Anda di halaman 1dari 16

SOAL UAS

Keperawatan Medical Bedah (KMB) 3

1. Seorang perempuan berusia 62 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan pandangan mata
kiri kabur. Hasil pemeriksaan visus 4/6, TIO 27 mmHg, lensa tampak keruh, tampak gelisah,
pasien tampak berhati- hati saat berjalan, Tekanan darah 130/80, frekuensi nadi 84x/mnt,
frekuensi nafas 20x/mnt, suhu 36,2’C.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
A. Ancietas
B. Risiko cedera
C. Gangguan persepsi sensori
D. Nyeri akut
E. Risiko Jatuh
2. Dibawah ini jalur pendengaran yang benar, adalah :

A. Sel rambut  saraf spiralis corti  nukleus koklearis dorsalis & ventralis 
berjalan menyilang ke nukleus olivarius superior  nukleus lemnikus lateral
kollikulus inferior nukleus genikulatum medial  korteks auditori

B. Sel rambut  nukleus koklearis dorsalis & ventralis  saraf spiralis corti  berjalan
menyilang ke nukleus olivarius superior  nukleus lemnikus lateral kollikulus inferior
nukleus genikulatum medial  korteks auditori

C. Sel rambut  nukleus genikulatum medial  saraf spiralis corti  berjalan menyilang
ke nukleus olivarius superior  nukleus lemnikus lateral kollikulus inferior  nukleus
koklearis dorsalis & ventralis  korteks auditori

D. Sel rambut  saraf spiralis corti  nukleus koklearis dorsalis & ventralis  berjalan
menyilang ke nukleus olivarius superior  kollikulus inferior  nukleus lemnikus
lateral  nukleus genikulatum medial  korteks auditori
E. Sel rambut  saraf spiralis corti  kollikulus inferior nukleus koklearis dorsalis &
ventralis  berjalan menyilang ke nukleus olivarius superior  nukleus koklearis
dorsalis & ventralis  nukleus lemnikus lateral  nukleus genikulatum medial 
korteks auditori

3. Seorang laki- laki berusia 56 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan gangguan
pendengaran, Perawat melakukan pemeriksaan pendengaran pada pasien dengan cara
menempelkan garpu tala pada planum mastoid pasien. Hasil pemeriksaan menunjukkan
setelah perawat tidak mendengar, sedangkan pasien masih dapat mendengarkan getaran
garputala.
Apakah interpretasi pemeriksaan pada kasus tersebut?
A. Tuli Kombinasi
B. Tuli konduksi
C. Tuli sensorik
D. Tuli saraf
E. Normal

4. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik telinga, dikatakan membran timpani dalam keadaan
normal, kecuali:

A. Terlihat tembus cahaya

B. Mengkilat

C. Abu-abu dan tampak seperti mutiara

D. Terdapat robekan

E. utuh

5. Tes kualitatif pendengan dengan menggunakan garputala dengan tujuan untuk


membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui tulang, adalah pemeriksaan:

