Anda di halaman 1dari 154

Bimbingan UKMPPD FK UMI

22 Oktober 2021

Neurologi

dr. Theodore Gabriel


Outline
KUIS
61. Gelombang EEG pada saat tidur nyenyak:
A. Delta
B. Alfa
C. Gamma
D. Theta
E. Beta

Bimbingan UKMPPD UMI Neurologi 2


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 3


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 4


Outline
KUIS*
62. Serebrum terdiri dari 6 lapisan. Salah satu lapisan mengandung sedikit
badan sel saraf. Terdapat sel berukuran kecil dan berbentuk pipih (sel Cajal)
dengan akson dan dendrit sejajar permukaan. Apakah nama lapisan tersebut?
A. Lapisan pyramid dalam
B. Lapisan granular luar
C. Lapisan molekular
D. Lapisan granular dalam
E. Lapisan pyramid luar

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 5


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 6


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 7


Outline
KUIS
63. Seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan dibawa ibunya ke Rumah sakit dengan
keluhan demam.Demam sudah 3 hari,dan sianak dalam satu hari ini tidak mau
minum dan nangis dengan nada tinggi. Pada Pemeriksaan:BB 10 kg,suhu tubuh
38,50c,nadi 112x/menit,kaku kuduk(+).Jantung dan paru dalam Batas normal.
Pemeriksaan lab: Hb 12.5g%, lekosit 12000/mm. Dokter menduga menderita
meningitis. Dokter menganjurkan dilakukan lumbal punksi. Apakah tujuan lumbal
punksi?
A. Untuk mengurangi tangisan sianak
B. Untuk mencegah kejang
C. Untuk mengurangi demam
D. Untuk menghindari terjadinya komplikasi
E. Untuk mendapatkan cairan otak

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 8


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 9


Outline
KUIS*
64. Seorang pria berusia 30 tahun datang ke klinik dengan keluham mulut mencong. Hal ini dialami
pasien 3 hari yang lalu dimana sewaktu bangun tidur merasakan tebal pada pipi dan telinga kanan.
Sebelumnya pada satu minggu berturut-turut OS sering berpergian pada malam hari dengan
menggunakan sepeda motor. Pada saat bercermin terlihat wajahnya tidak simetris (merot) saat
tersenyum. Sisi kanan mulut tidak bergerak. Pada mata kanan, kelopak mata tidak bisa menutup dan
air mata keluar terus menerus. Pasien merasakan kesulitan berkumur. Pada lipatan nasolabialis kanan
terlihat mendatar dan tak ada kerutan pada sisi wajah sebelah kanan. Lebar fissure palpebralis kanan
lebih keluar dari yang kiri. Bila melihat keatas tak ada kerutan pada dahi kanan. Penderita tak bisa
minum dari sedotan.Penderita sadar penuh, tanda vital normal. Pemeriksaan motor sensorik,
koordinasi reflek tendo dan cara berjalan masih dalam batas normal. Apakah diagnosa dari pasien
diatas ?
A. Bells Palsy
B. Diabetik neuropati
C. Myasthenia Gravis
D. Multiple Sclerosis

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 10


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 11


Outline
KUIS*
65. Di bagian kornu anterior medulla spinalis, daerah yang paling banyak
mengandung neuron. Ditemukan sel dengan ciri mempunyai badan sel
berbentuk polygonal, inti besar, bulat/lonjong, dengan anak inti jelas. Apakah
nama sel tersebut ?
A. Sel Schwan
B. Sel pyramid
C. Sel saraf motoris
D. Sel ependim
E. Sel saraf sensoris

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 12


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 13


Outline
KUIS
66. Glioblastoma multiforme, kecuali?
A. Densitas hyperdens
B. Menyengat kontras homogen
C. Efek massa luas
D. Tepi irreguler
E. Lebih jinak dari tumor otak lainnya

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 14


Outline
Pembahasan
• Glioblastomas (GBM) are the most common
adult primary brain tumor and are,
unfortunately, aggressive, relatively resistant to
therapy, and have a corresponding poor
prognosis.
• CT Scan
• irregular thick margins: iso- to slightly
hyperattenuating (high cellularity)
• irregular hypodense center representing necrosis
• marked mass effect
• surrounding vasogenic edema
• hemorrhage is occasionally seen
• calcification is uncommon
• intense irregular, heterogeneous enhancement of
the margins is almost always present

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 15


Outline
KUIS*
67. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
demam, pening, oyong, muntah dan kejang. Hal ini sudah dialami seminggu
yang lalu. Pekerjaan pasien bertani, beternak babi dan bebek. Pasien sering
pergi ke lahan perkebuanan mengumpulkan keong besar untuk makanan bebek
supaya rajin bertelur. Pada pemeriksaan lab liquor cerebrospinalis didaptkan
eosinofil. Dugaan sementara terhadap infeksi parasit?
A. Angiostrongylus cantonensis
B. Sistiserkus selluloase
C. Toxoplasmosis gondii
D. Plasmodium falciparum
E. Paragonimus westermani

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 16


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 17


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 18


Outline
KUIS*
68. Negara Kesatuan Republik Indonesia harga mati. Hal ini tertulis didalam
pasal;
A. O
B. Pasal 37 ayat 5 UUD1945
C. Pasal 35 ayat 2 UUD1945
D. Pasal 1 ayat 1 UUD1945
E. Pasal 35 ayat 4 UUD1945

Sumber: UUD 1945

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 19


Outline
KUIS*
69. Pemeriksaan reflek, reflex hammer diketuk pada:
A. Tendon sendi
B. Otot
C. Lipatan sendi
D. Tulang sendi
E. Sendi

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 20


KUIS
Outline
70. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke IGD RS dengan penurunan
kesadaran. Sebelumnya pasien bertengkar, setelah itu pasien mual, muntah,
nyeri kepala hingga tak sadarkan diri. Pada pf GCS 6, TD 160/100 mmHg dan
hemiparese ekstremitas dekstra. hasil CT Scan dijumpai pergeseran midline.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus diatas?
A. Perdarahan intracereberal
B. Perdarahan subarachnoid
C. Perdarahan intraserebral
D. Perdarahan subdural
E. Perdarahan epidural

