Anggota:
Seorang laki-laki 64 tahun datang diantar keluarganya ke IGD RSMH dengan keluhan
kelemahan tubuh sebelah kanan yang terjadi secara tiba-tiba pada saat beristirahat
sejak 1 jam yang lalu. Dokter melakukan anamnesis kepada pasien tetapi pasien tidak
dapat mengungkapkan isi pikirannya secara lisan. Pasien juga mengalami sakit kepala
hebat. Pasien adalah penderita DM dan tidak kontrol teratur. Sebelumnya pasien
pernah mengalami hal serupa dan dokter mendiagnosis TIA. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan: tekanan darah 200/100 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, frekuensi nafas
24 kali/menit, suhu 36,7C, BB 80 kg, TB 165 cm. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 12,3 gr/dl, leukosit 7000/mm3, LED 30 mm/jam, trombosit
270.000/mm3. Kimia klinik: kolesterol total 300 mg/dl, LDL 190 mg/dl, HDL 35
mg/dl, trigliserida 400 mg/dl. Dokter juga melakukan pemeriksaan refleks nervi
kranialis dan skor ROSIER pada pasien. Dokter segera melakukan penatalaksanaan
komprehensif pada pasien. Apa yang terjadi pada pasien?
I. Klarifikasi Istilah
Jawab:
Hampir semua orang berusia lanjut memiliki sumbatan pada beberapa arteri
kecil di otak yang dapat menyebabkan gangguan fungsi otak yang serius. Hal ini
biasanya disebabkan oleh plak aterosklerotik yang terjadi pada satu atau lebih arteri
yang memberi makan ke otak. Plak dapat mengaktifkan mekanisme pembekuan darah,
yang menghasilkan bekuan dan menghambat aliran darah di arteri sehingga akan
menyebabkan hilangnya fungsi otak secara akut pada area yang terlokalisasi. Efek
neurologis yang ditimbulakan ditentukan oleh area otak yang terpengaruh. Sumbatan
pada arteri serebri media sisi kiri otak akan menyebabkan hilangnya fungsi area
pengatur motorik yang menimbulkan paralisis spastik di semua atau sebagian besar
otot di sisi tubuh yang berlawanan, yaitu sisi tubuh sebelah kiri yang ditandai dengan
kelemahan separuh tubuh sebelah kanan.1
Jawab:
- Cerebral palsy
- Sindrom guillain-barre
Jawab:
Keadaan pada komplikasi akut ada dua yakni hipoglikemia dan hiperglikemia.
Hipoglikemia adalah suatu keadaan apabila kadar gula darah lebih rendah dari 60
mg/dl. Hipoglikemia bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya pasien meminum obat
atau menyuntik insulin terlalu banyak, bisa juga karena pasien tidak makan setelah
minum obat atau menyuntik insulin. Gejalanya antara lain keringat dingin, berdebar-
debar, gemetar, lemah, merasa lapar, pusing, gelisah, dan bisa hilang kesadaran sampai
koma.
Sedangkan Hiperglikemia yaitu suatu keadaan apabila kadar gula darah lebih dari
250 mg/dl. Gejala yang muncul biasanya poliuri, polidipsi pernapasan yang cepat dan
dangkal, mual muntah, penurunan kesadaran sampai koma. Hiperglikemia dapat
berupa Keto Asidosis Diabetik (KAD), Hiperosmolar Non Ketotik (HNK) dan
Asidosis Laktat (AL).
Komplikasi kronik terjadi akibat diabetes melitus yang tidak terkontrol dalam
waktu lama, sehingga menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf.
Pembuluh darah yang dapat mengalami kerusakan dibagi menjadi dua jenis, yakni
pembuluh darah besar (makroangiopati) dan kerusakan pembuluh darah kecil
(mikroangiopati).
Jawab:
Definisi
Serangan iskemik sesaat (Transient Ischemic Attack) adalah gangguan
fungsi otak akibat berkurangnya aliran darah otak untuk sementara waktu
(kurang dari 24 jam).10
Etiologi
TIA terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah di otak untuk waktu
singkat, akibat aliran darah ke daerah otak melambat atau berhenti. Kurangnya
darah (dan oksigen) menyebabkan gejala sementara, misalnya bicara cadel atau
pandangan kabur.
Faktor Resiko
Resiko TIA meningkat pada:
Hipertensi
Peningkatan kolesterol (terutama LDL)
Aterosklerosis
Penyakit jantung (kelainan katup atau irama jantung)
Diabetes
Merokok
Usia (pria > 45 tahun dan perempuan > 55 tahun)
Patofisiologi
Penyempitan pembuluh darah di otak akibat adanya suatu ateroma
(trombus) yang terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga
menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak.
Emboli serebral yaitu trombus berupa bekuan darah dinding arteri yang
berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung yang terlepas dan mengalir
di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil yaitu
pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis di otak.
Gejala
Terjadi secara tiba-tiba, berlangsung 2-30 menit. TIA, seperti stroke,
dimana gejalanya berupa defisit neurologis jelas seperti kelumpuhan. Namun,
gejala juga mungkin halus, seperti mati rasa atau pembakaran anggota badan,
atau kesulitan menggunakan tangan atau berjalan.6 Gejala tergantung dari otak
yang mengalami kekurangan darah:
Jika mengenai arteri yang berasal dari arteri karotis, terjadi kebutaan pada
salah satu mata atau kelainan rasa dan kelemahan
Jika mengenai arteri yang berasal dari arteri vertebralis, terjadi pusing,
penglihatan ganda dan kelemahan menyeluruh
Gejala lain yang ditemukan :
Hemihipestesia
Himiparese
Hemianopsia atau pendengaran
Diplopia
Sakit kepala
Bicara tidak jelas
Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat
Tidak mampu mengenali bagian tubuh
Ketidakseimbangan dan terjatuh
Gejala ini juga dapat ditemukan pada Stroke namun TIA lebih bersifat
sementara dan reversible dan TIA cenderung kambuh, penderita dapat
mengalami serangan beberapa kali dalam 1 hari atau hanya 2-3 kali dalam
beberapa tahun.
Dua gejala tambahan dari TIA adalah "Drop Attack". Drop attack
adalah ketika orang yang terkena jatuh tiba-tiba tanpa peringatan. Yang kedua
adalah amaurosis Fugax yang merupakan jenis khusus dari TIA mana ada tiba-
tiba kehilangan penglihatan di sebelah mata. Hal ini terjadi ketika puing-puing
dari arteri karotid di sisi yang sama menyumbat atau menutup dari salah satu
arteri tetes mata dan menghentikan suplai darah ke retina.11
Diagnosis
Gejala dan tanda-tanda TIA mungkin menghilang pada saat individu
yang terkena tiba di rumah sakit. Oleh karena itu, riwayat kesehatan orang
yang terkena mungkin menjadi dasar konfirmasi diagnosis TIA. Setelah tiba di
rumah sakit, pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan neurologis dan
pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan. Pada TIA diagnosa ditegakkan
berdasarkan gejala dan belum terjadi kerusakan otak, maka diagnosis tidak
dapat ditegakkan dengan CT scan maupun MRI. Kalaupun dilakukan CT scan
atau MRI hanya untuk mengetahui apakah terjadi perdarahan atau tidak. Ada
beberapa teknik untuk menilai adanya penyumbatan pada salah satu atau kedua
arteri karotis.
Aliran darah pada pembuluh darah yang menyempit dapat menyebabkan
suara (bruit) yang terdengar melalui stetoskop.
Skening ultrasonik dan teknik Doppler secara bersamaan menghasilkan
continuous wave untuk mendeteksi derajat stenosis, ukuran sumbatan,
jumlah darah mengalir di sekitarnya dan untuk melihat sejauh mana
anastomosis membantu daerah yang tersumbat.
Angiografi serebral untuk menentukan ukuran dan loksasi sumbatan.
Pemeriksaan neurologis penuh untuk mencari defisit neurologis.
Untuk menilai arteri karotis lakukan pemeriksaan MRI atau Angiografi,
sedangkan untuk menilai arteri vertebralis lakukan pemeriksaan ultrasonic
karotis dan teknik dopler. Sumbatan di dalam arteri vertebral tidak dapat
diangkat karena pembedahannya lebih sulit dibandingkan pembedahan
pada arteri karotis.
CBC (complete blood count) untuk mencari anemia atau masalah dengan
trombosit (untuk mencegah pembekuan darah dari fibrilasi atrium) untuk
memastikan dosis obat yang tepat.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding untuk TIA adalah stroke.
TIA Stroke
onset mendadak Mendadak
durasi < 24 jam > 24 jam
CT-scan atau MRI Tidak ada perubahan Hipodens/Hiperdens
Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah untuk mencegah stroke dengan:10
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengurangi faktor-faktor resiko
stroke seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, merokok dan
diabetes.
