Anda di halaman 1dari 57

Waktu : 6 x 45 Menit

(Keseluruhan KD)

Standar Kompetensi Dasar :


Kompetensi 1.1. Mendeskripsikan
: Pancasila sebagai
1. ideologi terbuka.
Menampilka
n sikap 1.2. Menganalisis Pancasila
positif sebagai sumber nilai
terhadap
Pancasila dan paradigma
sebagai pembangunan.
ideologi
terbuka 1.3. Menampilkan sikap
positif terhadap
Waktu : 4 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila
sebagai ideologi terbuka

Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan
Pancasila sebagai
ideologi terbuka.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
 Menjelaskan Pancasila sebagai kesepakatan
bangsa Indonesia.
 Menguraikan pengertian Pancasila dan proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara.
 Mendeskripsikan kedudukan Pancasila bagi
bangsa Indonesia.
 Menganalisis Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
Kesepakatan Bangsa Indonesia

Pengertian Pancasila

Proses Perumusan
PANCASILA Pancasila

Kedudukan Dasar Negara


Pancasila Bagi Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia
Ligatur Bangsa
Jati diri Bangsa

Sebagai Ideologi Terbuka


1. Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

a. Kesepakatan Bangsa
Indonesia
Bukti-bukti bahwa Pancasila mrp hasil
kesepakatan
Bangsa Indonesia dengan legalitas yang kuat,
dapat
ditinjau dari :
 Justifikasi yuridis (UUD 1945 dan Ketetapan
MPR),
 Justifikasi Teoritis - Filsafati (Alinea Kedua,
Keempat dan Pasal 29 UUD 1945),
 Justifikasi Sosiologis – historis (nilai-nilai
b. Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa
Indonesia
Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia :
 Sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan
penyelenggaraan negara.
 Bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh
siapapun, termasuk oleh MPR-DPR hasil pemilihan
umum.
 Merupakan kaidah negara yang fundamental, yaitu
bahwa hukum dasar tertulis (UUD), hukum tidak
tertulis (konvensi), dan semua hukum atau peraturan
perundang-undangan harus bersumber pada
Pancasila.
Lanjutan ………….
Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara, dalam bentuk peraturan perundang-
undangan berisifat imperatif (mengikat) bagi :

• Penyelenggara negara
• Lembaga kenegaraan
• Lembaga
kemasyarakatan
• Warga negara Indonesia
di mana pun berada,
dan
• Penduduk di seluruh
wilayah Negara
Kesatuan Republik
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa :

Merupakan pedoman dan pegangan dalam


pembangunan
bangsa dan negara agar dapat :
 Mampu berdiri kokoh,
 Dapat mengetahui arah tujuan dalam
mengenal dan memecahkan masalah
(ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan) yang dihadapi
oleh bangsa, dan
 Tidak terombang ambing oleh keadaan
apapun, termasuk dalam era global dewasa
ini.
Lanjutan ………….

Pancasila sebagai pandangan hidup, nilai-


nilainya telah terkristalisasi dari kehidupan
nyata masyarakat Indonesia, antara lain :
 Kedamaian,  Keselarasan,
 Keimanan,  Keberadaban,
 Ketaqwaan,  Persatuan dan Kesatuan,
 Keadilan,  Mufakat,
 Kesetaraan,  Kebijaksanaan,
 Kesejahteraan.
Pancasila Sebagai Ligatur Bangsa Indonesia

Kata “ligatur” berasal dari bahasa Latin – ligatura –


yang berarti sesuatu yang mengikat. Prof. Dr.
Roland Peanok, memberi makna ligatur sebagai
“ikatan budaya” atau cultutal bond.

Jadi, ligatur merupakan ikatan budaya yang


berkembang secara alami dalam kehidupan
masyarakat, tidak karena paksaan yang dipandang
perlu dan penting untuk menjaga keutuhan dan
kesatuan masyarakat.
Lanjutan ………….

