Nama : Sdr. A
Umur : 26 tahun
Tanggal lahir : 12 oktober 1989
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Lumajang
Status marital : belum menikah
ANAMNESIS
A. Keluhan utama
Sering marah-marah
B. Auto anamnesis
Pasien seorang laki-laki usia 26 tahun datang ke
poli kesehatan jiwa RSJ dr. Radjiman wediodiningrat
lawang diantar oleh ibu dan kakaknya. Pasien
datang dengan penampilan cukup rapi. Pasien
memakai kaos coklat muda dan celana hitam.
Pasien tidak bau roman wajah sesuai usia.
Pasien dapat menyebutkan identitas dengan benar.
Ketika ditanya apakah pasien mengetahui alasan di
bawa ke RSJ , pasien mengatakan bahwa ia hanya
menuruti pemintaan ibunya.
Pasien mengaku kemarin habis marah-marah kepada
tetangganya yang menyewa rumah ibunya. Pasien
berpasangka bahwa tetangganya tersebut menyewa rumah
ibunya hanya karena ingin mengintai dia dan mengambil
uangnya sebanya 25 juta rupiah. Pasien merasa ada yang
memberi tahunya dengan cara dibisiki bahwa tetangganya
punya maksud buruk kepadanya. Tapi pasien tidak tahu itu
siapa. Pasien mengatakan bahwa saudara2nya tidak suka
padanya dan memusuhinya. Pasien merasa bahwa
saudaranya tidak menyukainya karena pasien
mendapatkan warisan ilmu agama yang besar dari
almarhum ayahnya. Pasien merasa bahwa saudaranya
sering membicarakan pasien. Pasien merasa saudaranya
akan mengambil hak warisan dari ibunya. Padahal saudara
saudaranya yang lain sudah cukup kaya. Saat ditanya
darimana pasien tahu bahwa saudaranya tidak suka
padanya dan saudaranya bersekongkol untuk merebut hak
warisannya dia pasien mengak pasien dapat membaca
pikian orang.
Heteoanamnesis
Rincian keluhan utama
Pasien akhir-akhir ini sering marah-marah. Terutama
kepada tetangga sebelah rumah yang menyewa rumah
ibunya. Pasien selalu bepikiran bahwa tetangga yang
menyewa rumah ibunya akan mencuru uang pasien
sebanya 25 juta rupiah. Padahal pasien maupun ibunya
tidak punya uang sebanyak itu. Pasien sering
mengatakan bahwa saudaranya iri terhadapnya karena
dia di warisi ilmu ayahnya yang bias menyembuhkan
orang sakit. Dan bepikir bahwa saudaranya akan
merebut hak warisan dari ibunya. Pasien mulai seperi
ini selama 3 bulan yang lalu.
Gejala lain yang menyertai keluhan utama
Pasien selalu curiga terhadap lawan bicarannya. Pasien
selalu berpikir bahwa saudaranya membencinya dan
akan mengambil hak warisannya. Saat keluhan
bertambah parah pasien sudah tidak mau bekerja lagi
hanya ingin di rumah saja. Dan ketika pasien
kehilangan sesuatu pasien selalu menuduh bahwa
tetangganya yang mengambil barangnya. Aktivitas
sehari-hari masih bisa namun sudah tidak mau datang
ke acara-acara yang ada di sekitar rumahnya seperti
karang taruna.
Gejala prodormal
Tidak ditemukan
Peritiwa yang terkait dengan gejala utama
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak di
kuliahkan seperti saudaranya yang lain.
Riwayat penyakit dahulu
Tidak ditemukan
Riwayat kehamilan, persalinan dan perkembangan
Lahir CB, lahir di dukun, perkembangan normal.
Riwayat sosial dan pekerjaan
Pasien sudah tidak mau bekerja lagi hanya ingin di
rumah saja. Aktivitas sehari-hari masih bisa namun
sudah tidak mau datang ke acara-acara yang ada di
sekitar rumahnya seperti karang taruna.