Anda di halaman 1dari 5

Tinjauan Kasus Demensia

Pada tanggal 26 Februari 2020 Tn. M umur 76 tahun dibawa keluarganya ke


Psikogeriatrik Rumah Sakit Universitas Airlangga karena mengalami gangguan memori dan
orientasi. Keluarganya mengatakan bahwa gejala yang muncul adalah mudah lupa pada peristiwa
yang baru terjadi, selain itu klien tidak mampu melakukan perawatan secara mandiri dan
bergantung pada bantuan orang lain. Tn. M sering lupa jalan pulang ketika sedang bepergian,
sulit mandi, berpakaian, dan toileting. Tn. M juga mudah tersinggung dan mudah marah.

Saat pengkajian didapatkan bahwa TD: 130/90mmHg, S: 37,1˚C, RR: 24 x/menit, dan N:
76 x/menit. Nafsu makan menurun dan jumlah makannya kurang dari 1 porsi. Kekuatan otot
klien mengalami penurunan sehingga klien berjalan dengan lambat, mengalami kaku sendi, dan
menggunakan bantuan tongkat untuk berjalan. Klien tampak berjalan dengan sangat hati-hati dan
kekuatan otot klien 4. Hasil diagnosa dokter mengatakan bahwa gejala-gejala tersebut
merupakan hal wajar yang merupakan proses penuaan dari seseorang.

Didapatkan hasil lab Hb: 9 gr/dl, leukosit: 1200mm3, trombosit: 340.000/mm3, dan
pemeriksaan MMSE: klien mengalami demensia berat yaitu 11 dengan rentang normal 0-12
berat.

Pengkajian

1. Identifikasi
Nama : Tn. M
Umur : 76 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Gresik
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Keluhan utama
Keluarga mengatakan klien mengalami gangguan memori dan orientasi
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami sakit seperti klien.

Kebiasaan sehari-hari

1. Nutrisi cairan/makanan
Nafsu makan klien menurun, jumlah makan klien 3x sehari dan jumlah makanan yang
masuk kurang dari 1 porsi, klien sering makan makanan yang banyak mengandung
protein, karbohidrat, dan kalsium untuk menjaga kesehatan serta untuk meningkatkan
status nutrisi. Jumlah asupan cairan klien 1500 cc/hari dengan air mineral.
2. Eliminasi
Frekuensi BAB 1x24 jam, warna feses kuning, bau khas. Frekuensi BAK normal, warna
kuning, bau urin khas.
3. Aktivitas dan latihan
saat makan, mandi, berpakaian dan toileting memerlukan bantuan orang lain.
4. Istirahat-tidur
Keluarga mengatakan bahwa klien sering tidur siang dan tidak ada gangguan tidur pada
malam hari.

Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum : baik


2. Tingkat kesadaran : compos mentis
3. TTV :
a. TD : 130/90 mmHg
b. S : 37,1˚C
c. RR : 24x/menit
d. N : 76x/menit
4. Kepala
a. Inspeksi : tidak ada benjolan
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
5. Rambut
a. Inspeksi : beruban, bersih
b. Palpasi : rambut halus
6. Mata
a. Inspeksi : simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak icterus, penglihatan
pandangan kabur
7. Hidung
a. Inspeksi : simetris, tidak ada sekret
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. Mulut
a. Inspeksi : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis
9. Leher
a. Inspeksi : simetris
b. Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan vena
10. Dada/pernafasan
a. I : bentuk dada simetris, klien tidak menggunakan alat bantu nafas
b. P : tidak terdapat tonjolan, tactile fremitus seimbang kiri dan kanan
c. P : sonor
d. A : bunyi jantung normal, tidak ada bunyi tambahan (wheezing, ronchi).
11. Abdomen
a. I : simetris
b. P : tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan
c. P : timpani
d. A : bising usus normal
12. Muskuloskeletal
Kekuatan otot klien 4, terdapat kaku sendi dan berjalan lambat.
4444 4444
4444 4444
13. Keadaan neurologi
Penciuman pada klien terganggu N.1 (olfaktorius), penglihatan klien terganggu N.II
(optikus), reflek menelan terganggu N.V (trigeminus), dan pengecap klien terganggu
N.XII (hipoglosus) sedangkan untuk pendengaran klien masih normal N.VII (koklearis).
14. Integument/kulit
Warna kulit sawo matang, tekstur keriput, suhu normal.
Pemeriksaan penunjang

a. Hb: 9 gr/dl
b. leukosit: 1200mm3
c. trombosit: 340.000/mm3
d. pemeriksaan Status Mental Mini Exam (MMSE)

No. Test Nilai Normal Hasil Pemeriksaan


ORIENTASI
1. Sekarang (tahun), (musim), (tanggal), 5 1
hari apa?
2. Kita berada dimana (negara, provinsi, 5 1
kota, rumah sakit, lantai kamar)
REGISTRASI
3. Sebutkan 3 nama benda (apel, meja, 3 1
atau koin, setiap benda 1 detik, pasien
disuruh mengulangi ketiga nama
benda tersebut. Nilai 1 untuk setiap
benda yang benar. Ulangi sampai klien
dapat menyebutkan dengan benar dan
catat jumlah pengulangan.
ATENSI DAN KALKULASI
4. Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 tiap 5 2
jawaban yang benar. Hentikan setelah
5 jawaban. Atau mengeja kata dengan
terbalik “WAHYU” (nilai diberikan
huruf yang benar sebelum kesalahan,
misal “uyahw” – 2).
MENGINGAT KEMBALI ATAU
RECALL
5. Pasien disuruh menyebutkan kembali 3 1
3 benda di atas (apel, meja, dan koin).
BAHASA
6. Pasien disuruh menyebutkan nama 2 1
benda yang ditunjuk (buku dan pensil)
7. Pasien disuruh mengulang kata 1 1
“namun”, “tanpa”, dan “bila”
8. Pasien disuruh melakukan perintah 3 1
“ambil kertas itu dengan tangan anda,
lipatlah menjadi 2 dan letakkan di
lantai”.
9. Pasien disuruh melakukan perintah 1 1
“pejamkan mata anda”.
10. Pasien disuruh menulis dengan 1 1
spontan.
11. Pasien disuruh menggambar bentuk di 1 0
bawah ini

TOTAL 30 11
 Normal : skor 25-30
 Demensia ringan : skor 20-24
 Demensia sedang : skor 13-19
 Demensia berat : skor 0-12
Sehingga demensia dapat ditunjukkan dengan skor MMSE 0-24 (Alzheimer’s
Association, 2007).

Anda mungkin juga menyukai