Bung Karno, dalam berbagai kesempatan menyatakan bahwa


nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila bersumber
dan digali dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Pancasila sebagai lagatur bangsa Indonesia, mampu


memenuhi kriteria :
1. Memiliki daya ikat bangsa yang mampu menciptakan
suatu bangsa dan negara yang kokoh,
2. Nilai-nilai Pancasila, telah difahami dan diyakini oleh
masyarakat, yang selanjutnya diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari tanpa adanya rasa paksaan.
Pancasila Jati Diri Bangsa Indonesia

Pancasila merupakan prinsip dasar dan nilai dasar


yang mempribadi (living reality), sehingga
sekaligus merupakan jatidiri bangsa Indonesia.

Jatidiri bangsa adalah pandangan hidup yang


berkembang di dalam masyarakat yang menjadi
kesepakatan bersama, berisi konsep, prinsip dan
nilai dasar yang diangkat menjadi dasar negara
sebagai landasan statis, ideologi nasional, dan
sebagai landasan dinamis bagi bangsa yang
bersangkutan dlm menghadapi segala
permasalahan menuju cita-citanya.

Jatidiri bangsa Indonesia bersifat khusus, otentik


dan orisinil yang membedakan bangsa Indonesia
e. Pancasila Sebagai Ideologi
Terbuka
Beberapa pengertian tentang ideologi :
 Destult de Tracy, Ideologi merupakan bagian dari filsafat
yang merupakan ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain
seperti pendidikan, etika dan politik, dan sebagainya.
 Labaratorium IKIP Malang, Ideologi adalah seperangkat
nilai, ide dan cita-cita beserta pedoman dan metode
melaksanakan / mewujudkannya.
 Kamus Ilmiah Populer, Ideologi adalah cita-cita yang
merupakan dasar salah satu sistem politik, faham
kepercayaan dan seterusnya (ideologi sosialis, ideologi
Islam, dan lain-lain).
Lanjutan ………….

 Moerdiono, Ideologi adalah merupakan kompleks


pengetahuan dan nilai, yang secara keseluruhan
menjadi landasan bagi seseorang (masyarakat)
untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya
serta menentukan sikap dasar untuk
mengelolanya.
 Ensyclopedia International, Ideologi adalah
“system of ideas,belief, and attitudes which
underlie the way of live in a particular group,
class, or society” (sistem gagasan, keyakinan,
dan sikap yang mendasari cara hidup suatu
kelompok, kelas atau masyarakat khusus.
Lanjutan ………….
 Prof. Padmo Wahyono, SH., Ideologi diberi makna
sebagai pandangan hidup bangsa, falsafah hidup
bangsa, berupa seperangkat tata nilai yang dicita-
citakan dan akan direalisir di dalam kehidupan
berkelompok. Ideologi ini akan memberikan stabilitas
arah dalam hidup berkelompok dan sekaligus
memberikan dinamika gerak menuju ke yang dicita-
citakan.
 Dr. Alfian, Ideologi adalah suatu pandangan atau
sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang
bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral
dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku
bersama dalam berbagai segi kehidupan.
Lahir dan Tumbuh-kembang
Ideologi

Diyakini Kebenaran- Dicantumkan Dalam


nya Utk Hidup Brsama Konstitusi Negara

Diakui Adanya IDEOLOGI Dirumuskan Dalam


Nilai-nilai Dasar NEGARA Deklarasi Negara

Tumbuh-kembang di Dijabarkan Dalam


dalam Masyarakat Berbagai Kehidupan

Konsep-konsep Pertam Kedua Hasil Olah Fikir Para


Abstrak (inkrimental) a Cendikiawan
Hakikat dan Fungsi Ideologi
Ideologi mempunyai fungsi sebagai berikut :
• Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat
merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia
dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
• Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan
makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
• Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi
seseorang untuk melangkah dan bertindak.
• Bekal dan jalan bagi seseorang utk menemukan identitasnya.
• Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong
seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
• Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,
menghayati serta melakukan tingkah lakunya sesuai dengan
orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

Pandangan Mendasar :
Nilai-nilai Sosio- Nilai-Nilai
• Paham Ketuhanan
Budaya yang Filosofis
• Paham Kemanusiaan
Terkristalisasi
• Paham Kenegaraan
• Paham Kekeluargaan &
Living Reality Musyawarah
Dalam Filsafat Negara • Paham Keadilan Sosial
Masyarakat (Sistem Nilai)

Filosofis Ideologis Pancasila Pancasila


Yg Konstitusional Sbg Ideologi Sbg Dasar
Nasional Negara

Dikukuhkan Berdasarkan Peraturan Perundang-


Undang-Undang Dasar 1945 undangan
Pancasila Ideologi Terbuka

1. Dimensi Realita (suatu ideologi bersumber


dari nilai-nilai riil yang hidup dalam
masyarakat)
2. Dimensi Idealisme (nilai-nilai dasar
Pandangan ideologi tersebut mengandung idealisme,
Dr. Alfian bukan lambungan angan-angan (utopia).
3. Dimensi Fleksibelitas/Pengembangan
(suatu ideologi memiliki keluwesan yang
Dimensi merangsang pengembangan pemikiran-
Ideologi pemikiran baru yang relevan tentang
Terbuka dirinya, tanpa menghilangkan atau
mengingkari hakekat/jati dirinya).
Gagasan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Secara formal ditampilkan sekitar tahun 1985, walaupun


semangatnya sendiri sesunguhnya dapat ditelusuri dari
pembahasan para pendiri negara pada tahun 1945.

Didorong oleh tantangan zaman, sejarah menunjukkan bahwa


betapa kokohnya suatu ideologi, bila tidak memiliki dimensi
fleksibelitas, maka akan mengalami kesulitan bahkan
mungkin kehancuran (contoh : runtuhnya Komunisme di
Uni Soviet).

Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis.


Nilai-nilai Pancasila tidak boleh berubah, namun
pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan
tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun
waktu.
Lanjutan ………….

Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan


gagasan Pancasila sebagai ideologi terbuka :
1. Ideologi Pancasila harus mampu menyesuaikan dengan
situasi & kondisi zaman yg terus mengalami perubahan.
2. Terkandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila
dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan
bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.
3. Pancasila harus mampu memberikan orientasi ke depan,
terutama menghadapi globalisasi dan keterbukaan.
4. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia
tetap bertahan dalam wadah dan ikatan NKRI.
Perwujudan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Fleksibelitas ideologi Pancasila, karena mengandung nilai-nilai :


1. Nilai Dasar, merupakan nilai-nilai dasar yang relatif tetap
yang terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Nilai Instrumental, merupakan nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-
nilai dasar yang dijabarkan secara lebih kreatif dan dinamis
dalam bentuk UUD 1945, TAP MPR, dan Peraturan
perundang-undangan lainnya.
3. Nilai Praxis, merupakan nilai-nilai yang sesungguhnya
dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara
(misalnya : menghormati, kerja sama, kerukunan, dsb).
Batas Keterbukaan Ideologi Pancasila

Batas jenis pertama :


Bahwa yang boleh disesuaikan dan diganti hanya
nilai
instrumental, sedangkan nilai dasar atau
instrinsiknya
mutlak dilarang.

Batas jenis kedua, yaitu terdiri dari 2 (dua) buah


norma :
1. Penyesuaian nilai instrumental, pada tuntutan
kemajuan jaman, harus dijaga agar daya kerja dari
nilai instrumental yang disesuaikan itu tetap
memadai untuk mewujudkan nilai instrinsik yang
bersangkutan.
RUHUL HUSNA
• Pend. Fisika ( UPI Bandung )

• S.1 PKn ( STKIP – Garut )


• S.2 Teknologi Pembelajaran
( STKIP-Garut )

Alamat :
Kp. Cigodeg Jl. Segleng
RT 03 RW 05 Ds. Paas
Kec. Pameungpeuk Kab. Garut
44175
ruhulhusna.garut@gmail.com
Waktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)

Standar Kompetensi Dasar :


Kompetensi 1.1. Mendeskripsikan
: Pancasila sebagai
1. ideologi terbuka.
Menampilka
n sikap 1.2. Menganalisis Pancasila
positif sebagai sumber nilai
terhadap
Pancasila dan paradigma
sebagai pembangunan.
ideologi
terbuka 1.3. Menampilkan sikap
positif terhadap
Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila
sebagai ideologi terbuka

