Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

N DENGAN KASUS
STROK NON HEMORAGIK DI RUANGAN SARAF
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMPANA

OLEH :
DZUL ADHAN GHIFARI
NIM : PO7120421053

Preseptor Klinik Preseptor Institusi

Nurrahmawati,S.Kep.,Ns Amir S.Kep.,Ns.,MM

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI PROFESI NERS
TAHUN 2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk : 24-11-2021
Jam masuk : 22.45 wita
Ruang : Perawatan Saraf (Perawatan 6)
No Register : 145694
Dx.medis : Strok Non Hemoragik, Hemiparese (S)
Tanggal Pengkajian : 25-11-2021
Jam Pengkajian : 09.20 wib

A. IDENTITAS PASIEN
1. Identitas klien
Nama : Tn.N
Umur : 59 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Nelayan
Agama : Islam
Suku : Bajo
Alamat : Ampana Tete (Tete B)
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : An.S
Umur : 25 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Belum Berkerja
Agama : Islam
Suku : Bajo
Alamat : Ampana Tete (Tete B)
Hubungan dengan klien : Anak Klien
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS:
- Klien mengatakan lemah separuh badan

2. Riwayat keluhan utama :

- Klien masuk rumah sakit dengan keluhan lemah separuh badan sebelah
kiri yang dialami +_ 2 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
3. Keluhan utama saat pengkajian :
- klien mengatakan tidak mampu menggerakkan kaki dan tangan kiri nya

4. Keluhan lain yang menyertai :


- klien mengatakan pusing
- klien mengatakan pegal di bagian tengkuk lehernya

5. Riwayat kesehatan masa lalu :

- Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit,


yang biasanya sakit demam dan dirawat dirumah.

6. Riwayat kesehatan keluarga :

- Klien mengatakan keluarga memiliki riwayat penyakit degenaratif


seperti Diabetes Melitus dan Hipertensi, tetapi keluarga tidak memiliki
riwayat penyakit menular

7. Riwayat alergi (obat dan makanan) :

- Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan, obat-obatan


atau lateks. Klien juga tidak memiliki riwayat alergi cuaca.
C. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Klien
: Garis tinggal serumah

: Garis keturunan
D. Pengkajian pola fungsional kesehatan :
No Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Persepsi Kesehatan - keluarga klien - saat ini klien sedang di
mengatakan jika ada rawat di ruangan III.3
keluarga yang sakit, maka perawatan 6 di RSUD
akan dibawah berobat Ampana.
kerumah sakit.
2. Pola metabolik
nutrisi
- frekuensi makan - 3x sehari - 3x sehari
- Nafsu makan - Baik - Baik
- Porsi makan - Dihabiskan - Dihabiskan
- Pantangan - Mengurangi makan - Mengurangi makan
makanan makan yang berminyak makan yang berminyak
dan mengandung garam dan mengandung garam
yang banyak yang banyak
- Pola minum - 7-8 gelas perhari - 1-2 botol le mineral
- Jumlahcairan/hari - 1400 - 1600 ml - 1500-3000 ml
3. Pola istirahat /tidur
- Siang - 2 jam - 1 jam
- Malam - 8-9 jam - 8-9 jam
- Gangguan tidur - Tidak ada - Tidak ada
4. Pola kebersihan diri
- Mandi
- Sikat gigi 2 kali - belum pernah mandi
- Cuci rambut 2 kali hanya melap badan
- Kebersihan kuku 2 kali dengan air hangat,
1 minggu sekali mengosok gigi.
5. Pola eliminasi
BAB :
- Frekuensi - 1 kali - Satu kali BAB selama
- Warna - Kuning kecoklatan dirawat di rs, kuning
- Konsistensi - Padat, lembek kecoklatan, padat,
BAK : lembek.
- Frekuensi - 4-5 kali perhari - 3-4 kali perhari
- Warna - Jerni kekuningan - Kekuningan
-Jumlah urine - 800 ml - 600 ml
6 Pola aktivitas - Klien berkerja sebagai - Klien hanya berbaring di
seorang nelayan yang tempat tidur, dan duduk
aktivitas sehari-harinya ditempat tidur.
menangkap ikan.
7 Pola persepsi - Klien mampu mengenali - Klien menyadari jika klien
diri (konsep diri) dirinya sebagai seorang sedang di rawat di rumah
kepala rumah tangga sakit.

