Anda di halaman 1dari 19

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN SEPTEMBER 2022


UNIVERSITAS HASANUDDIN

TUGAS AKHIR NEUROLOGI

Disusun Oleh :
Zahra Auliya Nasrullah C014212176

Supervisor :
dr. Ashari Bahar, M.Kes, Sp.S(K), FINS, FINA

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


DEPARTEMEN NEUROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
Nama : Zahra Auliya Nasrullah
NIM : C014212176
Tanggal : 08 September 2022
Penguji : dr. Ashari Bahar, M.Kes, Sp.S(K), FINS, FINA

Soal :
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik, atau penurunan kesadaran
2. Anamnesis dan pemeriksaan fisik nyeri kepala
3. Anamnesis dan pemeriksaan fisik pusing berputar
4. Anamnesis dan pemeriksaan fisik nyeri wajah
5. Anamnesis dan pemeriksaan fisik hemiparese
6. Anamnesis dan pemeriksaan fisik nyeri punggung bawah

Jawab :
1. Penurunan Kesadaran
 Anamnesis
a. Sejak kapan pasien dengan keluhan penurunan kesadaran?
b. Apakah penurunan kesadaran tiba-tiba atau perlahan?
c. Penurunan kesadaran ketika pasien sedang melakukan aktivitas apa?
d. Apa ada Riwayat nyeri kepala sebelumnya?
e. Apa ada Riwayat demam sebelumnya?
f. Apa ada Riwayat trauma?
g. Apakah keluhan disertai dengan keluhan mual dan muntah? Apakah
ada keluhan muntah yang tidak didahului oleh mual sebelumnya?
h. Apakah keluhan disertai dengan kelemahan anggota badan? Jika iya
pada sisi sebelah mana? Sejak kapan? Dirasakan tiba-tiba atau
perlahan?
i. Apakah ada Riwayat kejang sebelumnya?
j. Bagaimana BAB dan BAK pasien?
k. Riwayat penyakit : Apakah pasien memiliki Riwayat tekanan darah
tinggi sebelumnya? Riwayat penyakit jantung? Riwayat diabetes
melitus? Riwayat kolesterol sebelumnya? Apakah ada Riwayat stroke
sebelumnya?
l. Riwayat penyakit keluarga : Apakah ada Riwayat dengan keluhan
yang sama di keluarga? Riwayat stroke di keluarga? Riwayat
penyakit jantung di keluarga? Riwayat penyakit hipertensi di
keluarga? Riwayat diabetes melitus di keluarga?
m. Riwayat psikososial : Bagaimana pola hidup pasien? Apakah pasien
merokok? Jika iya, sejak kapan dan berapa banyak?
 Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan GCS ; Penilaian GCS bisa dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif. Penilaian GCS meliputi eye response, motoric
response, verbal response. Pasien dikatakan composmentis jika
GCS 15 (E4M6V5). Pada pasien dengan penurunan kesadaran
perlu dievaluasi GCS, dengan menilai
Eye response (pasien dapat membuka mata dengan spontan ->4,
pasien dapat membuka mata dengan respon suara -> 3, pasien
dapat membuka mata jika diberikan rangsangan nyeri->2, pasien
tidak bersepon ->1).
Motoric response (pasien dapat melakukan Gerakan sesuai dengan
perintah->6, melokalisir nyeri->5, menghindari nyeri ->4, fleksi
abnormal ->3, ekstensi abnormal ->2, tidak ada respons ->1)
Verbal response (orientasi baik dapat berbicara dengan lancar->5,
Bingung ->4, kata-kata tidak sesuai ->3, suara tidak jelas ->2, tidak
ada respon->1)
b. Pemeriksaan tanda tanda vital pasien ; Tekanan darah, Pernapasan,
Nadi, Suhu, SpO2
c. Pemeriksaan tanda rangsang meningeal : Pemeriksaan kaku kuduk,
kernig sign, Brudzinski 1,2, dan 3
d. Pemeriksaan Nn. Cranialis
o N. I ; penghidu pasien pada pasien penurunan kesadaran sulit
dinilai
o N.II : menilai ketajaman penglihatan bisa dilakukan dengan
mengguanakan Snellen chart, lapangan penglihatan, dan
funduskopi
o N.III,IV,VI :
Menilai pupil ; ukuran, bentuk, isokor/anisokor, RCL/RCTL
Menilai pergerakan bola mata dengan meminta pasien untuk
mengikuti pergerakan tangan pemeriksa tanpa adanya
pergerakan kepala
o N.V
N.V1,V2,V3 : sensibilitas (sulit dinilai)
NV3 ; motoric ; minta pasien untuk menggigit (sulit dinilai)
o N. VII
Sensorik : pengecapan 2/3 anterior lidah
Motorik : apakah terdapat parese pada m.frontalis (pasien
dimita untuk mengangkat dahi), m. orbicularis oculi (pasien
dimita untuk menutup mata), atau m.orbicularis oris (pasien
diminta untuk tersenyum)
o N. VIII : fungsi pendengaran, tes rinne&weber
o N.IX :
Sensorik : pengecap 1/3 posterior lidah
o N. X ; reflex muntah
Menilai posisi arkus pharyngs
o N. XI : minta pasien untuk mengangkat bahu dan memalingkan
wajah (m. trapezius dan m.sternocleidomasteideus) -> sulit
dinilai?
o N.XII : apakah terdapat deviasi lidah
e. Pemeriksaan motoric
o Pergerakan : dinilai pada keempat ektremitas
o Kekuatan : 5,4,3,2,1
o Tonus : apabila lesi UMN -> umunya Hipotoni
o Refleks fisiologis : apabila lesi UMN -> umumnya
Hiperrefleks
o Refleks patologis : apabila lesi UMN (+) ; babinski,
hooffmann-tromner, chaddock, oppenheim, Schafer, gordon,
rossolimo, mendel backtrew.
f. Pemeriksaan sensorik ; berdasarkan dermatome kulit
g. Otonom : Bagaimana BAB dan BAK pasien?
h. Pemeriksaan koordinasi : Romberg test, Romberg dipertajam, Test
jari hidung, Test tumit lutut
i. Fungsi kortikal luhur : pasien dengan penurunan kesadaran
biasanya sulit dinilai

