Anda di halaman 1dari 6

MATERI INTI 3

TEKNIK AKUPRESUR

I.

URAIAN MATERI
Memijat adalah bagian terpenting dalam melakukan tindakan akupresur. Dengan
melakukan pemijatan yang benar, maka tujuan dalam mengatasi gejala penyakit dapat
tercapai. Penggunaan teknik akupresur disesuaikan dengan hasil pemeriksaan
terhadap pasien agar tindakan akupresur dapat mencapai hasil maksimal. Cara memijat
yang baik dan benar juga dapat membantu meningkatkan hasil pemijatan, selain itu
membantu pemijat dalam menghemat tenaga saat memijat. Akupresur dapat
menimbulkan efek yang tidak diinginkan sehingga pada saat pelaksanaan akupresur,
perhatian akupresuris terhadap klien sangat dibutuhkan.

II.

BAHAN PEMBELAJARAN
A. TEKNIK PEMIJATAN DALAM AKUPRESUR
1. Pengertian
Memijat ialah melakukan penekanan pada permukaan tubuh dengan
menggunakan jari, atau bagian tubuh yang lain, atau alat bantu dengan tujuan
untuk perawatan kesehatan. Pemijatan telah dilakukan oleh banyak orang dari
semenjak zaman dahulu. Pemijatan biasa dilakukan oleh diri sendiri atau orang
lain.
Pada umumnya cara memijat sudah dimiliki secara naluri alamiah
disamping itu keahlian memijat didapatkan secara turun temurun, atau
pengalaman. Oleh karena itu cara pemijatan bervariasi sesuai dengan
pengalaman dan pengembangan kreatifitas masing-masing pemijat, sehingga
sulit untuk dirumuskan keilmuannya. Karena interaksi budaya antar bangsa,
maka teknik pemijatan berkembang sesuai dengan perkembangan pemikiran
manusia. Teori-teori pengobatan yang sudah ada dapat dijadikan landasan teori
bagi teknik pijat yang belum terstruktur ilmunya, contohnya teori akupunktur,
teori anatomi tubuh manusia, dll.
2.

a.

Teknik Perangsangan Dan Cara Memijat


Perangsangan pada titik akupresur mempengaruhi efek pemijatan. Teknik
perangsangan dalam akupresur dibagi 2, yaitu :
Penguatan :
- Dilakukan pada pasien yang sifat penyakitnya masuk dalam kelompok yin
- Pemijatan pada setiap titik yang dipilih maksimal 30 kali putaran atau
tekanan

Arah putaran searah dengan jarum jam


Tekanan pijatan tidak boleh kuat
Titik yang dipilih maksimal 10 titik akupresur
Pemijatan dilakukan searah meredian

b. Pelemahan
- Dilakukan pada pasien yang sifat penyakitnya masuk dalam kelompok
-

yang
Pemijatan pada setiap titik yang dipilih, antara 40 60 kali putaran atau

tekanan
Arah putaran, berlawanan dengan arah jarum jam
Tekanan pijatan mulai dari sedang dan kuat
Jumlah titik yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan
Pemijatan dilakukan berlawanan arah meridian

Teknik pemijatan sangat bervariasi sesuai dengan teknik akupresur. Contoh


teknik pemijatan yang dilakukan oleh akupresuris, sebagai berikut :
1. Menekan menggunakan ibu jari atau menutuk dengan jari telunjuk lalu
diputar-putar (mengucak) pada titik akupresur, misalnya pemijatan pada
daerah kepala, tangan, kaki, dada dan perut.
2. Menekan menggunakan pangkal atau sisi telapak tangan atau siku untuk
permukaan tubuh yang luas atau bagian tubuh yang ototnya tebal, misalnya
pemijatan pada daerah punggung, paha dan bokong
3. Mendorong atau menggosok sepanjang jalur meridian menggunakan ibu
jari atau pangkal telapak tangan, misalnya pemijatan pada ekstremitas atas,
ekstremitas bawah dan punggung.
4. Menjepit mengenai dua meridian atau titik sekaligus, misalnya pemijatan
pada LU 5 dan LI 11
5. Meremas jalur meridian, misalnya pemijatan di tangan atau kaki
6. Mencubit otot, cubitan kecil maupun besar.
7. Menggetarkan yaitu menekan titik akupresur menggunakan jari atau telapak
tangan sambil digetarkan.
8. Menyeka yaitu memijat menggunakan dua ibu jari dengan arah berlawanan.
9. Mengetuk dan menepuk yaitu memukul-mukul permukaan tubuh
mengunakan ujung-ujung jari.
10. Mengusap dengan menggunakan telapak tangan pada permukaan tubuh.
11. Menyisir yaitu melakukan gerakan seperti menggaruk untuk daerah kepala.
Teknik pemijatan pada anak sama dengan teknik pemijatan pada orang dewasa,
namun jumlah pemijatannya setengah dari jumlah pemijatan pada orang
dewasa dan tekanannya disesuaikan dengan kondisi anak.

