Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmani Rarim
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang senantiasa mencurahkan
rahmatnya dan karunianya, shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada nabi
muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, atau seluruh umatnya. Kami bersyukur
kepada ilahi robi yang telah memberikan taufik serta hidayahnya kepada kami
sehingga makalah yang berjudul “UNSUR-UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA”
dapat terselesaikan.

Materi dalam makalah ini disusun berdasarkan study pustaka dengan referensi-
referensi yang sesuai dengan tujuan agar pada umumnya lebih mengetahui tentang
negara dan kewarganegaraan negaranya.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
kehilafan, oleh karena itu kami kepada para pembaca khususnya kami mengharapkan
saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan umumnya bagi
masyarakat. Amin

Purwakarta, 24 Agustus 2017

Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan
makhluk yang lain karena manusia diberi bentuk, akal, dan pikiran sehingga mampu
membedakan yang baik dan yang buruk atau yang benar dan yang salah. Manusia
mempunyai peranan sebagai makhluk tuhan, individu, sosial.
Manusia sebagai makhluk tuhan yaitu keberadaan manusia di muka bumi
berdasarkan kehendak Allah. Adapun kedua orang tua sebagai perantara. Untuk itu
setiap manusia mempunyai kewajiban yang sama terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Kewajiban itu adalah beribadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing. Dengan
demikian, akal, dan pikiran selalu dituntun untuk ingat kepada sang pencipta,
berusaha mengerjakan perintahnya dan menjauhi laranagannya. Dengan kelebihan itu
diharapkan kehidupan dimuka bumi ini akan aman, nyaman, serasi, dan seimbang.
Manusia sebagai makhluk individu yaitu setiap manusia berbeda satu dengan yang
lainnya. Tuhan memberikan keunikan padda setiap menusia sehingga kemampuan,
kepribadian, sikap, perbuatan, perilku, dan bakat serta minat manusia berbeda-beda.
Inilah kekuasaan Tuhan, dengan tujuan supaya setiap individu saling menghargai dan
menghormati karena perbedaan itu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia sebagai makhluk sosial yaitu manusia yang tidak pernah mampu hidup
sendiri serta ingin selalu berkelompok untuk saling memenuhi kebutuhan dan
kelangsungan hidup bersama, seperti berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara.
Dalam peranan manusia sebagai makhluk social harus diperhatikan bahwa manusia
pada dasarnya sama, ciptaan Tuhan. Manusia mempunyai hak-hak individu ssehingga
dapat terjalin hubungan yang harmonis, selaras, serasi dan sseimbang.
BAB II
KAJIAN

Menurut Bung Karno Bangsa adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai
keinginan keras untuk bersatu, mempunyai persaamaan watak, dan hidup bersama
dalam satu wilayah yang nyata. 
Menurut George Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok
manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu; sedangkan Miriam Budiardjo
mendefinisikan bahwa Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.

2. Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa dan Negara


1. Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa
a. Ada sekelompok manusia yang mempunyai kemauan untuk bersatu.
b. Berada dalam suatu wilayah tertentu.
c  Ada kehendak untuk membentuk atau berada di bawah pemerintahan yang
dibuatnya sendiri.
d. Secara psikologis merasa senasib, sepenanggungan, setujuan, dan secita-cita.
e. Ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa, dan lain-lain sehingga dapat
dibedakan dengan bangsa lainnya.
2.  Unsur-unsur terbentuknya negara dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Unsur konstitutif ( keberadaannya mutlak harus ada ), terdiri atas :
* Rakyat
* Wilayah
* Pemerintahan yang berdaulat
2. Unsur deklaratif ( bersifat formalitas karena diperlukan dalam rangka
memenuhi unsur, yang terdiri dari :
a.Pengakuan De Facto, yaitu pengakuan menurut kenyataan yang ada (sesuai
dengan fakta). Misalnya, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia menyatakan
kemerdekaannya.
b.Pengakuan De Jure, yaitu pengakuan secara resmi menurut hukum. Misalnya,
Indonesia diakui secara resmi oleh Mesir pada tanggal 10 Juni 1947.
A.  Sifat hakikat suatu Negara
     Sifat dan hakikat negara menurut Prof . Miriam Budiardjo mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1. Sifat Memaksa
Negara memiliki sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuatan fisik secara
legal. Sarana untuk itu adalah polisi, tentara, dan alat penjamin hukum lainnya.
Dengan sifat memaksa ini diharapkan semua peraturan perundangan yang berlaku
ditaati supaya keamanan dan ketertiban negara tercapai. Bentuk paksaan yang dapat
dilihat dalam suatu negara adalah adanya Undang-Undang perpajakan yang memaksa
setiap warga negara untuk membayar pajak, bila ada yang melanggar akan dikenakan
sanksi hukuman.
2. Sifat Monopoli
Negara mempunyai sifat monopoli dalam menetapkan tujuan bersama
masyarakat. Misalnya negara dapat mengatakan bahwa aliran kepercayaan atau partai
politik tertentu dilarang karena dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat dan
negara.
3. Sifat Mencakup Semua ( All - embracing )
Semua peraturan perundangan yang berlaku adalah untuk semua orang tanpa
kecuali. Hal itu perlu, sebab kalau seseorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup
aktivitas negara, maka usaha negara untuk mencapai masyarakat yang dicita-citakan
akan gagal.