8 Pola hubungan peran - Hubungan dengan istri - Hubungan dengan keluaga


dan anak anaknya baik. baik

9 Pola koping-toleransi - Saat mengalami masalah - Klien selalu meminta


stress klien selalu berbagi cerita tolong kepeda anak nya
dengan istrinya dan jika membutuhkan
menyelesaikannya sesuatu.
dengan cara musyawarah
10 Pola nilai- kepercayaan - Klien Bergama islam dan - Saat ini klien selalu
spiritual sering menjalankan berdoa untuk
ibadah sesuai ajarannya kesembuhannya

E. Pemeriksaan fisik

BB sebelum sakit : 55 kg
BB saat ini : 55 kg

Tinggi Badan : 150 cm

Kesadaran : compos mentis

Keadaan umum : sedang


Tanda-tanda vital : TD : 186/98 mmHg S : 37,2oc Spo2 : 97%
N : 89x/menit P : 22x/menit
Kesadaran : compos mentis
GCS : E 4, V 5, M 6

1. Kepala dan rambut


Inspeksi : Rambut bersih, warna hitam bercampur putih
(uban), dsitribusi rambut merata, tidak ada
kemerahan.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, dan tidak teraba benjolan.
2. Telinga
Inspeksi : Telinga simetris kiri dan kanan, bentuk pina telinga
normal, tidak ada kemerahan,tidak terdapat serumen
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan tidak teraba benjolan.
3. Mata
Inspeksi : tidak ada nampak kemerahan, pupil isokor,
kunjungtiva anemis, sklera putih bercampur bercak
coklat. Lacrimal caruncle menonjol keluar.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada area bawah mata, tidak
teraba adanya benjolan.
4. Hidung
Inspeksi : tidak ada polip, tidak ada tanda peradangan, tidak
terdapat deviasi hidung. Tidak ada pernafasan cuping
hidung
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada seluruh bagian sinus
5. Mulut
Inspeksi : Mulut bersih, gigi tidak ada, lidah berwarna merah
muda, dan tidak ada peradangan tonsil
6. Leher
Inspeksi : Tidak ada kemerahan, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, tidak ada penjolan vena jugularis.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
7. Dada
Jantung

Inspeksi : tidak ada iktus cordis


Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada benjolan.
Perkusi : terdengar suara pekak saat di perkusi, L: ics 3, R: ics
4, A : ics 3, P: ics 5.
Auskultasi : terdengar suara jantung “lup dup”, tidak terdengar
suara jantung tambahan.
Paru-paru
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan saat
inspirasi dan ekspirasi
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan tidak teraba adanya
benjolan.
Perkusi : terdengar suara sonor saat diperkusi.
Auskultasi : suara nafas vesikuler dan tidak terdengar suara nafas
tambahan
8. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat adanya kemerahan atau pun bekas luka.
Auskultasi : terdengar bising usus 15 kali/menit
Perkusi : terdengar suara sonor pada kuadran 2 dan 4, terdengar
suara pekak pada kuadran 1 dan 3.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan teraba ada sedikit
massa pada kuadran 3
9. Genetalia
Inspeksi : tidak dilakukan pemeriksaan genetalia
10. Ekstrimitas atas
Inspeksi : tidak ada kemerahan, terpasang infus NaCl
0.9%/ 20 tpm di tangan sebelah kanan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, dan tidak teraba benjolan, tidak
ada kekakuan sendi
11. Ekstrimitas bawah
Inspeksi : tidak terdapat kemerahan, tidak terdapat kemerahan,
kuku kering berwarna agak kuning, telapak kaki
mengeras dan ada pecah-pecah,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, dan ada benjolan pada telapak
kaki kiri
Kekuatan otot 5 3
5 4
12. Kulit
Inspeksi : warna kulit sawo matang , terdapat bercak putih pada
area leher dan area thorkx
Palpasi : turgor kulit baik

