Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL BUSINESS PLAN

BURGER PAYU

Oleh :

Rafidah Salamah

Zulfa Fitriana

PRORAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
I

EXECUTIVE SUMMARY

Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keanekaragaman, baik


budaya, bahasa hingga makanan, begitu pula dengan selera. Masyarakat Indonesia
juga merupakan masyarakat dengan tingkat sifat konsumtif yang tinggi, maka
kondisi sekarang ini banyak timbul usaha-usaha yang bergerak dibidang mikro
terutama usaha kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar dimana-mana dengan
produk yang sama dan pangsa pasar yang sama.
Usaha Burger Payu adalah sebuah usaha kecil dan menengah yang
bergerak dibidang kuliner. Usaha ini merupakan olahan makanan tradisional
Indonesia yang di inovasi dari produk yang telah ada sebelumnya. Inovasi yang
dilakukan yaitu terletak pada bahan bakunya, baik bahan baku utama maupun
bahan baku penolong. Tujuan dari usaha kami adalah untuk mendiversifikasi
produk lokal yaitu nasi dengan produk yang modern seperti burger. Produk kami
akan tumbuh dengan segmentasi pasar yaitu semua kalangan, dari anak-anak
hingga orang dewasa.
Latar belakang berdirinya usaha Burger Payu adalah karena sifat atau
karakteristik dari masyarakat Indonesia yang tidak terlepas dari nasi yang
merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Berasal dari kemampuan
melihat peluang dan karakteristik tersebut maka munculah ide kreatif untuk
menciptakan burger yang berasal dari nasi dan isinya pun berbeda dengan yang
sebelumnya yakni kami mengganti dengan campuran jamur, tahu dan sayur-
sayuran. Alasan kami menggunakan bahan-bahan tersebut karena kami ingin
membuat burger yang mempunyai kandungan gizi yang cukup, mengandung
karbohidrat, protein, dan vitamin yang tergabung menjadi satu di dalamnya.
Usaha Burger Payu juga memiliki tujuan lain yakni mendiversifikasi penyajian
nasi.
.
II

COMPANY AND PRODUCT DESCRIPTION

2.1 Company Description


2.1.1 Latar Belakang Usaha
Asal mula dinamakan Burger Payu yaitu karena produk ini bentuknya
seperti burger, namun terbuat dari nasi. Payu itu sendiri artinya laku, dengan
begitu si pemilik berharap munculnya produk ini di pasaran dapat diterima
oleh masyarakat sehingga produk Burger Payu ini bisa laku dipasaran luas.
Dan dikatakan makanan tradisional Indonesia karena bahan baku yang
digunakan adalah bahan bahan baku lokal.

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Think Globally, Act Locally

Misi : 1. Mengutamakan nilai gizi produk

2. Mendiversifikasi penyajian nasi

3. Selalu melakukan inovasi produk

4. Memberdayakan produk lokal

2.1.3 Logo Burger Payu

Arti Logo Burger Payu :

1. Tulisan Burger Payu mengartikan sebagai merk dari usaha Burger kami.
2. Tulisan Bukan Burger Biasa artinya produk usaha burger kami bukan
seperti produk usaha burger biasa yang sudah ada di pasaran,yang pada
umumnya berbahan dasar roti sekaligus kami artikan sebagai filosofi kami
untuk membuat usaha ini agar menjadi produk usaha yang luar biasa di
pasaran.
3. Tulisan Nasi Burger untuk memperjelas konsumen bahwa usaha burger
yang kami tawarkan berbahan dasar Nasi sebagai pengganti Roti.
4. Tulisan BP artinya Kami ingin memberikan kemudahan konsumen
untuk mengingat produk kami. Harapan kami saat produk kami
berkembang menjadi produk yang laku dan mempunyai nama di pasaran
kami ingin dengan menyebut BP Konsumen sudah dapat mengetahui
kalau itu merupakan produk usaha dari Burger Payu kami.
5. Warna dasar tulisan yang pada umumnya Abu-abu. Warna Abu-abu
diidentikkan sebagai warna orang yang cenderung belum mempunyai
pilihan. Kami harapkan dengan adanya produk usaha Burger Payu, kami
ingin menjadi pilihan bagi para konsumen yang belum mempunyai
pilihan,atau yang cenderung bosan dengan produk inovasi olahan pangan
yang sudah ada dipasaran.