A. Tes Weber
B. Tes Rinne

C. Tes Berbisik

D. Tes Schwabach

E. Tes Bing (Tes Oklusi)

6. Ny. M datang ke poliklinik dengan keluhan tidak dapat melihat benda yang dekat dengan
jelas Hasil pemeriksaan visus 6/3 , Penyakit apa yang diderita pasien tersebut?
A. Katarak
B. Miopia
C. Hipermetropi
D. Blefaritis
E. Glaukoma
7. Pada pasien dengan Covid 19, terdapat gejala hilangnya fungsi penciuman. Apa kata lain
dari hilangnya fungsi penciuman?
A. Anosmia
B. Parosmia
C. Kakosma
D. Hiposma
E. Anemia
8. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang neurologi dengan keluhan penurunan
kesadaran. Hasil pengkajian saat diberi rangsang nyeri kedua tangan tampak fleksi
abnormal, membuka mata dan suara mengerang, pupil anisokor, reflek cahaya lambat,
Tekanan Darah 162/87mmHg, Frekuensi nadi 98x/mnt, frekuensi napas 20x/mnt, suhu
36,7’C.
Berapa GCS pasien tersebut?
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9
9. Seorang laki-laki berusia 42 tahun dirawat di ruang neurologi dengan keluhan penurunan
kesadaran. Hasil pengkajian saat diberi rangsang nyeri kedua tangan tampak extensi
spontan, tidak membuka mata dan suara mengerang, pupil anisokor, reflek cahaya lambat,
Tekanan Darah 90/52mmHg, Frekuensi nadi 108x/mnt, frekuensi napas 16x/mnt, suhu
36,1’C.
Apa tingkat kesadaran pasien tersebut?
A. Compos mentis
B. Somnolen
C. Letargi
D. Sopor
E. Koma
10. Seorang perempuan berusia 41 tahun, tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan pasca
craniotomy, Hasil pengkajian tampak hemiparese kanan, lemah dan tidak mampu
menggerakan tubuhnya, reflex fisiologi melambat. Saat dilakukan pemeriksaan tidak mampu
mengangkat lengan dan kaki, namun masih bisa menggerakkannya.
Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
11. Seorang perempuan berusia 52 tahun, dirawat di ruang neuro hari rawat ke 15, dengan
diagnosa stroke, Hasil pengkajian kesadaran somnolen, hemiparese kanan, lemah dan tidak
mampu menggerakan tubuhnya, reflex fisiologi melambat. apa yang bisa dilakukan oleh
perawat dalam melaksanakan peran dan fungsi perawat advokasi untuk mencegah terjadinya
luka dekubitus?
A. Latihan ROM Aktif
B. Miring kiri Miring kanan secara berkala
C. Nutrisi
D. Massage
E. Mobilisasi
12. Seorang laki- laki berusia 40 tahun, dirawat di ruang bedah orthopedic, sudah 1 minggu
terpasang OREF pada kaki kanan nya, apa yang bisa dilakukan oleh perawat dalam
melaksanakan peran dan fungsi perawat advokasi untuk mencegah terjadinya kontraktur?
A. Latihan ROM Aktif dan pasif
B. Miring kiri Miring kanan secara berkala
C. Nutrisi
D. Massage
E. Mobilisasi
13. Periksaan rangsang meningeal, yang bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan proses
patologis di meningen dimana Pasien dalam posisi terlentang, diminta untuk memfleksikan
tungkai bawah pada sendi panggul hingga 90O (tegak lurus). Kemudian, ekstensikan tungkai
bawah pada sendi lutut. Perhatikan saat ekstensi sendi lutut terdapat hambatan dan
menyebabkan nyeri atau tidak.
Pemeriksaan rangsang meningeal tersebut adalah:
A. Kernig
B. Lasaque
C. Brudzunski 1
D. Brudzunski 2
E. Kaku kuduk
14. Kondisi lemah atau lumpuh tiba-tiba pada satu sisi wajah yang disebabkan karena adanya
saraf di wajah Anda yang meradang. Penyakit dengan gejala tersebut, adalah:
A. Alzheimer
B. Parkinson

C. Bell's palsy

D. Epilepsi

E. Meningitis
15. Perubahan Warna kulit menjadi warna kuning atau kehijauan, terjadi ketika bilirubin
jaringan meningkat pada pasien dengan gangguan fungsi hati, dinamakan;
A. Cyanosis
B. Jaundice / Ikterik
C. Pallor (Pucat)
D. Melasma
E. Erytema
16. Pengkajian pada system musculoskeletal terdiri dari:
A. Riwayat, Pengkajian fisik, Pengkajian psikososial, Pengkajian Neurovaskuler,
Diagnostik Test
B. Pengkajian fisik, Pengkajian psikososial, Pengkajian Neurovaskuler, Diagnostik Test
C. Riwayat, Pengkajian fisik, Pengkajian Neurovaskuler, Diagnostik Test
D. Pengkajian fisik, Pengkajian psikososial, Pengkajian Neurovaskuler, Test darah
E. Riwayat, Pengkajian fisik, Pengkajian psikososial

