JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau dasar
yang kita kenal dengan Ideologi. Karena ideolgi merupakan merupakan dasar atau
ide atau cita-cita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju.Presiden
dalam memimpin bangsa Indonesia dia tidak bisa mengandal visi dan misinya
sendiri untuk mencapai cita-cita bangsa, oleh karena itu harus memiliki suatu
dasar atau landasan yang dapat dijadikan sebagai patokan. Ideologi negara
Indonesia adalah Pancasila secara menyeluruh.
Menghadapi Era Globalisi yang semakin maju ini .Pastinya bangsa dan negara
Indonesia yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terkecohkan oleh kerasnya
masalah kehidupan berbangsa dan bernegara, tentunya perlu memiliki dasar
negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, bangsa dan
negara akan dihadapi dengan makin maraknya budaya asing yang masuk ke dalam
negara indonesia, makin banyaknya terorisme, komunisme dan fundalisme yang
makin membahayakan bagi negeri ini. Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus
diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas
bangsa.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian ideologi dan Pancasila.
2. Menjelaskan bagaimana Ideologi Pancasila dalam aspek politik .
3. Menjelaskan bagaimana Ideologi Pancasila dalam aspek ekonomi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ideologi dan Pancasila
2. Mengetahui fungsi Pancasila dalam aspek politik
3. Mengetahui fungsi Pancasila dalam aspek ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ideologi dan Pancasila
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan sebagai
kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah
dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara
berpikir seseorang atau suatu golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori, dan
tujuan yang merupakan satu program sosial politik.1 Ideologi merupakan suatu
ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy
pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide".
Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu, secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari
hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang
diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan
utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya
sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga
membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik
mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir
yang eksplisit.2
Terdapat dua tipe ideologi sebagai ideologi suatu negara. Kedua tipe tersebut
adalah ideologi tertutup dan ideologi terbuka.3 Ideologi tertutup adalah ajaran atau
pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuantujuan dan norma-norma
politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh
dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan
harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan
berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis dan
apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman
sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai
lain.
4
Budiyanto, Kewarganegaraan Untuk SMa Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2005), h. 138
5
Pimpinan MPR, Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, SekretarisJendral MPR RI, hlm 94
c. Makna Pancasila sebagai Ideologi
Sebagai cita-cita negara Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti
bahwa nilai – nilai dalam Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau
cita – cita dari penyelenggaraan pemerintahan negara. Secara luas dapat
diartikan bahwa nilai – nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila
menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah terwujudnya kehidupan
yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi kemanusiaan,menjunjung
tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur. Dengan begitu, sudah
sewajarnya apabila Pancasila diamalkan dalam seluruh aspek kehidupan.
Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan makna Pancasila sebagai
ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai Pancasila di bidang
politik. Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik ada
banyak sekali bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum yang dilakukan
secara langsung, sebagai perwujudan dari sila ke-empat. Dan juga,
penetapan kebijakan – kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan
rakyat dari pada kepentingan pribadi atau golongan. Hal itu sesuai dengan
Pancasila sila kelima.
Sebagai nilai integratif bangsa dan negara Pancasila sebagai ideologi negara
yang diwujudkan dalam nilai integratif bangsa dan negara membuat
Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan bangsa Indonesia.
Disitulah makna dari Pancasila sebagai ideologi negara memegang peran
yang penting untuk persatuan dan kesatuan. Sebagai wujud nilai bersama
yang menjadi pemecah konflik atau penyetara kesenjangan.
7
Moh. Mahfud MD, 2009: 70
8
B. Arif Sidharta, Stufenbau Theorie dari Hans Kelsen, Makalah lepas.
membangun segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Ketentuan konstitusi tersebut haruslah dijadikan sebagai instrumen politik
pembangunan dan politik hukum penataan kembali politik agraria nasional dalam
kerangka reforma agraria dengan menjadikan Pancasila sebagai paradigma
politik hukum, sehingga Pancasila dapat berfungsi sebagai filosofische
grondslag dan common platforms dalam konteks kehidupan bernegara.9
9
Jimly Asshiddiqie, “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menegakkan Konstitusi Indonesia”, Makalah,
Sarasehan Nasional Kerjasama Mahkamah Konstitusi RI dengan Universitas Gajah Mada,2-3 Mei 2011, Yogyakarta,
hlm. 56.
10
Mubyarto,1999.
11
Kaelan (2000:239).
Adanya koordinasi yang efektif dan efisien terhadap produksi,konsumsi, dan
investasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik
Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh
karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman
Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat
maupun di daerah. pancasila sebagai dasar Negara dan mendasarkan diri pada hakikat
nilai kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus
dikembalikan pada tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung
pokok negara. Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas
pertahanan dan keamanan negara. Oleh karenanya pertahanan dan keamanan negara
harus mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila.
Dan akhirnya agar benar-benar negara meletakan pada fungsi yang sebenarnya
sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang berdasarkan atas
kekuasaan.
B. Saran
Kita sebagai penerus bangsa seharusnya paham akan nilai- nilai Pancasila, dan
perlu menanamkan penerapan nilai-nilai UUD 1945 agar bangsa Indonesia tetap
maju dan sejahterah. Kita harus mengetahui konsep Pancasila sebagai ideologi
negara dalam Aspek politik maupun dalam aspek ekonomi. Pancasila sebagai dasar
negara agar semangat anak bangsa tetap berlanjut dan ciri khas dari bangsa tersebut
tetap terjaga meskipun pengaruh era Globalisasi tidak dapat dihindarkan. Kami
yakin bahwa bangsa ini akan memiliki kehidupan yang lebih baik jika berpegang
teguh pada pedoman yang ada, walaupun jaman dan teknologi semakin canggih.
DAFTAR PUSTAKA
Franz Magnis-Suseno menyebutnya sebagai ideologi dalam arti penuh, ideologi terbuka,
dan ideologi implisit.
Budiyanto, Kewarganegaraan Untuk SMa Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2005).
Pimpinan MPR, Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, SekretarisJendral
MPR RI. Moh. Mahfud MD, 2009.
B. Arif Sidharta, Stufenbau Theorie dari Hans Kelsen, Makalah lepas.
Jimly Asshiddiqie, “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menegakkan
Konstitusi Indonesia”, Makalah, Sarasehan Nasional Kerjasama Mahkamah Konstitusi
RI dengan Universitas Gajah Mada,2-3 Mei 2011, Yogyakarta.Derita Prapti Rahayu,
Aktualisasi Pancasila sebagai landasan politik hukum indonesia,2015.
Stevania Abaska, Implementasi Pancasila dalam perumusan kebijakan,tahun 2021.
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:bumi
aksara,2017.
Intan Ahmad,Pendidikan Pancasila. Direktorak jendral pembelajaran dan kemahasiswaan
2016.
https://akeyodia.com/sistem-ekonomi-pancasila/