2.2 Product Description

Usaha Burger Payu adalah olahan makanan tradisional Indonesia. Untuk nasi,
tentunya berasal dari beras lokal karena seperti kita ketahui bahwa Indonesia
sendiri telah swasembada beras. Untuk konten/isi burger nasi itu sendiri,
ditambahkan olahan tahu dan jamur dilengkapi dengan sayuran yang juga
diperoleh dari bahan-bahan lokal. Jadi selain untuk untuk menambah diversifikasi
terhadap penyajian nasi, Bisnis Burger Payu juga menunjukkan bahwa produk
lokal pun dapat diolah menjadi makanan modern yang diolah secara tradisional
tetapi tetap memperhatikan nilai gizi.

Adapun cara pembuatan produk burger payu adalah sebagai berikut :

Bahan Utama Nasi Burger Payu :

Nasi 1.500 gram


Bahan Isi Burger :
Jamur putih 250
gram
Tahu putih 2 Buah
Telur ayam 4 Butir
Bawang bombay 1 Buah
Bawang putih 4 Siung
Daun bawang 2 Batang
Pala bubuk 1/2 sdt
Merica bubuk 1/2 sdt
Garam 2 Sdt
Minyak 1 Liter
Tepung terigu 3 sdm

Bahan Lapisan Isi :


Telur ayam 4 Butir
Air 50 ml
Tepung panir putih 150 Gram

Langkah-langkah pembuatan :
250 gram jamur putih ,cincang kasar.
2 Buah tahu putih dihaluskan
4 Butir telur ayam,dikocok rata.
1 buah bawang bombay,cincang halus.
4 Siung bawang putih dicincang halus
2 Batang daun bawang iris tipis
Panaskan minyak,tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum.
Masukkan daun bawang dan jamur ,aduk hingga layu,angkat.
Tambahkan tahu,telur, tepung terigu, lada,garam dan pala,aduk rata.
Oleskan loyang dengan menggunakan mentega. Masukkan adonan isi ke
dalam loyang sedikit-sedikit kemudian bentuk adonan menjadi bulat pipih
seperti daging isi burger. Kukus adonan selamat 30 menit hingga adonan
matang.
Angkat adonan isi burger yang telah matang diamkan selama 5 menit, lalu
simpan dalam lemari pendingin -+ 15 menit.
Buat pelapis isi. Kocok 4 butir telur ayam campurkan dengan 50 gram
tepung terigu, 150 gram tepung panir putih, dan air 150mL Masukkan isi
burger yang telah dingin dan padat kedalam campuran pelapis isi.
Panaskan minyak,goreng dalam minyak panas hingga kuning kecoklatan.
Angkat,tiriskan.

3.3 SWOT Analysis


1. Strenght

Burger Payu ini merupakan suatu inovasi terbaru dari produk nasi burger
yang intinya berbeda dengan nasi burger pada umumnya. Perbedaan dari nasi
burger kami dengan nasi burger yang sudah ada yaitu terletak pada warna. Dalam
jangka panjang, rencananya kami akan membuat nasi burger dengan warna
pelangi agar lebih terlihat lebih menarik sehingga konsumen akan lebih tertarik
untuk membeli produk kami. Dalam proses pewarnaan pada nasi, kami akan
menggunakan pewarna alami yatu kunyit untuk pewarna kuning, pandan untuk
pewarna hijau, dan ubi ungu untuk pewarna ungu, serta pewarna alami lainnya.
Selain itu, perbedaan yang mencolok dari produk kami dengan produk yang sudah
ada terletak pada varian isi, yakni kami menggunakan tahu dan jamur sebagai
bahan utama isi dikarenakan ingin tampil beda dan ingin memberikan tambahan
pemasukkan bagi produsen tahu dan jamur. Selain itu harganya juga relatif lebih
murah dibanding nasi burger yang sudah ada karena pada umumnya
menggunakan beef/daging sebagai isi burger. Disamping itu kami juga
mengantisipasi akan kelangkaan daging yang tentunya juga berdampak pada biaya
untuk pembelian bahan baku isi.

2. Weakness

Burger Payu ini tidak menggunakan bahan pengawet apapun jadi hanya
tahan selama satu atau dua hari. Selain itu, nasi burger ini lebih nikmat disantap
ketika masih panas atau hangat, jadi ketika sudah dingin, akan sedikit mengurangi
kelezatannya ketika dimakan.

