester 6

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN KAMPUS 2 STIKes Kuningan

Jl. Pangeran Drajat No. 40A Cirebon – Jawa Barat

Kode pos (45133) Telp. (0231)238335


1. Metode Douglas

Metode ini menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan untuk suatu perawatan
berdasarkan klasifikasi pasien, yang dimana masing – masing kategori mempunyai nilai
standar setiap shift nya. Nilai standar per shift :

Jumlah Class Klien


pasien Minimal Parsial Total
Pagi Sore Mala Pagi Sore Mala Pagi Sore Malam
m m
1 0.17 0,14 0.07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0.34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,30 0,72 0,60 0,40
3 0.31 0,42 0,21 0,81 0,45 0,45 0,08 0,90 0,60

Contoh soal

Soal 1
Di ruangan kencana ada 15 pasien, 5 pasien dengan ketergantungan minimal, 7 pasien
dengan ketergantungan parsial, dan 3 pasien dengan ketergantungan total. Maka
berapakah jumlah perawat yang dibutuhkan pada shift malam?

Minimal Parsial Total


Malam
0.07 x 5 = 0,35 0.10 x 7 = 0,7 0.20 x 3 = 0,6 = 1,65
Jumlah perawat shift malam 2 perawat

Soal 2
Di ruangan yuda mempunyai pasien sebanyak 18 pasien, pasien dengan ketergantungan
minimal 8 pasien, ketergantungan parsial 6 pasien, dan ketergantungan total 4 pasien.
Berapakah jumlah perawat yang dibutuhkan pada shift sore?

Minimal Parsial Total


Sore 0.14 x 8 = 1,12 0.15 x 6 = 0,9 0.30 x 4 = 1,2 = 3,22
Jumlah perawat shift sore 3 Perawat
2. Metode Rasio
Metode rasio menggunakan jumlah tempat tidur untuk dominanpersonal yang diperlukan,
metode ini juga paling sering digunakan karena metodenya sederhana dan mudah. Tapi
metode ini tidak bisa menegetahuin prokdutivitas SDM Rumah sakit dan kapan personal
itu dibutuhkan.

Rumus

Tipe RS TM/TT TNP/TT TNM/TT


A&B 1/(4-7) 1/3 1/1
C 1/9 1/5 ¾
D 1/15 1/6 2/3

Contoh soal
Soal 1
Rumah sakit tipe C ruangan F mempunyai jumlah tempat tidur sebanyak 81, berapakah
jumlah tenaga medis di ruangan F ?

 1/9 x 81 = 9 tenaga medis

Soal 2

Rumah sakit tipe D di ruangan G mempunyai tempat tidur sebanyak 66 , berapakah


jumlah tenaga medis diruangan G?

 ½ x 66 =

3. Metode Gillies
Metode ini untuk menjelaskan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di sebuah unit
keperawatan.

Rumus

Jumlah jam perawat yang x Rata – rata pasien/hari x jumlah hari/tahun


dibutuhkan pasien/hari
jumlah hari/tahun - hari libur masing – masing x jumlah jam kerja perawat

= jumlah keperawatan yang dibutuhkan/ tahun

jumlah jam keperawatan yang diberikan perawat/ tahun

= jumlah perawat di suatu unit

Contoh soal

Soal 1

Ruangan di rumah sakit F rata – rata jam perawatannya 8 jam/hari, rata – rata pasien
28/hari, jam kerja 25jam, 6 hari/minggu. 10 hari cuti/tahun, dan 120 hari libur/tahun
berapakah julah tenaga kerja yang dibutuhkan di rumah sakit F?

 8 x 28 x 365 = 81,760 = 41 Tenaga Kerja


(365 - 120) x 8 = 1,960

Soal 2

Ruangan di rumah sakit E rata – rata jam perawatannya 10 jam/hari, rata – rata pasien
30/hari, jam kerja 28jam, 7 hari/minggu, 9 hari cuti/tahun, dan 130 hari libur/tahun.
Berapakah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di rumah sakit E?

