Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. W


DENGAN DIAGNOSA THALASEMIA
DI KLINIK THALASEMIA RSUD Dr. SLAMET GARUT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah stase Keperawatan Anak
Program Profesi Ners Angkatan XXXVIII

Oleh:
RENA SAPITRI
220112190040

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXVIII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. W
DENGAN DIAGNOSA THALASEMIA
DI KLINIK THALASEMIA RSUD Dr. SLAMET GARUT

I. PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas Klien
Nama : An. W
Tanggal lahir : 24 Februari 2007
Umur : 12 tahun
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Thalasemia
Tanggal Pengkajian : 21 Oktober 2019
Tanggal Masuk RS : 21 Oktober 2019
No. Medrec : 01027278
Nama Ayah/Ibu : Tn.N/Ny.E
Pekerjaan Ayah/Ibu : Wiraswasta/Ibu rumah tangga
Pendidikan Ayah/Ibu : SMA/SMP

2. Keluhan Utama/Alasan Masuk RS


Klien mengatakan ia merasa pusing dan lemas.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Ibu klien mengatakan anaknya sudah mengeluh pusing dan lemas, serta ini sudah
saatnya untuk klien melakukan transfusi. Kadar Hb klien 9,0 gr/dL, dan saat ini
direncanakan transfusi darah sebanyak 260 mL.

4. Riwayat Kesehatan Dahulu


Ibu klien mengatakan klien terdiagnosa penyakit Thalasemia dari 10 tahun yang lalu,
yaitu sekitar usia 2 tahun lebih. Awalnya, klien terlihat tampak pucat kemudian Ibu
klien memeriksakannya dan didapatkan diagnosa bahwa klien mengalami penyakit
Thalasemia. Kemudian klien dilakukan transfusi 3 bulan sekali, kemudian bertambah
menjadi 2 bulan sekali dan sampai sekarang dilakukan transfusi 2 minggu sekali.

5. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


a. Prenatal:
Klien merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara, Ibu klien mengatakan saat hamil ia
selalu memeriksakan kandungannya ke Bidan sebanyak 1 bulan sekali. Ibu klien
mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan selama masa kehamilan. Tekanan
darah sistol Ibu klien berkisar antara 90 atau 100 mmHg, Ibu klien mengatakan
apabila tekanan darah sistol mencapai 120 mmHg justru terasa pusing.
b. Natal:
Klien lahir pada usia kandungan 9 bulan, klien lahir secara spontan ditolong oleh
Bidan.
c. Post Natal:
Klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap.

6. Riwayat Keluarga
Ibu klien mengatakan di dalam silsilah keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada
yang menderita penyakit Thalasemia. Selain itu, keluarga klien juga tidak ada yang
memiliki penyakit kanker, penyakit jantung bawaan dan kelainan darah lainnya.

7. Genogram

Keterangan:

8. Riwayat Sosial
a. Sosial:
Ibu klien mengatakan, klien adalah orang yang pendiam, di rumah pun jarang pergi
bermain ke luar rumah. Sepulang sekolah, klien hanya diam di rumah sambil main
PS atau gadget. Klien hanya bermain dengan teman-temannya apabila ada teman-
temannya yang datang ke rumahnya. Di rumah sakit pun, klien jarang merespon
sapaan atau pertanyaan dari perawat.
b. Psikologis:
Klien mengatakan tidak minder walaupun menderita penyakit Thalasemia dan
harus ditransfusi darah terus-menerus. Ibu klien juga mengutarakan awalnya sedih
dengan keadaan anaknya yang harus mengalami penyakit Thalasemia ini, namun
akhirnya Ibu klien juga pasrah terhadap keadaan anaknya.