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 21


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 22


Outline
KUIS*
71. Seorang wanita , umur 24 tahun dating ke Unit Gawat Darurat RS.Susana
Wesly dengan keluhan tidak bisa menggerakan wajah ke sebelah kiri, kelainan
ini disebabkan gangguan pada saraf :
A. N.VIII dan N.XII
B. N.VII dan N XI
C. N. VII dan N XII
D. N.VIII dan N. IX
E. N.VI dan N.VII

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 23


Outline
KUIS
72. Seorang pasien terbangun dari koma yang telah dialaminya selama satu
bulan setelah kecelakaan. Pasien dapat membuka mata, pasien memiliki siklus
bangun dan terjaga, namun pasien tidak dapat diajak berkomunikasi karena
tidak ada pengertian dan ketidakmampuan untuk berbicara. Keadaan apakah
yang dialami pasien diatas ?
A. Locked-in syndrome
B. Koma vigil
C. Koma bihemisferik difus
D. Persistent vegetative state
E. Delirium

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 24


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 25


Outline
KUIS*
73. Bagian terpenting dalam mempengaruhi perilaku:
A. Girus singultus
B. Kelenjar hipofise
C. Daerah Broca
D. Hipotalamus
E. Hipokompus

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 26


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 27


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 28


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 29


Outline
KUIS*
74. Obat anti migraine yang sangat efektif, dapat diberikan peroral :
A. Acetaminophen
B. Aspirin
C. Codein
D. Ergotamine
E. Sumatriptan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 30


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 31


Outline
SOAL
75. Seorang wanita berusia 80 tahun,datang dibawa oleh anaknya ke klinik karena
mengalami penurunan kemampuan memori sejak 4 tahun yang lalu. Sebelumnya kesehatan
pasien baik-baik saja. Masalah memori mulai muncul setelah usia 72 tahun yang semakin
memburuk setelah itu. Anak pasien mencatat pasien sering lupa menaruh barang, membuat
masakan. Pasien sering bertanya yang sudah ditanyakan beberapa menit sebelumnya. Lama
kelamaan jika pasien pergi sendiri, ia sering tersesat. Perilaku menjadi mudah tersinggung
dan mudah marah. Pada pemeriksaan fisik umum dan neurologik tidak ditemukan kelainan.
Pemeriksaan neurobehavior menunjukkan adanya gangguan pada pemeriksaan memori.
Terdapat penurunan ADL. Apa diagnosa pada kasus diatas ?
A. Dementia Alzheimer
B. Dementia vaskular
C. Tremor esensial
D. Parkinson disease
E. Huntington disease

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 32


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 33


Outline
KUIS*
76. Pungsi lumbal untuk mengambil cairan cerebrospinal untuk menegakkan
diagnosis penyakit, biasanya dilakukan pada ruang subaracnoid diantara
lengkung saraf :
A. VL.1 dan VL.3
B. VL.1 dan VL 2
C. VL 2 dan VL 3
D. VL 5 dan VL 6
E. VL.3 dan VL.4

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 34


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 35


Outline
KUIS*
77. Pasien Laki-laki berusia 56 tahun datang berobat dengan keluhan nyeri kepala
sebelah kiri, nyeri hebat menyebar sampai kening kiri dan mata kiri. Mata kiri tampak
merah, dengan kelopak mata bengkak dan lakrimasi, rhinorhoe pada sisi kiri juga.
Nyeri begitu hebat hingga os sampai gelisah. Pada pemeriksaan fisik normal,
pemeriksaan neurologis tidak dijumpai kelumpuhan keempat ekstremitas maupun
saraf kranial. Laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya dalam batas normal.
Masalah apakah yang paling mungkin dialami oleh pasien ini?
A. Neuralgia Trigeminal
B. Arteritis Temporalis
C. Migren Headache
D. Cluster Headache
E. Tension-Type Headache

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 36


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 37


Outline
KUIS*
78. Kista epidermoid =
A. Kapsulnya halus
B. Batas kurang tegas
C. Lokasi di sudut cerebello pontin
D. Pemberian kontras tampak menyengat
E. Plain CT hyperdens

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 38


Outline
Pembahasan
• Intracranial dermoid cysts are uncommon
lesions with characteristic imaging appearances.
• They can be thought of as along the spectrum:
from epidermoid cysts at one end (containing
only desquamated squamous epithelium)
and teratomas at the other (containing
essentially any kind of tissue from all three
embryonic tissue layers).

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 39


Outline
KUIS*
79. Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun datang ke klinik dengan keluhan
hoyong berputar terutama kalau berubah posisi. Hal ini terjadi tiba-tiba.
Bersamaan dengan keluhan ini os merasa mual dan muntah-muntah.
Pemeriksaan neurologis manakah di bawah ini yang paling sesuai dilakukan
untuk pasien ini?
A. Laseque Test
B. Kernig sign
C. Romberg Test
D. Brudzinski I
E. Test Kakukuduk

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 40


Outline
Pembahasan
• Pemeriksaan yang dilakukan dalam mendiagnosis vertigo antara lain:
• Tanda vital
• Pemeriksaan umum
• Pemeriksaan neurologik
• Pemeriksaan khusus neurootologi
• Pemeriksaan neurootologi
• Romberg
• Romberg dipertajam
• Tes jalan tandem
• Fukuda
• Fast pointing test
• Head Impulse Test
• Nystagmus
• Test of Skew

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 41


Outline
KUIS*
80. Obat antiepilepsi yang bekerja untuk meningkatkan fluks klorida dimediasi
GABA :
A. Gabapentine
B. Lamotrigine
C. Karbamazepin
D. Fenobarbital
E. Fenitoin

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 42


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 43


Outline
KUIS*
81. Siapa yang mencoreng, merusak, membakar, menghina lambing Negara,
akan dihukum 5 (lima) tahun penjara berdasarkan
A. UU Pertahanan Negara No.3 tahun 2002
B. UU Teroris No.15 tahun 2003
C. O
D. UU No.24 tahun 2009 pasal 57
E. UU Kepolisian Negara Republik Indonesia No.2 tahun 2002

