Anda di halaman 1dari 11

LATIHAN OSCE Mandiri

SOAL A. Seorang wanita 64 tahun dibawa ke IGD oleh keluarga karena


kelemahan anggota gerak kanan mendadak saat berkebun. Kejadian
tersebut terjadi sejak 7 jam SMRS. Keluhan lain didapatkan nyeri
kepala, muntah menyemprot dua kali, dan bicara pelo. Pemeriksaan
sementara di IGD GCS E4V5M6, TD 208/107 HR 57 RR 15 SpO2 99%.
Kemudian pasien dilakukan CT Scan kepala.

Pertanyaan:
1. Lakukan anamnesis terhadap pasien tersebut
2. Lakukan pemeriksaan fisik berupa Refleks Babinski, Chaddock,
Glabela dan Pemeriksaan kekuatan motorik
3. Lakukan pembacaan CT scan kepala pasien tersebut kemudian
disimpulkan
4. Tentukan kemungkinan skor mortalitas dalam 30 hari serta
interpretasinya
5. Sebutkan terapi farmakologis tekanan darah tinggi pada pasien
tersebut
RUBRIK SOAL A

1. ANAMNESIS
 Keluhan utama : Kelemahan anggota gerak kiri
 Onset : mendadak sejak 6 jam sebelum ke RS
 Lokasi kelemahan : proksimal dan distal derajat kelemahan sama
 Keluhan penyerta : nyeri kepala, muntah menyemprot dua kali, dan bicara
pelo
 Riwayat pengobatan : tidak ada
 Faktor memperingan : tidak ada
 Faktor memperberat : tidak ada
 Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi tidak rutin minum obat, Riwayat stroke
disangkal
 Riwayat penyakit keluarga : Hipertensi
 Riwayat kebiasaan : merokok kadang - kadang

2. PEMERIKSAAN FISIK

1. Melakukan pemeriksaan kekuatan otot ekstremitas atas pada :


a. area sendi bahu,
b. area siku,
c. area pergelangan tangan,
d. area jari-jari tangan.
2. Melakukan pemeriksaan kekuatan otot ekstremitas bawah pada :
a. area otot sendi panggul,
b. area lutut,
c. area pergelangan kaki,
d. area jari-jari kaki.

BABINSKI---

1. Pasien dalam posisi berbaring terlentang.


2. Pemeriksa menggoreskan ujung palu refleks pada kulit telapak kaki pasien mulai
dari tumit, menyusuri sisi lateral dan metatarsal plantar pedis hingga berakhir di
area bawah ibu jari.
3. Respons positif berupa dorsifleksi ibu jari dan abduksi jari-jari lainnya.
Refleks Chaddok----

1. Pasien dalam posisi berbaring terlentang


2. Pemeriksa menggoreskan ujung palu refleks pada area di bawah maleolus
lateral, menyusuri sisi lateral punggung kaki hingga berakhir di jari kelingking
3. Respons positif berupa dorsifleksi ibu jari dan abduksi jari-jari lainnya

Refleks Glabelar----

1. Pemeriksa berdiri di belakang pasien.


2. Pemeriksa mengetuk tepi luar daerah supraorbital, glabella, daerah sekitar orbita
atau dahi (hingga batas garis rambut) dengan jari telunjuknya.
3. Saat mengetuk posisi tangan pemeriksa berada di atas area mata pasien.
4. Perhatikan respons yang muncul (kedipan mata)
BACA CT-SCAN
1. Identitas pasien
2. Jenis CT Scan kepala polos
3. Potongan Axial
4. Calvaria intak dan tidak tampak subgaleal hemtoma
5. Kranioserebral space normal
6. Sulcus dan gyrus sisi kanan menyempit
7. Lesi hiperdens homogen berbatas tegas di area subkorteks/ ganglia basalis/ kapsula
interna kanan, dengan minimal perifokal edema di sekitar hematoma dengan volume 28 cc
8. Anterior horn Ventrikel lateral kanan tampak menyempit
9. Tidak tampak midline shifting

Kesimpulan : Intra Cerebral Hemorrage/ Stroke Hemoragik

interpretasi skor ICH SCORE :


1. ICH Skor dengan nilai dengan nilai 0
2. Interpretasi : kematian dalam 30 hari adalah 0%

PENGOBATAN TEKANAN DARAH


Salah satu obat dengan dosis yang tepat :
1. Nicardipin 5 - 15 mg/jam IV kontinyu, dimulai 5 mg dinaikkan 2,5 mg/ jam
setiap 5 -15 menit sampai target terapi, maksimal 15 mg/jam
2. Diltiazem 0,25 mg/ Kg BB IV dalam 2 menit, dilanjutkan IV kontinyu/ drip 5 -
15 mg/jam
3. Labetolol 10-20 mg IV dalam 1-2 ml intermitten, boleh diulang 1 kali
4. Hidralazin 10-20 mg IV tiap 4-6 jam
SOAL B. Seorang laki-laki, 35 tahun datang ke poliklinik
neurologi dengan keluhan gemetar pada kedua lengan