Kompetensi Dasar :
1.2. Menganalisis Pancasila sebagai
sumber nilai dan paradigma
pembangunan.
1.3. Menampilkan sikap positif terhadap
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
 Menguraikan pengertian nilai, ciri-ciri dan
macam-macam nilai.
 Mendeskripsikan Pancasila sebagai sumber
nilai.
 Menganalisis Pancasila sebagai paradigma
pembangunan.
 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila
sebagai ideologi terbuka.
Pengertian Nilai
Nilai Ciri-ciri Nilai
Macam-macam Nilai

PANCASILA Sebagai Sumber Nilai


SUMBER
NILAI Paradigma Pembangunan

Sikap Positif Terhadap Pancasila


Sebagai Ideologi Terbuka
1. Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan
Paradigma Pembangunan

a.Pengertian Nilai

Ada dua pandangan tentang cara beradanya nilai :


1. Nilai sebagai sesuatu yang ada pada obyek itu sendiri
(obyektif), merupakan suatu hal yg obyektif dan
membentuk semacam “dunia nilai”, yang menjadi
ukuran tertinggi dari perilaku manusia (filsuf Max
Scheler dan Nocolia Hartman).

2. Nilai sebagai sesuatu yang bergantung kepada


penangkapan dan perasaan orang (subyektif), menurut
Nietzsche, nilai yg dimaksudkan adalah tingkat atau
derajat yang diinginkan oleh manusia.
Beberapa pengertian tentang nilai :
 Kamus Ilmiah Populer, Nilai adalah ide ttg apa yang baik, benar,
bijaksana dan apa yg berguna sifatnya lebih abstrak dari norma.
 Laboratorium Pancasila IKIP Malang, Nilai adalah sesuatu yang
berharga, yang berguna, yang indah, yang memperkaya batin,
yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya.
 Nursal Luth dan Dainel Fernandez, Nilai adalah perasaan-perasaan
tentang apa yg diinginkan atau tidak diinginkan yg mempengaruhi
perilaku sosial dari orang yg memiliki nilai itu. Nilai bukanlah soal
benar salah, tetapi soal dikehendaki atau tidak, disenangi/tidak.
 C. Kluckhoorn, Nilai adalah suatu konsepsi yang eksplisit khas dari
perorangan atau karakteristik dari sekelompok orang mengenai
sesuatu yang didambakan, yang berpengaruh pada pemilihan pola,
sarana, dan tujuan dari tindakan.
b.Ciri-ciri
Nilai

1. Nilai-nilai yang mendarah daging (internalized value),


yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian bawah sadar/
yg mendorong timbulnya tindakan tanpa berfikir lagi.

2. Nilai yang dominan, mrp nilai yg dianggap lebih penting


dari pada nilai-nilai lainnya, dengan pertimbangan :
a. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b. Lamanya nilai yg dirasakan oleh agt kelompok tsb.
c. Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.
d. Tingginya kedudukan (prestise) orang-orang yang
membawakan nilai tersebut.
c. Macam-macam
Nilai
No Nama Tokoh Pendapat/Uraian
1. Alport Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat di dalam
kehidupan masyarakat, dalam 6 (enam) macam, yaitu ;
(nilai teori, ekonomi, estetika, sosial, politik, & religi).
2. Sprange Nilai dapat dibedakan menjadi 6 (enam) antara lain ;
(nilai ilmu pengetahuan, nilai ekonomi, nilai agama,
nilai seni, nilai sosial, dan nilai politik).
3. Sprange, Mengidentifikasi 8 (delapan) nilai-nilai masyarakat
Harold barat dalam hubungannya dengan manusia lain, yaitu ;
Lasswell (kekuasaan, pendidikan/penerangan (enlightenment),
kekayaan (wealth), kesehatan (well-being), keteram-
pilan (skill), kasih sayang (affection), kejujuran
(rectitude) dan keadilan (rechtschapenheid) dan kese-
garan, respek (respect).
Lanjutan ………….

Prof. Dr. Notonagoro, membagi menjadi 3 (tiga) bagian :

1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yg berguna bagi


unsur manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat mengadakan kgt atau aktivitas.
3. Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna
bagi rokhani manusia, dapat dibedakan atas 4 (empat)
macam :
a. Nilai kebenaran/ kenyataan (ratio, budi dan cipta).
b. Nilai keindahan (perasaan dan estetis).
c. Nilai moral/ kebaikan (karsa dan etika).
d. Nilai religius (keyakinan/ kepercayaan manusia).
d.Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber nilai,


secara umum dapat dilihat dalam Sila-sila Pancasila
sbb :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lanjutan ………….

