TEKNIK AKUPRESUR
I.
URAIAN MATERI
Memijat adalah bagian terpenting dalam melakukan tindakan akupresur. Dengan
melakukan pemijatan yang benar, maka tujuan dalam mengatasi gejala penyakit dapat
tercapai. Penggunaan teknik akupresur disesuaikan dengan hasil pemeriksaan
terhadap pasien agar tindakan akupresur dapat mencapai hasil maksimal. Cara memijat
yang baik dan benar juga dapat membantu meningkatkan hasil pemijatan, selain itu
membantu pemijat dalam menghemat tenaga saat memijat. Akupresur dapat
menimbulkan efek yang tidak diinginkan sehingga pada saat pelaksanaan akupresur,
perhatian akupresuris terhadap klien sangat dibutuhkan.
II.
BAHAN PEMBELAJARAN
A. TEKNIK PEMIJATAN DALAM AKUPRESUR
1. Pengertian
Memijat ialah melakukan penekanan pada permukaan tubuh dengan
menggunakan jari, atau bagian tubuh yang lain, atau alat bantu dengan tujuan
untuk perawatan kesehatan. Pemijatan telah dilakukan oleh banyak orang dari
semenjak zaman dahulu. Pemijatan biasa dilakukan oleh diri sendiri atau orang
lain.
Pada umumnya cara memijat sudah dimiliki secara naluri alamiah
disamping itu keahlian memijat didapatkan secara turun temurun, atau
pengalaman. Oleh karena itu cara pemijatan bervariasi sesuai dengan
pengalaman dan pengembangan kreatifitas masing-masing pemijat, sehingga
sulit untuk dirumuskan keilmuannya. Karena interaksi budaya antar bangsa,
maka teknik pemijatan berkembang sesuai dengan perkembangan pemikiran
manusia. Teori-teori pengobatan yang sudah ada dapat dijadikan landasan teori
bagi teknik pijat yang belum terstruktur ilmunya, contohnya teori akupunktur,
teori anatomi tubuh manusia, dll.
2.
a.
b. Pelemahan
- Dilakukan pada pasien yang sifat penyakitnya masuk dalam kelompok
-
yang
Pemijatan pada setiap titik yang dipilih, antara 40 60 kali putaran atau
tekanan
Arah putaran, berlawanan dengan arah jarum jam
Tekanan pijatan mulai dari sedang dan kuat
Jumlah titik yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan
Pemijatan dilakukan berlawanan arah meridian
B.
c. Keganasan
d. Penyakit akibat hubungan seksual
e. Penyakit Infeksi
f.
3.Kondisi ruangan.
a. Suhu jangan terlalu panas dan jangan terlalu dingin
b. Sirkulasi udara lancar dan segar
c. Sarana dan prasarana yang digunakan harus bersih
d. Pencahayaan cukup
4. Posisi pasien dan pemijat.
Posisi pasien sewaktu dipijat juga harus diperhatikan, posisi dapat duduk atau
berbaring serta dalam keadaan relaks.
Posisi pemijat hendaklah berada pada keadaan yang bebas dan nyaman untuk
melakukan pemijatan dan lebih tinggi dari pasien.
Pemijatan yang dilakukan tidak sesuai dengan posisi yang benar dapat
menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
a.
b.
Kejang otot
Gejalanya
Penyebabnya
tegang
Cara mengatasinya : hentikan pemijatan pada daerah tersebut, pijat kembali
daerah lain secara pelan pada titik-titik meridian di
sekitarnya, jangan pada tempat yang kejang.
c.
Bengkak / memar
Gejalanya