3. Opportunity

Pola hidup yang sehat tentu menjadi idaman setiap manusia. Untuk
membentuk pola hidup yang sehat maka tak terlepas dari makanan yang sehat.
Konsumen dihadapkan dengan dua pilihan ketika memilih makanan. Konsumen
yang berlebih secara finansial mendapatkan kesempatan lebih banyak dalam
memilih makanan yang berkualitas. Sedangkan konsumen kurang mampu,
memiliki kesempatan yang terbatas dalam memilih makanan yang berkualitas
sehingga minimnya daya beli akan mempengaruhi kepada keputusan dalam
membeli makanan yang berkualitas. Dengan fakta tersebut, maka konsumen yang
kurang mampu akan lebih memilih makanan yang murah dibandingkan makanan
yang bergizi. Maka dari itu, untuk mengatasi fenomena tersebut, kami
menyediakan produk Burger Payu dengan kualitas gizi tinggi dan harga dapat
dijangkau oleh masyarakat yang kurang mampu maupun yang mampu secara
finansial. Ini merupakan suatu peluang besar bagi usaha kami.

Selain itu, Usaha Burger Payu memperkenalkan sesuatu yang baru dengan
mendiversifikasi penyajian nasi terhadap sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Bahan yang digunakan pun berasal dari bahan-bahan lokal yang bernilai gizi
tinggi sehingga dapat meyakinkan konsumen bahwa produk ini sehat dan terjamin
mutunya serta memberikan pilihan makanan baru bagi konsumen.

4. Treath

Secara internal, usaha burger payu akan terancam apabila tidak dilakukan
inovasi produk pada setiap periode. Secara eksternal, produk ini mengalami
ancaman berupa persaingannya dengan usaha burger yang telah ada. Karena
sampai saat ini persaingan usaha kuliner semakin ketat, termasuk usaha burger.
IV
MARKETING PLAN
4.1 Competition Strategy

Langkah-langkah yang perlu dilakukan si pemilik bisnis burger payu ini agar
tetap menjadi yang terbaik adalah dengan cara menjaga keistimewaan, keunikan,
kualitas, cita rasa, harga, serta pelayanan kepada konsumen. Jika semua hal itu
dapat terjaga dengan baik, tentu usaha burger payu ini akan mampu bersaing dan
mempertahankan keberadaannya serta mampu meningkatkan permintaan
konsumen akan produk burger.

4.2 The Range of Marketing


Produk yang akan diluncurkan usaha ini adalah burger yang tentunya berbeda
yaitu menggunakan nasi sebagai bahan baku utamanya dan jamur serta tahu
sebagai bahan tambahan untuk isiannya . Inilah salah satu ciri yang membedakan
dengan burger yang lain dan sekaligus menjadi selling point yang utama yakni
bentuk serta isian yang berbeda dari burger pada umumnya.