Tinjauan metafisika terhadap Pancasila sehingga nilai-


nilainya memiliki sifat objektif :
1. Rumusan sila-sila Pancasila menunjukkan kenyataan
adanya sifat-sifat abstrak, umum dan universal.
2. Inti sila-sila Pancasila akan tetap ada sepanjang
masa dalam kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam
adat kebiasaan, kebudayaan maupun keagamaan.
3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD
1945 menurut ilmu hukum memenuhi syarat sebagai
pokok kaidah negara yang mendasar.
4. Pembukaan UUD 1945 (yang memuat jiwa Pancasila),
secara hukum tidak dapat diubah oleh setiap pun
termasuk MPR hasil pemilihan umum.
5. Pembukaan UUD 1945 terkandung Pancasila yang
tidak dapat diubah (tetap), krn kemerdekaan
merupakan karunia Tuhan.
Lanjutan ………….
No Pancasila Uraian / Penjelasan
1. Sila Pertama Menunjukkan bahwa Tuhan adalah sebab pertama dari
segala sesuatu, Yang Maha Esa, dan segala sesuatu
bergantung kepada-Nya.
2. Sila Kedua Manusia memiliki haki-kat pribadi yang mono-pluralis
terdiri atas susunan kodrat jiwa raga, serta berkedudukan
sebagai makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Sila Ketiga Berupa pengakuan terhadap hakikat satu yang secara
mutlak tidak dapat dibagi sehingga seluruhnya merupakan
suatu keseluruhan dan keutuhan.
4. Sila Keempat Menjunjung dan menga-kui adanya rakyat yang meliputi
keseluruhan jumlah semua orang warga dalam lingkungan
daerah atau negara tertentu yang segala sesuatunya berasal
dari rakyat dilaksnakan oleh rakyat dan diperuntukkan
untuk rakyat.

5. Sila Kelima Mengakui hakikat adil berupa pemenuhan segala sesuatu


yang berhubungan dengan hak dalam hubungan hidup
kemanusiaan.
Lanjutan ………….

e.Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigma Pembangunan adalah suatu model, pola yang


merupakan sistem berfikir sebagai upaya untuk
melaksanakan perubahan yang direncanakan guna
mewujudkan cita-cita kehidupan masyarakat menuju hari
esok yang lebih baik (secara kualitatif maupun kuantitatif).

Karena yang ingin dibangun adalah manusia


dan masyarakat Indonesia, sehingga paradigma
pembangunan harus berdasarkan kepribadian
Indonesia dan menghasilkan manusia dan
masyarakat maju yang tetap berkepribadian
Indonesia, yang dijiwai dan dilandasi oleh nilai-
nilai luhur Pancasila.
Makna, Hakikat dan Tujuan Pembangunan Nasional

Makna Pembangunan Nasional, adalah upaya untuk mening-


katkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan
keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan Tujuan Nasional.

Hakikat Pembangunan Nasional, adalah pembangunan


manu-sia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya.

Tujuan Pembangunan Nasional, dilaksanakan untuk mewujud-


kan Tujuan Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD
1945 alinea IV.
Paradigma pembangunan nasional berdasarkan konsep, prinsip
dan nilai-nilai Pancasila :
Kerangka Teoritis Kerangka Terapan

Falsafah Pancasila Pancasila (5 Nilai Dasar yang satu)

Ideologi Negara Pancasila (Dalam Pembukaan UUD 1945) &


Esensi isi Pembukaaan sebagai arah

Wawasan Kebangsaan Wawasan Nusantara (Wadah NKRI yang


(cara pandang/cita-cita merupakan Satu Kesatuan Poleksosbudhankam
kenegaraan Negara (Otoda dalam sistem NKRI)

Metode/ Konsep Berfikir Komprehensif Integral


(Holistik, Interdisipliner)

Ketahanan Nasional
Tolok Ukur Keberhasilan (Keserasian Pembangunan yang menhasilkan
Pembangunan keuletan, ketangguhan, dan kemandirian
bangsa sesuai lingkungan yang dihadapi)

Kebijakan Pembangunan GHBN


(Tahapan/Model) Pelita (Propenas)
APBN/APBD dst. (Pelaksanaan Otoda)
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 5
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pancasila Sebagai
Sumber Nilai dan Paradigma Pembangunan (Pengertian dan macam-
macam nilai, Pancasila Sumber Nilai, dan Pancasila Paradigma
Pembangunan), dilanjutkan Penugasan dengan menjawab
pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :

1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Pancasila sumber


nilai” sesuai pendapat anda secara umum !
Pendapat anda tentang Pancasila sumber nilai? ..............................
2. Pengertian nilai menurut Laboratorium Pancasila IKIP Malang, adalah
sesuatu yang berharga, yang berguna, yang indah, yang
memperkaya batin, yang menyadarkan manusia akan harkat dan
martabatnya. Berikan penjelasn singkatnya !
a. Yang
berharga : ...................................................................................
b. Harkat dan
martabatnya`: ...................................................................
Lanjutan ………….

3. Prof. Dr. Notonagoro, berpendapat bahwa nilai dapat dibagi menjadi 3


(tiga) bagian yaitu : nilai material, nilai vital dan nilai kerokhanian. Beri
penjelasan singkat pada kolom di bawah ini !

Nilai Material Nilai Kerokhanian


..................................................... ...................................................
................................................... .................................................

4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sbg warga negara dirasakan


penting untuk memahami konsep “Pancasila sebagai paradigma pem-
bangunan” ! ..................................................................................................
........................................................................................................................
........................
Lanjutan ………….

5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara konsep pemba-


ngunan masa “Orde Baru” dan “Era Reformasi” berkaitan dengan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan di bawah ini !

Persamaan Perbedaan
.................................................... ...................................................
.................................................. .................................................
.................................................... ...................................................
.................................................. .................................................
2. Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai
Ideologi Terbuka

1. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai


Ketuhanan, bahwa setiap warga sudah seharusnya
memiliki pola pikir, sikap dan perilaku yang menjunjung
tinggi nilai-nilai Ketuhanan YME.
2. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai
Kemanusiaan, agar disesuaikan dengan sifat ideologi
Pancasila yang terbuka, maka sikap dan perilaku kita
harus senantiasa mendudukkan manusia lain sebagai
mitra sesuai dengan harkat dan martabatnya.
Lanjutan ………….

3. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai


Persatuan Indonesia, sesuai dengan sifat idelogi
Pancasila yang terbuka, mengharuskan setiap warga
negara agar tetap mempertahankan keutuhan dan
tegak-kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai
Permusyawaratan/Perwakilan, terkandung makna
bahwa dalam bersikap dan bertingkahlaku, hendaknya
menghormati dan mengedepankan kedaulatan negara
sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat.
Lanjutan ………….

5. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai


Keadilan Sosial, bahwa dengan menjunjung tinggi nilai-
nilai keadilan sosial bagi seluruh rakuat Indonesia yang
sesuai dengan sifat Pancasila sebagai ideologi terbuka,
hal ini akan mengarah pada terwujudnya kesejahteraan
lahir dan batin yang berkeadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia tanpa kecuali.

Perlu dihindari terjadinya kesenjangan


yang mencolok baik dibidang politik,
ekonomi maupun sosial budaya.
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Berikan alasan, mengapa kita perlu lebih mendalami kembali
makna dan kedudukan Pancasila baik sebagai dasar negara
maupun ideologi terbuka !
2. Beri penjelasan pentingnya falsafah hidup bagi suatu negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara !
3. Jelaskan mengapa suatu ideologi yang dimiliki oleh suatu
bangsa atau negara memiliki sifat yang unik atau khas !
4. Salah satu fungsi ideologi yaitu sebagai bekal dan jalan bagi
seseorang untuk menemukan identitasnya. Berikan
contohnya !
5. Jelaskan menurut pendapat anda, apa yang dimaksud
ideologi sebagai sistem !
Lanjutan ……………….