9. Kebutuhan Dasar
No. ADL Di Ruma
1. Pola Nutrisi Makan
Makan dan minum Frekuensi: 2-3x/hari
Jenis: Nasi, lauk pauk, sayur (wortel dan
kol)
Jumlah: ½ porsi

Minum
Frekuensi: setiap merasa haus
Jenis: Air putih/ susu/ minuman berasa
Jumlah: ± 7-8 gelas/hari
2. Eliminasi
a. BAK Frekuensi: ± 8x/ hari
Warna: kuning cerah
Masaslah: -

Frekuensi: 1x/hari
b. BAB Konsistensi: lembek
Masalah: -
3. Personal Hygiene Mandi: 2x/hari
Sikat gigi: 2x/hari
Cuci rambut: 2 hari sekali
Memotong kuku: 1 minggu sekali
Masalah: -
4. Pola Istirahat Tidur Tidur Siang
Kualitas: Nyenyak
Kuantitas: ½ - 1 jam/hari

Tidur Malam
Kualitas: Nyenyak
Kuantitas: 8-9 jam/ hari
5. Kegiatan/Aktivitas Aktivitas yang dilakukan:
Bermain Bermain PS, bermain handphone, sering
mencoba membuat mainan sendiri.

Hambatan: tidak mudah berbaur dengan


orang lain, jarang bermain ke luar rumah
dengan teman sebayanya.
10. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Compos Mentis
b. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 80/60 mmHg
- Nadi : 80x/m
- Respirasi : 18x/m
- Suhu : 35,6⁰C
c. Antopometri
BB : 26 kg
TB : 140 cm
IMT : 13,26
Status Gizi : Kurus
d. Kepala
- Inspeksi: Kepala simetris, kulit kepala tidak berminyak, persebaran rambut
tipis.
- Palpasi: Nyeri tekan (-).
- Tidak terdapat keluhan.
e. Mata
- Inspeksi: Kedua mata simteris, mata tampak kuning, konjungtiva anemis (-),
pupil bereaksi terhadap cahaya, oedem (-), luka (-), pergerakan mata normal,
lapang pandang normal.
- Palpasi: Nyeri tekan (-)
- Fungsi penglihatan normal
- Keluhan: mata terasa perih selama 2 hari terakhir.
f. Telinga
- Inspeksi: Posisi telinga simetris, serumen (+), peradangan (-), lesi (-)
- Palpasi: Nyeri tekan (-)
- Fungsi pendengaran normal.
g. Hidung
- Inspeksi: Posisi hidung simteris, perdarahan (-), pembengkakan (-), serumen (-
)
- Fungsi penghidu normal.
- Tidak ada keluhan.
h. Mulut
- Inspeksi: Bibir tampak kering, berwarna hitam, tidak ada kelainan kongenital
pada bibir, tidak terdapat gigi berlubang, lidah tampak sebagian putih.
- Tidak ada keluhan.
i. Leher
- Inspeksi: Bentuk leher simetris, peradangan (-)
- Fungsi menelan baik, tidak terdapat nyeri menelan.
j. Thorak
- Inspeksi: Bentuk dada simetris, susunan ruas tulang normal, retraksi otot bantu
napas (-), pola napas normal, sianosis (-).
- Auskultasi: bunyi napas vesikuler.
k. Abdomen
- Inspeksi: Pembengkakan abdomen (-).
- Auskultasi: Bising usus 8x/menit.
- Palpasi: Nyeri tekan (-).
l. Ekstremitas
- Inspeksi: Lesi (+) di tangan sebelah kiri, oedem (-), kuku tangan bersih, kuku
kaki panjang dan hitam.
- Kekuatan otot
5 5
5 5

- Palpasi: CRT < 2 detik, turgor kulit baik.


m. Genetalia dan Rektal
Tidak ada keluhan.