4.3 Identify Competitor


Persaingan dalam produksi dan pemasaran burger sudah terjadi secara nyata
karena pada kenyataannya di lapangan, sudah banyak kedai-kedai yang menjual
burger sebagai menu utamanya. Hal ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi
pemilik untuk bisa bersaing dengan sesama pengusaha burger.
4.4 Costumer Analys
Target pemasaran usaha burger payu adalah semua kalangan pencinta burger.
Berdasarkan konsep pemasaran, burger payu ini akan dipasarkan di kedai milik
sendiri yang ada di Jalan Ir. H. Juanda (Sebrang Kampus UIN Jakarta). Dengan
demikian target utama dalam pemasaran produk kami yaitu warga sekitar Kampus
UIN Jakarta dan warga pendatang yang penasaran dengan citarasa burger yang
terbuat dari nasi.
4.5 Marketing Mix
a. Segmentation
Segmentasi pasar dari usaha burger payu ini didasarkan pada beberapa
kategori, seperti kategori geografis, usia, dan pendapatan. Berdasarkan segmentasi
geografis, burger payu ini dipasarkan di Ciputat, Tangerang Selatan dan sekitarnya
karena lokasi kedai penjualannya berada di Ciputat, Tangerang Selatan.
Sedangkan untuk segmentasi berdasarkan usia dan pendapatan, burger payu ini
ditargetkan untuk orang dewasa yang memiliki penghasilan kelas menengah ke
atas, yang menginginkan alternatif praktis atas makanan sehat dan lezat, termasuk
di dalamnya sajian burger.
Gambaran segmen pasar ini secara umum yaitu kelompok usia yang sudah
mulai mapan dan memiliki kemampuan untuk memilih konsumsi apa yang
mereka inginkan, dan dikaitkan dengan kesehatan. Mereka masih memiliki
prioritas lain sehingga perilaku konsumsi mereka adalah mencari alternatif variasi
dari yang biasa dikonsumsi sehari-hari, pada batasan tertentu. Mereka
membandingkan kualitas dan kemudahan namun masih menuntut harga yang
terjangkau (best buy).
b. Target
Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang
memiliki cukup banyak penduduk, baik penduduk asli setempat maupun
pendatang. Berdasarkan hal tersebut, target pasar dari kedai burger payu adalah
masyarakat pecinta burger yang berada di Ciputat, Tangerang Selatan.
c. Positioning
Burger Payu telah memiliki brand image yang jelas dan itulah yang
membedakannya dengan burger pada umumnya. Dari segi gizi dan rasapun,
burger payu ini memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan memiliki
tampilan yang unik serta rasa yang khas.
d. Produk
Burger Payu merupakan sebuah produk burger hasil inovasi, yakni terbuat
dari bahan baku utama yaitu nasi sebagai pengganti roti. Selain itu, pencampuran
berbagai bahan tambahan dalam isian burgernya menjadi salah satu kunci atau
sebagai pembeda dengan para pesaingnya. Rasa unik jamur dan tahu serta
tambahan bumbu lainnya menjadi kenikmatan tersendiri apabila sudah masuk ke
mulut dan tentunya itu akan menambah citarasa lezat pada burger payu tersebut.
e. Price
Harga untuk satu porsi Burger Payu tergolong cukup murah, yakni sekitar
Rp. 7.500 dan harga yang ditawarkan tersebut sesuai dengan rasa dan kelezatan
yang diberikannya ketika dikonsumsi. Harga tersebut juga telah disesuaikan
dengan segmen dan targer pasar yang ingin dicapai yaitu untuk semua kalangan.
f. Promotion
Dalam rangka memasarkan produknya, usaha Burger Payu ini memiliki
beberapa cara yang sepertinya sangat efektif meskipun produk tersebut hanya
dijual di Ciputat, Tangerang Selatan. Sebagai contoh promosi yang dilakukannya
yaitu memberikan diskon 100 % atau gratis kepada para konsumen yang sedang
berulang tahun saat mereka mengunjungi kedai, dengan syarat menunjukan kartu
tanda penduduk (ktp) asli. Selain itu, pemilik juga melakukan promosi lewat
media sosial.
g. Place
Tempat penjualan Burger Payu sementara ini dibuat spesifik, yaitu hanya
di Ciputat dan sekitarnya. Penempatan kedainya juga berada di tempat yang
sangat strategis yakni di sebrang Kampus UIN Jakarta. Saat ini, untuk bahan baku
produksi seperti nasi dan bahan tambahan lainnya, pemilik cukup membeli di
pasar induk maupun pasar tradisional yang ada di sekitar Ciputat.
4.7 Marketing Strategy
a. Toko berada ditempat keramaian dengan segmentasi pasar mahasiswa
b. Sebagai awal pemasaran,bisnis usaha ini harus ini dipromosikan melalui
media, yaitu internet dengan cara :
membuat account Instagram, facebook, path, twitter dan dipromosikan
melalui sosial media tersebut. Selain itu, promosi melalu broadcast juga
dilakukan. Tujuannya agar banyak masyarakat yang mengetahui bahwa
produk Burger Payu telah dipasarkan.
c. Membuka stand dalam kegiatan-kegiatan bazar atau pameran.
d. Menyediakan tester untuk memperkenalkan Usaha Burger Payu dalam
kegiatan bazar atau pameran.
e. Memberikan sentuhan-sentuhan unik dalam packaging pada Burger Payu
yang membuat target merasa terkesan melihat produk untuk pertama
kalinya.
f. Sebisa mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para
pembeli untuk pertama kali maupun seterusnya.
V
OPERATIONS

5.1 Overview

Usaha Burger Payu merupakan usaha yang bergerak dibidang kuliner.