Sumber: UU Hukum Tata negara

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 44


Outline
KUIS*
82. Seorang laki-laki umur 67 tahun, datang dibawa keluarganya ke rumah sakit
dengan keluhan sering lupa. Os mengeluhkan sering lupa meletakkan barang dimana.
Motorik: kekuatan motorik 5, Sensorik dalam batas normal, pasien dapat melakukan
aktivitas sehari hari tanpa terganggu. Atensi dan kemampuan berbahasa tidak
terganggu , Refleks fisiologik +/ +, Refleks patologik - / -, Klonus - / -, Saraf otonom:
normal. Hasil Head CT-Scan dalam batas normal. Apakah diagnosa dari pasien diatas ?
A. Dementia vaskular
B. Mild Cognitive Impairment
C. Huntington disease
D. Dementia Alzheimer
E. Dementia Lewy body

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 45


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 46


Outline
KUIS*
83. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun dibawa orang tuanya ke IGD rumah
sakit dengan keluhan kejang-kejang. Kejang terjadi sebanyak 5 kali, lama kejang
sekitar 10 menit dan pasien tidak sadar. Lamanya periode kejang sekitar 45
menit. Pasien belum pernah seperti ini sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan suhu tubuh 39 C. Dokternya menyebutkan adanya gejala
peninggian tekanan intra kranial yaitu:
A. Hipertermia
B. Ubun ubun besar membonjol
C. Hipokarbia
D. Hipotensi
E. Mencret

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 47


Outline
Pembahasan
• Tanda-tanda peningkatan TIK
• Nyeri Kepala Hebat
• Muntah Proyektil
• Papil Edema
• Penurunan Kesadaran
• Pupil Anisokor
• Hipertensi
• Gangguan Pernafasan
• Ubun-ubun menonjol (pada bayi)

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 48


Outline
KUIS*
83. Bila ada kesulitan mendapat hasil pemeriksaan reflek:
A. Suhu ruangan ditungkatkan
B. Dialihkan perhatian yang diperiksa
C. Instruksi yang jelas
D. Suhu ruangan didinginkan
E. Pemeriksaan ditunda

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 49


Outline
KUIS*
84. Seorang pasien wanita umur 37 tahun mengalami akinetik, tdk.dpt bicara,
kesadaran tetap ada, tetraparese, bisa buka mata dan menggerakkan bola
mata. Setelah di MRI tampak ada suatu lesi di pons. Keadaan apakah yang
dialami pasien diatas ?
A. Koma bihemisferik difus
B. Locked-in syndrome
C. Delirium
D. Koma vigil
E. Persistent vegetative state

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 50


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 51


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 52


Outline
KUIS*
85. Seorang laki- laki usia 48 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit
pada bagian kepala. Pemeriksaan CT Scan terdapat masa berukuran 6 cm,
sentrum semiovale, corpus callosum. Dilakukan biopsi histologi tampak area
nekrosis, pseudopalisading dan sel hiperkromatik. Diagnosa pasien tersebut
adalah
A. Malignant melanima
B. Glioblastoma Multiform
C. Cystic astrocytoma
D. Metastaric Lung carcinoma
E. Medulla blastoma

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 53


Outline
Pembahasan
• Glioblastoma (GBM) is a highly malignant,
rapidly progressive astrocytoma that is
distinguished pathologically from lower
grade tumors by necrosis and microvascular
hyperplasia.
• Necrotic foci are typically surrounded by
"pseudopalisading" cells-a configuration that
is relatively unique to malignant gliomas and
has long been recognized as an ominous
prognostic feature

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 54


Outline
KUIS*
86. Seorang pasien Perempuan 50 tahun datang ke praktek karena mengalami
keluhan hoyong. Os merasa berputar bila os bergerak dan berubah posisi. Bila
keluhan datang os mengalami mual dan muntah. Pada pemeriksaan Fisik dalam
batas normal. Masalah apakah yang dialami oleh pasien ini?
A. Meniere Disease
B. Stroke Hemoragik
C. Vertigo Positional
D. Stroke Iskemik
E. Vertigo Sentral

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 55


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 56


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 57


Outline
KUIS*
87. Gambaran klinis bayi dengan recurrent bacterial meningitis. Diagnosa pada
kelainan tersebut diatas adalah
A. Holoproseccephaly
B. Hydrocephalus
C. Spina bifida
D. Hemangioblastoma
E. Glioblastoma

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 58


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 59


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 60


Outline
KUIS*
89. Seorang wanita berusia 44 tahun datang ke puskesmas karena mengalami nyeri
pada wajah sebelah kiri bawah. Hal ini dialami os sudah kira-kira 5 bulan. Rasa nyeri
berupa serangan-serangan mendadak seperti tersengat listrik di daerah rahang
bawah kiri, gigi dan gusi. Serangan datangnya tidak menentu dan berlangsung hanya
sebentar (beberapa detik sampai kira-kia 2 menit saja), namun bisa berulang-ulang
beberapa kali dalam satu hari. Pada pemeriksaan klinis tidak dijumpai kelainan fisik
maupun neurologis yang berarti. Diagnosa apakah yang paling tepat untuk kasus ini?
A. Nyeri Kepala Klaster
B. Migren With Aura
C. Tic Douleureux
D. Glossopharingeal Neuralgia
E. Migren Without Aura

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 61


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 62


Outline
KUIS*
90. Seorang wanita, umur 25 tahun, datang ke RS.Susana Wesley dengan
diagnose suatu penyakit, lalu oleh dokter disuntik. Kemudian sulit untuk berdiri
dan jongkok, saraf yang terganggu:
A. N.Ulnaris
B. N.Ischiadicus
C. N.Pudendus
D. N.Musculokutaneus
E. N.Gluteus Inferior

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 63


Outline
Pembahasan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 64


Outline
KUIS*
91. Ependimoma=
A. Pemberian kontras tidak menyengat
B. Sering kalsifikasi
C. Diluar ventrikel
D. Plain CT hyperdens
E. Irreguler

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 65


Definitions
• Ependymomas are glial tumors
that arise from ependymal cells
within the central nervous
system (see the image below).
These tumors tend to be
intracranial in children and
spinal in adults.
The World Health Organization (WHO) divides ependymomas into the
following types :
• Subependymoma (WHO Grade I)
• Myxopapillary ependymoma (WHO Grade I)
• Ependymoma (with papillary, clear cell, and tanycytic variants; WHO
Grade II)
• RELA fusion–positive ependymoma (WHO Grade II or Grade III with
change in the RELA gene)
• Anaplastic ependymoma (WHO Grade III)
Signs and symptoms
The clinical history associated with ependymomas varies according to the age of the patient and the location of the
lesion. Reported symptoms may include the following:

Masses in the fourth ventricle: Progressive lethargy, headache, nausea, and vomiting; multiple cranial-nerve palsies
(primarily VI-X), as well as cerebellar dysfunction

In children who present before closure of cranial sutures, enlarging head circumference secondary to obstructive
hydrocephalus

Supratentorial ependymomas: Increased intracranial pressure manifested as headache, nausea, vomiting, and
cognitive impairment

Changes in personality, mood, and concentration; seizures; focal neurologic deficits

Spinal ependymomas: Progressive neurologic deficit


Diagnostics
• No laboratory studies are helpful in making the diagnosis of ependymoma. On CT
and MRI, ependymomas have some characteristic features that help narrow the
differential diagnosis, including the following:
• Intracranial ependymoma: Typically isodense on unenhanced CT, with minimal to
moderate enhancement on contrast administration; on precontrast and
postcontrast MRI, usually hypointense to isointense on T1-weighted images and
hyperintense (compared with gray matter) on T2-weighted images
• Spinal ependymoma: Most intramedullary tumors are isointense or slightly
hypointense to the surrounding spinal cord on T1-weighted images; most tumors
are hyperintense to the spinal cord on T2-weighted images
• Other diagnostic modalities that may be helpful include the following:
• EEG
• Lumbar puncture and cerebrospinal fluid analysis
Management
The National Comprehensive Cancer Network (NCCN) suggests the following for adults :

After gross total resection (GTR) of an intracranial WHO grade II ependymoma, limited field fractionated external
beam radiotherapy (LFFEBRT) can be considered

Postoperative LFFEBRT is recommended for WHO grade II ependymoma when subtotal resection is noted on
postoperative MRI and for grade III anaplastic ependymoma regardless of extent of resection [10] ; if postoperative
spinal MRI or LP findings are positive, craniospinal radiation therapy is indicated regardless of grade or extent of
resection
For recurrent ependymoma, if a patient has not received radiation therapy, such therapy should be administered; if a
patient has received radiation therapy, then chemotherapy, radiation therapy, or supportive care should be
considered [9]
Outline
KUIS*
92. Orang yang tidak dapat/sukar menyimpan memori jangka Panjang:
A. Amnesia undergrade
B. Amnesia postgrade
C. Amnesia vektograde
D. Amnesia anterograde
E. Amnesia retrograde

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 71


Period of Amnesia
Type of Amnesia
Anterograde amnesia is a memory
disorder in which the person cannot
Retrograde amnesia is a memory
make new memories related to the Dissociative amnesia or psychogenic
disorder in which a person can form
events taking place after trauma. Anterograde and retrograde amnesia amnesia results in episodes of memory
new memories but is unable to recall
Damage to the hippocampus is seen as can also co-exist in some patients. loss that are due to some psychological
the older ones. It also occurs due to
the most common cause of anterograde causes.
damage to different areas of the brain.
amnesia. It might also be due to stroke
or physical trauma to the head.

Some drugs have the potential to cause


Post-traumatic amnesia is seen in In infantile amnesia, people are unable
Transient global amnesia causes short term amnesia called drug-induced
patients after a trauma to the head to recall events that have happened in
reversible memory loss in middle-aged amnesia. These drugs are commonly
causing both anterograde and their early childhood, most importantly
patients. used in hospitals during surgical
retrograde amnesia. in the first four years of life.
procedures.

Selective amnesia is seen in some


Korsakoff’s syndrome and epilepsy can
patients where they forget certain parts
also cause amnesia in patients.
of the memory.
Outline
KUIS*
93. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dating dengan keluhan luka di telapak
kaki. Tidak sembuh dalam 6 bulan ,tidak terasa nyeri, hipopigmentasi di daerah
luka. Pada pemeriksaan anestesi rasa nyeri, suhu dan raba d daerah luka.
Organisme penyebabnya adalah:
A. T. Pallidum
B. N. Gonorhoea
C. M. Leprae
D. C. tetani
E. E. Coli

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 74


Outline
KUIS*
95. Seorang pasien laki-laki berusia 68 tahun dibawa oleh keluarganya berobat
ke RS karena tangan gemetar-gemetar dan kaku. Keluhan ini sudah dialami os
dalam beberapa bulan dan semakin berat. Pada pemeriksaan fisik dan
Neurologis: Kesadaran Compos Mentis, TD 120/70 mmHg, resting Tremor
kedua tangan, Rigiditas, dan muka seperti topeng (Mask-like facies). Apakah
diagnose yang paling mungkin untuk kasus ini?
A. Parkinson Disease
B. Dystonia
C. Blepharospasme
D. Tardive dyskinesia
E. Akathisia

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 78


Outline
KUIS*
96. Seorang wanita berusia 70 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD dengan
keluhan kelemahan sisi tubuh sebelah kanan yang dialami secara tiba-tiba.
Pasein berkata-kata dengan sangat lancar namun tidak memiliki arti. Pasien
tidak dapat mengerti apa yang keluarga ucapkan. Dimanakah kemungkinan
letak lesi otak pada kasus ini ?
A. Suprasylvii lobus frontalis
B. Deep temporal lobe
C. Superior girus temporalis
D. Insular
E. Girus supramarginal lobus temporal

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 82


Outline
KUIS*
97. Seorang pasien laki-laki usia 65 tahun dibawa oleh kelurganya ke poliklinik
dengan keluhan berbicara sangat lancar. Bicaranya terkadang tidak
mengandung arti. Pasien tidak dapat mengerti apa yang dikatakan keluarga dan
tidak dapat melakukan repetisi kalimat. Keadaan apakah yang dialami pasien
tersebut ?
A. Afasia transkortikal sensorik
B. Afasia transkortikal motorik
C. Aphasia wernick
D. Afasia broca
E. Afasia konduksi