Pertanyaan :
1. Lakukan anamnesis pada pasien ini.
2. Lakukan pemeriksaan finger to nose pada pasien
ini.
3. Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding pada
pasien ini.
4. Apa pengobatan lini pertama pada pasien ini
RUBRIK SOAL B.
1. Anamnesis
1. Onset : Keluhan dirasakan sejak 4 tahun yang lalu.
2. Progresivitas : Sejak 1 tahun ini keluhan semakin memberat sehingga mengganggu
aktifitas sehari-hari pasien. Keluhan awalnya dirasakan pada lengan kanan kemudian
dirasakan juga pada lengan kiri.
3. Gejala penyerta : Pasien juga mengeluhkan adanya gerakan mengangguk pada kepala.
4. Gejala neurologis lainnya : Tidak ada gerakan melambat, tidak ada kesulitan ketika
berdiri dan berjalan. Tidak ada keluhan neurologis lainnya.
5. Kondisi yang memperberat : Keluhan semakin bertambah berat apabila pasien
kelelahan, stress dan melakukan aktifitas seperti memegang garpu dan cangkir
6. Kondisi yang memperingan : Keluhan menghilang saat lengan tidak digerakkan atau
istirahat.
7. Riwayat keluarga : Riwayat keluhan yang sama juga pernah diderita oleh ayah pasien
dan kakak pasien.
8. Riwayat penyakit lainnya : Tidak ada riwayat penyakit yang lain.

2. Pemeriksaan Fisik Finger to Nose


 Cara pemeriksaan :
1. Pasien diminta untuk menyentuh ujung hidungnya dengan ujung jari telunjuknya.
2. Kemudian menyentuhkan ujung jari telunjuknya ke ujung jari telunjuk pemeriksaan
dengan posisi lengan ekstensi sempurna, kemudian kembali ke ujung hidungnya
kembali.
3. Jari pemeriksa berpindah-pindah selama pemeriksaan dan pasien diminta untuk
berusaha menyentuh ujung jari pemeriksa yang ditempatkan pada lokasi berbeda.
4. Pemeriksaan dilakukan pada kedua sisi secara terpisah.

 Interpretasi : tremor kinetik positif


3. Diagnosis Penyakit :
Diagnosis kerja : Tremor esensial
Diagnosis banding :
- Tremor parkinson
- Tremor Holmes
- Tremor ortostatik primer

4. TATALAKSANA :
Menyebutkan salah satu tata laksana dibawah ini dengan benar
- Propanolol 60-800 mg/hari dengan dosis awal 30 mg/hari
- Primidone 6,25-30 mg/hari
SOAL C. Seorang perempuan, berusia 65 tahun
dibawa anaknya datang ke poliklinik neurologi
dengan keluhan tubuh bergerak-gerak sendiri
tanpa dapat dikendalikan (video)

Pertanyaan:
1. Lakukan anamnesis yang lengkap dan terarah kepada
keluarga pasien!
2. Amati video dan Sebutkan fenomenologi gangguan gerak
yang dialami pada kasus!
3. Apa diagnosis kerja kasus tersebut
4. Berikan edukasi terkait diagnosa dan tatalaksana yang dapat
dipertimbangkan
RUBRIK SOAL C.
Instruksi pasien simulasi :
1. Keluhan utama: tubuh ibunya bergerak-gerak sendiri tanpa terkendali
sejak 1 minggu terakhir
2. Seluruh tubuh (lengan, tangan, wajah, kepala dan kaki) bergerak-
gerak sendiri sejak 1 minggu terakhir
3. Gerakan yang dialami seperti menari-nari pada kedua tangan, tubuh
meliuk-liuk, mulut dan lidah bergerak-gerak sendiri, kepala
bergoyang, menggeleng dan berputar ke berbagai arah
4. Gerakan sulit dikendalikan
5. Gerakan berkurang saat tidur
6. Riwayat Keluhan sebelumnya : pasien sering mengalami gemetar
dan kaku sejak 5 tahun yang lalu.
7. Pencetus gerakan: setelah 1 minggu lalu dokter menambah dosis
obat rutin yang biasa dikonsumsi dari 4 kali menjadi 5 kali
8. Riwayat obat-obatan: Pasien rutin mengkonsumsi levodopa 4 kali
sehari sejak lima tahun terakhir
9. Riwayat penyakit sebelumnya: Pasien dikatakan mengalami penyakit
parkinson sejak 5 tahun terakhir

Referensi = Adam’s and victory 2014, 10th ed. Degenerative diseases of


the Nervous System page 1091
SOAL D.
Kasus:
Laki-laki usia 20 tahun datang dengan keluhan gangguan
lapangan pandang. Pasien merasa seperti ada yang
menghalangi pada pandangan di kedua sisi bagian luar.
Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri kepala dan
dalam beberapa hari terakhir tampak malas bicara dan
cenderung tertidur.
Instruksi :
1. Lakukan anamnesis dan sebutkan diagnosis klinis pada
pasien tersebut
2. Lakukan pemeriksaan lapang pandang pada pasien
tersebut
3. Sebutkan Diagnosis pada pada pasien ini
4. Sebutkan pemeriksaan dan tatalaksana lanjutan pada
pasien tersebut
RUBRIK SOAL D.