a. Hasil laboratorium : Senin, 22 November 2021


Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan/Normal
WBC 21,3 4,4 – 11,3 x 103
RBC 6,24 4,5 -5,9 x 106
HGB 15,2 14 – 17,5 g/dl
HCT 47,0 % 40 – 52 %
PLT 610 150 – 450 103
GDS 90 mg/dl 70 – 140 mg/dl
Na 134 mmol/L 136 – 145 mmol/L
K 3,6 mmol/L 3,5 – 5,1 mmol/L
Cl 103 mmol/L 98 – 107 mmol/L

F. Penatalaksanaan terapi medis :


- IVFD NaCl 0.9 % 20 tpm
- Injeksi pumpisel 40mg / 12 jam / iv
- Injeksi mersibion / 24 jam / iv
- Injeksi ceftriaxone 1gr/12 jam/iv
- Injeksi pumpisel 1 ampl / 24 jam / iv
- Injeksi Citicoline 500 mg / 12 jam / iv
- Injeksi Mecobalamin 1 ampl / 12 jam / iv
- Amlodipine 10 mg / 24 jam / oral
- Aspilet 80 mg/ 24 jam / oral
G. Data tambahan
- Klien dibantu oleh anak nya saat ingin kekamar mandi
- Klien berbicara pelo (disatria)
- Klien tampak kesulitan mengangkat tangan dan kaki kiri

H. Klasifikasi data
Data subjektif :
- klien mengatakan tidak mampu menggerakkan kaki dan tangan kiri.
- klien mengatakan pusing
- klien mengatakan pegal di bagian tengkuk lehernya

Data objektif :
- Klien dibantu oleh anak nya saat ingin kekamar mandi
- Klien berbicara pelo (disatria)
- Klien tampak kesulitan mengangkat tangan dan kaki kiri
- Kekuatan otot 5 3
5 4
- Tanda-tanda vital :
- TD : 186/98 mmHg
- S : 37,2oc
- P : 22x/menit
- N : 89x/menit
- Spo2 : 97%
- Keadaan umum : Sedang
- Kesadaran : compos mentis
- GCS : E 4, V 5, M 6

ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
Data subjektif : Hipertensi Resiko perfusi serebral tidak
- klien mengatakan pusing efektif
- klien mengatakan pegal di
bagian tengkuk lehernya
Data objektif :
Tanda-tanda vital :
- TD : 186/98 mmHg
- S : 37,2oc
- P : 22x/menit
- N : 89x/menit
- Spo2 : 97%
- Keadaan umum : Sedang
- Kesadaran : compos mentis
- GCS : E 4, V 5, M 6

Data subjektif : Penurunan kekuatan otot Gangguan mobilitas fisik


- klien mengatakan tidak
mampu menggerakkan kaki
dan tangan kiri
Data objektif :
- Klien dibantu oleh anak
nya saat ingin kekamar
mandi
- Klien berbicara pelo
(disatria)
- Klien tampak kesulitan
mengangkat tangan dan
kaki kiri 5 4
- Kekuatan otot 5 3
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosis Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Rasional