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 84


Outline
KUIS*
98. Cacing taenia solium menginfestasi lumen usus manusia. Telurnya
menginfeksi babi dan manusia menyebabkan sistiserkosis. Sisterserkosis diotak
menyebabkan gejala epilepsi dan lesinya diotak berupa?
A. Abses
B. Cikatrix
C. Kista
D. Kalsifikasi
E. Perdarahan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 85


Outline
KUIS*
99. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa orang tuanya ke IGD rumah
sakit dengan keluhan kejang-kejang. Kejang terjadi sebanyak 5 kali, lama kejang
sekitar 10 menit dan pasien tidak sadar. Lamanya periode kejang sekitar 45
menit. Pasien belum pernah seperti ini sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan suhu tubuh normal. Apakah diagnosa dari pasien diatas ?
A. Epilepsi lobus frontal
B. Status epileptikus
C. Epilepsi grandmall
D. Kejang demam
E. Benign rolandic epilepsy

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 88


Outline
KUIS*
100. Plasmodium falciparum dapat menyebabkan malaria cerebral pada org
non imun, oleh karena skizogoni eritrositnya berlangsung dikapiler pembuluh
darah otak. Gejalanya berupa sindroma organospesifik otak dan lesinya
berupa?
A. Perdarahan
B. Cikatriks
C. Abses
D. Kalsifikasi
E. Kista

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 89


MRI
• Cerebral malaria is a protozoal disease
affecting the brain caused by Plasmodium
falciparum. The hallmark of cerebral malaria
is progressive decline in the sensorium
leading to coma and in some cases death. MR
findings reported in cerebral malaria are
diffuse cerebral swelling / edema, bilateral
nearly symmetrical T2 hyperintense lesions in
basal ganglia and similar lesions in thalamus,
pons and cerebellum. The imaging findings of
cerebral malaria depend on the duration of
the illness and time of MR examination. We
describe two patients of cerebral malaria
having mixed Plasmodium falciparum and
Plasmodium vivex infestation showing
bilateral basal ganglia infarcts with cerebral
swelling in one patient and bilateral basal
ganglia and cerebellar lesions in the other
Outline
KUIS*
101. Seorang pasien wanita umur 30 tahun datang dengan keluhan hilangnya
penglihatan. Hal ini terjadi sejak 2 hari yang lalu. Dalam waktu 3 minggu ini
pasien mengeluhkan lemah kedua tungkai. Pada pemeriksaan analisa LCS
dijumpai oligoclonal bands. Apakah kemungkinan diagnosa pasien diatas ?
A. Multiple sclerosis
B. Myasthenia gravis
C. Siringomieli
D. GBS
E. Brown sequard syndrome

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 94


Outline
KUIS*
102. Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke klinik dibawa oleh istrinya
dengan keluhan riwayat kejang. Kejang sudah 2 kali dialami os. Pada saat kejang
lengan dan tungkai kanannya menyetak-nyentak. Os mengeluhkan ada sakit
kepala 3 bulan ini dan ada kelemahan lengan dan tungkai kanan. Pemeriksaan
penunjang apakah yang paling tepat pada kasus ini ?
A. EEG
B. MRI brain
C. Myelografi
D. EMG
E. SPECT

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 95


Common signs and symptoms of a brain
tumor
• unusual headaches
• seizure(s)
• memory, personality, or behavior changes
• inability to process incoming information correctly
• visual changes: blurred vision, double vision
• change in motor control
Symptoms – correspond to tumor location
and size & type of tumor
How brain tumors are diagnosed - MRI
• MRI scanning remains the gold standard
• CT scan for emergencies, then MRI
Diagnosis continued…
• Surgery/tissue samples still most reliable method
• Biomarkers in tissue and bodily fluids are being used to confirm
diagnosis
Two broad categories of brain tumors
• Primary Brain Tumors in U.S.
• begin in the brain, tend to stay in the brain
• incidence = nearly 79,000 diagnosed annually
• 4,800 are children
• Prevalence = nearly 700,000 people
• “benign versus malignant” and everything between
• Metastatic Brain Tumors in the U.S.
• begin as a cancer elsewhere which spreads to the brain
• always malignant
Imaging - Primary and Metastatic
Metastatic brain tumors
• “Type” = the site of the primary cancer
• Single or multiple tumors
• Patients tend to receive
treatment for metastatic brain
tumor by oncologist who treated
primary site, or a neuro-
oncologist who specializes
in brain tumors.
Primary brain tumors
• Begin in the brain
• Over 100 types
• “Type” determined by cell type; classification changing to biologic
differences
• The biology provides clues as to why some people do better than
others
• Central Brain Tumor Registry of the United States (CBTRUS) tracks the
incidence of brain
tumors
Outline
KUIS*
103. Seorang anak laki-laki berusia 10 bulan datang ke igd dengan keluhan
kejang. Kejang <15 menit, kejang tonik klonik. Disertai kenaikan suhu 39,6. Os
kejang lagi selama 3 menit. Setelah tatalaksana tidak timbul kejang kembali.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus diatas?
A. Kejang demam sederhana
B. Kejang demam kompleks
C. Meningitis
D. Epilepsi
E. Ensefalitis

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 104


Kejang demam
• Kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh diatas 38 C yang TIDAK
disebabkan oleh proses intrakranial
• Mayoritas terjadi pada hari pertama sakit
• Bukan disebabkan infeksi SSP, gangguan metabolik, tidak pernah ada riwayat
kejang tanpa demam.
• Usia antara 6 bulan – 5 tahun, mayoritas usia 12-18 bulan.
• Anak berumur antara 1-6 bulan masih dapat mengalami kejang demam,
namun jarang sekali.
• Bila anak berumur kurang dari 6 bulan mengalami kejang didahului demam,
pikirkan kemungkinan lain, terutama infeksi susunan saraf pusat.
• Bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam rekomendasi ini
melainkan termasuk dalam kejang neonatus

