Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

T
PADA KASUS DYSPNEA DAN DIABETES MELITUS
RUANGAN SEROJA KELAS 3 RSUD UNDATA PALU

Di susun oleh

SITI RAHMA
PO7120421054

Preceptor Ruangan Preceptor Institusi

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS PALU
TAHUN 2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk : 15-Desember -2021
Jam masuk : 01.24
Ruang : Seroja
No Register : 01038484
Dx .medis : Dyspnea, DM Tipe 2
Tanggal Pengkajian : 16-desember-2021

A. IDENTITAS PASIEN
1. Identitias Klien
Nama :Ny.T
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin :P
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : URT
Agama : Islam
Suku : Bugis
Alamat : Jl. Garuda
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.I
Umur : 65 Tahun
Jenis kelamin :L
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :Pensiunan
Agama :Islam
Suku :Gorontalo
Alamat : Jl.Garuda
Hubungan dengan klien : Suami

A. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS:
- Klien mengatakan sesak nafas

2. Riwayat keluhan utama:

- Klien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas dan


perut terus membesar yang dialami sejak 1 bulan yang lalu
sebelum masuk rumah sakit.
3. Keluhan utama saat pengkajian :
- Klien mengatakan sesak nafas
- Klien mengatakan perutnya terasa penuh

- klien mengatakan nyeri pada bagian perut tembus ke tulang


belakang.

- P : Klien mengatakan merasa nyeri pada bagian perut sejak


perutnya membesar

Q : Klien mengatakan nyerinya seperti di tusuk-tusuk

R : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan dibagian perut


tembus ketulang belakang.

S :Skala nyeri 6 (sedang)


T : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul.

4. Keluhan lain yang menyertai:

- Klien mengatakan sesak nafas

- Klien mengatakan merasa lemas

- klien mengatakan pusing

- klien mengatakan lebih sering merasa haus.

- terpasang O2 3L/menit

5. Riwayat kesehatan masa lalu:

- Klien mengatakan pernah dirawat di RS undata minggu lalu


dengan riwayat diabetes mellitus dan penyakit jantung

6. Riwayat kesehatan keluarga:

- Klien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit


menular.

7. Riwayat alergi (obat dan makanan) :

- Klien mengatakan tidak memiliki Riwayat alergi makanan,


obat-obatan atau lateks.
B. Genogram
A B

C D

Keterangan :

: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Klien
: Garis tinggal serumah

: : Garis keturunan
A : Orang tua suami klien
B : Orang tua klien
C : Saudara kandung klien
D : Saudara suami klien
E : Anak kandung klien
C. Pengkajian pola fungsional kesehatan:

No Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Persepsi Kesehatan - keluarga klien - saat ini klien sedang di
mengatakan jika ada rawat di ruangan
keluarga yang sakit, perawatan Seroja di
maka akan dibawah RSUD Undata Palu.
berobat kerumah sakit.
2. Pola metabolic
nutrisi
- Frekuensi
makan –Nafsu - 3x sehari - 3x sehari
makan - Baik - Baik
- - Porsi makan
- - Pantangan - Dihabiskan - Dihabiskan
makanan
- Klien tidak memiliki - Saat di rumah sakit
pantangan makanan klien makan sesuai
- - Pola minum - 7-8gelas perhari makanan yang
- - Jumlahc - 1400 - 1600 ml diberikan rumah
airan/hari sakit
- 2-3botol le mineral
- 2500 - 3500 ml
3. Pola istirahat
/tidur- Siang - 2 jam - 1 jam
- Malam - 8-9 jam - 8-9 jam
- Gangguan tidur - Tidak ada - Tidak ada
4. Pola kebersihan
diri
- - Mandi 2 kali - Belum pernah mandi
- - Sikat 2 kali hanya melap badan
gigi 2 kali dengan air hangat,
- - Cuci rambut 1 minggu sekali mengosok gigi.
- - Kebersihan kuku
5. Pola eliminasi
BAB :
- - Frekuensi - 1 kali - Satu kali BAB
- - Warna - Kuning kecoklatan selama dirawat di rs,
- - Konsistensi - Padat, lembek kuning kecoklatan,
- BAK: padat, lembek.
- - Frekuensi - 4-5 kali perhari - 3-4 kali perhari
- - Warna - Jerni kekuningan - Kekuningan
- -Jumlah urine - 800 ml - Menggunakan popok
6 Polaa ktivitas - Klien dirumah - Klien hanya berbaring
biasanya membantu di tempat tidur, dan
perkerjan rumah dan duduk ditempat tidur.
sesekali jalan jalan.
Aktivitas diluar
rumah seperti
pekerjaan berat
sudah tidak
dilakukan lagi
7 Pola persepsi - Klien mampu - Klien menyadari jika
diri mengenali dirinya klien sedang di rawat
(konsepdiri) sebagai seorang ibu di rumah sakit.
rumah tangga
8 Pola hubungan - Hubungan dengan - Hubungan dengan
peran suami, anak dan keluarga baik
keluarga baik.

9 Pola koping- - Saat mengalami - Klien selalu


toleransi stress masalah klien selalu melibatkan
berbagi cerita suaminya dalam
dengan suaminya penanganan masalah
dan menyelesaikan kesehatannya saat
nya dengan cara ini.
musyawarah
10 Pola nilai- - Klien Bergama - Saat ini klien selalu
kepercayaan islam dan sering berdoa untuk
spiritual menjalankan ibadah kesembuhannya
sesuaia jalannya
D. Pemeriksaan fisik

BB sebelum sakit : 70 kg

BB saat ini: 62 kg

Tinggi Badan : -

Kesadaran : compos mentis

Keadaan umum: lemah

Tanda-tanda vital : - TD =140/100 mmHg


- N = 119 x/m
- R = 20x/m
- S = 36,5oC
1. Kepala dan rambut
Inspeksi :Rambut bersih, warna hitam bercampur
putih (uban),dsitribusi rambut merata,
tidak ada kemerahan.
Palpasi :tidak terdapat nyeri tekan, dan tidak teraba
benjolan.
2. Telinga
Inspeksi :Telinga simetris kiri dan kanan, bentuk pina
telinga normal, tidak ada kemerahan, terdapat
sedikit serumen
Palpasi :tidak terdapat nyeri tekan dan tidak teraba
benjolan.
3. Mata
Inspeksi :tidak ada Nampak kemerahan, pupil isokor,
kunjungtiva anemis, sclera putih keruh
Palpasi :tidak terdapat nyeri tekan pada area bawah
mata, tidak teraba adanya benjolan.
4. Hidung
Inspeksi : tidak ada polip, tidak ada tanda peradangan,
tidak terdapat deviasi hidung.Tidak ada
pernafasan cuping hidung, tampak terpasang
Oksigen
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada seluruh bagian
sinus
5. Mulut
Inspeksi : Mulut bersih, gigi lengkap 32, lidah berwarna
merah muda, dan tidak ada peradangan tonsil
6. Leher
Inspeksi : Tidak ada kemerahan, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, tidak ada penjolan vena
jugularis.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
7. Dada
Jantung

Inspeksi : tidak ada iktus cordis


Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada benjolan.
Perkusi : terdengar suara pekak saat di perkusi, L: ics 3,
R: ics 4, A :ics 3, P: ics 5.
Auskultasi :terdengar suara jantung “lup dup”, tidak
terdengar suara jantung tambahan.

Paru-paru
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kiri dan
kanan saat inspirasi dan ekspirasi
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan tidak teraba
adanya benjolan.
Perkusi : terdengar suara sonor saat diperkusi.
Auskultasi : suara nafas vesikuler dan tidak terdengar suara
nafas tambahan
8. Abdomen
Inspeksi : perut tampak membesar, tidak terdapat adanya
kemerahan atau pun bekas luka.
Auskultasi : terdengar bising usus 10 kali/menit
Perkusi : terdengar suara sonor pada kuadran 2 dan 4,
terdengar suara pekak pada kuadran 1 dan 3.
Palpasi : terdapat nyeri tekan ada massa pada kuadran 3
9. Genetalia
Inspeksi : tidak dilakukan pemeriksaan genetalia
10.Ekstrimitas atas
Inspeksi : tidak ada kemerahan, terpasang infus
NaCl 0.9%/ 20 tpm di tangan sebelah kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, dan tidak teraba
benjolan, tidak ada kekakutans endi
11.Ekstrimitas bawah
Inspeksi : kedua kaki tampak bengkak, tidak terdapat
kemerahan.
Palpasi :tidak teraba nyeri tekan, dan ada
pembengkakan pada kedua kaki kanan
12. Kulit
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak terdapat bekas
luka
Palpasi : turgor kulit baik

a. Hasil laboratorium: Selasa , 14 Desember 2021


Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai
Rujukan/Normal
WBC 9,4 4,0 – 11,0 ribu/uL
RBC 5.04 4,1 -5,1 juta/uL
HGB 14.1 g/dl 12– 16 g/dl
HCT 41,9 % 36 – 47 %
PLT 332 150 – 450 103
GDS 245 mg/dl 70 – 200 mg/dl
Albumin 3.1 g/dl 3-4-4-8

E. Penatalaksanaan terapi medis:


- IVFD NaCl 0.9 % 20 tpm
- Furosemide 3x2 amp IV
- Spironolakton 50 mg 1-0-1
- Valsartan 160 mg 1-0-1
- V Bloc 6,25 mg 1-0-1
- Clopidogrel 75 mg 1-0-0
- Atorvastatin 10 mg 0-0-1
- Ksr 3x1 / tablet
F. Klasifikasi data
Data subjektif :
- Klien mengatakan sesak nafas
- Klien mengatakan perutnya membesar sejak 1 bulan yang lalu
- Klien mengatakan perut terasa penuh
- Klien mengatakan merasa nyeri pada bagian perut tembus ke
tulang belakang
- Klien mengatakan merasa lemas
- Klien mengatakan sering merasa haus
Data objektif :
- Perut klien nampak membesar
- Kedua kaki klien nampak bengkak
- Terdapat nyeri tekan pada bagian perut
- Klien tampak meringis
- Klien tampak terlihat lemas
- Klien tampak sesak
- Klien terpasang Nasal kanul O2 3L/Menit
- Tanda – tanda vital
- TD : 140/100 mmHg
- Suhu : 36,4oC
- Nadi : 119x/menit
- R : 26x/menit
- SpO2 : 77 %
- Keadaan umum : lemah
- Skala nyeri 6 (sedang)
- GDS : 245 mg/dl
G. Analisab Data

Analisa Data Etiologi Masalah


DS : Gangguan Pola napas
neuromuscular tidak efektif
- Klien mengatakan sesak
nafas Infeksi bakteri

DO :
Peradangan pada
- Tampak terpasang
laring
oksigen
- Frekuensi nafas
Udema laring
meningkat

- Tanda-tanda vital : Adanya sumbatan


pada laring
TD : 140/100 mmHg
Nadi : 119x/menit
Suhu : 36,4ºC Dispneu

Pernapasan : 20x/menit
Pola nafas tidak
efektif

Data subjektif : Agen pencedera fisiologis Nyeri akut


- Klien (inflamasi)
mengatakan
merasa nyeri Menekan otot abdomen
pada bagian (spasme otot)
perut tembus ke
tulang belakang
Data objektif : Nyeri tekan

- Terdapat nyeri
tekan pada bagian
perut Nyeri akut

- Skala nyeri 6
(sedang)

Data subjektif : Kurang terpapar Resiko


- Klien informasi tentang ketidakstabilan kadar
mengatakan manajemen diabetes glukosa darah
merasa lemas
- Klien
mengatakan Defisiensi insulin
sering merasa
haus
Data objektif : Gangguan metabolisme
- Klien nampak
terlihat lemas
- Tanda-tanda vital Metabolisme lemak
TD = 140/100 meningkat
mmHg
N = 119 x/m
R = 26x/m Gliserol
S = 36,4oC
SpO2 : 77 %
GDS : 245 mg/dl Resiko ketidakstabilan
kadar glukosa
G. RENCANA KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Rasional
Tujuan Intervensi
1 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan Manajemen Jalan Manajemen Jalan
berhubungan dengan gangguan tindakan Napas
Napas (1.01011)
neuromuscular ditandai dengan keperawatan 3x24 Observasi
: jam diharapkan Observasi
- Memastikan
DS : pola napas
- Monitor pola napas
- Pasien mengatakan sesak membaik dengan seberapa parah
nafas Kriteria Hasil :
sesak nafas
- Frekuensi napas
DO : Terapeutik
membaik Terapeutik
- Tampak terpasang oksigen - Kedalaman - Posisikan pasien
- Memudahkan
- Frekuensi nafas meningkat
napas membaik
semi-fowler atau fowler
- Dispnea pasien dalam
menurun - Berikan oksigen, jika
- Tanda-tanda vital : bernafas
perlu
- Untuk
TD : 140/100 mmHg
mengurangi sesak
Nadi : 119x/menit Edukasi
nafas
Suhu : 36,4ºC - Anjurkan asupan
- Agar sesak klien
Pernapasan : 20x/menit cairan 2000ml/hari, jika
nantinya
tidak
berkurang
kontraindikasi
Kolaborasi
Edukasi
- Kolaborasi
- agar
pemberian terapi
Kolaborasi
obat, furosemide - Untuk melebakan

3x2 amp jalan napas, untuk


merangsang
pengeluaran
sputum.

No. Diagnosis StandarLuaranKeperawa StandarIntervensiKeperawatan Rasional


tan Indonesia (SLKI) Indonesia (SIKI)
2. Nyeri akut b.d Agen No : L. 08066 No : I. 08238 1. Mengidentifikasi rasa nyeri yang
pencedera fisiologis Tingkat nyeri Manajemen nyeri dialami klien meliputi : lokasi dan
No. diagnosis : skala nyeri ( derajat keparahan).
D.0077 Setelah dilakukan 1. Observasi tanda-tanda vital 2. Untuk menghindari faktor yang
Kategori : Psikologis tindakan Keperawatan 2 x 2. Identifikasi skala nyeri memperberat nyeri klien.
Subkategori : Nyeri 24 jam diharapkanNyeri 3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk 3. Lingkungan, suhu dan kebisingan
dan kenyamanan akutmenurun dengan mengurangi rasa nyeri (kompres merupakan salah satu faktor pemicu
kriteria hasil: hangat) memperberat derajat nyeri klien
Data subjektif : 1. Kemampuan 4. Kolaborasi pemberian analgetik 4. Untuk mengurangi rasa nyeri dengan
- Klien menuntaskan aktivitas teknik kompres menggunakan air
mengatakan 2. Keluhan nyeri menurun hangat.
merasa nyeri 3. Meringis menurun 5. Membantu mengurangi rasa nyeri yang
pada bagian dirasakan klien.
perut tembus ke
tulang belakang
Data objektif :
- Terdapat nyeri
tekan pada
bagian perut
- Klien tampak
meringis
- Skala nyeri : 6
(sedang)

3. Resiko No : L. 03022 No : I.03115 1. Mengantisipasi terjadinya


ketidakstabilan kadar Kestabilan kadar glukosa Manajemen hiperglikemia hiperglikemia atau hipoglikemia
glukosa darah b.d darah 2. Agar meminimalisir penyebab dari
Kurang terpapar 1. Monitor kadar glukosa darah, jika hiperglikemia.
informasi tentang Setelah dilakukan perlu 3. Agar mengetahui tanda dan gejala
manajemen diabetes. tindakan Keperawatan 2 x 2. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
No. diagnosis : 24 jam diharapkanResiko hiperglikemia 4. Untuk menambah asupan cairan pasien
D.0038 ketidakstabilan kadar 3. Monitor tanda dan gejala yang hilang
Kategori : Fisiologis glukosa darah meningkat hiperglikemia (polyuria, kelemahan, 5. Membantu agar pasien patuh pada diet
Subkategori : Nutrisi dengan kriteria hasil: malaise, pandangan kabur dan sakit dan olahraga
dan cairan 1. Sesak nafas berkurang kepala) Mengatur dan memenuhi kadar
2. Lelah/lesu menurun 4. Berikan asupan cairan oral glukosa dalam tubuh..
3. Rasa haus menurun 5. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
Data subjektif : 4. Kadar glukosa dalam olahraga
- Klien darah membaik. 6. Kolaborasi pemberian insulin.
mengatakan 5. Kolaborasi dalam
merasa lemas pemberian insulin
- Klien
mengatakan
sering merasa
haus
Data objektif :
- Klien nampak
terlihat lemah
- Tanda-tanda vital
:
TD : 140/100
mmHg
S : 36,4oC
N : 119
x/menit
SpO2 : 77%
R : 26x/menit
GDS : 245
mg/dl

I. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi


1. Kamis / 16 Pola napas tidak efektif Manajemen Jalan Napas Kamis 16
Desember 2021 berhubungan dengan Desember 2021
Observasi :
gangguan neuromuscular 07.00 Pukul : 07.00
- Memonitor pola napas
WITA WITA
Hasil : Frekuensi : S:
- Klien
20x/menit,
mengatakan
- Memonitor bunyi napas
masih sesak
tambahan
nafas
Hasil : Terdengar suara
ronchi O:
Terapeutik : - Frekuensi :
- Memposisikan pasien semi- 26 /menit

fowler atau fowler - Terdengar


Hasil : Klien diberi posisi suara ronchi

semi fowler - Pasien


tampak
- Memberikan minum air
hangat batuk sesak
21.00
Hasil : Klien diberikan air A : Pola napas
WITA
hangat sedikit-sedikit belum teratasi
P : Lanjutkan
- Memberikan oksigen, jika Intervensi
perlu Observasi :
- Monitor pola
Hasil : klien mengatakan jika
napas
sesak klien akan
- Monitor bunyi
dipasangkan okigen
napas tambahan
Terapeutik :
Edukasi : - Posisikan pasien
- Posisi pasien semi fowler semi-fowler atau
dan pasien merasa nyaman fowler
- Menganjurkan asupan - Berikan oksigen,
cairan 2000ml/hari, jika jika perlu
tidak kontraindikasi Edukasi
Hasil : Klien memahami dan - pasien merasa
nyaman
melakukan apa yang di Kolaborasi
anjurkan -Kolaborasi
Kolaboratif : pemberian terapi
- Kolaborasi pemberian obat,
analgetik
• Furosemide 3x2 amp
Hasil : Pasien merasa
nyaman

Hari/Tanggal No Dx IMPLEMENTASI Evaluasi Ttd


Jam
Kamis 2 1. Mengobservasi tanda-tanda vital dengan S :
16 – 12 – 2021 hasil : TD =140/100 mmHg - Klien mengatakan nyeri pada bagian
07.00 N = 119x/m perut tembus ke tulang belakang
R = 26 x/m belum menurun
21.00 S = 36,4 oC O:
SpO2= 77% - Terdapat nyeri tekan pada perut
2. Mengidentifikasi skala nyeri dengan - Klien tampak meringis
hasil : klien diberikan skala nyeri 1-10 - TD : 140/100 mmHg
21.30 dan klien mengatakan skala nyeri 6 Nadi: 119x/menit
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologis P: 20x/menit
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres S : 36,4 oC
hangat) dengan hasil : klien mengatakan SpO2 : 77%
21.45 sudah melakukan kompres hangat GDS = 245 mg/dl
sesuai yang dianjurkan perawat dengan - Skala nyeri 6
cara masukan air panas dalam botol Keadaan umum : lemah
00.05 kemudian tempelkan pada bagian perut A : Masalah belum teratasi
4. Melayani dalam pemebrian analgetik P :
dengan hasil : codein 2x1 Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Identifikasi skala nyeri
3. Kolaborasi dalam pemberian
analgetik
Kamis 3 1. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab S :
16 – 12 – 2021 hiperglikemia dengan hasil: karena - Klien mengatakan merasa lemas
07.00 faktor gaya hidup klien O:
2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia - Klien tampak terlihat lemas
21.00 (polyuria, kelemahan, malaise, - Tanda-tanda vital :
pandangan kabur dan sakit kepala) TD : 140/100 mmHg
dengan hasil : klien mengatakan merasa S : 36,4oC
kelelahan dan merasa sakit kepala N : 119 x/menit
3. Memberikan asupan cairan oral dengan R : 20x/menit
21.30 hasil : klien mengatakn lebih sering SpO2 : 77%
minum air ketika sakit GDS = 245 mg/dl
4. Menganjurkan terhadap diet dan
21.45 olahraga dengan hasil : klien mengatakan A : Masalah belum teratasi
memahami apa yang dijelaskan perawat P :
dan akan lebih mengurangi Lanjutkan intervensi
mengkonsumsi gula 1. Monitor tanda dan gejala
5. Melayani dalam pemberian insulin hiperglikemia (polyuria, kelemahan,
dengan hasil : Novarapid 6 unit malaise, pandangan kabur dan sakit
kepala)
2. berikan asupan cairan oral
3. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
4. Kolaborasi dalam pemberian insulin
Pola napas tidak Manajemen Jalan napas Jumat / 17 Desember
efektif Observasi : 2021
berhubungan 21.00 WITA - Memonitor pola napas Pukul : 21.00 WITA
dengan gangguan S:
Hasil : Frekuensi : 26x/menit,
neuromuscular - Klien mengatakan
pasien mengatakan sesak
masih sesak nafas
- Memonitor bunyi napas
O:
tambahan
- Pasien tampak
Hasil : Terdengar suara ronchi,
tidak sesak
pasien
- Pasien tampak
Terapeutik :
batuk sekali-sekali
- Memposisikan pasien semi-
- Posisi pasien semi
fowler atau fowler
fowler
Hasil : Posisi pasien semi fowler
A : Pola napas belum
dan pasien merasa nyaman
teratasi
- Memberikan oksigen P : Lanjutkan Intervensi
Observasi :
23.00 WITA Hasil : Pemberian Oksigen nasal
- Monitor pola napas
Edukasi
- Monitor bunyi napas
- Mengajarkan teknik batuk
tambahan
efektif
Terapeutik :
Hasil : dengan cara ditepuk - Posisikan pasien semi-
dibelakang kemudian pasien fowler atau fowler
suruh pasien untuk batuk, Pasien - Berikan oksigen, jika
melakukan cara yang diajarkan perlu
yaitu batuk efektif, pasien Edukasi
- berikan posisi semi
mengatakan batuk kering
fowler atau fowler dan
Kolaborasi pasien merasa nyaman
- Kolaborasi
- Mengkolaborasikan pemberian
-Kolaborasi pemberian
terapi obat,
terapi obat,
Hasil :
Furosemide 2x3 amp/IV
Furosemide 3x2 amp/IV
Pasien merasa nyaman

