Anda di halaman 1dari 10

Makalah

IDEOLOGI PANCASILA DALAM ASPEK POLITIK DAN EKONOMI


DI
S
U
S
U
N
OLEH:
LANDASAN WARIS (2101103010036)
VUTRI WAHYUNI ( 2101103010037)
RIFA SYAFIKA (2101103010076)
CUT KEUMALA FITRI (2101103010089)
DOSEN : INTAN MUNIRA,S.H.,M.H.

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau dasar
yang kita kenal dengan Ideologi. Karena ideolgi merupakan merupakan dasar atau
ide atau cita-cita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju.Presiden
dalam memimpin bangsa Indonesia dia tidak bisa mengandal visi dan misinya
sendiri untuk mencapai cita-cita bangsa, oleh karena itu harus memiliki suatu
dasar atau landasan yang dapat dijadikan sebagai patokan. Ideologi negara
Indonesia adalah Pancasila secara menyeluruh.

Menghadapi Era Globalisi yang semakin maju ini .Pastinya bangsa dan negara
Indonesia yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terkecohkan oleh kerasnya
masalah kehidupan berbangsa dan bernegara, tentunya perlu memiliki dasar
negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, bangsa dan
negara akan dihadapi dengan makin maraknya budaya asing yang masuk ke dalam
negara indonesia, makin banyaknya terorisme, komunisme dan fundalisme yang
makin membahayakan bagi negeri ini. Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus
diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas
bangsa.

Perekonomian Indonesia disusun berdasarkan falsafah dan ideologi negara,


yaitu pancasila. Perekonomian yang disusun berdasarkan pancasila adalah
Ekonomi Pancasila. Secara ideologis nonmatif sumber dari dasar penjabaran
Ekonomi Pancasila adalah pancasila itu sendiri, sebagaimana dinyatakan dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Kondisi ketahanan nasional yang kuat
akan terwujud apabila didukung kondisi politik yang kuat. Agar tercipta kondisi
Ketahanan Nasional Indonesia di bidang politik yang kuat, maka perlu dibangun
suatu sistem politik yang kondusif bagi terwujudnya kondisi politik yang kuat
berdasarkan Pancasila.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian ideologi dan Pancasila.
2. Menjelaskan bagaimana Ideologi Pancasila dalam aspek politik .
3. Menjelaskan bagaimana Ideologi Pancasila dalam aspek ekonomi

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ideologi dan Pancasila
2. Mengetahui fungsi Pancasila dalam aspek politik
3. Mengetahui fungsi Pancasila dalam aspek ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ideologi dan Pancasila
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan sebagai
kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah
dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara
berpikir seseorang atau suatu golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori, dan
tujuan yang merupakan satu program sosial politik.1 Ideologi merupakan suatu
ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy
pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide".
Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu, secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari
hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang
diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan
utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya
sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga
membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik
mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir
yang eksplisit.2
Terdapat dua tipe ideologi sebagai ideologi suatu negara. Kedua tipe tersebut
adalah ideologi tertutup dan ideologi terbuka.3 Ideologi tertutup adalah ajaran atau
pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuantujuan dan norma-norma
politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh
dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan
harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan
berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis dan
apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman
sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai
lain.

Ideologi terbuka hanya berisi orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke


dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan
dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat.
Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori,
melainkan harus disepakati secara demokratis. Dengan sendirinya ideologi
terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi
kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya dapat ada dan mengada
dalam sistem yang demokratis.
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 517
2
definisi ideologi Marxisme
3
Franz Magnis-Suseno menyebutnya sebagai ideologi dalam arti penuh, ideologi terbuka, dan ideologi implisit. Lihat,
Ibid., hal. 232-238. 2
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia.
Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-Undang Dasar1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan
lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa
perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari
lahirnya Pancasila.
a. Pengertian Pancasila sebagai Ideologi
Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila merupakan landasan atau ide atau
gagasan yang fundamental dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu
negara,mengatur bagaimana suatu sistem itu dijalankan.visi atau arah dari
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan , kerakyatan serta nilai
keadilan. Visi atau arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah
terwujudnyakehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan,
persatuan,kerakyatan serta nilai keadilan.
Seluruh warga negara Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar sistem
kenegaraan. seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar
sistem kenegaraan. Pancasila sebagai ideologi negara merujuk pada latar belakang
kebaradaan Pancasila yang mempengaruhi pada kedudukannya, Pancasila lebih
identik sebagai ideologi terbuka bukan ideologi tertutup (suatu bangunan ideologi
yang tidak menerima ide, gagasan atau konsep dari luar). Ideologi terbuka artinya
Pancasila menjadi suatu bangunan ideologi yang membuka diri untuk menerima
ide, gagasan, dan konsep dari luar.4
b. Hubungan Pancasila sebagai Ideologi
Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai
yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi
penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang
ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan,
dan yang ber-Keadilan. Dalam konteks ideologi negara, Pancasila dapat dimaknai
sebagai sistem kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan dalam rangka pencapaian cita-cita dan tujuan
bangsa yang berlandaskan Dasar Negara.5