Rekomendasi Kejang Demam. 2016. IDAI


Klasifikasi

Kejang • Kejang kurang dari 15 menit


demam • Kejang umum tonik-klonik
• Kejang tidak berulang
sederhana

Kejang • Kejang lebih dari 15 menit


demam • Kejang fokal, fokal menjadi umum
• Kejang berulang dalam 24 jam
kompleks
KET:
1. Kejang demam sederhana merupakan 80% di antara seluruh kejang demam
2. Sebagian besar kejang demam sederhana berlangsung kurang dari 5 menit dan berhenti sendiri.
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan laboratorium tidak dikerjakan secara rutin pada kejang demam,
tetapi dapat dikerjakan untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam.
• Pemeriksaan laboratorium yang dapat dikerjakan atas indikasi misalnya darah
perifer, elektrolit, dan gula darah

• Indikasi Pungsi Lumbal (konsensus UKK 2016)


• saat ini pemeriksaan pungsi lumbal tidak dilakukan secara rutin pada anak
berusia <12 bulan yang mengalami kejang demam sederhana dengan keadaan
umum baik.
• Indikasi LP:
• Terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal
• Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis
• Dipertimbangkan pada anak dengan kejang disertai demam yang sebelumnya telah
mendapat antibiotik dan pemberian antibiotik tersebut dapat mengaburkan tanda dan
gejala meningitis.
Pemeriksaan Penunjang
• Indikasi CT scan/MRI
• Tidak diperlukan pada kejang demam sederhana
• Insiden kelainan patologis intrakranial pada kejang demam
kompleks sangat rendah
• Harus dilakukan :
• Makro/mikrosefali
• Kelainan neurologi yang menetap, terutama lateralisasi

• Indikasi EEG
• Pemeriksaan EEG tidak diperlukan untuk kejang demam, KECUALI
apabila bangkitan bersifat fokal untuk menentukan adanya fokus
kejang di otak yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut.
Faktor resiko berulangnya KD
• Faktor risiko :
• Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga
• Usia kurang dari 12 bulan
• Suhu tubuh kurang dari 39oC saat kejang
• Interval waktu yang singkat antara awitan demam dengan
terjadinya kejang.
• Apabila kejang demam pertama merupakan kejang demam
kompleks.
• Semua faktor risiko ada, kemungkinan berulang 80%
• Tidak ada faktor risiko kemungkinan berulang 10-15%
Outline
KUIS*
104. Obat antiepilepsi yang memiliki aktivitas kerja yang paling luas adalah :
A. Fenobarbital
B. Gabapentine
C. Valproate
D. Karbamazepin
E. Fenitoin

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 110


Outline
KUIS*
105. Posture tubuh membutuhkan peranan:
A. Pons
B. Diencephalon
C. Medulla oblongata
D. Cerebellum
E. Cerebrum

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 112


Outline
KUIS*
106. Parlemen berasala dari Bahasa latin Parlare yang artinya:
A. Kehidupan rakyat harus diperhatikan
B. Berbicara tentang kehidupan rakyat
C. O
D. Pemerintah harus memperhatikan kehidupan rakyat
E. Dewan perwakilan Rakyat membuat Undang-undang

Sumber: Wikipedia ^.^

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 114


Outline
KUIS*
107. Prediksi Prof. Huntington bahwa Negara Indonesia dapat pecah menjadi
seperti negara Uni Sovyet ternyata gagal. Mengapa gagal ? Karena Indonesia
diikat oleh=
A. Konsep Ketahanan Nasional yang kuat
B. Tingkat kesadaran akan Kebhinekaan yang tinggi
C. Memegang prinsip NKRI harga mati
D. O
E. Empat pilar kebangsaan

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 115


Outline
KUIS*
108. Seorang wanita, usia 55 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan
demam, sakit kepala, lemas, mual dan muntah. Beberapa hari dirawat pasien
mengalami penurunan kesadaran. Pasien pernah melakukan perjalanan ke
daerah endemis Amerika Pemeriksaan IgM spesific antibody (+). Dokter
menduga pasien terkena infeksi Alphavirus. Pernyataan yang benar dibawah ini
tentang infeksi oleh Alphavirus
A. Antibodi IgM timbul 7 hari setelah infeksi
B. Non viremia
C. Transmisi melalui gigitan kutu (Ixodes)
D. Tempat replikasi virus di daerah bekas gigitan
E. Transmisi melalui gigitan nyamuk (Culex, Aedes)

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 116


Antibody
Alphavirus infection induces a typical humoral immune response, with IgM
appearing within one week of infection and persisting for a few months. The
IgG response usually appears after 1–2 weeks and persists for years. A
variety of evidence indicates that titers of serum-neutralizing antibodies are
strongly predictive of protection against alphaviral disease (Griffin, 2007; Tsai
et al., 2002). The end of viremia often coincides with the first appearance of
IgM, and passive transfer studies have demonstrated that antibodies can
protect against VEE and WEE, including both neutralizing and non-
neutralizing, and those directed against E2 and E1 (Hunt and Roehrig,
1985; Roehrig, 1993). Protection from VEEV infection is apparently mediated
primarily by antibody. However, the correlation between protection and
neutralizing serum antibody titers is inconsistent when infection is aerosol-
mediated (Elvin et al., 2002); induction of local respiratory tract immunity,
including specific IgG and IgA, potentially correlates with protection against
aerosol exposure.
Outline
KUIS*
109. Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke IGD setelah mengalami
kecelakaan. Pasien mengalami perdarahan pada kepala. Pasien didiagnosis
dengan epidural hematom e.c. trauma kepala. Nutrien yang berperan sebagai
antiinflamasi dan antiapoptosis adalah?
A. MUFA
B. PUFA
C. Omega 3
D. Omega 9
E. Omega 6