 10 x 30 x 365 = 109,500 = 46 Tenaga Kerja


(365 – 130) x 10 = 2,350

4. Metode PPNI

Metode ini tidak berbeda dengan metode yang di kembangkan oleh gilles , hanya saja
satuan hari di ganti minggu dan juga jumlah hari efektif dihitung dalam minggu sebanyak
41 minggu dan jumlah perhari selama 40 jam per minggu.

Rumus PPNI :

( A x 52 mgg) x 7 hari ( TT x BOR ) x 25%

Hari kerja efektif x total jam kerja per minggu


Contoh soal
Soal 1
Ruangan pada rumah sakit kelas 2 mempunyai tempat tidur sebanyak 18, BOR 60%, dan
rata – rata jem kerja perawat sekitr 6jam/hari. Berapakah jumlah perawat yang
dibutuhkan perhari?

TP = (6 x 52) x 7 (18 x 60%) x 25%


41 x 42

= 3 Perawat

Soal 2
Ruangan pada rumah sakit kelas 1 mempunyai tempat tidur sebanyak 20. BOR 80%, dan
rata – rata jam kerja perawat sekitar 8jam/hari. Berapakah jumlah perawat yang
dibutuhkan perhari?

TP = ( 8 x 52 ) x 7 ( 20 x 80% ) x 25%
41 x 56

= 5 Perawat

5. Metode Depkes
Metode yang di tetapkan depkes didasarkan pada pengelompokan unit pelayanan yang
ada di rumah sakit. Depkes juga dalam perhitungan tenaga perawat didasarkan beberapa
aspek yaitu : tingkat ketergantungan pasien, jenis kasus, jumlah rata – rata pasien perhari,
jam perawatan yang diperlukan hari/pasien, dan jam kerja efektif dari perawat yakni 7
jam/hari.

Rumus

TP = Jumlah jam perawatan


Jam kerja efektif per shift
Contoh soal
Soal 1
Di salah satu Rumah sakit jumlah jam perawatannya adalah 83 jam/hari, dan jam kerja
efektif adalah 7 jam/hari. Maka hitunglah jumlah tenaga perawat menggunakan metode
depkes?

TP = 83 = 12 Perawat
7

Soal 2
Di salah satu rumah sakit jumlah jam perawatannya adalah 90 jam/hari dan jam kerja
efektif adalah 7 jam/hari. Maka hitunglah jumlah tenaga perawat menggunkan metode
depkes?

TP = 90 = 13 Perawat
7

6. Metode Ilyas
metode ini untuk menghitung kebutuhan tenaga perawat rumah sakit akibat adanya
keluhan dari para manager rumah sakit bahwa metode gillies kurang tepat mengingat
jumlah perawat yang terlalu kecil sehingga beban kerja semakin tinggi. Dan juga metode
PPNI yang meghasilkan jumlah perawat yang lebih besar sehingga dapat keluhan dari
manajemen karena terlalu banyak perawat.

Rumus

Rata – rata jam perawatan/hari x ( BOR x jumlat Tempat tidur ) x 365


255 x jam kerja efektif/hari

contoh soal
Soal 1
Di Rumah sakit A ruangan B rata – rata jam perawatannya selama 6 jam/hari, BOR 80%,
jumlah tempat tidur sebanyak 25, dan jam kerja efektif perawat sekitar 8 jam/hari.
Barapakah jumlah perawat yang dibutuhkan di ruangan B?
= 6 x ( 80% x 25 ) x 365
255 x 8

= 43, 800 = 21 Perawat


2, 040

Soal 2
Di rumah sakit B ruangan C rata – rata jam perawatnya selama 9 jam/hari, BOR 85%,
jumlah tempat tidur sebanyk 22, dan jam kerja efektif perawat sekitar 7 jam/hari.
Barapakah jumlah perawat yang dibutuhkan ruangan C?

