Tanggal 20 Agustus 2021 jam 06.00wib. Seorang pria Tn.IK.37th dosen PTN di Surabaya datang ke
UGD RSUD sekar melati dalam kondisi sadar [compos mentis], Tensi 120/80, Nadi 75x/s, RR 25x/s.
Didapatkan luka tusuk pada perut kiri dengan pisau masih menancap. Pada tanggal 20 Agsutus 2021
jam 08.00 wib polisi datang ke UGD dengan Surat permohonan Visum et Repertum penganiayaan
terhadap Tn.IK.
1. Jenis Visum et Repertum apa yang dibuat oleh dokter jaga UGD tersebut :
a. Visum et Rertum sementara
b. Visum et Repertum lanjutan
c. Visum et Repertum Luka
d. Visum et Reperum periksa Luar
e. Visum et Repertum penganiyaan
2. Dasar pembuatan visum et repertum pada kasus tersebut yakni :
a. Surat permohonan dari pihak keluarga
b. Surat permohonan dari penyidik
c. Surat permohonan dari pengacara
d. Adanya tindak pidana
e. Korban penganiayaan
3. Dalam Kesimpulan Visum et Repertum yang dibuat oleh dokter UGD tersebut harus memuat
yakni :
a. Jenis kekerasan
b. Jenis luka
c. Kualifikasi Luka
d. Tanda ejakulasi
e. Tanda –tanda vital
4. Kualifikasi luka pada kasus diatas termasuk kategori :
a. Derajat 1
b. Derajat 2
c. Bahaya maut
d. Mengancam Jiwa
e. Cacat berat
5. Kasus tersebut diatas merupakan lingkup kerja dari ilmu kedokteran forensic, yakni lingkup :
a. Pathology forensic
b. Laboratorium forensic
c. Clinical forensic medicine
d. Serologi forensic
e. Trace evidence
6. Alat bukti sesuai pasal 184 [1] KUHAP yakni :
[1]. Keterangan saksi
[2]. Keterangan ahli
[3]. Surat
[4]. Petunjuk
[5]. Keterangan terdakwa
Visum et Repertum yang dibuat oleh dokter UGD tersebut merupakan sebagai alat bukti
sesuai pasal 184 [1] KUHAP tersebut, yakni berupa :
a. Keterangan ahli
b. Surat, Petunjuk
c. Petunjuk
d. Surat
e. Keterangan saksi-ahli
Mayat wanita Bule dan bayinya perempuan ditemukan tewas dikamar hotel, kedua mayat tersebut
dibawah ke IKF RSUD oleh polisi/penyidik disertai surat visum et repertum jenazah. Dari
pemeriksaan didapatkan : mayat adalah wanita, warna kulit putih, hidung mancung, tirai mata
berwarna abu-abu, rambut cokelat kepirangan, seluruh gigi geraham belakang ketiga tidak ada,
zakar tidak disunat. Pada ibu jari kaki kanan terikat label jenazah atas nam Ny. MJ, umur 31 tahun,
warga Negara Belanda, label tersebut ditandatangani oleh penyidik dari Polsek. Pada mayat bayi
perempuan umur 6 bulan, kulit putih dan diberi label juga oleh penyidik.
Seorang wanita datang ke IGD dengan keluhan rasa terbakar pada wajah. Pasien mengaku disiram
cairan oleh orang yang tak dikenal. Pada pemeriksaan ditemukan luka bakar pada wajah sisi kiri
seluas 9%, kulit tampak kemerahan, kering dan adanya rasa gatal-gatal. Bola mata kiri rusak (kornea
tampak putih, konjungtiva tampak kering disertai perdarahan, lensa mata dan retina sulit dievaluasi)
1. Pada kasus diatas, jenis cairan kimia yang biasa digunakan adalah?
a. Cairan asam
b. Cairan alkali
c. Cairan panas
d. Cairan pembersih
e. Cairan alkohol
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat luka bakar akibat cairan kimia antara lain?
a. Merk bahan kimia yang dipakai
b. Konsentrasi bahan kimia yang dipakai
c. Adanya pakaian pada daerah yang terkena
d. Kelembaban kulit yang terkena
e. Daerah yang terkena bahan kimia
3. Ciri utama luka bakar akibat bahan kimia yakni :
a. Berbatas tegas
b. Warna kemerahan
c. Nampak lebih parah
d. Adanya vescula, bullae
e. Adanya krustae
4. Pada kasus diatas pelaku dapat dikenai pidana sesuai dengan pasal?
a. KUHP pasal 340
b. KUHP pasal 356
c. KUHP pasal 353
d. KUHP pasal 358
e. KUHP pasal 351
5. Pendaki gunung sekujur tubuhnya teraba dingin seperti es, ditemukan berada pada
ketinggian 2100 m. Pada pemeriksaan fisik didapatkan jaringan mati di jari tangan dan kaki
pada kaki jenasah. Tanda-tanda ini disebabkan karena :
a. Kekerasan thermik, karena kehilangan cairan
b. Kekerasan thermik, kegagalan pusat pengatur suhu tubuh
c. Kekerasan fisik, kerusakan organ akibat paparan suhu dingin
d. Kekerasan thermik, karena gagal nafas
e. Kekerasan thermik, karena fibrilasi ventrikel
6. Aspek Forensik dari sebuah luka/kekerasan, kecuali :
a. Jenis kekerasan
b. Cara kematian
c. Sebab kematian
d. Saat kematian
e. Umur luka
Sebuah bom bunuh diri meledak di sebuah alun-alun. Pada pemeriksaan TKP ditemukan 5 korban,
diantaranya 4 orang sipil, dan seorang pelaku bom bunuh diri. Pada pemeriksaan luar pelaku bom
bunuh diri ditemukan luka bakar, disertai dengan kerusakan dinding perut yang mengakibatkan
keluarnya seluruh organ rongga perut. Kedua ekstrimitas kanan dan kiri mengalami disartikulasi.
Seorang wanita datang ke IGD bersama penyidik dengan membawa SPVR kejahatan seksual. Pada
pemeriksaan fisik TD: 110/70 mmHg, nadi: 90x/menit, R
luka memar pada pipi kanan, luka robek pada sudut bibir kanan. Pada pemeriksaan organ genital
ditemukan luka robek pada selaput dara pada arah jam 1, jam 5, jam 8, dan jam 10 sampai dasar,
berwarna kemerahan dan lecet-lecet pada vagina dalam serta robekan selaput dara pada jam 3.