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 119


MUFA
Monounsaturated fatty acids (MUFA) are healthy fat
molecules with one double bond fatty chain acids and
remaining carbon atoms are single bonded. Plant oils rich in
MUFA are liquid at room temperature and semisolid or solid
when chilled. Natural food sources abundant in MUFA are
dairy products, nuts, seeds, olives and avocados and it is the
main part of the Mediterranean diet. Sunflower oil contains
85% MUFA, while olive Oil has 75% and canola oil has 58%.
Some of the other good sources of MUFA are almond, corn,
sesame, peanut, grapeseed, safflower and whole grain
wheat
Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA)
• Polyunsaturated fatty acids (PUFA) are healthy lipid molecules which have two or
more carbon-carbon double bonds. Oils rich in PUFA are liquid in room
temperature, viscosity and melting point temperature increases inversely to
double bond. Good sources of PUFA are walnut, sunflower seeds, flaxseeds and
poppy seeds.
• PUFA are of two types omega 3 fatty acids and omega 6 fatty acids. Omega 3 fatty
acids are of 3 types linoleic acid, Eicosapentaenoic Acid and Docosahexaenoic
Acid and it is abundant mostly in fish and some of vegetarian sources are chia
seeds, hemp seeds and flaxseeds.
• Rich sources of Omega-6 Fatty Acids are oils of palm, soybean, rapeseed, and
sunflower.
• Foods abundant in omega-6 fatty acids are eggs, whole grain foods, nuts,
pumpkin seeds, pine nuts, walnuts. However, major food sources of EPA and DHA
are fish oils and krill oil.
Health Benefit
• Omega 3 fatty acids possess strong anti-inflammatory properties which lower risk of
heart disease, Alzheimer’s, promotes vision and boost brain health.
• Prefer MUFA and PUFA rich oils instead of saturated fats and other unhealthy fats as it
can reduce the risk of heart disease.
• MUFA are good in improving the insulin levels and keeps blood sugar under control,
thereby avoidinh instances of hyperglycemia, hypoglycemia and prediabetes symptoms.
• Evidence has proven that regular usage of MUFA lowers the bad cholesterol and
improves the level of good cholesterol.
• Omega 3 fatty acids rich in PUFA promote mood and alleviate depression and anxiety.
• Omega 3 fatty acids promote normal fetal development.
• MUFA and PUFA intake as per recommendation help in cell and nerve maintenance and
aid in digestion.
• The key is moderation as excessive fat intake can increase the risk of chronic ailments.
Outline
KUIS*
100. Seorang Wanita , umur 17 tahun datang ke RS.Susana Wesley mengaku
jatuh 1 minggu yang lalu, saat ini tidak bias dorsofleksi pergelangan tangan dan
fleksi ibu jari. Gangguan ini terjadi pada:
A. N.Radialis
B. N.Brachioradialis
C. N.Ulnaris
D. N.Medianus

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 123


Outline
KUIS*
111. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang denagn keluhan penurunan
kesadaran 3 hari yang lalu mulai sulit dibangunkan. 2 hari yang lalu terlihat
mengantuk dan bicara tidak nyambung. Nafsu makan menurun hanya 3-4
sendok per hari. Kesadaran sekarang adalah koma,TD 100/70mmhg,HR 96kali
permenit. Penyebab penurunan kesadarannya adalah:
A. Gangguan metabolik
B. Lesi infratentorial
C. Meningoensefalopati
D. Lesi supratentorial
E. Psikogenik

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 125


Outline
KUIS*
112. Seorang pasien laki-laki berusia 68 tahun dibawa oleh keluarganya berobat
ke RS karena tangan gemetar-gemetar dan kaku. Keluhan ini sudah dialami os
dalam beberapa bulan dan semakin berat. Pada pemeriksaan fisik dan
Neurologis: Kesadaran Compos Mentis, TD 120/70 mmHg, resting Tremor
kedua tangan, Rigiditas, dan muka seperti topeng (Mask-like facies). Pilihan
terapi apakah yang paling sesuai untuk kasus tersebut ?
A. Levodopa
B. Carbamazepin
C. Phenobarbital
D. Donepezil
E. Diazepam

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 127


Outline
KUIS*
113. Seorang yang mampu membedakan macam-macam pengertian dan
konsep, sanggup menilai kesimpulan-kesimpulan tanpa terbawa perasaan:
A. Pintar
B. Cerdas
C. Genetik
D. Hebat
E. Kritis

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 131


Outline
KUIS*
114. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa oleh anaknya ke klinik dengan
keluhan kelemahan keempat anggota gerak sejak 4 bulan yang lalu. Selain itu
pasien juga mengalami gangguan bicara yang diikuti dengan gangguan
menelan. Kesemutan ataupun baal tidak dirasakan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan atrofi lidah dan otot-otot tangan. Babinski (+). Apakah kemungkinan
diagnosa dari pasien tersebut ?
A. Siringomielia
B. Horner syndrome
C. Brown Sequard syndrome
D. Tumor serebri
E. Amyotrophic Lateral Sclerosis

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 132


Outline
KUIS*
115. Seorang pasien datang dengan keluhan tidak dapat berjalan mengikuti
garis lurus, berjalan terhuyung-huyung, tidak dapat menunjuk hidung dengan
jari bergantian, letak kelainan pada:
A. Lobus prontalis
B. Lobus occipitalis
C. Lobus temporalis
D. Lobus parietalis
E. Cerebellum

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 137


Outline
KUIS*
Anak 5 tahun dibawa ibunya karena kejang seluruh tubuhnya di rumah.
Kejadian ini merupakan yang pertama kali, sebelumya anak demam dan batuk
pilek. sampai di rumah sakit anak kejang kembali terjadi. Apa yang diberikan
kepada anak…
A. Diazepam rectal 10mg
B. Diazepam rectal 5mg
C. Diazepam IV 0,3-0,5mg/KgBB
D. Fenitoin bolus iv 15-20mg/kgBB
E. Diazepam oral 0,3-0,5mg/kgBB

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 140


Kejang dan Status Epileptikus pada
Anak
• Seizure — A seizure represents the clinical expression of abnormal,
excessive, synchronous discharges of neurons residing primarily in
the cerebral cortex.
• Sampai saat ini, belum terdapat keseragaman mengenai definisi
status epileptikus (SE) karena International League Againts Epilepsy
(ILAE) hanya menyatakan bahwa SE adalah kejang yang berlangsung
terus-menerus selama periode waktu tertentu atau berulang tanpa
disertai pulihnya kesadaran diantara kejang.
• Kekurangan defnisi menurut ILAE tersebut adalah batasan lama
kejang tersebut berlangsung.
• Oleh sebab itu, sebagian para ahli membuat kesepakatan batasan
waktunya adalah selama 30 menit atau lebih.
Tatalaksana kejang akut
• Pertahankan fungsi vital (airway, breathing, circulation)
• Identifikasi dan terapi faktor penyebab dan faktor presipitasi
• Menghentikan aktivitas kejang
• Evaluasi tanda vital serta penilaian airway, breathing, circulation
(ABC) harus dilakukan seiring dengan pemberian obat anti-konvulsan.
• Pemilihan jenis obat serta dosis anti-konvulsan pada tata laksana SE
sangat bervariasi antar institusi.
Tatalaksana kejang akut
Keterangan
• Diazepam IV: 0,2 - 0,5 mg/kg IV (maksimum 10 mg) dalam spuit, kecepatan 2 mg/menit. Bila kejang berhenti
sebelum obat habis, tidak perlu dihabiskan.
• Fenobarbital: pemberian boleh diencerkan dengan NaCl 0,9% 1:1 dengan kecepatan yang sama
• Midazolam buccal: dapat menggunakan midazolam sediaan IV/IM, ambil sesuai dosis yang diperlukan
dengan menggunakan spuit 1 cc yang telah dibuang jarumnya, dan teteskan pada buccal kanan, selama 1
menit. Dosis midazolam buccal berdasarkan kelompok usia;
• 2,5 mg (usia 6 – 12 bulan)
• 5 mg (usia 1 – 5 tahun)
• 7,5 mg (usia 5 – 9 tahun)
• 10 mg (usia ≥ 10 tahun)

• Tapering midazolam infus kontinyu: Bila bebas kejang selama 24 jam setelah pemberian midazolam, maka
pemberian midazolam dapat diturunkan secara bertahap dengan kecepatan 0,1 mg/jam dan dapat
dihentikan setelah 48 jam bebas kejang.
• Midazolam: Pemberian midazolam infus kontinyu seharusnya di ICU, namun disesuaikan dengan kondisi
rumah sakit
• Bila pasien terdapat riwayat status epileptikus, namun saat datang dalam keadaan tidak kejang, maka dapat
diberikan fenitoin atau fenobarbital 10 mg/kg IV dilanjutkan dengan pemberian rumatan bila diperlukan.
Outline
KUIS*
117. Seorang pasien Perempuan berusia 42 tahun dibawa oleh keluarganya karena
mengalami penurunan kesadaran setelah sebelumnya mengeluh nyeri kepala hebat
secara tiba-tiba. Os muntah-muntah. Pada pemeriksaan Fisik : sensorium Sopor, TD
180/110 mmHg. HR/Pols 90 x/menit, regular. Pada pemeriksaan neurologi : Kaku
Kuduk positip, Babinski positip pada kedua kaki. Pemeriksaan penunjang apakah yang
dapat membuktikan penyebab kaku kuduk pada kasus ini ?
A. Transcranial Dopler
B. Lumbal Punksi
C. EEG
D. MRI Brain
E. Head CT Scan dengan contrast

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 145


Meningitis & ensefalitis
• Meningitis
• Meningitis bakterial: E. coli, Streptococcus grup B (bulan pertama
kehidupan); Streptococcus pneumoniae, H. influenzae, N.
meningitidis (anak lebih besar)
• Meningitis viral: paling sering pada anak usia < 1 tahun. Penyebab
tersering: enterovirus
• Meningitis fungal: pada imunokompromais
• Gejala klasik: demam, sakit kepala hebat, tanda rangsang
meningeal (+).
• Gejala tambahan: iritabel, letargi, muntah, fotofobia, gejala
neurologis fokal, kejang
• Ensefalitis: inflamasi pada parenkim otak
• Penyebab tersering: ensefalitis viral
• Gejala: demam, sakit kepala, penurunan kesadaran, dan defisit
neurologis lainnya (gejala fokal, kejang)

Hom J. Pediatric meningitis and encephalitis.


http://emedicine.medscape.com/article/802760-overview
Pemeriksaan Penunjang
• Darah perifer lengkap dan kultur darah
• Gula darah dan elektrolit jika terdapat indikasi
• Pungsi lumbal untuk menegakkan diagnosis dan
menentukan etiologi
• Kontraindikasi mutlak : Terdapat gejala peningkatan
tekanan intrakranial
• Diindikasikan pada suspek meningitis, SAH, dan penyakit
SSP yang lain (eg. GBS)
• CT Scan dengan kontras atau MRI pada kasus berat,
atau dicurigai adanya abses otal, hidrosefalus, atau
empiema subdural
• EEG jika ditemukan perlambatan umum
Cairan serebrospinal pada infeksi SSP

Bact.men Viral men TBC men Encephali Encephal


tis opathy
Tekanan ­­ Normal/­ ­ ­­ ­

Makros. Keruh Jernih Xantokrom Jernih Jernih

Lekosit > 1000 10-1000 500-1000 10-500 < 10

PMN (%) +++ + + + +

MN (%) + +++ +++ ++ -

Protein ­­ Normal/­ ­ Normal Normal

Glukosa ¯¯ Normal ¯¯ Normal Normal

Gram Positif Negatif Negatif Negatif Negatif


/Rapid T.
Outline
KUIS*
118. Neuroma akustik=
A. Dari vestibularis
B. Tidak berkapsul
C. Hydrocefalus obstruktif
D. Pemberian kontras menyengat inhomogen
E. Midline shift

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 149


Outline
KUIS*
119. Pemeriksaan reflek yang mudah:
A. Reflek tricep
B. Reflek bicep
C. With-drawal
D. Jogging
E. Berkedip

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 151


Outline
KUIS*
120. Seorng anak berusia 7 tahun datang ke puskesmas di bawa ibunya. Pada
pemeriksaan klinis anak tersebut tidak ada kelainan tetapi sang ibu sebut
bahwa anaknya sering tiba tiba termenung dan prestasi belajar di sekolah juga
menurun. Kejang pada anak yang menimbulkan gejala ‘tiba tiba termenung”:
A. Myoklonik
B. Absans
C. Tonik klonik
D. Petit mal
E. Grand mal

Bimbingan UKMPPD UMI NEUROLOGI 152

Anda mungkin juga menyukai