2. Nyeri kepala
 Anamnesis
a. Sejak kapan pasien mengalami keluhan nyeri kepala?
b. Bagaimana onset nyeri yang dirasakan apakah secara terus
menerus atau hilang timbul?
c. Apa yang pasien lakukan untuk mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan dan apa yang dilakukan oleh pasien sehingga
memperberat rasa nyeri yang dirasakan?
d. Pada kondisi apa biasanya nyeri timbul; setelah makan makanan
yang mengandung banyak msg, atau setelah melihat cahaya yang
terang, atau setelah beraktivitas?
e. Pada daerah kepala mana pasien merasakan nyeri? Apakah
seluruh kepala atau hanya Salah satu sisi? Apakah nyeri juga
dirasakan pada daerah orbita?
f. Bagaimana kualitas nyeri yang dirasakan; terikat, berdenyut?
Apakah ada penjalaran nyeri yang dirasakan?
g. Jika saya berikan angka dari 0-10, menurut Anda, nyerinya di
angka berapa?
h. Apakah juga terdapat keluhan mata dirasakan yang berair dan
merah?
i. Apa ada keluhan demam sebelumnya?
j. Apakah ada pusing berputar?
k. Mual muntah? Atau apakah ada muntah yang tidak disertai
dengan rasa mual sebelumnya?
l. Riwayat trauma kepala?
m. Bagaimana BAB dan BAK pasien?
n. Riwayat penyakit : Apakah pasien memiliki Riwayat tekanan
darah tinggi sebelumnya? Riwayat penyakit jantung? Riwayat
diabetes melitus? Riwayat kolesterol sebelumnya? Apakah ada
Riwayat stroke sebelumnya?
o. Riwayat keluarga : Apakah ada Riwayat dengan keluhan yang
sama di keluarga? Riwayat stroke di keluarga? Riwayat penyakit
jantung di keluarga? Riwayat penyakit hipertensi di keluarga?
Riwayat diabetes melitus di keluarga?
p. Riwayat psikososial : Bagaimana pola hidup pasien? Apakah
pasien merokok? Apakah pasien suka mengonusmsi makanan
yang cepat saji atau mengandung banyak msg?
 Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan GCS ; Penilaian GCS bisa dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif. Penilaian GCS meliputi eye response, motoric
response, verbal response. Pasien dikatakan composmentis jika
GCS 15 (E4M6V5). Pada pasien perlu dievaluasi GCS, dengan
menilai
Eye response (pasien dapat membuka mata dengan spontan ->4,
pasien dapat membuka mata dengan respon suara -> 3, pasien
dapat membuka mata jika diberikan rangsangan nyeri->2, pasien
tidak bersepon ->1).
Motoric response (pasien dapat melakukan Gerakan sesuai dengan
perintah->6, melokalisir nyeri->5, menghindari nyeri ->4, fleksi
abnormal ->3, ekstensi abnormal ->2, tidak ada respons ->1)
Verbal response (orientasi baik dapat berbicara dengan lancar->5,
Bingung ->4, kata-kata tidak sesuai ->3, suara tidak jelas ->2, tidak
ada respon->1)
b. Pemeriksaan tanda tanda vital pasien ; Tekanan darah, Pernapasan,
Nadi, Suhu, SpO2
c. Pemeriksaan tanda rangsang meningeal : Pemeriksaan kaku kuduk,
kernig sign, Brudzinski 1,2, dan 3
d. Pemeriksaan Nn. Cranialis
o N. I ; fungsi penghidu
o N.II : menilai ketajaman penglihatan (apakah ada penurunan
visus), lapangan penglihatan, dan funduskopi
Melakukan inspeksi pada occuli dextra et sinistra apakah ada
tanda tanda injectio conjuctiva
o N.III,IV,VI :
Menilai pupil ; ukuran, bentuk, isokor/anisokor, RCL/RCTL
Menilai pergerakan bola mata dengan meminta pasien untuk
mengikuti arah jari pemeriksa tanpa adanya pergerakan kepala
pada pasien
Menilai apakah ada nystagmus?
o N.V
N.V1,V2,V3 : sensibilitas n. ophtalmicus, n. maxillaris, dan n.
mandibularis
NV3 ; motoric ; minta pasien untuk menggigit, menilai
kekuatan otot masseter
o N. VII
Sensorik : pengecapan 2/3 anterior lidah
Motorik : apakah terdapat parese pada m.frontalis (pasien
dimita untuk mengangkat dahi), m. orbicularis oculi (pasien
dimita untuk menutup mata), atau m.orbicularis oris (pasien
diminta untuk tersenyum)
o N.VIII : fungsi pendengaran, tes rinne&weber (pada umunya
tidak ada kelainan)
o N.IX :
Sensorik : pengecap 1/3 posterior lidah
o N. X ; reflex muntah
o N. XI : minta pasien untuk mengangkat bahu dan memalingkan
wajah (m. trapezius dan m.sternocleidomasteideus)
o N.XII : apakah terdapat deviasi lidah, tremor, fasciculasi
e. Pemeriksaan motoric
o Pergerakan : dinilai pada keempat ektremitas (umunya normal)
o Kekuatan : 5,4,3,2,1 -> 5
o Tonus : Normal/Hipotoni/Hipertoni
o Refleks fisiologis : Normal (+2)
o Refleks patologis : Hoofmann-tromner, Babinski, Chaddock,
Oppenheim, Gordon, Schaffer (+/-)
f. Pemeriksaan sensorik ; Berdasarkan dermatome kulit
g. Otonom : Bagaimana BAB dan BAK pasien?
h. Pemeriksaan koordinasi : Test Romberg, Test Romberg dipertajam,
Test jari hidung, Test tumit lutut
i. Fungsi kortikal luhur : Umumnya normal