B. Bentuk Negara
1.Negara Kesatuan
   Negara merdeka & berdaulat yang pemerintahannya diatur oleh pemerintah pusat :
a. Kedaulatan Negara mencakup ke dlm & keluar yg ditangani pemerintah pusat.
b. Negara hanya mempersatu UUD,satu kepala negara,satu dewan menteri & satu
DPR
c. Hanya ada satu kebijaksanaan yang menyangkut persoalan poleksosbudhankam
2.Negara Serikat
   Suatu bentuk negara yang terdiri atas gabungan beberapa negara bagian :
a. Tiap Negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada
pada negara  bagian
b. Kepala Negara dipilih oleh rakyat & bertanggung jawab kepada rakyat
c. Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari Negara-negara bagian untuk
urusan ke luar & sebagian ke dlm.
d. Kepala Negara mempunyai hak veto yg diajukan parlemen
e. Setiap Negara bagian berwenang membuat UUD, sepanjang tidak bertentangan
dengan pemerintah pusat

C.  Bentuk-bentuk Kenegaraan


Ada beberapa bentuk-bentuk kenegaraan, antara lain adalah :
         Koloni
Koloni adalah suatu negara yang menjadi jajahan dari negara lain . Dalam negara
koloni,urusan politik, hukum, dan pemerintahan masih tergantung pada negara yang
menjajahnya.
Contoh : Indonesia pernah menjadi koloni Belanda selama lebih kurang 350 ,
tahun.
         Trustee ( Perwalian )
Trustee adalah wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah perang dalam
Perang Dunia II dan berada di bawah naungan Dewan Perwalian PBB serta negara
yang menang perang .
Contoh : Papua New Guinea bekas jajahan Inggris berada di bawah naungan PBB
Sampai dengan tahun 1975.
         Mandat
Mandat adalah suatu negara yang tadinya merupakan jajahan dari negara-negara
yang kalah dalam Perang Dunia I dan diletakkan di bawah perlindungan suatu negara
yang menang perang dengan pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa - Bangsa
( LBB ).
Contoh : Negara Kamerun bekas jajahan Jerman menjadi mandat Perancis
         Dominion
Dominion adalah suatu negara yang tadinya merupakan jajahan Inggris yang
telah merdeka dan berdaulat, serta mengakui Raja/Ratu Inggris sebagai raja/ratunya
(lambang persatuan).
Negara-negara dominion tergabung dalam The British Commonwealth of
Nations ( Negara-negara Persemakmuran ). Negara-negara dominion mempunyai
kemerdekaan dan kedaulatan penuh dalam mengurus praktek-praktek ke dalam
maupun ke luar.
Contoh : Negara Kanada, Australia , Selandia Baru , dan Afrika Selatan .

D.  Tujuan dan Fungsi Negara


A. Tujuan Negara
Negara dapat dipandang sebagai persekutuan manusia yang hidup dan
bekerjasama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Pada umumnya tujuan akhir
setiap negara adalah menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Oleh karena itu bagi suatu negara, tujuan merupakan hal yang sangat penting sebab
tujuan akan sangat menentukan bagaimana suatu negara mengatur, menyusun, dan
menyelenggarakan pemerintahannya guna mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Sejalan dengan banyaknya corak tujuan yang hendak diwujudkan oleh suatu negara,
banyak pemikir negara dan ahli hukum yang membahas dan mengemukakannya
dalam suatu teori. Beberapa di antaranya adalah : Nama Tokoh dan Tujuan Negara
a. Lord Shang Yang
Mencapai kekuasaan negara dengan cara rakyat dan negara harus berbanding
terbalik. Bila negara ingin kuat dan sejahtera, maka rakyat harus lemah, miskin, dan
bodoh.
b. Niccolo Machiavelli
Mencapai kekuasaan negara dengan cara menitik-beratkan pada sifat pribadi raja,
agar dapat cerdik seperti kancil dan menakut-nakuti rakyatnya seperti singa .
c. Dante Alleghieri
Mencapai perdamaian dunia dengan cara membentuk satu negara di bawah satu
imperium dunia ( raja atau kaisar ).
Tujuan Negara Republik Indonesia terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
IV, yaitu :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
2. Memajukan kesejahteraan umum,
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial .

B. Fungsi Negara
  Fungsi Negara perlu ditetapkan sebagai pengatur kehidupan dalam negara
demi   tercapainya tujuan Negara. Tokoh-tokoh yang pendapatnya tentang fungsi
negara diterapkan oleh negara-negara di dunia adalah :
a.  John Locke
John Locke membedakan fungsi negara menjadi tiga yaitu :
1. Fungsi Legislatif : membuat Undang-Undang.
2. Fungsi Eksekutif : melaksanakan Undang-Undang , termasuk mengadili    
 pelanggar Undang - Undang.
3. Fungsi Federatif : mengurusi urusan luar negeri dan perang serta damai            
( Hubungan dengan negara lain ).
b. Montesquieu
Montesquieu membedakan fungsi negara atas tiga tugas pokok yaitu :
1. Fungsi Legislatif : membuat Undang-Undang.
2. Fungsi Eksekutif : melaksanakan Undang-Undang , termasuk mengadakan
hubungan luar negeri, membuat perjanjian dengan negara lain, dll.
3. Fungsi Yudikatif : mengawasi agar semua peraturan ditaati ( fungsi mengadili
terhadap pelanggar Undang-Undang ).

E.  Patriotisme Dan Nasionalisme


Patriotisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang sudi
mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya.
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri .
Nasionalisme menurut sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Nasionalisme dalam arti sempit
    Nasionalisme dalam arti sempit adalah perasaan kebangsaan atau cinta
terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan, namun terhadap bangsa
lain memandang rendah. Hal ini sering disamakan dengan Jingoisme atau
Chauvinisme.
2. Nasionalisme dalam arti luas
   Nasionalisme dalam arti luas adalah perasaan cinta atau bangga terhadap tanah
air dan bangsanya yang tinggi, tetapi terhadap bangsa lain tidak memandang
rendah.
BAB III
KESIMPULAN

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan


makhluk yang lain karena manusia diberi bentuk, akal, dan pikiran sehingga mampu
membedakan yang baik dan yang buruk atau yang benar dan yang salah. Manusia
mempunyai peranan sebagai makhluk tuhan, individu, sosial.
a. Makna Bangsa
Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri : memiliki
nama, wilayah tertentu, mitos leluhur bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa
budaya yang sama & solideritas tertentu. Dalam pengertian sosiologis,bangsa
termasuk kelompok paguyuban yang secara kodrati ditakdirkan untuk hidup bersama
dan senasib sepenanggungan di dalam suatu Negara.
b. Makna Negara
Kata Negara berasal dari : state (Inggris), staat (Belanda dan Jerman), etat
(Perancis), statum (Latin), yang berarti keadaan yang tegak dan tetap. Negara adalah
organisasi yang di dalamnya ada rakyat, di dalamnya ada rakyat, wilayah yang
permanen, dan pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar). Dalam arti
luas, negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat) yang diatur secara konstitusional
untuk mewujudkan kepentingan bersama.
c. Sifat hakikat suatu Negara
    Sifat dan hakikat negara menurut Prof . Miriam Budiardjo mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1. Sifat Memaksa
Negara memiliki sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuatan fisik secara
legal. Sarana untuk itu adalah polisi, tentara, dan alat penjamin hukum lainnya.
Dengan sifat memaksa ini diharapkan semua peraturan perundangan yang berlaku
ditaati supaya keamanan dan ketertiban negara tercapai.
2. Sifat Monopoli
Negara mempunyai sifat monopoli dalam menetapkan tujuan bersama
masyarakat. Misalnya negara dapat mengatakan bahwa aliran kepercayaan atau partai
politik tertentu dilarang karena dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat dan
negara.
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

http://www.blogtopsites.com/outpost/98fb3bbf78c4efcbc2e71282b5a4f4bc

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/01/negara-dan-konstitusi.html

http://yanel.wetpaint.com/page/Negara+dan+Konstitusi

http://www.yousaytoo.com/bab-iv-politik-dan-strategi-nasional/244327

http://rudyregobiz.wordpress.com/pengertian-politik-dan-strategi-nasional/

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pendidikan_kewarganegaraan/bab4-
politik_dan_strategi_nasional.pdf

http://alfitharul.blogspot.com/2010/03/bab-iv-politik-dan-strategi-nasional.html

http://faddlyel.blogspot.com/2010/04/sistem-manajemen-nasional.html

http://www.wikipedia.com
Nasution, Mirza. NEGARA DAN KONSTITUSI. 2004 ( diakses lewat internet)
http://www.prince-mienu.blogspot.com
MAKALAH

UNSUR-UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA

DI SUSUN OLEH :

1. Rochmat Hidayat
2. Yulianti
3. Juli Ardiyanti
4. Anisa Azzahranatta
5. Siti Aminah
6. Irfan Nurdiansyah
7. Renal Ardiansyah

KELAS X.6

SMA NEGERI 1 PLERED


TAHUN AJARAN 2017/2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah….…………………………………………………
BAB II KAJIAN
A. Sifat Hakikat Suatu Negara…………………………………………………
B. Bentuk Negara……………………………………………………………...
C. Bentuk – bentuk Kenegaraan………………………………………………
D. Tujuan dan fungsi Negara………………………………………………….
E. Fatriotisme dan Nasionalisme……………………………………………...
BAB III KESIMPULAN
KESIMPULAN………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai