0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan15 halaman
Teknik akupresur melibatkan berbagai teknik pemijatan seperti menekan, meremas, mengetuk, dan mengusap pada titik-titik akupresur tertentu untuk mengobati penyakit. Teknik pemijatan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tujuan pengobatan serta perlu memperhatikan kondisi ruangan, posisi pasien dan pemijat, serta efek samping yang mungkin terjadi.
Teknik akupresur melibatkan berbagai teknik pemijatan seperti menekan, meremas, mengetuk, dan mengusap pada titik-titik akupresur tertentu untuk mengobati penyakit. Teknik pemijatan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tujuan pengobatan serta perlu memperhatikan kondisi ruangan, posisi pasien dan pemijat, serta efek samping yang mungkin terjadi.
Teknik akupresur melibatkan berbagai teknik pemijatan seperti menekan, meremas, mengetuk, dan mengusap pada titik-titik akupresur tertentu untuk mengobati penyakit. Teknik pemijatan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tujuan pengobatan serta perlu memperhatikan kondisi ruangan, posisi pasien dan pemijat, serta efek samping yang mungkin terjadi.
Memijat adalah bagian terpenting dalam melakukan tindakan
akupresur. Dengan melakukan pemijatan yang benar, maka tujuan
dalam mengatasi gejala penyakit dapat tercapai. Penggunaan teknik
ekupresur disesuaikan dengan hasil pemeriksaan terhadap pasien
agar tindakan akupresur dapat mencapai hasil maksimal. Cara
memijat yang baik dan benar juga dapat membantu meningkatkan
hasil pemijatan, selain itu membantu pemijat dalam menghemat
tenaga saat memijat. Akupresur dapat menimbulkan efek yang tidak
diinginkan sehingga pada saat pelaksanaan akupresur, perhatian
akupresuris terhadap klien sangat dibutuhkan
TEKNIK PEMIJATAN DALAM AKUPRESUR Pengertian : Memijat ialah melakukan penekanan pada permukaan tubuh dengan menggunakan jari, atau bagian tubuh yang lain, atau alat bantu dengan tujuan untuk perawatan kesehatan. Pemijatan telah dilakukan oleh banyak orang dari semenjak zaman dahulu. Pemijatan biasa dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain. Pada umumnya cara memijat sudah dimiliki secara naluri alamiah
disamping itu keahlian memijat didapatkan secara turun temurun,
atau pengalaman. Oleh karena itu cara pemijatan bervariasi sesuai
dengan pengalaman dan pengembangan kreatifitas masing-
masing pemijat, sehingga sulit untuk dirumuskan keilmuannya.
Karena interaksi budaya antar bangsa, maka teknik pemijatan
berkembang sesuai dengan perkembangan pemikiran manusia.
Teori-teori pengobatan yang sudah ada dapat dijadikan landasan
teori bagi teknik pijat yang belum terstruktur ilmunya, contohnya
teori akupuntur, teori anatomi tubuh manusia dan lain-lain.
Teknik Perangsangan dan Cara Memijat Perangsangan pada titik akupresur mempengaruhi efek pemijatan. Teknik perangsangan dalam akupresur dibagi 2, yaitu: a. Penguatan : Dilakukan pada pasien yang sifat penyakitnya masuk dalam kelompok yin. Pemijatan pada setiap titik yang dipilih maksimal 30 kali putaran atau tekanan. Arah putaran searah dengan jarum jam. Tekanan pijatan tidak boleh kuat. Titik yang dipilih maksimal 10 titik akupresur. Pemijatan dilakukan searah meredian. b. Pelemahan Dilakukan pada pasien yang sifat penyakitnya masuk dalam kelompok yang. Pemijatan pada setiap titik yang dipilih, antara 40-60 kali putaran atau tekanan. Arah putaran, berlawanan dengan arah jarum jam. Tekanan pijatan mulai dari sedang dan kuat. Jumlah titik yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan. Pemijatan dilakukan berlawanan arah meridian Teknik pemijatan bervariasi sesuai dengan teknik akupresur. Contoh
teknik pemijatan yang dilakukan oleh akupresur, sebagai berikut :
Menekan menggunakan ibu jari atau menutuk dengan jari telunjuk lalu
diputar-putar (mengucak) pada titik akupresur, misalnya pemijatan
pada daerah kepala, tangan, kaki, dada dan perut.
Menekan menggunakan pangkal atau sisi telapak tangan atau siku
untuk permukaan tubuh yang luas atau bagian tubuh yang ototnya
tebal, misalnya pemijatan pada daerah punggung, paha dan bokong.
Mendorong atau menggosok sepanjang jalur meridian menggunakan
ibu jari atau pangkal telapak tangan, misalnya pemijatan pada
ekstremitas atas, ekstremitas bawah dan punggung.
Lanjutan.. Menjepit mengenai dua meridian atau titik sekaligus, misalnya pemijatan pada LU 5 dan LI 11. Meremas jalur meridian, misalnya pemijatan di tangan atau kaki. Mencubit otot, cubitan kecil maupun besar. Menggetarkan, yaitu menekan titik akupresur menggunakan jari atau telapak tangan sambil digetarkan. Menyeka, yaitu memijat menggunakan dua ibu jari dengan arah berlawanan. Mengetuk dan menepuk, yaitu memukul-mukul permukaan tubuh menggunakan ujung-ujung jari. Mengusap dengan menggunakan telapak tangan pada permukaan tubuh. Menyisir, yaitu melakukan gerakan seperti menggaruk untuk daerah kepala. Teknik pemijatan pada anak sama dengan
teknik pemijatan pada orang dewasa, namun
jumlah pemijatannya setengah dari jumlah
pemijatan pada orang dewasa dan tekanannya
disesuaikan dengan kondisi anak.
3. Kondisi Ruangan Suhu jangan terlalu panas dan jangan terlalu dingin. Sirkulasi udara lancar dan segar. Sarana dan prasarana yang digunakan harus bersih. Pencahayaan cukup. 4. Posisi Pasien dan Pemijat ◦ Posisi pasien sewaktu dipijat harus diperhatikan, posisi dapat duduk atau berbaring serta dalam keadaan relaks. ◦ Posisi pemijat hendaklah berada dalam keadaan yang bebas dan nyaman untuk melakukan pemijatan dan lebih tinggi dari pasien. ◦ Pemijatan yang dilakukan tidak sesuai dengan posisi yang benar dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan. 5. Efek Samping Pemijatan ◦ Hal-hal yang mungkin bisa terjadi akibat pemijatan ialah : ◦ Shock ◦ Gejalanya : keluar keringat dingin, pucat, lemas, mual, pusing. ◦ Penyebabnya : pasien dalam keadaan lapar, terlalu lemah/lelah, atau takut. ◦ Cara mengatasinya : hentikan pemijatan, tidurkan pasien, beri minum air hangat atau teh manis hangat, tenangkan pasien, istirahatkan. 6. Kejang otot Gejalanya : kram, otot menjadi kaku dan tegang. Penyebabnya : pemijatan terlalu kuat atau pasien dalam keadaan tegang. Cara mengatasinya : hentikan pemijatan pada daerah tersebut, pijat kembali daerah lain secara pelan pada titik-titik meridian di sekitarnya, jangan pada tempat yang kejang. 7. Bengkak / memar Gejalanya : terjadi pembengkakan pada tempat bekas yang dipijat, mungkin muncul warna kebiruan. Penyebabnya : pemijatan terlalu kuat atau kulit pasien sensitif. Cara mengatasinya: hentikan pemijatan pada daerah tersebut, beri minyak khusus untuk memar atau kompres dingin. TERIMA KASIH