I. Diagnosis klinis pada pasien ini (5 poin)

 1. Gangguan lapangan pandangan di dua sisi kanan dan kiri


 2. Sakit kepala ringan di dahi tengah
3. Gejala sering mengantuk (penurunan kesadaran ringan)
 4. Terdapat gejala poliuria dan polidipsia
 5. Dapat mengurutkan gejala dari 1 bulan hingga 1 minggu terakhir (urutkan gejalanya
berdasarkan yg paling lama sampai paling akhir)

II. Lakukan pemeriksaan lapangan pandang pada pasien

 Rubrik pemeriksaan:
1. Pasien duduk di pinggir tempat tidur. Kandidat berdiri berhadapan sehingga kedua
mata sejajar dengan mata kandidat. Atau pasien dan kandidat duduk berhadapan
sehingga kedua mata pasien sejajar dengan mata kandidat.
 2. Meminta pasien menutup salah satu mata, sementara kandidat menutup mata sisi yg
berlawanan dengan mata pasien sehingga mata yg terbuka saling berhadapan.
 3. Kandidat menggerakkan jari telunjuk dari arah sisi lateral, medial, superior, dan
inferior ke tengah.
 4. Meminta pasien menyatakan saat mulai melihat jari kandidat yang digerakan.
 5. Menyamakan saat kandidat melihat jari dengan pasien saat melihat jari kandidat. Jika
pasien melihat jari kandidat lebih terlambat dibandingkan kandidat maka dianggap ada
penyempitan.
 6. Melaporkan hasil pemeriksaan sebagai hemianopia bitemporal.

III. Diagnosis kasus ini:

Tumor sella susp adenoma hipofisis

IV. Tatalaksana:

 1. Pemeriksaan Neurooftalmologi: visus, funduskopi, kampimetri


 2. CT scan atau MRI kepala dengan kontras
 3. Pemeriksaan hormon
 4. Operasi reseksi tumor
 5. Dexamethasone IV atau oral untuk keluhan sakit kepala

V. Perilaku profesional:

1. Menyapa pasien
2. Memperkenalkan diri (sebut nama)
3. Menanyakan identitas pasien
4. Menjelaskan tujuan pemeriksaan
5. Meminta ijin untuk melakukan pemeriksaan
6. Memperlihatkan sikap sopan selama pemeriksaan 7. Memperlihatkan sikap percaya diri
8. Mengucapkan terima kasih
SOAL LATIHAN TRYOUT UNS

1. Onkologi  Adenoma Hipofisis  Anamnesis, VAS, Baca hasil MRI, Baca Hasil
Perimetri, Diagnosis dan Rencana Pemeriksaan dan Terapi Awal
2. Oto-Oftal  Neuritis Vestibular  Anamnesis, Px HINTS, Lihat hasil HINTS di Video,
Diagnosis KTE, Terapi Medikamentosa
3. Stroke  Kasus ICH  Anamnesis, Px Babinski, chadok, glabellar, kekuatan otot,
interpretasi Scan, ICH score, Obat Tekanan darah emergensi pada ICH
4. Movedis  Diphasic Diskinesia pada Parkinson Disease  Anamnesis, pemeriksaan
bradykinesia, Pemeriksaan rigiditas, Diagnosis, Grade Hoen & Yahr, Edukasi
5. Behave  Mixed Demensia vaskuler-Alzheimer  Anamnesis, Baca MRI, PF nervus
VII, Trail Making Test B, Diagnosis, Edukasi.
6. Intensif-Infeksi  Subdural Empiema  Baca hasil pemeriksaan refleks batang otak,
PF Bikele dan Guillain Sign, Baca Hasil MRI, Diagnosis, Tatalaksana
7. Sleep  PLMD  Anamnesis, Rencana Pemeriksaan Penunjang, Diagnosis, Terapi,
Edukasi
8. Trauma  Brown-Sequard syndrome  Anamnesis, Pemeriksaan sensorik,
Pemeriksaan refleks dinding perut superfisial, Diagnosis.
9. Nyeri  HNP Lumbal  Anamnesis, Pemeriksaan Provokasi Nyeri, VAS, Baca MRI,
Diagnosis, Terapi

Anda mungkin juga menyukai