4
Budiyanto, Kewarganegaraan Untuk SMa Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2005), h. 138
5
Pimpinan MPR, Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, SekretarisJendral MPR RI, hlm 94
c. Makna Pancasila sebagai Ideologi
 Sebagai cita-cita negara Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti
bahwa nilai – nilai dalam Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau
cita – cita dari penyelenggaraan pemerintahan negara. Secara luas dapat
diartikan bahwa nilai – nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila
menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah terwujudnya kehidupan
yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi kemanusiaan,menjunjung
tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur. Dengan begitu, sudah
sewajarnya apabila Pancasila diamalkan dalam seluruh aspek kehidupan.
Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan makna Pancasila sebagai
ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai Pancasila di bidang
politik. Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik ada
banyak sekali bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum yang dilakukan
secara langsung, sebagai perwujudan dari sila ke-empat. Dan juga,
penetapan kebijakan – kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan
rakyat dari pada kepentingan pribadi atau golongan. Hal itu sesuai dengan
Pancasila sila kelima.
 Sebagai nilai integratif bangsa dan negara Pancasila sebagai ideologi negara
yang diwujudkan dalam nilai integratif bangsa dan negara membuat
Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan bangsa Indonesia.
 Disitulah makna dari Pancasila sebagai ideologi negara memegang peran
yang penting untuk persatuan dan kesatuan. Sebagai wujud nilai bersama
yang menjadi pemecah konflik atau penyetara kesenjangan.

d. Pandangan para ahli mengenai makna dari pancasila sebagai ideologi


Beberapa negarawan juga mengungkapkan makna Pancasila sebagai ideologi
negaramenurut pandangan mereka.
1. Seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden pertama Indonesia, Soekarno,
bahwa Pancasila adalah asas bersama yang mambu membuat semua kelompok
masyarakat di Indonesia ini bersatu dan menerima asas tersebut.
2. Adnan Buyung Nasution pada tahun 1995 ,mengemukakan bahwa telah terjadi
perubahan fungsi asli Pancasila. Walaupun mendapat julukan sebagai filsafat atau
buah piker yang mendalam, Pancasila sebenarnya dimaksudkan sebagai sarana
demokrasi bagi seluruh warga negara Indonesia. Dalam perkembangannya,
Pancasila menjadi ideologi yang unik hanya dimiliki oleh Indonesia, dan berbeda
dari ideologi yang lainnya.6
3. Negarawan Notonegoro mengungkapkan Pancasila sebagai filsafat. Pancasila
adalah ideologi yang kemperhensif, mencapuk semua aspek. Hal tersebut
menggambarkan bahwa Pancasila itu bersifat massif dan bisa diinterpretasikan
dalam berbagai bentuk. Di masa pemerintahan orde baru, bahkan Pancasila menjadi
monopoli politik.
e. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi
6
Adnan Buyung Nasution tahun 1995.
 mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan
kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena
sebagai masyarakat majemuk sering kali terancam perpecahan.
 membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila
memberi gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber
motivasi dan tekad perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa
melaksanakan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
 memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.
Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi
dorongan bagi nation and character building berdasarkan Pancasila.
 menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita
yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila menjadi ukuran untuk
melakukan kritik mengenai keadaan Bangsa dan Negara.
f. Nilai Pancasila sebagai Ideologi
1. Nilai Dasar Artinya sila-sila Pancasila bersifat universal sehingga didalamnya
terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. sebuah nilai
yang mendasar yang relatif tetap dan tidak berubah dan ini terdapat dalam isi
kelima sila dalam Pancasila.
2. Nilai Instrumental Artinya Pancasila dapat dijabarkan lebih lanjut secara
kreatif dan dinamis sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
dengan catatan, nilainilai penjabarannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai
dasar Pancasila.
3. Nilai Praktis Artinya Pancasila dapat diterapkan secara riil dalam kehidupan
seharihari.perwujudan nilai instrumental dalam bentuk nyata di dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Dalam
perwujudannya nilai praktis bersifat abstrak, misalnya saling menghormati,
bekerjasama, dan kerukunan antar sesama.