17. Dalam pengkajian neurovaskuler sistem musculoskeletal dilakukan pengkajian pada:


A. Warna
B. Suhu
C. Nyeri
D. Pergerakan
E. Semua jawaban benar
18. Pasien Ny. B dilakukan tes weber, hasil pemeriksaan terdapat Lateralisasi ke telinga yang
sehat, hasil tes rinne positif dan pada test schwabach hasil pemeriksaan memendek, dari
hasil pemeriksaan tersebut bisa disimpulnya pasien ny. B:
A. Normal
B. Otits eksterna
C. Tuli konduktif
D. Otitis Media
E. Tuli sensorineural
19. Tujuan pengukuran tekanan telinga yang berhubungan dengan tuba saluran eustachius pada
membran timpani, kecuali:
A. Untuk mengetahui compliance/mobilitas membrana timpani
B. Untuk mengukur tekanan pada telinga tengah
C. Untuk mengetahui volume canalis auditorius eksterna
D. Untuk mendeteksi adanya infeksi
E. Untuk mendeteksi kehilangan pendengaran

20. Pasien Ny. H berusia 50 tahun datang ke poliklinik saraf dengan keluhan kaku pada daerah
bahu. Perawat melakukan pemeriksaan fungsi saraf cranial dengan menekan pundak pasien,
pasien diminta untuk mengangkat pundaknya. Selanjutnya pasien diminta menoleh ke kanan
dan kiri, leher ditahan oleh perawat, kemudian perawat meraba tonus dari musculus
trapezius. Pemeriksaan nervus apakah pada kasus di atas?

A. Nervus vagus

B. Nervus optikus

C. Nervus koklearis

D. Nervus aksesorius

E. Nervus hipoglosus

21. Seorang pasien mengalami defisit neurologis yang melibatkan sistem limbik. Manakah
temuan pengkajian yang spesifik pada tipe defisit neurologis ini ?

A. Disorientasi pada orang, tempat, dan waktu

B. Tidak mampu mengenali lingkungan sekitar

C. Afek datar, dengan periode labilitas emosional

D. Tidak dapat mengingat apa yang dimakan saat sarapan hari ini

E. Tidak mampu melakukan penambahan dan pengurangan, tidak tahu siapa presiden
Indonesia.
22. Di ruang penyakit dalam terdapat pasien dengan resiko tinggi alergi lateks. Peran advokasi
sebagai seorang perawat, intervensi manakah yang dapat dilakukan kepada pasien dengan
risiko tinggi alergi terhadap lateks ?
A. Jangan menggunakan sarung tangan non-lateks
B. Tempatkan pasien hanya di dalam ruangan pribadi

C. Pastikan persediaan alat bebas lateks tersedia

D. Jangan memberikan pengobatan yang berasal dari botol kaca

E. Hanya gunakan manset sphigmomanometer eletronik untuk memeriksa tekanan darah


pasien

23. Pasien dengan sindrom Guillain-Barre mengalami paralisis pada tubuh bagian atas, sudah
diintubasi dan diberikan ventilasi mekanik. Manakah strategi yang harus dimasukkan
perawat pada perencanaan keperawatan untuk menbantu pasien menghadapi penyakitnya,
dalam menjalankan peran dan fungsi advokasi ?

A. Memberikan obat penenang melalui intravena

B. Mengurangi distraksi dan membatasi pengunjung

C. Memberikan umpan balik positif dan mendorong ROM aktif

D. Memberikan pasien kontrol penuh atas keputusan perawatan dan membatasi pengunjung

E. Memberikan informasi, memberikan umpan balik yang positif, dan mendorong


relaksasi
24. Seorang perawat sedang memberikan penjelasan kepada pasien untuk persiapan pulang pada
pasien dengan kanker prostat setelah tindakan Prostatectomy. Perawat menjalankan
perannya advokasinya dengan memberikan penjelasan agar pasien tidak mengangkat barang
dengan bobot lebih dari 10 kg selama minimal 6 minggu.
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat dengan rencana tersebut?
A. Resiko gangguan cairan
B. Gangguan eliminasi urine

C. Risiko pendarahan

D. Risiko gangguan mobilitas fisik

E. Gangguan aktivitas dan istirahat

25. Pasien Ny. N berusia 46 tahun datag ke Poliklinik dengan keluhan nyeri pada sendi lutut dan
pergelangan tangan. Skala nyeri 5, sering muncul pada pagi hari dengan durasi 30 menit dan
sudah berlangsung lebih dari 3 bulan. Pasien merasa cemas untuk bergerak ketika nyeri
muncul sehingga pasien hanya tiduran di tempat tidur saja.

