wanita dapat merasakan gejala prolaps yang berbeda seperti "sesuatu turun", dan gejala kemih, usus, dan seksual lainnya. POP sangat mempengaruhi kualitas hidup wanita dalam beberapa cara. Ini memiliki konsekuensi sosial ekonomi dan kesehatan, yang mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan fungsi seksual.3 Ini telah menjadi masalah ginekologis utama di negara maju dan berkembang. Namun, perempuan di negara-negara berkembang terpengaruh secara tidak proporsional.5,6 Di Amerika Serikat, berbagai jenis POP, seperti prolaps uterus, sistokel, dan rektokel, lazim.7 Karena banyak faktor yang terkait dengan faktor sosial ekonomi dan kelembagaan, prevalensi POP telah signifikan di negara-negara berkembang.4,8-10 Di Ghana dan Dabat (Ethiopia), sebagian besar wanita mengalami prolaps organ pelvis anatomi stadium II- IV.4,8 Demikian pula, penelitian di Nigeria10 dan Nepal11 menunjukkan bahwa berbagai bentuk POP telah mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup wanita secara mengkhawatirkan. 12