Indonesia (SLKI) Keperawatan Indonesia
(SIKI)
1. Resiko perfusi serebral Setelah dilakukan tindakan 1. Identikasi penyebab peningkatan TIK 1. Untuk mengetahui penyebab TIK
Keperawatan 3x 24 jam
tidak efektif b/d hipertensi 2. Memberikan petunjuk mengenai p
diharapkan perfusi jaringan
No Diagnosis : D.0017 serebral pasien menjadi 2. Monitor tanda-tanda vital yang sedang di derita pasien
efektif dengan kriteria hasil
kategori : fisiologis : 3. Untuk memberikan kenyamanan pada
subkategori : sirkulasi 1. Tingkat kesadaran kognitif 3. Minimalkan stimulus dengan menyediakan
meningkat
2. Sakit kepala menurun lingkungan yang tenang 4. Untuk meningkatkan ekspansi par
Data subjektif : 3. Tekanan darah membaik 4. Berikan posisi semi fowler memudahkan pernapasan.
- klien mengatakan
5. Untuk memberikan informasi
pusing 5. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
keluarga tentang tindakan yang dilaku
- klien mengatakan
pegal di bagian 6. Kolaborasi pemberian obat pengencer darah
6. Untuk membantu mencegah terbent
tengkuk lehernya jika perlu
sumbatan akibat darah yang kental.
Data objektif :
Tanda-tanda vital :
- TD : 186/98 mmHg
- S : 37,2oc
- P : 22x/menit
- N : 89x/menit
- Spo2 : 97%
KU : Sedang
Kesadaran : compos
mentis
GCS : E 4, V 5, M 6
2. Gangguan mobilisasi fisik
Setelah dilakukan 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik 1. Untuk mengetahui lokasi dan penyeba
Tindakan asuhan lainnya
b/d gangguan serta kuluhan lain yang menyertai.
keperawatan 3x24 jam
neuromuskuler dan diharapkan 2. Monitor kondisi umum selama 2. Untuk mengetahui keadaan umum klie
mobilitas fisik tidak melakukan mobilisasi
kelemahan anggota gerak apakah mengalami peningkatan atau
terganggu dengan kriteria
hasil : penurunan saat dilakukan mobilisasi.
1. Pergerakan ekstremitas 3. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
No. diagnosis : D.0054 3. Untuk membantu klien beraktivitas ke
meningkat bantu( mis; duduk diatas tempat tidur)
Kategori : Fisiologis 2. Kekuatan otot meningkat secara perlahan
3. Rentang gerak( ROM) 4. Fasilitasi melakukan pergerakan
Subkategori : 4. Membantu dalam peningkatan aktivita
meningkat
aktivitas/istirahat 4. Kelemahan fisik menurun 5. Libatkan keluarga untuk membantu pasien 5. Agar keluaraga dapat membantu klien
dalam meningkatkan pergerakan
beraktivitas kembali secara perlahan.
Data subjektif : 6. Koloborasi dengan tenaga kesehatan 6. Untuk lebih mengoptimalkan pelayana
fisioterapis
- klien mengatakan kesehatan.
tidak mampu
menggerakkan kaki
dan tangan kiri
Data objektif :
- Klien dibantu oleh
anak nya saat ingin
kekamar mandi
- Klien berbicara pelo
(disatria)
- Klien tampak
kesulitan
mengangkat tangan
dan kaki kiri
- Kekuatan otot
5 3
5 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/ Tanggal No Dx IMPLEMENTASI Evaluasi Ttd
kamis 1 Jam : 09.00 S:
25 – 11 – 2021 1. Mengidentikasi penyebab peningkatan TIK - Klien mengatakan tidak merasa pusing lagi
Hasil : penyebab dari peningkatan TIK klien adalah tapi leher masih pegal
strok non hemoragik yang di alami klien. O:
H : klien mengatakan Klien mengatakan tidak merasa - TD : 173/96 mmHg
pusing lagi tapi leher masih pegal - Nadi : 84x/menit
Jam : 09.10 - P : 22x/menit
2. Memonitor tanda-tanda vital - S : 36,8 oC
Hasil : - SPO2 : 97 %
- TD : 173/96 mmHg Keadaan umum : Sedang
- Nadi : 84x/menit Kesadaran : compos mentis
- P : 22x/menit GCS : 15
- S : 36,8 C
o
A:
- SPO2 : 97 % Masalah resiko perfusi serebral tidak efektif
- Keadaan umum : Sedang belum teratasi
- Kesadaran : compos mentis P:
- GCS : 15 Lanjutkan intervensi
Jam : 09.15 1. Identifikasi keadaan umum
3. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan 2. Monitor tanda-tanda vital
lingkungan yang tenang 3. Minimalkan stimulus dengan
Hasil : klien merasa lebih baik jika lingkungan nya menyediakan lingkungan yang tenang
tenang. 4. anjurkan posisi semi fowler
5. Kolaborasi pemebrian terapi
Jam : 11.30
4. Memberikan posisi semi fowler
Hasil : klien baring dengan posisi semi fowler
Jam : 12.30
5. Memberian obat pengencer darah jika perlu
Hasil : Aspilet 80 mg/ 24 jam / oral

kamis 2 Jam : 09.15 S:


25 – 11 – 2021 1. Mngidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik - Klien mengatakan tangan nya masih
lainnya berat untuk dingakat dan kaki nya sudah
Hasil : Klien mengatakan tangan nya masih berat mulai bisa di gerakkan.
untuk dingakat dan kaki nya sudah mulai bisa di O:
gerakkan. - Klien bicara pelo
Jam : 09.20 - Klien tampak kesulitan mengangkat
2. Memonitor kondisi umum selama melakukan tangan kiri.
mobilisasi
- Klien sudah bisa mengangkat kaki
Hasil : kirinya
- Klien tampak kesulitan mengangkat tangan - Kekuatan otot 5 3
kiri. 5 4
- Klien sudah bisa mengangkat kaki kirinya A:
- Kekuatan otot 5 3 Gangguan mobilisasi fisik belum teratasi
5 4 P:
Jam : 09.30 Lanjutkan intervensi
3. Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat 1. Fasilitasi melakukan pergerakan
bantu( mis; duduk diatas tempat tidur) 2. Libatkan keluarga untuk membantu pasien
Hasil : mengistruksikan dan membantu kien untuk dalam meningkatkan pergerakan
duduk di atas tempat tidur. 3. Koloborasi dengan tenaga kesehatan
Jam : 09.35 fisioterapis
4. Memfasilitasi melakukan pergerakan
Hasil : menyediakan meja kecil di samping tempat
tidur dan menginstruksikan klien untuk sesekali
memindahkan tangan nya ke atas meja tersebut.
Jam : 09.35
5. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
Hasil : keluarga membantu klien untuk membantu
klien ke kamar mandi.
Jam : 09.40
6. Koloborasi dengan tenaga kesehatan fisioterapis
Hasil : Mengantarkan klien untuk fisioterapi inframera

CATATAN PERKEMBANGAN HARI PERTAMA


Hari/ Tanggal No Dx IMPLEMENTASI Evaluasi Ttd
Jam
jumat 1 08.50 S:
26 – 11 – 2021 1. Mengidentifikasi keadaan umum - Klien mengatakan tengkuk masih pegal tapi
Hasil : Klien mengatakan tengkuk masih pegal tidak seperti kemarin
tapi tidak seperti kemarin O:
Jam : 09.00 - TD : 168/84 mmHg
2. Memonitor tanda-tanda vital - Nadi : 79x/menit
- TD : 168/84 mmHg - P : 23x/menit
- Nadi : 79x/menit - SPO2 : 98 %
- P : 23x/menit - Keadaan umum : Sedang
- SPO2 : 98 % - Kesadaran : compos mentis
- Keadaan umum : Sedang - GCS : E4 , V5 , M6
- Kesadaran : compos mentis A:
- GCS : E4 , V5 , M6 Masalah resiko perfusi serebral tidak efektif
Jam : 09.05 teratasi sebagian
3. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan P:
lingkungan yang tenang Lanjutkan intervensi
Hasil : menganjurkan klien untuk beistirahat untuk 1. Identifikasi keadaan umum
mempercepat proses penyembuhan 2. Monitor tanda-tanda vital
4. Memberikan posisi semi fowler 3. anjurkan posisi semi fowler
Hasil : klien berbaring dengan posisi semi fowler 4. Kolaborasi pemberian obat pengencer darah
jika perlu