3. Pusing berputar
 Anamnesis
a. Sejak kapan pasien mengalami keluhan pusing berputar? Sejak
kapan pasien merasakan keluhan tersebut memberat?
b. Apakah pusing berputar dirasakan terus menerus atau hilang
timbul?
c. Bagaimana pusing yang dirasakan, apakah seperti melayang atau
benda sekitar yang berputar terhadap diri pasien?
d. Apakah pusing berputar dipengaruhi oleh perubahan posisi atau
tidak?
e. Pada saat apa pasien merasakan keluhan pusing memberat dan
apa yang dilakukan oleh pasien untuk mengurangi keluhan yang
dirasakan?
f. Apakah ada keluhan disertai nyeri kepala?
g. Riwayat demam?
h. Mual muntah?
i. Riwayat trauma kepala?
j. Apakah ada gangguan pendengaran yang dialami oleh pasien
seperti telinga berdengung, ataupun penurunan pendengaran?
k. Riwayat penyakit : Apakah pasien memiliki Riwayat tekanan
darah tinggi sebelumnya? Riwayat penyakit jantung? Riwayat
diabetes melitus? Riwayat kolesterol sebelumnya? Apakah ada
Riwayat stroke sebelumnya?
l. Riwayat keluarga : Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama?
Riwayat pengobatan sebelumnya?
m. Riwaya psikososial : Bagaimana pola hidup pasien? Apakah
pasien merokok?

 Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan GCS ; Penilaian GCS bisa dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif. Penilaian GCS meliputi eye response, motoric
response, verbal response. Pasien dikatakan composmentis jika
GCS 15 (E4M6V5). Pada pasien perlu dievaluasi GCS, dengan
menilai
Eye response (pasien dapat membuka mata dengan spontan ->4,
pasien dapat membuka mata dengan respon suara -> 3, pasien
dapat membuka mata jika diberikan rangsangan nyeri->2, pasien
tidak bersepon ->1).
Motoric response (pasien dapat melakukan Gerakan sesuai dengan
perintah->6, melokalisir nyeri->5, menghindari nyeri ->4, fleksi
abnormal ->3, ekstensi abnormal ->2, tidak ada respons ->1)
Verbal response (orientasi baik dapat berbicara dengan lancar->5,
Bingung ->4, kata-kata tidak sesuai ->3, suara tidak jelas ->2, tidak
ada respon->1)
b. Pemeriksaan tanda tanda vital pasien ; Tekanan darah, Pernapasan,
Nadi, Suhu, SpO2
c. Pemeriksaan tanda rangsang meningeal : Pemeriksaan kaku kuduk,
kernig sign, Brudzinski 1,2, dan 3
d. Pemeriksaan Nn. Cranialis
o N. I ; fungsi penghidu
o N.II : menilai ketajaman penglihatan, lapangan penglihatan,
dan funduskopi
o N.III,IV,VI :
Menilai pupil ; ukuran, bentuk, isokor/anisokor, RCL/RCTL
Menilai pergerakan bola mata
Menilai apakah ada nystagmus? Jika ada, vertikar atau
horizontal
o N.V
N.V1,V2,V3 : sensibilitas
NV3 ; motoric ; minta pasien untuk menggigit
o N. VII
Sensorik : pengecapan 2/3 anterior lidah
Motorik : innervasi m.frontalis, m. oorbicularis oculi,
m.orbicularis oris
o N.VIII : fungsi pendengaran, tes rinne&weber (apakah terdapat
tuli sensorineural?)
o N.IX :
Sensorik : pengecap 1/3 posterior lidah
o N. X ; reflex muntah
o N. XI : minta pasien untuk mengangkat bahu dan memalingkan
wajah (m. trapezius dan m.sternocleidomasteideus)
o N.XII : apakah terdapat deviasi lidah, tremor, dan fasciculasi
e. Pemeriksaan motoric
o Pergerakan : dinilai pada keempat ektremitas (umunya normal)
o Kekuatan : 5,4,3,2,1 -> 5
o Tonus : Hipotoni/Normal/Hipertoni
o Refleks fisiologis : +1, +2, +3,
o Refleks patologis : +/-
f. Pemeriksaan sensorik ; berdasarkan dermatome kulit
g. Otonom : Bagaimana BAB dan BAK pasien?
h. Fungsi kortikal luhur : Umunya normal
i. Pemeriksaan koordinasi : Romberg test, Romberg dipertajam, Test
jari hidung, Test tumit lutut
j. Pemeriksaan lain : Dix Hallpike manuver, Epley manuver,
Seamont manuver

4. Nyeri wajah
 Anamnesis
a. Sejak kapan pasien mengalami keluhan nyeri wajah?
b. Bagaimana onset nyeri yang dirasakan apakah secara terus
menerus atau hilang timbul?
c. Pada daerah wajah mana pasien merasakan nyeri, apakah ada nyeri
pada bagian tertentu? Apakah nyeri dirasakan salah satu sisi?
d. Bagaimana kualitas nyeri yang dirasakan; tertusuk-tusuk,
kesetrum, panas?
e. Apa yang pasien lakukan untuk mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan dan apa yang dilakukan oleh pasien sehingga
memperberat rasa nyeri yang dirasakan?
f. Jika saya berikan angka dari 0-10, menurut Anda, nyerinya di
angka berapa?
g. Pada kondisi apa biasanya nyeri timbul, apakah timbul setelah ada
h. Riwayat infeksi sebelumnya?
i. Apakah ada penjalaran nyeri yang dirasakan?
j. Apa ada keluhan demam sebelumnya?
k. Mual muntah?
l. Bagaimana BAB dan BAK pasien?
m. Riwayat penyakit : Apakah pasien memiliki Riwayat tekanan
darah tinggi sebelumnya? Riwayat penyakit jantung? Riwayat
diabetes melitus? Riwayat kolesterol sebelumnya?
n. Riwayat keluarga : Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama?
Riwayat pengobatan?
o. Riwayat psikososial : Bagaimana pola hidup pasien? Apakah
pasien merokok?

 Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan GCS ; Penilaian GCS bisa dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif. Penilaian GCS meliputi eye response, motoric
response, verbal response. Pasien dikatakan composmentis jika
GCS 15 (E4M6V5). Pada pasien perlu dievaluasi GCS, dengan
menilai
Eye response (pasien dapat membuka mata dengan spontan ->4,
pasien dapat membuka mata dengan respon suara -> 3, pasien
dapat membuka mata jika diberikan rangsangan nyeri->2, pasien
tidak bersepon ->1).
Motoric response (pasien dapat melakukan Gerakan sesuai dengan
perintah->6, melokalisir nyeri->5, menghindari nyeri ->4, fleksi
abnormal ->3, ekstensi abnormal ->2, tidak ada respons ->1)
Verbal response (orientasi baik dapat berbicara dengan lancar->5,
Bingung ->4, kata-kata tidak sesuai ->3, suara tidak jelas ->2, tidak
ada respon->1)
b. Pemeriksaan tanda tanda vital pasien ; Tekanan darah, Pernapasan,
Nadi, Suhu, SpO2
c. Pemeriksaan tanda rangsang meningeal : Pemeriksaan kaku kuduk,
kernig sign, Brudzinski 1,2, dan 3
d. Pemeriksaan Nn. Cranialis
o N. I ; fungsi penghidu
o N.II : menilai ketajaman penglihatan, lapangan penglihatan,
dan funduskopi
o N.III,IV,VI :
Menilai pupil ; ukuran, bentuk, isokor/anisokor, RCL/RCTL
Menilai pergerakan bola mata
Menilai apakah ada nystagmus
o N.V
N.V1,V2,V3 : sensibilitas pada daerah persarafan n.
ophtalmica, n. maxillaris, n. mandibularis
NV3 ; motoric ; minta pasien untuk menggigit
o N. VII
Sensorik : pengecapan 2/3 anterior lidah
Motorik : innervasi m.frontalis, m. oorbicularis oculi,
m.orbicularis oris
o N.VIII : fungsi pendengaran, tes rinne&weber
o N.IX :
Sensorik : pengecap 1/3 posterior lidah
o N. X ; reflex muntah
o N. XI : minta pasien untuk mengangkat bahu dan memalingkan
wajah (m. trapezius dan m.sternocleidomasteideus)
o N.XII : pergerakan dan kekuatan otot lidah
e. Pemeriksaan motoric
o Pergerakan : dinilai pada keempat ektremitas (umunya normal)
o Kekuatan : 5,4,3,2,1 -> 5
o Tonus : Normal/Hipotoni/Hipertoni
o Refleks fisiologis : Normal
o Refleks patologis : +/-
f. Pemeriksaan sensorik ; berdasarkan dermatome kulit
g. Otonom : Bagaimana BAB dan BAK pasien?
h. Fungsi kortikal luhur : Umunya normal

5. Hemiparese
 Anamnesis
a. Sejak kapan pasien mengalami kelemahan anggota gerak?
b. Keluhan dirasakan tiba-tiba atau perlahan?
c. Kelemahan yang dirasakan pada sisi sebelah mana?
d. Apakah sebelum merasakan kelemahan tidak ada rasa kebas atau
kesemutan yang dirasakan?
e. Ketika kelemahan timbul apakah pasien sebelumnya telah
melakukan aktivitas yang berat?
f. Apakah ada Riwayat trauma sebelumnya?
g. Apakah ada Riwayat demam?
h. Apakah ada nyeri kepala? Jika ya onset sejak kapan?
i. Apakah ada riwayat mual dan muntah sebelumnya? Apakah
pasien pernah mengalami muntah yang tidak didahului oleh rasa
mual sebelumnya?
j. Apa pekerjaan pasien, apakah ada Riwayat sering menangkat
beban yang berat?
k. Apakah keluhan disertai dengan sesak?
l. Apakah ada Riwayat penurunan kesadaran sebelumnya?
m. Bagaimana BAB dan BAK pasien?
n. Riwayat penyakit : Apakah pasien memiliki Riwayat tekanan
darah tinggi sebelumnya? Riwayat penyakit jantung? Riwayat
diabetes melitus? Riwayat kolesterol sebelumnya? Apakah ada
Riwayat stroke sebelumnya?
o. Riwayat keluarga : Apakah ada keluhan yang sama di keluarga?
p. Riwayat psikososial : Bagaimana pola hidup pasien? Apakah
pasien merokok? Jika iya, sejak kapan dan berapa banyak?
Apakah pasien sehari-hari lebih banyak duduk?

 Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan GCS : Penilaian GCS bisa dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif. Penilaian GCS meliputi eye response, motoric
response, verbal response. Pasien dikatakan composmentis jika
GCS 15 (E4M6V5). Pada pasien perlu dievaluasi GCS, dengan
menilai
Eye response (pasien dapat membuka mata dengan spontan ->4,
pasien dapat membuka mata dengan respon suara -> 3, pasien
dapat membuka mata jika diberikan rangsangan nyeri->2, pasien
tidak bersepon ->1).
Motoric response (pasien dapat melakukan Gerakan sesuai dengan
perintah->6, melokalisir nyeri->5, menghindari nyeri ->4, fleksi
abnormal ->3, ekstensi abnormal ->2, tidak ada respons ->1)
Verbal response (orientasi baik dapat berbicara dengan lancar->5,
Bingung ->4, kata-kata tidak sesuai ->3, suara tidak jelas ->2, tidak
ada respon->1)
b. Pemeriksaan tanda tanda vital pasien ; Tekanan darah, Pernapasan,
Nadi, Suhu, SpO2
c. Pemeriksaan tanda rangsang meningeal : Pemeriksaan kaku kuduk,
kernig sign, Brudzinski 1,2, dan 3
d. Pemeriksaan Nn. Cranialis
o N. I ; fungsi penghidu
o N.II : menilai ketajaman penglihatan, lapangan penglihatan,
dan funduskopi
o N.III,IV,VI :
Menilai pupil ; ukuran, bentuk, isokor/anisokor, RCL/RCTL
Menilai pergerakan bola mata
o N.V
o N.V1,V2,V3 : sensibilitas (sulit dinilai)
o NV3 ; motoric ; minta pasien untuk menggigit (sulit dinilai)
o N. VII
Sensorik : pengecapan 2/3 anterior lidah
Motorik : apakah terdapat parese pada m.frontalis, m.
orbicularis oculi, atau m.orbicularis oris
o N.VIII : fungsi pendengaran, tes rinne&weber
o N.IX :
Sensorik : pengecap 1/3 posterior lidah
o N. X ; reflex muntah
o N. XI : minta pasien untuk mengangkat bahu dan memalingkan
wajah (m. trapezius dan m.sternocleidomasteideus)
o N.XII : apakah terdapat deviasi lidah, fasciculasi, tremor
e. Pemeriksaan motoric
o Pergerakan : dinilai pada keempat ektremitas
o Kekuatan : 5,4,3,2,1
o Tonus : Hipotoni/Normal/Hipertoni
o Refleks fisiologis : Hiporefleks(+1)/Normal(+2)/ Hiperrefleks
(+3)
o Refleks patologis : babinski, hooffmann-tromner, chaddock,
oppenheim, Schafer, Gordon -> +/-
f. Pemeriksaan sensorik ; berdasarkan dermatome kulit, setinggi
medulla spinalis apa?
g. Pemeriksaan koordinasi : Test jari hidung, Test tumit lutut
h. Otonom : Bagaimana BAB dan BAK pasien?
i. Fungsi kortikal luhur : Normal