Obat-obatan seperti aspirin, bisulfate clopidogrel atau aspirin dipyridamole
ER (Aggrenox) diberikan untuk mengurangi pembentukan bekuan darah.
Luasnya penyumbatan pada arteri karotis membantu dalam menentukan
pengobatan. Jika lebih dari 70% pembuluh darah yang tersumbat dan
penderita memiliki gejala menyerupai stroke selama 6 bulan terakhir, maka
perlu dilakukan pembedahan untuk mencegah stroke. Pada sumbatan kecil
pembedahan dilakukan jika TIA lebih lanjut atau stroke.
Pada pembedahan Endarterektomi, endapan lemak (ateroma) di dalam
arteri dibuang. Pembedahan ini memiliki resiko terjadinya stroke sebesar 2%.
Pada sumbatan kecil yang tidak menimbulkan gejala sebaiknya tidak dilakukan
pembedahan, karena resiko pembedahan lebih besar. Risiko operasi meningkat
jika terjadi stroke sebelumnya, tekanan darah lebih dari 180, usia lebih dari 75
tahun, riwayat penyakit pembuluh darah perifer dan lesi pembuluh darah.11
ABCD 11 Scoring
Komplikasi
Komplikasi dari TIA adalah stroke. Risiko kumulatif dari stroke
pada orang yang mempunyai TIA itu adalah sekitar 18% pada pasien yang
tidak diobati, dan sekitar 10% pada pasien yang diobati. Risikonya adalah
tertinggi pada bulan pertama (4-8%), dan 12-13% pada tahun pertama. 11
Prognosis
Prognosis untuk TIA adalah baik, hal ini karena penanganan yang
benar dan adanya usaha dari penderita untuk mengurangi faktor resiko.
10. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?
Jawab:
Syarat pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan
Gambar pemeriksaan N I
Interpretasi
Syarat pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan
Menghitung jari
Syarat pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan
Normal
4. NERVUS TRIGEMINUS (N V)
Prosedur pemeriksaan
Pemeriksaan Viserosensorik
Syarat pemeriksaan
Interpretasi
Syarat pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan
Petik ujung garpu tala atau ketuk ujung garpu tala dengan meja.
Letakkan garpu tala di dahi/glabella/vertex penderita.
Interpretasi
Apabila kiri dan kanan sama keras berarti normal (penderita tidak
dapat menentukan dimana yang lebih keras)
Apabila terdapat tuli konduksi di sebelah kiri maka terdengar
sebelah kiri lebih keras, mislnya pada otitis media.
Apabila terdapat tuli sensorineural di sebelah kiri maka penderita
akan terdengar lebih keras sebelah kanan.
2. Pemeriksaan Rinne
Tujuan pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan
Petik ujung garpu tala atau ketuk ujung garpu tala dengan meja.
Letakkan garpu tala pada planum mastoid sampai penderita tidak
dapat mendengarnya lagi.
Kemudian pindahkan garpu tala ke depan meatus akustikus
eksternus.
Interpretasi
Prosedur pemeriksaan
Petik ujung garpu tala atau ketuk ujung garpu tala dengan meja.
Letakkan pada prossesus mastoideus penderita.
Bila penderita sudah tidak mendengar lagi bunyi getaran garpu
tala, maka segera garpu tala dipindahkan ke prosseus mastoideus
pemeriksa.
Interpretasi
Interpretasi
Prosedur pemeriksaan
8. NERVUS VAGUS (N X)
Prosedur pemeriksaan
1. Pemeriksaan m. sternokleidomeastoideus
Prosedur pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan
Interpretasi
Apakah ada kelemahan otot di sebelah wajah yang tiba-tiba? atau pasien bangun
dari tidur dengan kelemahan otot di sebelah wajah? YA = +1, TIDAK = 0
Apakah ada kelemahan di salah satu lengan yang terjadi secara tiba-tiba? YA =
+1, TIDAK = 0
Apakah ada kelemahan di salah satu kaki atau tungkai bawah yang terjadi secara
tiba-tiba? YA = +1, TIDAK = 0
Apakah ada gangguan bicara seperti cadel yang terjadi secara tiba-tiba? YA = +1,
TIDAK = 0
Apakah ada gangguna penglihatan seperti mata kabur atau penglihatan ganda
yang terjadi secara tiba-tiba? YA = +1, TIDAk = 0
Kemudian jumlahkan skor pasien, skor akan berada diantara -2 sampai 5, apabila
skor > 0 maka pasien kemungkinan besar mengalami stroke dan skor < 0
kemungkinan bukan stroke.