= 9 x ( 85% x 22 ) x 365
255 x 7

= 61,429.5 = 34 Perawat
1,785

7. Metode WISN
metode ini untuk mengetahui unit kerja dan mengetahui kategori SDM. Metode ini
memiliki kelebihan yaitu mudah di gunakan untuk menghitung seberapa besar kebutuhan
tenaga keperawatan berdasarkan beban kerja saat ini. Ada beberapa langkah untuk
menghitung kebutuhan SDM berdasarkan metode WISN yaitu :
1. Menetapkan waktu kerja tersedia

A. Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di rumah sakit atau peraturan daerah
setempat,pada umumnya dalam satu minggu 5 hari kerja, dalam satu tahun 250
hari kerja ( 50 hari x 50 minggu).
B. Cuti tahunan , sesuai dengan ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari
kerja setiap tahun.
C. Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di rumah sakit untuk
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme setiap SDM memiliki hak
mengikuti pelatihan 6hari kerja.
D. Hari libur nasional, berdasarkan keputusan bersama menteri terkait hari libur
nasional dan cuti bersama tahun 2002 – 2003 ditetapkan 15 hari kerja dan 4 hari
kerja untuk cuti bersama.
E. Ketidakhadiran kerja, sesuai data rata – rata ketidakhadiran kerja ( selama kurun
waktu 1 tahun) karena alas an sakit, tidak masuk dengan atau tanpa izin.
F. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di RS dan peraturan Daerah , pada
umunya waktu kerja dalam satu hari adalah 8jam ( 5 hari kerja/minggu).

Rumus
Waktu kerja tersedia = [A – ( B + C + D + E ) x F ]

2. Menyusun standar beban kerja


Standar beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan professional.

Rumus

Standar beban kerja = waktu kerja tersedia


Rata – rata waktu produksi persatuan kegiatan pokok

Contoh soal

Soal 1
Di rumah sakit Pelita memiliki jadwal hari kerja sebagai berikut :
A = 6 ( hari kerja) x 50 (minggu) = 300 hari
B = 13 hari
C = 5 hari
D = 18 hari
E = 5 hari
F = 6 jam kerja.hari

 [ 300 – (13 + 5 + 18 + 5 ) x 6
= [300 - 41 ] x 6
= 1,554
Soal 2

Rumah sakit ciremai tersedia waktu kerja yaitu 260 hari/tahun dengan jam kerja efektif 8
jam/hari dan rata – rata waktu kegiatan pokok sekitar 4 jam/hari. Hitunglah standar beban
kerja rumah sakit ciremai?

 260 x 8 = 2,080
 260 x 4 = 1,040

= 2, 080 = 2

1, 040
DAFTAR PUSTAKA

“(DOC) Perhitungan Beban Kerja Perawat di Tempat Kerja manajemen | Ganis


Permatahati – Academia.edu”
https://www.academia.edu/33132378/Perhitungan_Beban_Kerja_Perawat_di_Tempat_
Kerja_manajemen (accessed Apr. 07, 2020).

Rakhmawati,S.Kp, M.Kep., windy. (2008). Perhitungan Jumlah Tenaga Perawat.


dosen.stikesdhb.ac.id

“CARA MENGHITUNG TENAGA PERAWAT DI RUMAH SAKIT | ILMU KEPERAWATAN.”


https://maydwiyurisantoso.wordpress.com/2010/01/03/caramenghitung-tenaga-perawat-di-
rumah-sakit/ (accessed Apr. 07, 2020).

Prihadini, F. A. (2012). Analisis perhitungan tenaga perawat di ruang rawat inap


Cattleya B rumah sakit Bhatkti Yudha Tahun 2012.

“Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan.”


https://www.slideshare.net/evhamariaefriliana/makalah-perencanaan-tenagakeperawatan
(accessed Apr. 07, 2020).

Anda mungkin juga menyukai