B. Ideologi Pancasila dalam aspek politik


Pancasila sebagai dasar negara merupakan ideologi politik yang mengandung
nilai dan kaidah dalam mewujudkan tata tertib sosial yang ideal. Dalam Pancasila
terdapat nilai politik yang mana berpusat pada kekuasaan serta berpengaruh dalam
kehidupan bermasyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat salah satui ahli Budiyanto
pada tahun 1998 ideologi politik merupakan kumpulan ide-ide, norma, kepercayaan
dan kenyakinan yang dimiliki seseorang atau sekelompok atas dasar mana dia
menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang dihadapinya dan
menentukan tingkah laku politik.
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada dasar
ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia
adalah sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus benar-benar
merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik
Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan pada
moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga
praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik
dituangkan dalam pasal 26, 27 ayat (1), dan pasal 28. Pasal-pasal tersebut adalah
penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan kemanusiaan yang adil
dan beradap yang masing-masing merupakan pancaran dari sila ke-4 dan ke-2
pancasila.
Berdasarkan penjabaran kedua pokok pikiran tersebut, maka pembuatan kebijakan
negara dalam bidang politik harus berdasar pada manusia yang merupakan subyek
pendukung pancasila, sebagai mana dikatakan oleh Noto Nagoro (1975:23) bahwa
yang berketuhanan, berkemanusiaan,berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan
adalah manusia. Manusia adalah subyek negara dan oleh karena itu politik negara
harus berdasar dan merealisasikan harkat dan martabat manusia di dalamnya. Hal ini
dimaksudkan agar sistem politik negara dapat menjamin hak-hak asasi manusia.
Dengan kata lain, pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik di Indonesia
harus memperhatikan rakyat yang merupakan pemegang kekuasaan atau kedaulatan
berada di tangan rakyat. Selain itu, sistem politik yang dikembangkan adalah sistem
yang memperhatikan pancasila sebagai dasar-dasar moral politik.
Pancasila sebagai landasan politik hukum jika di masukkan dalam determinasi
politik dan hukum, maka dalam hal ini akan difokuskan pada hukum deterninan atas
politik karena setiap agenda politik harus tunduk pada hukum, hukum dalam hal ini
diartikan sebagai Undang-Undang atau Peraturan tertulis yang dibuat dan ditetapkn
oleh pihak yang berwenang, bukan hukum dalam arti lain misalnya putusan
pengadilan bahkan yang hidup di masyarakat.7Indonesia menganut system demokrasi
Pancasila yang model pemerintahannya dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Contoh kasus dalam hal ini adalah mengadakan konpersi antiafrika ditahun 1955
dimana semua suku yang baru merdeka berdemokrasi.
Seperti diamanatkan konstitusi, idealnya setiap hukum yang lahir di Indonesia
harus berdasarkan pada Pancasila dengan memuat konsistensi substansi mulai
dari yang paling atas sampai yang paling rendah hirarkinya. Stufenbau Theorie
mengajarkan bahwa sistem hukum tertata secara hirarkis di mana suatu
ketentuan hukum tertentu bersumber pada ketentuan hukum lainnya yang lebih
tinggi. Ketentuan yang lebih rendah adalah ketentuan hukum yang lebih konkrit
daripada yang lebih tinggi. Grundnorm sebagai kaidah tertinggi berada di luar dan
melandasi sistem hukum positif, isinya: “Man soll sich so verhalten, wie die
Verfassung vorschreibt” (orang berperilaku sebagaimana ditetapkan dalam kons-
titusi).8

Jadi hukum-hukum di Indonesia juga harus ditujukan untuk mencapai tujuan-


tujuan negara sebagaimana tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 yakni untuk

7
Moh. Mahfud MD, 2009: 70
8
B. Arif Sidharta, Stufenbau Theorie dari Hans Kelsen, Makalah lepas.
membangun segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Ketentuan konstitusi tersebut haruslah dijadikan sebagai instrumen politik
pembangunan dan politik hukum penataan kembali politik agraria nasional dalam
kerangka reforma agraria dengan menjadikan Pancasila sebagai paradigma
politik hukum, sehingga Pancasila dapat berfungsi sebagai filosofische
grondslag dan common platforms dalam konteks kehidupan bernegara.9

