Anda di halaman 1dari 3

ORANG – ORANG YANG MERUGI

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

mukaddimah

Marilah kita mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang sudah memberi nikmat berlipat
hingga saat ini.
Juga tak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
serta keluarga, para sahabat sampai kepada kita umatnya.

Berjumpa dengan bulan Ramadhan adalah termasuk anugerah dan nikmat yang besar.
Akan tetapi orang yang mendapatkan nikmat yang besar ini, belum tentu dia menjadi manusia
yang beruntung.
Boleh jadi ada orang berjumpa dengan Ramadhan dan dia menjadi manusia yang celaka. Dan
sungguh betapa celakanya orang yang semacam ini Allah SWT berikan kepadanya nikmat
yang besar, namun dia malah menjadi manusia yang celaka dalam nikmat besar dalam nikmat
besar yang Allah berikan kepadanya.
Siapakah orang yang celaka, orang yang merugi, pada saat Allah Subhanahu wa Ta’ala
memberikan nikmat besar kepadanya?

Hal ini telah Nabi jelaskan dalam satu hadits yang hahih diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Sungguh celaka seorang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian Ramadhan itu
berakhir dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya.”
(HR. Tirmidzi)

Demikian yang Nabi sampaikan.

Manusia yang celaka di bulan Ramadhan adalah manusia yang celaka dalam keadaan Allah
SWT memberikan nikmat yang besar untuk dirinya adalah orang yang berjumpa dengan
bulan Ramadhan namun ketika Ramadhan berakhir ternyata Allah SWT belum mengampuni
dosa-dosanya.
Padahal selama bulan Ramadhan terdapat banyak amal yang jika dikerjakan akan
menyebabkan ampunan Allah SWT.
Semisal amal berupa puasa. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

“Siapa yang berpuasa dengan motivasi yang benar karena iman dan mengharap ganjaran dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”

Demikian juga Qiyam Ramadhan, Nabi katakan:

“Siapa yang salat tarawih di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah
SWT, akan diampuni dosa-dosanya yang lewat.”
Demikian juga shalat dimalam hari saat Lailatul Qadar. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam:
“Siapa yang mengerjakan shalat dimalam hari dan malam tersebut bertepatan dengan Lailatul
Qadar, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala ampuni dosa-dosa yang lewat.”

Terdapat banyak amal yang disyariatkan di bulan Ramadhan yang menjadi sebab
terampuninya dosa.
Namun ternyata ada orang yang Ramadhan berakhir dan Allah SWT belum mengampuni
dosa-dosanya.
Maka sungguh dia adalah orang yang teledor, sungguh dia adalah orang yang ceroboh.
Waktu yang Allah berikan demikian panjang.
Satu bulan lamanya, boleh jadi 29 hari, menjadi 30 hari.
Ternyata dari sekian waktu lamanya ini dengan terdapat berbagai macam amal didalamnya
yang itu adalah amal-amal yang menghapus dosa, ternyata tidak mendapatkan bagian dari
orang-orang yang mendapatkan ampunan Allah SWT.
Maka berarti, sungguh puasanya adalah puasa yang sangat tidak berkualitas, shalat malamnya
adalah shalat malam yang betul-betul tidak ada nilainya dan tidak ada harganya.

Kemudian shalat tarawihnya adalah shalat tarawih yang tidak ada faidahnya, dia hanya
mendapat capek saja dari shalat tarawih yang dia lakukan tersebut. Yang dia dapatkan dari
puasa yang dia kerjakan hanya lapar dan dahaga semata.
Inilah orang-orang yang rugi dan celaka pada saat Allah SWT memberikan nikmat
kepadanya.

Hadirin jamaah yang insya allah di Rahmati dan dimuliakan oleh allah swt, demikianlah yang
dapat saya sampaikan semoga bermanfaat , sungguh kebenaran datangnya dari allah swt dan
kesalahan datang dari diri saya pribadi.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai