Anda di halaman 1dari 6

LBM 1

Bahuku Nyeri

Learning Objectives :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis fraktur


2. Mahasiswa mampu menjelaskan tatalaksana awal fraktur
3. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi fraktur

Seorang laki-laki berumur 20 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri
di bahu kanan. Pada anamnesa didapatkan nyeri dialami 1 hari sebelumnya, dan nyeri dialami
seperti tertusuk-tusuk. Nyeri di alami sepanjang hari, berkurang saat istirahat dan memberat bila
beraktifitas. Tidak ada nyeri menjalar, nyeri menetap di bahu kanan.
Demam disangkal, Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada. Riwayat trauma 1 hari yang lalu
setelah bertabrakan motor dengan motor.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan T=110/70 mmHg, N=88x/menit, Pernafasan : 18x/


menit, Suhu 36,60C. Pada regio bahu kanan di dapatkan edema dengan ekimosis. Bahu kanan
tidak dapat digerakkan, namun siku kanan masih dapat digerakkan.
Neurovaskularisasi bagian distal masih bagus.

apakah yang terjadi pada pasien pada scenario?

SESI 2 :

Pada pemeriksaan darah di dapatkan : LED 5 mm/jam ,Leukosit 6.000 mg/dl, Platelet 220.000
mg/dl, RBC 4.500.000 mg/dl, Neutrofil 4.000 u/L, Limfosit 2.000 u/L dan Monosit 1.000 u/L.

Pada pemeriksaan radiologi di dapatkan hasil :


LBM 2

KAKIKU NYERI

Learning Objectives :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi tulang dan otot beserta inervasinya
2. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi mengenai osteomyelitis akut dan kronik
3. Mahasiwa mampu menjelaskan menifestasi klinis osteomyelitis akut dan kronik
4. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi dari osteomyelitis
5. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis banding osteomyelitis
6. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi dari osteomyelitis akut dan kronik
7. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi dari osteomyelitis
8. Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang dalam penegakan diagnosis
osteomyelitis
9. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan dari osteomyelitis
10. Mahasiswa mampu menjelaskan prognosis dari kasus tersebut

Skenario

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
tungkai bawah kanan nyeri, bengkak dan tidak dapat digerakkan. Pada anamnesis diketahui nyeri
tersebut dialami sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dialami sepanjang hari, terutama pada malam hari
hingga pasien tersebut tidak dapat tidur karena nyeri. Nyeri berkurang bila di isturahatkan, dan
nyeri memberat bila tungkai di gerakkan. Keluhan ini disertai demam dan mengigil. Pada
riwayat penyakit sebelumnya, didapatkan bahwa 1 bulan yang lalu ia mengeluh nyeri di kedua
telinga nya, disertai demam dan mengigil. 5 hari setelah itu keluhan telinga mulai membaik,
namun sempat keluar cairan di telinga kanan. Nafsu makan berkurang, riwayat keluarga tidak
pernah mengalami seperti ini. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
vital sign TD: 110/80 mmHg, Nadi : 110 x/menit, temperature : 38ºC RR : 22x/menit,
pemeriksaan lokalis didapatkan tanda-tanda edema dan kemerahan di tungkai kanan, hangat pada
perabaan. Oleh dokter jaga IGD dilakukan pemeriksaan penunjang dan pengelolaan lebih lanjut
agar komplikasi akibat penyakit tersebut dapat segera teratasi.
SESI 2

Pada pemeriksaan darah di dapatkan : LED 25 mm/jam , CRP 15 mg/L, Leukosit 11.000 mg/dl,
Platelet 220.000 mg/dl, RBC 4.500.000 mg/dl, Neutrofil 23.000 u/L, Limfosit 2.000 u/L dan
Monosit 1.000 u/L.

Pada pemeriksaan radiologi di dapatkan hasil :


LBM 3
WAJAH PEROT

Learning Objectives
1. Mahasiswa mampu memahami dan membedakan lesi nervus VII perifer dan sentral
2. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor resiko terjadinya bell’s palsy
3. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi bell’s palsy
4. Mahasiswa mampu menjelaskan manifestasi klinis bell’s palsy
5. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosis bell’s palsy
6. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan bell’s palsy
7. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi bell’s palsy
8. Mahasiswa mampu menjelaskan prognosis bell’s palsy
9. Mahasiswa mampu memberikan edukasi yang baik pada pasien dengan kasus bell’s palsy

Skenario
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke poli saraf dengan keluhan wajah perot sejak
kemarin. Keluhan juga disertai mata kiri sulit menutup. Pasien memiliki riwayat DM. Pada peme
riksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 78 x/menit, laju pernafasan 20
x/menit, temperatur axila 36,6oC. Pada inspeksi wajah terlihat seperti dibawah:

Kemudian dokter melakukan beberapa pemeriksaan kepada pasien untuk memastikan


diagnosisnya.
LBM 4
PUSING

Learning objectives :
1. Mahasiswa mampu memahami dan membedakan vertigo vestibular sentral dan perifer
2. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi BPPV (Beningn Paroxysmal Positional
Vertigo)
3. Mahasiswa mampu mengetahui diagnosis banding dan mampu menegakkan diagnosis BPPV
4. Mahasiswa mampu mengetahui pemeriksaan BPPV (Beningn Paroxysmal Positional
Vertigo)
5. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan (farmakologi dan non farmakologi) BPPV
(Beningn Paroxysmal Positional Vertigo)
6. Mahasiswa mampu menyampaikan edukasi dan komunikasi yang baik kepada pasien dengan
BPPV (Beningn Paroxysmal Positional Vertigo)

Skenario

Seorang perempuan usia 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pusing berputar
sejak tadi pagi. Pusing berputar muncul saat perubahan posisi bangkit dari tidur maupun miring
saat terlentang. Keluhan muncul selama 30 detik dan disertai mual muntah. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu
tubuh 36ºC.

Sesi 2 : Pada pemeriksaan Dix Hallpike didapatkan nistagmus posisional kurang dari 30 detik.

Anda mungkin juga menyukai