C. Ideologi Pancasila dalam aspek Ekonomi


Ekonomi Pancasila menurut bunghatta adalah salah satu bentuk demokrasi
ekonomi yang memiliki cita-cita luhur guna mewujudkan kesejahteraan Bersama.
Setiap nilai dalam ideologi bangsa haru diterapkan dalam kegiatan ekonomi.
Implementasi Pancasila dalam bidang ekonomi dituangkan dalam pasal 27 ayat
(2),pasal 33, dan pasal 34. Yang mana berisi pokok pikiran dari sila ke-4 dan sila ke-5,
sebagai landasan bagi pembangunan system ekonomi dan kehidupan ekonomi
nasional.
Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga
lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang
mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang
lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang
mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas. 10 Pengembangan
ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi
kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas
kekeluargaan seluruh bangsa.
Pembuatan kebijakan negara dalam bidang ekonomi di indonesia dimaksudkan
untuk menciptakan sistem perekonomian yang bertumpu pada kepentingan rakyat dan
berkeadilan. Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan, melainkan
demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh bangsa. Dengan kata lain,
pengembangan ekonomi tidak bisa di pisahkan dengan nilai-nilai moral
kemanusiaan.11contoh kasus kegiatan ekonomi adalah ekonomi pasar terkendali.
Tujuan ideologi Pancasila dalam sistem ekonomi
 Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
 Pertumbuhan ekonomi
 Kestabilan ekonomi dengan kesempatan kerja yang luas
 Adanya inisiatip atau dorongan untuk melakukan kegiatan ekonomi

9
Jimly Asshiddiqie, “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menegakkan Konstitusi Indonesia”, Makalah,
Sarasehan Nasional Kerjasama Mahkamah Konstitusi RI dengan Universitas Gajah Mada,2-3 Mei 2011, Yogyakarta,
hlm. 56.
10
Mubyarto,1999.
11
Kaelan (2000:239).
 Adanya koordinasi yang efektif dan efisien terhadap produksi,konsumsi, dan
investasi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik
Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh
karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman
Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat
maupun di daerah. pancasila sebagai dasar Negara dan mendasarkan diri pada hakikat
nilai kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus
dikembalikan pada tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung
pokok negara. Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas
pertahanan dan keamanan negara. Oleh karenanya pertahanan dan keamanan negara
harus mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila.
Dan akhirnya agar benar-benar negara meletakan pada fungsi yang sebenarnya
sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang berdasarkan atas
kekuasaan.

B. Saran
Kita sebagai penerus bangsa seharusnya paham akan nilai- nilai Pancasila, dan
perlu menanamkan penerapan nilai-nilai UUD 1945 agar bangsa Indonesia tetap
maju dan sejahterah. Kita harus mengetahui konsep Pancasila sebagai ideologi
negara dalam Aspek politik maupun dalam aspek ekonomi. Pancasila sebagai dasar
negara agar semangat anak bangsa tetap berlanjut dan ciri khas dari bangsa tersebut
tetap terjaga meskipun pengaruh era Globalisasi tidak dapat dihindarkan. Kami
yakin bahwa bangsa ini akan memiliki kehidupan yang lebih baik jika berpegang
teguh pada pedoman yang ada, walaupun jaman dan teknologi semakin canggih.
DAFTAR PUSTAKA

Franz Magnis-Suseno menyebutnya sebagai ideologi dalam arti penuh, ideologi terbuka,
dan ideologi implisit.
Budiyanto, Kewarganegaraan Untuk SMa Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2005).
Pimpinan MPR, Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, SekretarisJendral
MPR RI. Moh. Mahfud MD, 2009.
B. Arif Sidharta, Stufenbau Theorie dari Hans Kelsen, Makalah lepas.
Jimly Asshiddiqie, “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menegakkan
Konstitusi Indonesia”, Makalah, Sarasehan Nasional Kerjasama Mahkamah Konstitusi
RI dengan Universitas Gajah Mada,2-3 Mei 2011, Yogyakarta.Derita Prapti Rahayu,
Aktualisasi Pancasila sebagai landasan politik hukum indonesia,2015.
Stevania Abaska, Implementasi Pancasila dalam perumusan kebijakan,tahun 2021.
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:bumi
aksara,2017.
Intan Ahmad,Pendidikan Pancasila. Direktorak jendral pembelajaran dan kemahasiswaan
2016.
https://akeyodia.com/sistem-ekonomi-pancasila/

Anda mungkin juga menyukai