Metode ROSIER ini terbukti akurat untuk mengenali gejala stroke di ruang
emergency dan sudah divalidasi secara international.
TIA
Diabetes Melitus tidak terkontrol.
2. Pemeriksaan fisik
Vital sign :
TD : 200/100mmHg, Nadi: 100x/menit, RR : 24x/menit, Suhu: 36.7oC
BB : 80 kg, TB : 165 cm
Status Neurologikus: hemiparesis dextra, afasia motoric
Skala Rosier
Stroke iskemik akut memegang peranan sekitar 80% dari semua stroke
dan merupakan penyebab penting morbiditas dan kematian di amerika serikat.
Beberapa factor risiko yang sering terjadi penyebab stroke iskemik, baik pada usia
muda maupun tua yaitu diabetes mellitus, hipertensi dan dyslipidemia.
Manifestasi tersering pada stroke iskemik adalah gejalanya biasanya lebih tenang,
jarang terdapat tanda-tanda peningkatan TIK, kecuali jika terjadi oklusi di arteri
beasr atau terjadi hipoksia yang cukup berat sehingga menyebabkan edema.
Adanya edema akan meningkatkan TIK, sehingga pasien juga dapat mengalami
sakit kepala dan penurunan kesadaran.
Menurut Academy of Medical Sciense pengolongan stroke iskemik:
1. Stroke aterotrombolitik
Stroke jenis ini terjadi dalam beberapa tahap, dimulai dengan peningkatan
bertahap dari manifestasi klinis selama beberapa jam atau hari. Sering kali
dimulai saat tidur. Hal ini ditandai dengan adanya lesi atrosklerotik di arteri sis
stroke. TIA sering mendahului onset stroke. Ukuran stroke bervariasi dari
kecil ke besar. Stroke aterotrombotik bersama dengan emboli arteri memegang
peranan sebesar 47% dari semua kasus stroke.
3. Stroke hemodinamik
Bentuk stroke ini ditandai dengan onset akut. Daerah yang paing sering
diserang yaitu bidang yang sesuai denga suplai darah. Ukurannya dapat
bervariasi dari besar-kecil. Sebuah komponen hemodinamik juga hadir dalam
bentuk penurunan tekanan darah dan curah jantung secara tiba-tiba. Stroke
hemodinamik terjadi <15% dari semua kasus stroke.
4. Infark lacunar
Infark lacunar adalah lesi kecil yang oleh oklusi arteri perforans. Infark
lacunar disebut juga microstroke dengan ukuran mulai dari 1-1,5cm.
hipertensi arteri sering mendahului stroe. Lokasi yang paling sering diserang
yaitu inti subkortikal, batang otak, basal ganglia, kapsul interna, korona
radiate dan sekitar white matter dari centrum semiovale. Ada tanda-tanda
neurologis fokal yang khas dan dalam beberapa kasus lainnya hanya satu
gejala timbul dengan tidak adanya tanda-tanda otak secara umum. Terjadinya
lacunar stroke sebesar 20% dari semua kasus stroke.
Afasia
Penyumbatan:
Kebocoran:
Para penderita afasia dapat mengalami kesulitan akan banyak hal. Hal-hal
tersebut sebelumnya merupakan sesuatu yang biasa terjadi di kehidupannya
sehari-hari, seperti:
Melakukan percakapan
Berbicara dalam grup atau lingkungan yang gaduh
Membaca buku, koran, majalah atau papan petunjuk di jalan raya.
Pemahaman akan lelucon atau menceritakan lelucon
Mengikuti program di televisi atau radio
Menulis surat atau mengisi formulir
Bertelefon
Berhitung, mengingat angka, atau berurusan dengan
uang
Menyebutkan namanya sendiri atau nama-nama anggota keluarga
Evaluasi klinis awal pada pasien dengan stroke iskemik akut harus
ditujukan dengan pertanyaan berikut
Prosedur dibawah ini yang dapat membawa evaluasi dengan cepat untuk
penanganan.
Memperbaiki perfusi
Tindakan terapi ini bertujuan memulihkan aliran darah ke otak yang
sedang mengalami sumbatan yaitu dengan menggunakan agen
trombolitik.
Neuroprotektan
Golongan obat ini bersifat melindungi otak yang sedang mengalami
iskemi sehingga tidak mati atau infark.
Penanganan factor resiko dan komplikasi
Yaitu dengan mengobati penyakit penyerta atau penyakit yang
mendasarinya
Prinsip penanganan stroke iskemik
Melakukan reperfusi