Jam : 12.30
5. Memberian obat pengencer darah jika perlu
Hasil : Aspilet 80 mg/ 24 jam / oral

jumat 2 Jam 09.10 S:


26 – 11 – 2021 - Memfasilitasi melakukan pergerakan 1. Klien mengatakan tangan nya masih
Hasil : berat untuk di gerakkan
- menyediakan tiang infus untuk klien agar bisa
digunakan untuk latihan mobilisasi O:
- Klien mengatakan tangan nya masih berat untuk 2. Klien sudah agak jelas untuk berbicara
di gerakkan 3. klien sudah bisa bejalan tapi masih
- klien sudah bisa bejalan tapi masih menggunakan ting infus untuk berjalan.
menggunakan ting infus untuk berjalan. 4. Kekuatan otot 5 3
- Kekuatan otot 5 3 5 4
5 4 A:
Gangguan mobilisasi fisik teratasi sebagian
Jam 09.15 P:
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien Lanjutkan intervensi
dalam meningkatkan pergerakan 1. Fasilitasi melakukan pergerakan
Hasil : keluarga klien membantu memindahkan klien 2. Libatkan keluarga untuk membantu
dari tempat tidur ke kursi roda pasien dalam meningkatkan pergerakan
Jam 09.45 3. Koloborasi dengan tenaga kesehatan
- Koloborasi dengan tenaga kesehatan fisioterapis fisioterapis
Hasil : Mengantarkan klien untuk fisioterapi inframera

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KEDUA


Hari/ Tanggal No Dx IMPLEMENTASI Evaluasi Ttd
Jam
Sabtu 1 Jam 09.00 S:
27 – 11 – 2021 1. Mengidentifikasi keadaan umum - Klien mengatakan tengkuk lehernya tidak
Hasil : Klien mengatakan tengkuk lehernya tidak pegal lagi.
pegal lagi. O:
Jam 09.10 - TD : 150/82mmHg
2. Memonitor tanda-tanda vital - Nadi : 77x/menit
Hasil : - P : 22x/menit
- TD : 150/82mmHg - SPO2 : 97 %
- Nadi : 77x/menit - Keadaan umum : Sedang
- P : 22x/menit - Kesadaran : compos mentis
- SPO2 : 97 % - GCS : E4 ,V5 ,M6
- Keadaan umum : Sedang A:
- Kesadaran : compos mentis Masalah resiko perfusi serebral tidak efektif
- GCS : E4 ,V5 ,M6 teratasi
3. Memberikan posisi semi fowler P:
Hasil : klien berbaring dengan posisi semi fowler - Hentikan intervensi
4. Memberian obat pengencer darah jika perlu (klien pulang)
Hasil : Aspilet 80 mg/ 24 jam / oral
Sabtu 2 Jam 08.50
27 – 11 – 2021 S:
1. Memfasilitasi melakukan pergerakan
- Klien mengatakan tangan nya sudah bisa
Hasil :
diangkat dan digerakkan sedikit
- Memberikan tiang kepada klien untuk diadikan - Klien mengatakan kakinya sudah ringan

pengangan untuk latihan berjalan. diangkat

- Klien mengatakan tangan nya sudah bisa diangkat


O:
dan digerakkan sedikit
- klien nampak beraktifitas sendiri
- Klien mengatakan kakinya sudah ringan diangkat
- Kekuatan otot 5 4
- Kekuatan otot 5 4
5 5
5 5
A:
11.30
Gangguan mobilisasi fisik teratasi
2. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
P:
meningkatkan pergerakan - Hentikan intervensi (Pasien pulang)
Hasil : keluarga klien menemani klien untuk berjalan

keluar ruangan untuk sekedar latihan berjalan.

09.40

3. Koloborasi dengan tenaga kesehatan fisioterapis


Hasil : Mengantarkan klien untuk fisioterapi

inframera

Anda mungkin juga menyukai