Hari/Tanggal No Dx IMPLEMENTASI Evaluasi Ttd


Jam
Jumat 2 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S :
17– 12 – 2021 dengan hasil : TD =150/80 mmHg - Klien mengatakan nyeri pada bagian
21.00 N = 84x/m perut tembus ke tulang belakang
R = 24 x/m belum menurun
S = 36,oC O:
21.15 SpO2= 85% - Terdapat nyeri tekan pada perut
2. Mengidentifikasi skala nyeri dengan - Klien tampak meringis
hasil : klien diberikan skala nyeri 1-10 - TD : 150/80 mmHg
dan klien mengatakan skala nyeri 6 Nadi: 84x/menit
21.30 3. Mengajarkan teknik nonfarmakologis P: 24x/menit
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres S : 36, oC
hangat) dengan hasil : klien mengatakan SpO2 : 85%
sudah melakukan kompres hangat GDS = 245 mg/dl
23.00 sesuai yang dianjurkan perawat dengan - Skala nyeri 6
cara masukan air panas dalam botol Keadaan umum : lemah
kemudian tempelkan pada bagian perut A : Masalah belum teratasi sebagian
4. Melayani dalam pemebrian analgetik P :
dengan hasil : codein 2x1 Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Identifikasi skala nyeri
3. Kolaborasi dalam pemberian
analgetik
Jumat 3 1. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia S :
17 – 11 – 2021 (polyuria, kelemahan, malaise, - Klien mengatakan merasa lemas
21.00 pandangan kabur dan sakit kepala) O:
hasil : klien mengatakan merasa - Klien tampak terlihat lemas
kelelahan dan merasa sakit kepala - Tanda-tanda vital :
21.15 2. Memberikan asupan oral hasil : klien TD : 150/80 mmHg
mengatakan lebih sering minum air S : 36,oC
ketika sakit N : 84 x/menit
21.45 3. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet R : 24x/menit
dan olahraga hasil : klien mengatakan SpO2 : 85%
memahami apa yang dijelaskan perawat GDS = 245 mg/dl
dan akan lebih mengurangi dalam
mengkonsumsi gula A : Masalah belum teratasi sebagian
4. Melayani dalam pemberian insulin P :
dengan hasil : Novarapid 6 unit Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia (polyuria, kelemahan,
malaise, pandangan kabur dan sakit
kepala)
2. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
3. Kolaborasi dalam pemberian insulin

Anda mungkin juga menyukai