Anda di halaman 1dari 5

Pilih satu jawaban yang paling benar

1. Visum et Repertum adalah:


a. Ditulis di atas kertas bermaterai.
b. Ditandatangani oleh penyidik bersama dokter pemeriksa.
c. Laporan tertulis, dibuat oleh dokter setelah pemeriksaan kedokteran
Forensik.
d. Disampaikan langsung ke pengadilan negeri (PN) yang berwenang.
e. Dibuat setelah mendapat ijin dari keluarga korban.

2. Visum et Repertum jenazah berisi hal berikut:


a. Pro Justisia, Identitas korban, Identitas dokter pembuat Visum et
Repertum, Berita Acara Pemeriksa Tersangka, Kesimpulan, Penutup
b. Pro Justisia, Identitas korban, Identitas dokter pembuat Visum et
Repertum, Waktu dan tempat pemeriksaan dilakukan, Hasil
pemeriksaan, Kesimpulan
c. Pro Justisia, Identitas korban, Identitas dokter pembuat Visum et
Repertum, Waktu dan tempat pemeriksaan dilakukan, Hasil
pemeriksaan, Kesimpulan, Penutup
d. Pro Justisia, Identitas penyidik, Identitas dokter pembuat Visum et
Repertum, Waktu dan tempat pemeriksaan dilakukan, Hasil
pemeriksaan, Kesimpulan, Penutup
e. Pro Justisia, Identitas korban, Identitas dokter pembuat Visum et
Repertum, Waktu dan tempat kejadian, Hasil pemeriksaan,
Kesimpulan, Penutup

3. Sanksi untuk dokter yang menolak melakukan pemeriksaan kedokteran


Forensik adalah:
a. Ancaman perdata menurut KUH Perdata.
b. Ancaman pidana menurut KUH Pidana.
c. Sanksi administratif.
d. Surat izin praktek dicabut.
e. Ancaman hukuman menurut UU Praktek Kedokteran.

4. Pemeriksan yang tidak dapat dimintakan oleh penyidik kepada dokter adalah
di bawah ini:
a. Cara kematian seseorang.
b. Ada atau tidaknya persetubuhan.
c. Identitas mayat yang tidak dikenal.
d. Jenis dan penyebab luka.
e. Penyebab kematian.

5. Kecepatan proses pembusukan berbeda-beda dalam medium tertentu. Urutan


kecepatannya dari yang tercepat adalah sebagai berikut
a. Udara bebas – tanah – air.
b. Air – udara bebas – tanah.
c. Air – tanah – udara bebas.
d. Tanah – air – udara bebas.
e. Udara bebas – air – tanah.
6. Peran dokter dalam penegakan hukum adalah:
a. Melaksanakan upaya kesehatan, Ilmiah, sesuai dengan standar
pelayanan medis, upaya maksimal, menjaga rahasia kedokteran,
hasilnya sembuh dan sehat
b. Melaksanakan upaya kesehatan, Ilmiah, sesuai dengan standart
pelayanan medis, upaya maksimal, membuka rahasia kedokteran,
hasilnya sembuh, sehat, dan visum et repertum
c. Melaksanakan undang-undang, ilmiah, imparisal, sesuai dengan
standar profesi, menjaga rahasia kedokteran, hasilnya keterangan ahli,
surat keterangan medis dan visum et repertum.
d. Melaksanakan undang-undang, ilmiah, imparsial, sesuai dengan
standar profesi, membuka rahasia kedokteran, hasilnya keterangan
ahli, surat keterangan medis dan visum et repertum.
e. Melaksanakan undang-undang, ilmiah, imparsial, sesuai dengan
standar pelayanan medis, menjaga rahasia kedokteran, hasilnya
keterangan ahli, surat keterangan medis dan visum et repertum