B.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMIJATAN


Sebelum melakukan pemijatan perlu diketahui hal-hal penting yang berkaitan dengan
pelaksanaan pemijatan, yaitu :
1. Kondisi pasien
Akupresur tidak boleh dilakukan terhadap penderita yang :
a. Dalam keadaan terlalu lapar.
b. Dalam keadaan terlalu kenyang.
c. Dalam keadaan terlalu emosional.
d. Dalam keadaan hamil, ada beberapa titik akupresur yang tidak boleh dipijat
terutama titik pada Meridian yin kaki, Meridian CV di bawah pusar dan LI 4.
Kehati-hatian diperlukan terutama jangan sampai terjadi keguguran akibat
pemijatan pada titik-titik tertentu. Mual muntah akibat kehamilan dapat diatasi
dengan baik menggunakan teknik akupresur
e. Dalam kondisi tubuh sangat lemah hanya diperlukan pijat untuk menguatkan.
2. Kontra Indikasi
Akupresur hanya merupakan pendukung untuk mengatasi gangguan kesehatan,
sehingga penanganan penyakit tetap berada dibawah tanggungjawab dokter.
Kondisi yang tidak bisa ditangani dengan akupresur adalah :
a. Kegawatdaruratan medik
b. Kasus yang perlu pembedahan

c. Keganasan
d. Penyakit akibat hubungan seksual
e. Penyakit Infeksi
f.

Penggunaan obat pengencer darah

g. Diketahui ada kelainan pembekuan darah


h. Daerah luka bakar, borok dan luka parut yang baru (kurang dari satu bulan)
Dalam kasus keganasan dilarang melakukan akupresur di lokasi tumor, kelenjar
getah bening yang membesar, serta daerah-daerah yang terjadi borok akibat
tumor. Akupresur bermanfaat untuk memperbaiki gejala-gejala akibat pengobatan
tumor atau nyeri yang diakibatkan tumor itu sendiri. Mual muntah akibat
pengobatan konvensional dapat dikurangi dengan tindakan akupresur

3.Kondisi ruangan.
a. Suhu jangan terlalu panas dan jangan terlalu dingin
b. Sirkulasi udara lancar dan segar
c. Sarana dan prasarana yang digunakan harus bersih
d. Pencahayaan cukup
4. Posisi pasien dan pemijat.
Posisi pasien sewaktu dipijat juga harus diperhatikan, posisi dapat duduk atau
berbaring serta dalam keadaan relaks.
Posisi pemijat hendaklah berada pada keadaan yang bebas dan nyaman untuk
melakukan pemijatan dan lebih tinggi dari pasien.
Pemijatan yang dilakukan tidak sesuai dengan posisi yang benar dapat
menimbulkan efek yang tidak diinginkan.

a.

5. Efek samping pemijatan :


Hal-hal yang mungkin bisa terjadi akibat pemijatan ialah:
Shock
Gejalanya
: keluar keringat dingin, pucat, lemas, mual, pusing.
Penyebabnya
: Pasien dalam keadaan lapar, terlalu lemah/ lelah, atau
takut.
Cara mengatasinya : hentikan pemijatan , tidurkan pasien, beri minum air
hangat atau teh manis hangat, tenangkan pasien,
istirahatkan.

b.

Kejang otot
Gejalanya
Penyebabnya

: kram, otot menjadi kaku dan tegang


: pemijatan terlalu kuat atau pasien dalam keadaan

tegang
Cara mengatasinya : hentikan pemijatan pada daerah tersebut, pijat kembali
daerah lain secara pelan pada titik-titik meridian di
sekitarnya, jangan pada tempat yang kejang.
c.

Bengkak / memar
Gejalanya

: terjadi pembengkakan pada tempat bekas yang dipijat,

mungkin muncul warna kebiruan


Penyebabnya
: pemijatan terlalu kuat atau kulit pasien sensitif
Cara mengatasinya : hentikan pemijatan pada daerah tersebut , beri minyak
khusus untuk memar atau kompres dingin

Anda mungkin juga menyukai