Apakah masalah keperawatan yang tepat?

A. Ansietas

B. Nyeri akut

C. Nyeri kronis

D. Intoleransi aktivitas

E. Gangguan mobilitas fisik

26. Pasien Ny. A berusia 35 tahun dirawat di RS dengan cedera medulla spinalis. Hasil
pengkajian : pasien kesulitan menggerakkan panggul dan ekstremitas bawah, nyeri saat
digerakkan, rentang gerak menurun, ekstremitas teraba dingin, TD 110/70 mm/Hg, HR 70
x/menit dan terpasang kateter urine. Apakah diagnosa keperawatan utama yang tepat?

A. Nyeri akut

B. Resiko syok

C. Gangguan mobilitas fisik


D. Gangguan eliminasi urine

E. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer

27. Pasien Ny. C berusia 50 tahun dirawat di Rumah Sakit dengan Multipel fraktur pada
ekstremitas bawah. Ny. C mengeluh nyeri ketika kaki digerakkan, sehingga merasa cemas
untuk bergerak, kekuatan otot menurun, rentang gerak menurun, dam IMT 30 kg/m2.

Apakah masalah keperawatan utama yang tepat untuk kasus di atas?

A. Obesitas

B. Ansietas

C. Nyeri akut

D. Berat badan lebih

E. Gangguan mobilitas fisik

28. Peran yang dilakukan perawat memiliki tujuan utama yaitu untuk membantu pasien dalam
membuat keputusan, memberikan alternatif pilihan, menyediakan format persetujuan
tindakan penjelasan, merupakan tugas perawat dalam advokasi pasien, sebagai:

A. Pelindung

B. Mediator

C. Pelaksana tindakan

D. Pemberi asuhan

E. Caring

29. Pasien perempuan dengan usia 27 tahun dirawat di ruang penyakit saraf. Saat dikaji pasien
dapat menjawab saat dipanggil nama dan mengatakan ia sangat mengantuk serta pusing.
Skor Glasgow Coma Scale (GCS) 12, Dari Hasil pengkajian didapatkan luka di kepala dan
tidak berdarah lagi karena sudah ditutup. TTV, TD = 110/70mmHg, T = 36,7 derajat celsius,
RR = 20x/menit, HR = 86x/menit Pertanyaan soal. Apa Intervensi keperawatan yang utama
pada kasus tersebut?
A. Meninggikan daerah kepala
B. Perawatan luka berkala
C. Membatasi gerakan pasien
D. Mengobservasi skor gcs
E. Mengobservasi perdarahan

30. Seorang pasien laki-laki dengan usia 29 tahun dibawa keluarga ke IGD mengalami kejang-
kejang selama 2 kali. Dari hasil pengkajian didapatkan pasien: terdapat kaku kuduk, suhu 40
derajat celsius, dan Skor Glasgow Coma Scale (GCS) 9. Pasien direncanakan akan diperiksa
cairan SSP. Apa intervensi perawatan prioritas pada ka-sus tersebut?

A. Pantau suhu tubuh

B. Ciptakan lingkungan yang aman

C. Monitor tingkat kesadaran

D. Lakukan perawatan isolasi

E. Libatkan keluarga dalam perawatan

31. Apabila kita mencium masakan yang sedap, air liur terangsang mau keluar. Hal ini
menunjukkan adanya hubungan antara indra:

A. Perasa dan pengecap

B. Perasa dan peraba.

C. Pembau dan perasa.

D. Pembau dan pengecap.


E. Penglihat dan pembau.

32. Neuron yang berfungsi menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju ke otak atau
sumsum tulang belakang adalah