11. Pemeriksaan Neurologis


Pemeriksaan Saraf Kranial Keterangan
Nervus I Klien dapat mencium bau parfum
Olfactorius
Nervus II Klien dapat membaca dan menonton youtube dari hp tanpa
Opticus kacamata, lapang pandang masih dalam batas normal
Nervus III, IV dan VI Gerakan bola mata klien normal dapat mengikuti gerakan
Okulomotorius, Trochlearis dan jari perawat, refleks cahaya baik, klien dapat menggerakan
Abdusen mata ke bawah, ke dalam dan ke sisi luar, dapat membuka
dan menutup mata.
Nervus V Klien dapat menggerakkan rahang ke semua arah.
Trigeminus
Nervus VII Wajah simetris, klien mampu mengerutkan dahi,
Fascialis tersenyum simetris, klien mampu menutup kelopak mata,
dapat mengangkat alis.
Nervus VIII Tidak ada gangguan pendengaran, klien dapat
Vestibularis berkomunikasi dengan tepat.
Nervus IX Klien dapat membedakan rasa manis dan asin.
Glosofaringeus
Nervus X Klien mampu menelan makanan dengan baik tanpa
Vagus tersedak.
Nervus XI Klien dapat mengangkat bahu.
Aksesorius
Nervus XII Lidah klien simetris, bisa digerakan dari sisi satu ke sisi
Hipoglosus yang satu lagi.
12. Pemeriksaan Perkembangan
Ibu klien mengatakan anaknya pendiam, ia lebih banyak beraktivitas di dalam rumah
daripada di luar rumah. Sehari-hari klien pergi sekolah kemudian pulang pukul 12.00,
selanjutnya klien bermain PS atau HP, dari pukul 16.00 sampai 18.00 klien pergi
mengaji. Ibu klien juga menuturkan bahwa klien sering membuat mainan sendiri
dengan melihat tutorialnya dari Youtube, serta klien juga rajin menabung untuk
mendapatkan barang-barang yang ia inginkan.

13. Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Interpretasi
Oktober 2019
Hemoglobin 9,0 gr/dL 11,5-13,5 gr/dL Kurang

14. Terapi
Deferasirox 1 tablet per hari
Transfusi darah 260 mL

II. ANALISA DATA


No. Data Etiologi Masalah
1. DS: Kelainan herediter pada rantai alpha Ketidakefektifan
Klien mengatakan merasa dalam hemoglobin perfusi jaringan
pusing dan lemas
Rantai alpha terhapus di kromosom 16
pada usia 8 minggu kehamilan
DO:
- RR: 18x/menit Rantai globin lain yang tidak memiliki
- Anemis (+) pasangan mengendap di dinding
- Hb 9 gr/dL eritrosit
- Klien tampak pucat
Masa hidup eritrosit berkurang
Proses eritropoietin menjadi tidak
efektif

∑ hemoglobin dalam darah berkurang

O2 yang diangkut ke sel berkurang

O2 demand > O2 suply

Ketidakefektifan perfusi jaringan


2. DS: Kelainan herediter pada rantai alpha Ketidakseimbangan
- Ibu klien mengatakan dalam hemoglobin Nutrisi: kurang dari
anaknya sulit untuk kebutuhan
makan, klien makan 2-3x
sehari tetapi hanya ½ Rantai alpha terhapus di kromosom 16
porsi. pada usia 8 minggu kehamilan

Rantai globin lain yang tidak memiliki


DO:
pasangan mengendap di dinding
- BB: 26 kg eritrosit
- TB: 140 cm
- IMT: 13,26 Masa hidup eritrosit berkurang
Proses eritropoietin menjadi tidak
efektif