6. Nyeri punggung bawah


 Anamnesis
a. Sejak kapan pasien mengalami nyeri punggung bawah?
b. Apakah nyeri dirasakan terus menerus atau hilang timbul?
c. Apakah nyeri dirasakan menjalar ke kedua kaki atau salah satu
kaki?
d. Bagaimana kualitas nyeri? Nyeri yang dirasakan apakah seperti
kesetrum, atau tertusuk-tusuk?
e. Jika saya berikan angka dari 0-10, menurut Anda, nyerinya di
angka berapa?
f. Apakah ada Riwayat trauma sebelumnya?
g. Apakah ada Riwayat pasien sering mengangkat beban yang
berat? Riwayat pasien sering duduk lama?
h. Riwayat demam?
i. Riwayat nyeri kepala?
j. Pusing berputar?
k. Apakah ada mual dan muntah?
l. Bagaimana BAB dan BAK pasien?
m. Riwayat penyakit : Apakah pasien memiliki Riwayat dengan
keluhan yang sama? Riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya?
Riwayat penyakit jantung? Riwayat diabetes melitus? Riwayat
kolesterol sebelumnya? Apakah ada Riwayat stroke
sebelumnya?
n. Riwayat keluarga : Apakah ada keluhan yang sama di keluarga?
o. Riwayat psikososial : Bagaimana pola hidup pasien? Apakah
pasien sehari-hari lebih banyak duduk? Apakah pasien sering
mengangkat beban yang berat?
 Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan GCS ; Penilaian GCS bisa dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif. Penilaian GCS meliputi eye response, motoric
response, verbal response. Pasien dikatakan composmentis jika
GCS 15 (E4M6V5). Pada pasien perlu dievaluasi GCS, dengan
menilai
Eye response (pasien dapat membuka mata dengan spontan ->4,
pasien dapat membuka mata dengan respon suara -> 3, pasien
dapat membuka mata jika diberikan rangsangan nyeri->2, pasien
tidak bersepon ->1).
Motoric response (pasien dapat melakukan Gerakan sesuai dengan
perintah->6, melokalisir nyeri->5, menghindari nyeri ->4, fleksi
abnormal ->3, ekstensi abnormal ->2, tidak ada respons ->1)
Verbal response (orientasi baik dapat berbicara dengan lancar->5,
Bingung ->4, kata-kata tidak sesuai ->3, suara tidak jelas ->2, tidak
ada respon->1)
b. Pemeriksaan tanda tanda vital pasien ; Tekanan darah, Pernapasan,
Nadi, Suhu, SpO2, Berat Badan, Tinggi badan, Indeks Massa
Tubuh
c. Pemeriksaan tanda rangsang meningeal : Pemeriksaan kaku kuduk,
kernig sign, Brudzinski 1,2, dan 3
d. Pemeriksaan Nn. Cranialis
o N. I ; fungsi penghidu
o N.II : menilai ketajaman penglihatan, lapangan penglihatan,
dan funduskopi
o N.III,IV,VI :
Menilai pupil ; ukuran, bentuk, isokor/anisokor, RCL/RCTL
Menilai pergerakan bola mata
o N.V
o N.V1,V2,V3 : sensibilitas (sulit dinilai)
o NV3 ; motoric ; minta pasien untuk menggigit (sulit dinilai)
o N. VII
Sensorik : pengecapan 2/3 anterior lidah
Motorik : apakah terdapat parese pada m.frontalis, m.
orbicularis oculi, atau m.orbicularis oris
o N.VIII : fungsi pendengaran, test rinne&weber
o N.IX :
Sensorik : pengecap 1/3 posterior lidah
o N. X ; reflex muntah
o N. XI : minta pasien untuk mengangkat bahu dan memalingkan
wajah (m. trapezius dan m.sternocleidomasteideus)
o N.XII : apakah terdapat deviasi lidah, tremor, fascilculasi
e. Pemeriksaan motoric
o Pergerakan : dinilai pada keempat ektremitas
o Kekuatan : 5,4,3,2,1
o Tonus : Hipotoni/Normal/Hipertoni
o Refleks fisiologis : Hiporefleks(+1)/Normal(+2)/ Hiperrefleks
(+3)
o Refleks patologis : babinski, hooffmann-tromner, chaddock,
oppenheim, Schafer, Gordon -> +/-
f. Pemeriksaan sensorik ; berdasarkan dermatome kulit, setinggi
medulla spinalis apa?
g. Otonom : Bagaimana BAB dan BAK pasien?
h. Pemeriksaan koordinasi : Romberg test, Romberg dipertajam, Test
jari hidung, Test tumit lutut
i. Fungsi kortikal luhur : Normal
j. Pemeriksaan lain :
o Straighted Leg Raised Test : sciatic nerve
o Patrick test : sacroilliaca joint
o Contrapatrick test : caput femur

Anda mungkin juga menyukai