A. Neuron bipolar

B. Neuron sensorik

C. Neuron motoric

D. Neuron konektor

E. Neuron unipolar

33. Jika proses gerak yang diatur oleh sistem saraf disadari, impuls akan menempuh jalan
sebagai berikut:

A. Reseptor →neuron sensorik →otak →neuron motorik → efektor

B. Reseptor →neuron sensorik→ interneuron →neuron motorik → efektor

C. Reseptor →neuron motorik→otak →neuron sensorik →efektor

D. Reseptor →neuron motorik → sumsum tulang belakang → efektor


E. Reseptor →neuron sensorik →neuron konektor →otak →efektor

34. Sistem saraf keseimbangan disebut juga:

A. Fotoreseptor

B. Fonoreseptor

C. Kemoreseptor

D. Stratoreseptor
E. Reseptor
35. Uji refleks kerap kali dilakukan dengan cara memukulkan benda lunak secara perlahan ke
bagian bawah tempurung lutut sehingga tungkai bawah penderita bergerak ke depan secara
tidak sadar. Lengkung refleks yang menghasilkan gerakan tersebut memiliki jalur sebagai
berikut;
A. Lutut – saraf sensorik – saraf konektor – saraf motorik – kaki
B. Lutut – saraf motorik – sumsum tulang belakang – saraf sensorik – kaki
C. Lutut – saraf sensorik – otak – saraf motorik – kaki
D. Lutut – saraf sensorik – sumsum tulang belakang – saraf motorik – kaki
E. Lutut – saraf motorik – otak – saraf sensorik – kaki

36. Pasien Tn.S berusia 29 tahun dirawat di unit ortopedi dengan fraktur tertutup pada tibia
sinistra 1/3 distal. Hasil pemeriksaan fisik : kesadaran composmentis, TD 120/80 mmHg,
nadi 80 x/menit, napas 21 x/menit. Saat ini pasien mengeluh nyeri pada kaki kiri yang
diimobilisasi dengan saplk dan verban elastis. Balutan verban dirasakan kencang, kulit kaki
teraba dingin, denyutan arteri lemah, CRT 3 detik dan terdapat edema pada distal kaki kiri.
Apa tindakan prioritas perawat terhadap pasien tersebut?

A. Melakukan kolaborasi pemberian analgetik

B. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi

C. Melaporkan ke dokter untuk dilakukan operasi

D. Memposisikan ekstremitas pasien dengan tepat

E. Mengatur kembali pemasangan spalk dan verban elastic


37. Peninggian kulit berbatas tegas berisi cairan dengan ukuran > 1 cm, adalah pengertian dari
A. Bula
B. Makula
C. Tumor
D. Papula
E. Nodul
38. Tulang Servical terdiri dari:
A. 5 buah tulang
B. 12 buah tulang
C. 3 buah tulang
D. 7 buah tulang
E. 8 buah tulang

39. Posisi abnormal tulang akibat fraktur dan tarikan otot, adalah pengertian dari:
A. Shortening
B. Deformitas
C. Crepitus
D. Numbnes
E. Echymosis

40. Adanya udara yang terperangkap, gesekan fragmen tulang adalah pengertian dari:
A. Shortening
B. Deformitas
C. Crepitus
D. Numbnes
E. Echymosis

41. Berikut ini klasifikasi fraktur berdasarkan pola patahan, kecuali:


A. Transversal
B. Oblique
C. Spiral
D. Kompresi
E. Segmental

42. Pada saat dilakukan pengkajian kekuatan otot ditemukan data tidak ada gerakan, tetapi
kontraksi otot dapat di palpasi/dilihat, maka skala kekuatan otot pasien tersebut adalah:
A. Skala 0
B. Skala 1
C. Skala 2
D. Skala 3
E. Skala 4

43. Pada saat dilakukan pengkajian kekuatan otot ditemukan data dapat melawan grafitasi dan
mampu melawan tahanan secara penuh, maka skala kekuatan otot pasien tersebut adalah:
A. Skala 1
B. Skala 2
C. Skala 3
D. Skala 4
E. Skala 5

44. Otot Spinkter Pilorous terdapat di organ:


A. Usus
B. Lambung
C. Jantung
D. Hati
E. Paru-paru

45. Adanya ekstravasasi darah di subkutan di kenal dengan istilah:


A. Swelling
B. Tenderness
C. Echymosis
D. Numbness
E. Deformitas

46. Berikut ini adalah fraktur yang termasuk klasifikasi fraktur inkomplit:
A. Fraktur komunitif
B. Fraktur transfersal
C. Fraktur spiral
D. Fraktur Impacted
E. Fraktur Compresi

Anda mungkin juga menyukai