∑ hemoglobin dalam darah berkurang

O2 yang diangkut ke sel berkurang

O2 demand > O2 suply

Merangsang s. simpatis

Penurunan aliran darah ke GI

Peristaltik menurun

Peningkatan isi lambung

Mual dan muntah, nafsu makan


berkurang

Intake menurun

Ketidakseimbangan Nutrisi: kurang


dari kebutuhan

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan konsentrasi hemoglobin dalam
darah.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan nafsu makan.
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : An.W Ruangan : Poliklinik Thalasemia
No.Medrek : 01027278 Nama Mahasiswa : Rena Sapitri
No. DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji kemampuan klien untuk a. Dengan melakukan pengkajian
berhubungan dengan konsentrasi keperawatan selama 1x24 jam, berpindah dari tempat tidur, berdiri, kemampuan kluen dalam melakukan
hemoglobin dalam darah, perfusi jaringan efektif dengan ambulasi dan melakukan ADL. aktivitas, perawat dapat mengetahui
ditandai dengan: kriteria: sejauh mana kluen doaat beraktivitas
DS: a. Mampu melakukan aktivitas tanpa terdapat tanda dan gejala
Klien mengatakan merasa pusing sehari-hari (ADL) secara intoleransi aktivitas.
dan lemas mandiri. b. Kolaborasi transfusi PRC. b. PRC dapat memperbaiki kemampuan
b. Keseimbangan antara aktivitas pengangkutan oksigen,
DO: dan istirahat. mengembalikan volume darah yang
- RR: 18x/menit c. Target Hb 11gr/dL hilang, memperbaiki kemampuan
- Anemis (+) bekuan darah dan fagositosis. PRC
- Hb 9 gr/dL teridiri dari sel darah merah yang
- Klien tampak pucat telah dipisahkan dari plasmanya.
c. Kolaborasi terapi kelasi besi. c. Transfusi darah rutin juga memiliki
efek samping lain yaitu pengendapan
zat besi dalam tubuh yang dapat
menyebabkan kerusakan hati
sehingga membutuhkan terapi kelasi
besi.
d. Monitor TTV. d. Tanda-tanda vital merupakan acuan
untuk mengetahui keadaan umum
klien.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Setelah dilakukan tindakan a. Kaji status nutrisi klien dan a. Dengan mengkaji status nutrisi dan
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 3x 24 jam kemampuan untuk memenuhi kemampuan untuk memenuhi
berhubungan dengan penurunan nutrisi kurang teratasi dengan kebutuhan nutrisi. kebutuhan nutrisi kita dapat
kriteria hasil:
nafsu makan, ditandai dengan: menentukan status nutrisi pasien dan
a. Mampu menghabiskan
DS: makanan cara untuk memenuhinya.
- Ibu klien mengatakan anaknya b. Nafsu makan meningkat b. Anjurkan untuk makan makanan b. Makanan kesukaan dapat
sulit untuk makan, klien makan kesukaan bila memungkinkan. meningkatkan nafsu makan.
2-3x sehari tetapi hanya ½ c. Anjurkan untuk meningkatkan c. Terdapat hubungan antara rendahnya
porsi. konsumsi sayur dan lauk. konsumsi sayuran dan lauk (ikan dan
daging) berhubungan dengan
DO: kejadian anemia. Sayuran merupakan
- BB: 26 kg sumber zat besi non heme yang
- TB: 140 cm diserap oleh tubuh dan lauk
- IMT: 13,26 merupakan sumber zat besi heme iron
yang paling baik dan dapat diserap
20% - 30%.
V. CATATAN KEPERAWATAN
Nama Klien : An.W Ruangan: Poliklinik Thalasemia
No.Medrek : 01027278 Nama Mahasiswa: Rena Sapitri
TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON
21 Oktober a. Mengkaji kemampuan klien untuk a. Klien mampu berpindah dari tempat
2019 berpindah dari tempat tidur, tidur, berdiri, ambulasi, dan melakukan
09.00 berdiri, ambulasi, dan melakukan ADL secara mandiri.
ADL. b. Klien tampak tenang saat dilakukan
10.00 b. Kolaborasi transfusi PRC. transfusi, bahkan sesekali klien
bermain game di HP-nya.
c. TD: 80/60 mmHg
Nadi: 80x/m
11.30 c. Monitoring TTV RR:18x/m
S: 35,6⁰C
21 Oktober a. Menganjurkan untuk makan a. Ibu klien mengatakan klien suka
2019 makanan kesukaan klien bila minum susu dan yoghurt.
09.30 memungkinkan.
b. Menganjurkan untuk b. Klien hanya tersenyum ketika diberi
meningkatkan konsumsi sayur anjuran untuk banyak mengkonsumsi
dan lauk. sayur dan lauk.

VI. CATATAN PERKEMBANGAN


TANGGAL CATATAN PARAF
21 Oktober S: Klien mengatakan sudah tidak merasa pusing dan Rena Sapitri
2019 lemas.
14.30 O: - Klien tampak tidak terlalu pucat seperti saat datang
ke poli thalasemia
- Konjungtiva masih anemis
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi.
- Ingatkan Ibu klien untuk memantau konjungtiva dan
mukosa bibir klieen.
- Ingatkan klien dan Ibu klien untuk jadwal transfusi
selanjutnya.
21 Oktober S: Klien mengatakan tidak mau menghabiskan makan Rena Sapitri
2019 siangnya.
12.50 O: - Klien nampak tidak menghabiskan makannya.
- Klien makan ½ porsi.
A: Masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.
- Ingatkan Ibu klien untuk memantau makanan dan
keseimbangan nutrisi klien.
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing
Intervention Classification. Langford: Elsevier.

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnoses: Definitions & Classification
2015-2017.

Anda mungkin juga menyukai