Kegiatan operasi yang dilakukannya adalah membuat atau memproduksi burger
nasi, menjual, dan memasarkannya. Desain produk Burger Payu sangat berbeda
dengan produk burger yang sudah ada, karena burger roti biasanya terbuat dari
tepung tetapi kami mengubahnya dengan menggunakan nasi.

Usaha Burger Payu beroperasi setiap hari dari pukul 11.00 hingga 21.00.
Alasannya dibuka pukul 11.00 karena mengejar target konsumen yang akan
makan siang dan tutup pada pukul 21.00 agar konsumen dapat menikmatinya
untuk makan malam. Konsumen dapat menikmati Burger Payu langsung di tempat
atau take away.

5.2 Location

Lokasi usaha Burger Payu berada di Jalan Ir. H. Juanda, Ciputat,


Tangerang Selatan. Lokasi usaha bersebrangan dengan kampus UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Alasan memilih lokasi disini karena merupakan daerah yang
cukup ramai, dekat dengan kampus-kampus, sekolah-sekolah, dan juga dekat
dengan lingkungan tempat tinggal warga.

5.3 Facilities and Equipment

Usaha Burger Payu berupaya sebaik mungkin untuk menyediakan fasilitas


yang memadai untuk para pelanggan, dengan tujuan membuat para pelanggan
nyaman ketika berada di dalamnya dan membuat pelanggan merasa puas dengan
pelayanan serta makanan yang disajikan. Lokasi yang luas, terdiri dari 2 lantai,
ruangan yang bersih dan desain ruangan dibuat semenarik mungkin. Meja dan
kursi yang disediakan cukup banyak agar tidak terjadi penumpukan pelanggan
dan para pelanggan tetap dapat berlama-lama, bersantai ria walaupun keadaan
kedai sedang ramai pengunjung. Selain itu, usaha Burger Payu menyediakan
fasilitas lainnya, seperti washtafle, toilet, dan mushollah beserta alat sholatnya
juga kami sediakan. Serta memberikan fasilitas free wifi.
5.4 Insurance

Kami menyediakan layanan customer service, baik secara langsung,


melalui kotak saran, telphone, email, dan media sosial milik Burger Payu.
Alasannya untuk menampung kritik dan saran dari para pelanggan terhadap
Burger Payu agar usaha Burger Payu ke depannya semakin lebih baik. Selain itu,
untuk meningkatkan loyalitas para pelanggan Burger Payu. Jika ada pelanggan
yang merasa tidak puas dengan perlakuan pelayan Burger Payu atau mengajukan
komplain, pelanggan bisa langsung melaporkan langsung kepada manager.

5.5 Employees

Usaha Burger Payu dibuat oleh 5 orang anak muda yang masih berstatus
mahasiswa di Universitas Islam Negeri Jakarta. Para pemilik terlibat langsung
dalam operasional usaha, bertindak sebagi pemilik dan juga pekerja. Jumlah
karyawan yang bekerja di usaha Burger Payu ini ada 8 orang, 5 orang berasal dari
pemilik usaha dan 3 orang merekrut orang baru. Dibutuhkan merekrut orang baru
untuk ditempatkan sebagai cook helper dan pelayan.

5.6 Suppliers

Bahan-bahan baku yang kami gunakan seperti jamur, tahu, sayur-sayuran,


serta bahan tambahan lainnya kami membelinya dari pasar Ciputat.Agar usaha ini
dapat berproduksi setiap hari, maka kami melakukan kerjasama dengan pedagang
di pasar Ciputat agar bahan baku yang digunakan untuk memproduksi Burger
Payu dapat selalu tersedia. Beras sebagai bahan baku utama Burger Payu kami
mendapatkannya dari petani padi di Cianjur. Kami bekerja sama dengan petani
padi di Cianjur dalam memenuhi kebutuhan beras pada produksi Burger Payu.
VI
TEAM

6.1 Organization Structure

Manajer Utama

Penasihat

Produksi
Adm. & Keuangan Pemasaran

Cook Helper Pelayan

6.2 Management Team

Komponen organisasional yang yang akan diterapkan adalah :

