Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 4B PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama : PUTRI FARISA ZAHARA


NIM : 21075046
Prodi : PKK/TATA BOGA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA


A. PENGERTIAN KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna melakukan
sesuatu sesuai peraturan perundangundangan. Dengan kata lain hak warga negara merupakan suatu
keistimewaan yan menghendaki agar warga negara diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut.
Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga
negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban warga negara dapat pula
diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai
keistimewaan yang ada pada warga lainnya.
Erat kaitannya dengan kedua istilah ini ada beberapa istilah lain yang memerlukan penjelasan
yaitu : tanggung jawab dan peran warga negara. Tanggunjawab warga negara merupakan suatu
kondisi yang mewajibkan seorang warga negara untuk melakukan tugas tertentu. Tanggung jawab itu
timbul akibat telah menerima suatu wewenang. Sementara yang dimaksud dengan peran warga negara
adalah aspek dinamis dari kedudukan warga negara. Apabila seorang warga negara melaksanakan hak
dan kewajiban sesuai kedudukannya maka warga tersebut menjalankan suatu peranan. Istilah peranan
itu lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses.
Istilah peranan mencakup 3 hal 5 yaitu :
a. Peranan meliputi norma yang dihubungkn dengn posisi seseorang dalam masyarakat. Dalam
konteks ini peranan merupakan rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan dapat juga dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial
masyarakat.
Dari pengertian di atas tersirat suatu makna bahwa hak dan kewajiban warga negara itu timbul
atau bersumber dari negara. Maksudnya negaralah yang memberikan ataupun membebankan hak dan
kewajiban itu kepada warganya. Pemberian/pembebanan dimaksud dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan sehingga warga negara maupun penyelenggara negara memiliki peranan yang
jelas dalam pengaplikasian dan penegakkan hak serta kewajiban tersebut.
B. PENGERTIAN KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA MENURUT UUD
1945
Hak warga negara menurut UUD 1945 adalah :
1. Persamaan kedudukan dalam hukum pemerintahan
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Hak dalam upaya pembelaan Negara
4. Hak berserikat dan berkumpul
5. Hak mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan termasuk ketik
6. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
7. Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
8. Hak mendapat pengajaran
9. Hak fakir miskin dan akan terlantar di pelihara oleh warga
Selain itu kitapun masih menemukan hak-hak warga negara yang diatur dalam berbagai peraturan
perundang-undangan, antara lain :
1. Hak perorangan atau kelompok untuk menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak
berdemokrasi (pasal 2 ayat I UndangUndang nomor 9 tahun 1998).
2. Hak untuk memilih wakilnya di MPR, DPR/DPRD;
3. Hak untuk dipilih sebagai wakil di MPR maupun DPR/DPRD;
4. Hak untuk berusaha;;
5. Hak untuk memperoleh perlakuan yang baik;
6. Hak untuk meperoleh bantuan hukum;
7. Hak memilih tempat tinggl;
8. Hak untuk mendapatkan kepastian hukum;
9. Hak untuk memperoleh pelayanan dari pemerintah;
10. Hak memanfaatkan sarana hukum;
11. Hak untuk memperoleh perlindungan dari ancaman kekerasan dan penyiksaan;
Sebaliknya warga negara mempunyai berbagai kewajiban sebagaimana tercantum dalam UUD
1945 antara lain :
1. Menjunjung hukum dan pemerintahan
2. Turut serta dalam upaya pembelaan negara
3. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
Di samping itu warga negara mempunyai kewajiban lain yang diatur dalam aturan perundang-
undangan seperti :
1. Membayar pajak;
2. Menghargai warga negara;
3. Memenuhi panggilan aparat penegak hukum;
4. Memelihara kelestarian lingkungan;
5. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa;
6. Ikut memelihara fasilitas kepentingan umum;
Hak dan kewajiban warga negara sebagaimana tertuang dalam berbagai peraturan perundang-
undangan sudah tentu perlu dilaksanakan dan ditegakkan . Tetapi bagaimana realitasnya akan
tergantung kepada beberapa faktor berikut :
1. Peraturan perundang-undangan itu sendiri
2. Penyelenggara Negara
3. Kesadaran hukum warga negara
Apabila salah satu diantara ketiga faktor tadi mengandung kelemahan maka kemungkinan
perwujudan HAM maupun hak dan kewajiban tersebut tidak dapat tercapai dengan optimal.

C. KONSEP BANGSA,KONSEP NEGARA, KONSEP WARGA NEGARA


1. Konsep Bangsa
 Bangsa dalam arti sosiologis – antropologis
Bangsa adalah persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan masing‐masing anggota
persekutuan hidup tersebut terikat oleh satu kesatuan ras, bangsa, agama, dan adat‐istiadat.
Persekutuan hidup artinya perkumpulan orang‐orang yang saling membutuhkan dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah tertentu. Bangsa dalam arti
sosiologis‐antropologis diikat oleh ikatan‐ikatan, seperti kesatuan ras, tradisi, sejarah, adat‐
istiadat, bahasa, agama, dan daerah. Adanya ikatan seperti itulah, yang dapat digunakan
untuk membedakan suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lain. Misalnya suku
Jawa dengan berbeda suku Batak, suku Sunda berbeda dengan suku Asmat, dan sebagainya.
Dalam suatu negara, dapat terdiri atas berbagai suku bangsa, misalnya Amerika Serikat
terdiri atas bangsa Negro, Indian, Yahudi, dan sebagainya. Indonesia juga terdiri atas
berbagai suku bangsa, seperti suku bangsa Cina, Tionghoa, Arab, dan sebagainya.
 Bangsa dalam arti politis
Bangsa dalam pengertian politis adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama
dan tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan
ke dalam. Dengan demikian bangsa dalam arti politis adalah bangsa yang sudah
bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan dari negara yang bersangkutan.
Setelah mereka bernegara terciptalah bangsa. Bangsa dalam arti politis diikat oleh suatu
organisasi kekuasaan / politik, yaitu negara beserta pemerintahannya. Mereka diikat oleh satu
kesatuan wilayah nasional, hukum dan peraturan‐perundangan yang berlaku.
 Pengertian Bangsa menurut para ahli
1) Suryono Sukanto
Bangsa adalah unit yang mandiri yang ditandai adanya kelompok territorial dengan
hak kewarganegaraan yang sama dan memiliki karakteristik yang sama.
2) Ernest Renan
Bangsa adalah sekelompok manusia yang dipersatukan karena memiliki persamaan
sejarah dan cita‐cita yang sama, suatu bansa juga harus terikat oleh tanah air yang
sama.
3) Otto Bauer
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter yang
tumbuh karena persamaan nasib
4) F. Ratzel
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya hasrat
kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.
5) Hans Kohn
Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa
merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak.
Kebanyakan bangsa memiliki faktor‐faktor objek tertentu yang membedakannya
dengan bangsa lain. Faktor itu berupa persamaan adat istiadat, kesamaan politik,
perasaan, dan agama.
6) Stalin
Bangsa adalah kesatuan umat manusia yang terbentuk secara historis (sejarah).
7) Jalopsen dan Lipman
Bangsa adalah kesatuan budaya (cultural unity)dan kesatuan politik (politicalunity).
Faktor objektif yang menandai suatu bangsa adalah adanya kehendak atau kemauan
bersama yang lebih dikenal dengan istilah nasionalisme.

2. Konsep Negara
Pengertian negara sama dengan pengertian bangsa dalam arti politis, karena negara
merupakan organisasi kekuasaan politik yang dapat memaksakan kekuasaan tersebut secara sah
(legal) pada semua orang yang ada di wilayahnya. Istilah negara berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu nagari atau nagara yang berarti kotaSedangkan istilah negara yang dipakai dalam ilmu
kenegaraan merupakan terjemahan dari istilah‐istilah state (Inggris), destaat (Belanda), l’etat
(Perancis) atau lostato (Nicollo Machiavelli). Istilah ini telah dikenal sejak abad ke‐15 yang
dianggap sebagai terjemahan dari istilah latin klasik “status” yang mengandung arti keadaan tetap
dan tegak atau sesuatu yang memiliki sifat tetap dan tegak.
Adapun pengertian negara dari para pakar, antara lain sebagai berikut :
1. George Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman
di wilayah tertentu.
2. Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan
individual dan kemerdekaan universal.
3. R. Joko Soetono
Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah
pemerintahan yang sama.
4. Mr. Soenarko
Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
5. Harold J. Laski
Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang
bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok
yang merupakan bagian dari masyarakat itu.
6. Max Weber
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
7. Mac Iver
Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat
dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh
suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.
8. Hugo de Groot (Grotius)
Negara merupakan ikatan‐ikatan manusia yang insaf akan arti dan panggilan hukum
kodrat.
9. Aristoteles
Negara (politis) adalah persekutuan dari keluarga dan desa untuk mencapai kehidupan
yang sebaik‐baiknya.
10. Jean Bodin
Negara adalah suatu persekutuan dari keluarga‐keluarga dengan segala kepentingannya
yang dipimpin oleh akal dari suatu kekuasaan yang berdaulat.
11. Hans Kelsen
Negara adalah suatu susunan pergaulan hidup bersama dengan tata paksa.
12. Kranenberg
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia
yang disebut bangsa.
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian Negara dapat ditinjau dari
beberapa segi berikut:
1. Organisasi politik
Menurut Mac Iver, negara adalah suatu lembaga yang mengikat anggotanya secara memaksa.
Mac Iver kemudian memberi batasan bahwa Negara merupakan persekutuan yang
bertindak melalui hukum yang direalisasikan oleh suatu pemerintah.
2. Organisasi kekuasaan
Menurut Logemann, negara ialah suatu organisasi masyarakat yang dengan
kekuasaannya mengatur dan meyelenggarakan masyarakat sebagai organisasi kekuasaan,
Negara terdiri atas berbagai fungsi dan jabatan.
3. Organisasi kesusilaan
Menurut Hegel, negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesis
antara kemerdekaan universal dan individual. Hegel menentang adanya pemusatan
kekuasaan dalam negara dan tidak setuju dengan adanya pemungutan suara. Hegel
menghendaki tidak ada kekuasaan lain selain negara.

3. Konsep Warga Negara


Pengertian warga negara Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :

 Warga negara asli (pribumi), yaitu penduduk asli suatu negara. Misalnya di Indonesia, suku
Jawa, Batak, Papua, Bugis, Minang, Dayak, dan etnis keturunan yang sejak lahir merupakan
warga negara Indonesia.
Warga negara Keturunan (vreemdeling), yaitu suku bangsa keturunan yang bukan asli Indonesia,
misalnya bangsa Eropa, Arab, India, Tiongkok, dan lainnya yang disahkan secara undang-undang
menjadi warga negara Indonesia

Anda mungkin juga menyukai