7. Mumifikasi adalah proses perubahan lanjut kematian yang ditandai oleh:


a. Pengeringan semua jaringan tubuh, warna kulit kehitaman, kaku, tubuh
mengecil/menyusut, terhentinya proses pembusukan.
b. Pengeringan semua jaringan tubuh, warna kulit kehitaman, kaku, tubuh
mengecil/menyusut, terjadinya proses lanjut dari pembusukan.
c. Pengeringan semua jaringan tubuh, warna kulit kehijauan, kaku, tubuh
mengecil/menyusut, terjadinya proses lanjut dari pembusukan.
d. Pengeringan semua jaringan tubuh, warna kulit kehitaman, lentur,
tubuh mengecil/menyusut, terhentinya proses pembusukan.
e. Pengeringan semua jaringan tubuh, warna kulit kehitaman, kaku, tubuh
membengkak, terhentinya proses pembusukan.

8. Luka akibat kekerasan tajam memberikan gambaran sebagai berikut:


a. Tepi luka rata, kedua sudut atau salah satu sudut lancip, folikel rambut
terpotong, ada jembatan jaringan dan bila dirapatkan membentuk garis
lurus.
b. Tepi luka rata, kedua sudut atau salah satu sudut lancip, folikel rambut
terpotong, tidak ada jembatan jaringan dan bila dirapatkan membentuk
garis lurus.
c. Tepi luka tidak rata, kedua sudut atau salah satu sudut lancip, folikel
rambut terpotong, tidak ada jembatan jaringan dan bila dirapatkan
membentuk garis lurus.
d. Tepi luka tidak rata, tidak bersudut, folikel tidak rambut terpotong, ada
jembatan jaringan, tidak memberikan gambaran garis lurus bila
dirapatkan.
e. Tepi luka tidak rata, tidak bersudut, folikel tidak rambut terpotong, ada
jembatan jaringan, memberikan gambaran garis lurus bila dirapatkan.

9. Fase-fase yang terjadi pada asfiksia adalah:


a. Dispnoe – Konvulsi – Apnoe.
b. Konvulsi – Apnoe – Dispnoe.
c. Apnoe – Dispnoe – Konvulsi.
d. Konvulsi – Dispnoe – Konvulsi.
e. Dispnoe – Apnoe – Konvulsi.

10. Seorang korban datang diantar oleh temannya ke rumah sakit tempat anda
bekerja, pada pemeriksaan didapatkan tanda vital baik, sadar, dan
komunikatif. Pada korban didapatkan luka terbuka dengan tepi tidak rata di
daerah kepala dan dahi kiri, luka memar pada lengan atas kanan sisi belakang
dan lengan bawah kanan sisi belakang dan luka lecet serta bengkak pada
kedua tangannya.
a. Luka yang terjadi pada tubuh korban dapat diakibatkan oleh benda
tumpul.
b. Luka yang terjadi pada tubuh korban dapat diakibatkan oleh benda
tajam.
c. Luka yang terjadi pada tubuh korban dapat diakibatkan oleh kekerasan
tumpul.
d. Luka yang terjadi pada tubuh korban dapat diakibatkan oleh benda
kekerasan tajam.
e. Luka yang terjadi pada tubuh korban dapat diakibatkan oleh tongkat
base ball.

11. Pada saat anda dinas di Rumah Sakit polisi datang membawa jenazah, pada
pemeriksaan yang dilakukan pada pukul 19.30 WIB didapatkan lebam mayat,
nyata dan menetap, tidak hilang dalam penekanan, kaku mayat sudah lengkap
dan sukar dilawan, jaringan kulit di sekitar mulut tampak lebih putih dari
jaringan kulit di sekitarnya serta tercium bau seperti minyak tanah.
a. Perkiraan saat kematian berdasarkan kaku mayat dan lebam mayat
adalah antara 07.30 – 11.30 WIB setelah pemeriksaan.
b. Perkiraan saat kematian berdasarkan kaku mayat dan lebam mayat
adalah antara 07.30 – 11.30 WIB sebelum pemeriksaan.
c. Perkiraan saat kematian berdasarkan kaku mayat dan lebam mayat
adalah antara 12.30 – 17.30 WIB sebelum pemeriksaan.
d. Perkiraan saat kematian berdasarkan kaku mayat dan lebam mayat
adalah antara 07.00 pagi, menurut keterangan polisi
e. Perkiraan saat kematian berdasarkan kaku mayat dan lebam mayat
sukar dinilai karena jenazah sudah kaku.

12. Pada kasus tersebut di atas tercium bau seperti minyak tanah dan jaringan kulit
sekitar mulut berbeda dengan sekitarnya dapat menjadi petunjuk bahwa
korban:
a. Kemungkinan korban mati akibat mabuk – mabukan
b. Korban mati akibat keracunan alkohol
c. Korban mati akibat keracunan sianida
d. Korban mati akibat keracunan obat serangga
e. Korban mati karena memang sudah takdirnya
A. Bila pernyataan 1, 2 dan 3 benar.
B. Bila pernyaaan 1 dan 3 benar.
C. Bila pernyataan 2 dan 4 benar.
D. Bila hanya pernyataan 4 benar.
E. Bila semua pernyataan benar.

1. Visum et Repertum atas jenazah yang diduga merupakan kasus pembunuhan


hendaknya memberikan kejelasan dalam hal:  E
1. Jenis kekerasan.
2. Perkiraan saat kematian.
3. Sebab kematian.
4. Perkiraan cara kematian.

2. Perubahan lanjut yang terjadi pada kematian seseorang adalah:  E


1. Kaku mayat.
2. Lebam mayat.
3. Algor mortis
4. Decompotio

3. Adiposera terjadi sebagai akibat:  A


1. Terjadinya proses penyabunan lemak tubuh.
2. Hidrolisis jaringan lemak akibat aktifitas enzim.
3. Hidrogenisasi terhadap asam lemak tak jenuh setelah proses hidrolisa
lemak.
4. Mayat yang dikubur dalam tanah yang kelembabannya rendah,

4.

5. Unsur-unsur yang harus dipenuhi pada kasus Infanticide (Pembunuhan Anak


Sendiri):  E
1. Pembunuhan.
2. Baru / beberapa saat setelah dilahirkan
3. Karena takut diketahui telah melahirkan
4. Pelakunya adalah ibunya sendiri

6. Yang membedakan antara Kasus Jerat dan Kasus Gantung adalah  D


1. Luka lecet pada kasus jerat leher korban sesuai dengan alat yang
digunakan pada kasus gantung tidak ada luka lecet.
2. Korban laki – laki karena kasus gantung tidak ditemukan adanya
sperma, pada kasus jerat ditemukan adanya sperma.
3. Mekanisme kematiannya pada kasus jerat karena asfiksia, mekanisme
kematian pada kasus gantung karena pendarahan
4. Kasus jerat tenaga pengikatnya dari luar, kasus gantung tenaga
pengikatnya gravitasi dan berat tubuh.

7. Yang membuktikan bahwa sebab mati seseorang adalah tenggelam:  E


1. Woman washer hand
2. Cuttis anserine
3. Cadaveric spasm
4. Diatome
8. Pasal dalam Kitab Hukum Pidana yang mengancam pelaku Infanticide di
Indonesia adalah:  B
1. Pasal 341 KUHP
2. Pasal 133 KUHP
3. Pasal 342 KUHP
4. Pasal 228 KUHP

9. Perbedaan yang ditemukan antara memar dengan lebam mayat:  A


1. Lebam mayat akibat hemostasis dan gravitasi, memar akibat kontusio
jaringan
2. Memar terjadi pada saat masih hidup, lebam mayat terjadi post mortal.
3. Memar terjadi karena extravasasi, lebam mayat tanpa extravasasi

Anda mungkin juga menyukai