1. Manajer Utama, adalah pemilik usaha yang mencetuskan ide pembuatan


produk burger payu. Direktur Utama juga bertanggung jawab atas
kelancaran keseluruhan proses produksi dan pemasaran, menciptakan
sistem produksi dan pemasaran, melakukan negosiasi bisnis, mencari
investor, dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan
pengembangan perusahaan dengan dibantu oleh seorang penasihat dan
para manajer.
2. Satu orang Manajer Administrasi dan Keuangan, bertanggung jawab
mencatat transaksi dan dokumentasi, serta melakukan analisis keuangan.
3. Satu orang Manajer Bagian Produksi, bertanggungjawab atas
kelancaran proses produksi serta koordinasi karyawan dan perawatan aset.
4. Satu orang Bagian Marketing, bertanggungjawab atas pemasaran
produk.
5. Satu orang Cook Helper, bertugas untuk membantu jalannya proses
produksi pembuatan burger payu.
6. Dua orang Pelayan, bertugas untuk melayani pelanggan/konsumen.
VII

CRITICAL RISK

7.1 High Competitive Market

Dari segi segmentasi pasar dari burger payu sendiri yang terbagi atas dua
segmentasi yaitu segmentasi geografis dan segmentasi pendapatan, usaha burger
payu ini sangat kompetitif karena dari segmentasi geografis, masih sedikit sekali
yang menjual burger nasi di daerah Ciputat dan sekitarnya. Sedangkan dari
segmentasi pendapatan, semakin banyak orang dewasa dengan pendapatan
bertaraf menengah ke atas yang berusaha menghindari junk food dan mencari
alternatif makanan yang lebih sehat, enak serta murah. Selain itu Burger Payu
juga akan dapat bersaing dengan produk-produk sejenis dengan cara memberi
nilai tambah pada produk burger payu sehingga memiliki kelebihan dibanding
dengan produk lain.

7.2 Product Defects and/or Recall

Burger Payu akan bersaha menghasilkan produk yang sehat, alami serta
tahan lama dengan cara mengoptimalkan proses produksi beserta penyimpanan
produk setengah jadi berupa isi burger yang belum digoreng dengan
menggunakan lemari pendingin atau kulkas yang bersih agar menghasilkan isi
burger yang lezat, padat dan terjamin kebersihannya. Selain itu kulit dari burger
payu ini dibuat menggunakan nasi yang baru matang atau nasi yang belum baru
beberapa jam matang yang dimasak dengan menggunakan rice cooker yang dicuci
secara berkala sehingga tetap fresh dan terjamin kebersihannya. Burger payu juga
dibuat langsung saat ada pesanan sehingga dapat menghindari adanya
kemungkinan produk yang dihasilkan basi atau rusak dan tidak layak dikonsumsi.
Apabil hal tersebut terjadi pihak pengusaha burger payu akan menarik kembali
produk yang rusak tersebut dan mengganti dengan produk baru.

7.3 Sales Lower Than Expected

Apabila terjadi hasil penjualan yang lebih rendah dari yang diperkirakan
pihak usaha Burger Payu akan berusaha menyesuaikan volume produksi sesuai
dengan hasil yang didapatkan dari penjualan dan kembali meningkatkan volume
produksi secara perlahan. Selain itu pihak pengusaha Burger Payu akan
meningkatkan upaya promosi baik menggunakan strategi konvensional ataupun
dengan menggunakan strategi pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi. Kemudian pihak usaha burger payu juga akan mempertahankan kas
yang cukup untuk mendukung peningkatan jumlah hari persediaan.
VIII

FINANCIAL PLAN

8.1 Sum of Production


Dalam sehari, kami memproduksi 120 Burger Payu. Produksi dilakukan selama
30 hari kerja. Berarti, dalam sebulan kami menghasilkan 3600 Burger Payu dan
dalam setahun menghasilkan 43200 burger.

8.2 Tools and Materials

Alat Bahan
1. Wajan 1. Beras
2. Kompor 2 tungku 2. Jamur putih
3. Panci 3. Tahu putih
4. Peniris 4. Telur ayam
5. Spatula
5. Bawang bombay
6. Pencapit
6. Bawang putih
7. Blender
8. Penanak nasi/rice cooker 7. Bawang daun
9. Baskom 8. Merica bubuk
10. Timbangan 9. Garam
11. Pisau 10. Minyak
12. Sendok 11. Salada
13. Piring 12. Tomat
14. Talenan 13. Mentimun
14. Air
15. Mayonnaise
16. Saus tomat
17. Saus sambal

8.3 Investment Cost

Rincian pengeluaran modal awal dalam rangka memulai usaha Burger Payu yang
terdiri dari bangunan dan peralatan adalah sebagai berikut :

No Uraian Harga Jumlah satuan Jumlah Biaya


1. Kios Rp 66,000,000 1 Tahun Rp 66,000,000
Wifi Rp 250,000 Rp 250,000
2. Biaya peralatan
Wajan Rp 50,000 1 Buah Rp 50,000
Kompor 2 tungku Rp 300,000 1 Buah Rp 300,000
Panci Rp 25,000 2 Buah Rp 50,000
Peniris Rp 15,000 1 Buah Rp 15,000
Spatula Rp 15,000 2 Buah Rp 30,000
Pencapit Rp 15,000 2 Buah Rp 30,000
Pisau Rp 15,000 4 Buah Rp 60,000
Gelas Rp 25,000 3 Lusin Rp 75,000
Sendok Rp 12,000 3 Lusin Rp 36,000
Piring Rp 50,000 3 Lusin Rp 150,000
Blender Rp 200,000 1 Buah Rp 200,000
Penanak nasi Rp 500,000 1 Buah Rp 500,000
Baskom Rp 20,000 4 Buah Rp 80,000
Talenan Rp 13,000 2 Buah Rp 26,000
Meja+Kursi Rp 300,000 10 Buah Rp 3,000,000
Sound System Rp 500,000 1 Set Rp 500,000
Kecil
Jumlah Rp71,352,000

8.4 Variable Cost

Biaya Variabel (Operasional) Pertahun


Beras Rp 10,000 7 Liter Rp 70,000 Rp 25,200,000
Tahu Rp 700 40 Buah Rp 28,000 Rp 10,080,000
Jamur Rp 15,000 2 Kg Rp 30,000 Rp 10,800,000
Telur Rp 24,000 3, Kg Rp 36,000 Rp 12,960,000
5
Bawang Bombay Rp 12,000 1 Kg Rp 12,000 Rp 4,320,000
Bawang Putih Rp 20,000 Kg Rp 10,000 Rp 3,600,000
Daun Bawang Rp 5,000 1 Ikat Rp 5,000 Rp 1,800,000
Merica Bubuk Rp 1,000 6 Bks Rp 6,000 Rp 2,160,000
Garam Rp 2,000 1 Bks Rp 2,000 Rp 720,000
Minyak Rp 11,000 Liter Rp 8,250 Rp 2,970,000
Mentimun Rp 6,000 9 Kg Rp 54,000 Rp 19,440,000
Selada Rp 7,000 8 Kg Rp 56,000 Rp 20,160,000
Tomat Rp 5,000 5 Kg Rp 25,000 Rp 9,000,000
Saus tomat Rp 5,000 2 Botol Rp 10,000 Rp 3,600,000
Saus sambal Rp 5,000 2 Botol Rp 10,000 Rp 3,600,000
Mayonnaise Rp 25,000 1 Kg Rp 25,000 Rp 9,000,000
Air Rp 5,000 1 Galon Rp 5,000 Rp 1,800,000
Gas 3 kg Rp 20,000 1 tabun Rp 20,000 Rp 7,200,000
g
Listrik Rp 1 Bulan Rp 200,000 Rp 2,400,000
200,000
Biaya kemasan
Kotak kemasan Rp 1000 60 Buah Rp 60,000 Rp 21,600,000
Plastik Rp 250 60 Buah Rp 15,000 Rp 5,400,000
Jumlah Rp
177,810,000

Total Investasi = Rp71,352,000 + Rp 177,810,000 = Rp 251,412,000

8.5 Depretiation Cost

Total pada biaya tetap


Cara perhitungan
Usia barang

Uraian Usia Biaya Penyusutan per


Barang tahun
Kios 5 tahun Rp 13,200,000
Wifi 5 tahun Rp 50,000
Wajan 5 tahun Rp 10,000
Kompor 2 tungku 5 tahun Rp 60,000
Panci 5 tahun Rp 10,000
Peniris 5 tahun Rp 3,000
Spatula 5 tahun Rp 6,000
Pencapit 5 tahun Rp 6,000
Pisau 5 tahun Rp 12,000
Gelas 5 tahun Rp 15,000
Sendok 5 tahun Rp 7,200
Piring 5 tahun Rp 30,000
Blender 5 tahun Rp 40,000
Penanak nasi 5 tahun Rp 100,000
Baskom 5 tahun Rp 16,000
Talenan 5 tahun Rp 5,200
Meja+Kursi 5 tahun Rp 600,000
Sound System Kecil 5 tahun Rp 100,000
Total Penyusutan Rp14,270,400

8.11 Expediency Trade Analysis


1. Penghitungan Net Present Value (NPV)
Manajemen meminta return 10%
Tahun
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Rp68,331, Rp72,372, Rp76,656, Rp81,196, Rp86,010, Rp100,112
NCF 240 492 218 969 166 ,153
DF 10% 0.909 0.826 0.751 0.683 0.62 0.564
Rp62,113, Rp59,779, Rp57,568, Rp55,457, Rp53,326, Rp56,463,
PVNCF 097 678 820 530 303 254
Rp62,113, Rp121,892 Rp179,461 Rp234,919 Rp288,245 Rp344,708
Kumulatif 097 ,776 ,595 ,125 ,428 ,682
Total
PVNCF Rp 344,708,682
II Rp 251,412,000
NPV Rp 93,296,682

Berdasarkan metode NPV, usulan investasi tersebut sebaiknya diterima karena


NPVnya positif. Ini menunjukkan bahwa PVNCF bisa menutup investasi awal
(II).
2. Discounted Payback Periode
Initial Investment (II) Rp 251,412,000
Kumulatif PV tahun ke-4 Rp 234,919,125
Sisa II yang belum tertutup Rp 16,492,875

Pada tahun ke-5 PVNCF sebesar Rp53,326,303 padahal sisa II yang belum tertutup
pada akhir tahun ke-4 sebesar Rp 16,492,875. Untuk dapat menutupi II sebesar Rp
16,492,875 hanya diperlukan waktu sekitar 4 bulan
Rp 16,492,875
( =0,31 dari12 bulan) . Jadi II sebesar Rp 251,412,000 akan
Rp 53,326,303
kembali dalam waktu 4 tahun 4 bulan. Jika manajemen menentukan periode cut
off 5 tahun, maka usulan proyek investasi diterima.

3.Profitability Index (B/C ratio)


Total PV =
PVNCF + PVTCF Rp 344,708,682
= =1,37
II Rp 251,412,000
Proyeksi Investasi diterima karena B/C ratio lebih dari 1.

4.IRR (Internal Rate of Return)


Manajemen minta return (10%)

Tabel Penghitungan IRR


DF DF
Tahun NCF PVNCF PVNCF
2015 Rp68,331,240 (19%)
0.84 Rp57,398,242 (20%)
0.535 Rp36,557,213
2016 Rp72,372,492 0.706 Rp51,094,979 0.694 Rp50,226,509
2017 Rp76,656,218 0.593 Rp45,457,137 0.578 Rp44,307,294
2018 Rp81,196,969 0.498 Rp40,436,091 0.482 Rp39,136,939
2019 Rp86,010,166 0.419 Rp36,038,260 0.401 Rp34,490,077
2020 Rp100,112,153 0.352 Rp35,239,478 0.334 Rp33,437,459
Total
PVNCF Rp265,664,186 Rp238,155,492

Initial
investment Rp251,412,000 Rp251,412,000
(Rp13,256,508
NPV Rp14,252,186 )

Tabel Interpolasi Berbasis 10%


Selisih DF Selisih PV Selisih PV dengan II

19% Rp265,664,186 Rp265,664,186


20% Rp238,155,492 Rp251,412,000
1% Rp27,508,694 Rp14,252,186

IRR 19% + Rp14,252,186 x 1 %


Rp27,508,694

= 19% + 0,52 x 1%
= 19,52 % > 10 % yang diminta manajemen
Keterangan :
Dari perhitungan di atas, diperoleh bahwa IRR (19,52%) lebih besar daripada
return yang diminta manajemen yaitu 10%. Ini menunjukkan bahwa PVNCF
cukup untuk menutup investasi awal (II).

Anda mungkin juga menyukai