6. Jelaskan bagaimana proses falfasah hidup bangsa Indonesia


dapat menjadi ideologi nasional (dasar negara) !
7. Berikan analisis pembuktian empiris, benarkah ideologi
Pancasila merupakan ideologi terbuka !
8. Menurut pendapat anda, bagaimana seharusnya Pancasila
menjadi :
a. sumber nilai !
b. paradigma pembangunan !
9. Jelaskan mengapa setelah era orde baru (era reformasi) ada
upaya-upaya untuk menghilangkan pancasila, sehingga jika
bicara tentang Pancasila seakan-akan tidak reformis !
10.Komentar anda tentang pentingnya upaya pelaksanaan
Pancasila secara murni dan konsekuen di dalam kehidupan
sehari-hari !
INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)
1. Carilah referensi dari berbagai sumber yang relevan atau mendukung
tentang kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka dan
implementasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara !
2. Berikan pendapat atau pandangan anda tentang :
a. hal yang seharusnya dilakukan sebagai warga negara setelah
memahami dan meyakini Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi terbuka !
b. contoh perilaku yang sebaiknya dilakukan baik di lingkungan
keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitar !
3. Carilah tambahan referensi dari berbagai sumber (majalah, buletin
atau kliping, internet, dan lain-lain) dapat juga wawancara dengan
berbagai nara sumber dan berikan pendapat anda :
a. yang dimaksud dengan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila ?
b. contoh-contoh sikap perilaku yang menunjukkan warga negara
Indonesia yang konsisten dengan nilai-nilai Pacasila !
STUDI WACANA
KERUKUNAN ANTAR UMAT DI INDONESIA
JADI MODEL DUNIA

Kerukunan antar umat beragama di Indonesia menjadi


model bagi kerukunan umat beragama di dunia, bahkan
banyak negara yang secara serius mempelajari tumbuhnya
toleransi di tengah pluralisme di Indonesia. Demikian
kesimpulan pernyataan tokoh agama Indonesia, Sekjen
Departemen Agama Faisal Ismail, dan Kepala Pusat
Kerukunan Umat beragama Abdul Fatah, di Gedung Pusat
Kerukunan Beragama di Jakarta, kemarin, berkaitan
lawatannya ke Thailand dan India pada 6 – 13 Oktober
2004. Seperti dilansir Antara, lawatan tokoh agama di
Indonesia ke negara lain kali ini merupakan agenda kedua
kali, setelah beberapa bulan lalu mereka melakukan
kunjungan ke Mesir dan Roma.
Misi kunjungan ini, menurut Abdul Fatah, untuk
menegaskan bahwa sesungguhnya tidak ada konflik agama
di Indonesia.

Sumber : Media Indonesia/15/10/2004.


Berdasarkan wacana tersebut di atas, berikan pendapat,
tanggapan atau analisa anda !

1. Bagaimana tanggapan anda sehubungan informasi yang


disampaikan oleh Sekjen Depag Faisal Ismail dan Kepala Pusat
Kerukunan Umat Beragama Abdul Fatah ?
2. Menurut anda apa segi positif & negatif pluralisme di Indonesia ?
3. Carilah perbandingan di negara Thailand, India, Mesir atau Roma
sekitar kerukuan antar umat bergama yang ada di negara-negara
tersebut !
4. Bagaimana perasaan anda, sehubungan dengan pengakuan dari
negara-negara lain tentang kerukunan umat beragama di
Indonesia akan dijadikan model ?
5. Menurut pendapat anda, adakah hubungan kerukunan umat
beragama di Indonesia dengan falsafah hidup Pancasila yang
diyakini oleh bangsa Indonesia ?
Lanjutan ……………….

6. Bagaimana upaya-upaya nyata yang dapat kita lakukan agar


kerukunan antar umat beragama di Indonesia tetap terpelihara
dengan baik ?
7. Bila penyelenggaraan negara di Indonesia menunjukkan
perilaku konstitusional, bagaimana dampaknya terhadap :
a. Kerukunan hidup antar umat beragama !
b. Pancasila sebagai sumber nilai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara !
c. Pancasila sebagai paradigma pembangunan !
RUHUL HUSNA
• Pend. Fisika ( UPI Bandung )

• S.1 PKn ( STKIP – Garut )


• S.2 Teknologi Pembelajaran
( STKIP-Garut )

Alamat :
Kp. Cigodeg Jl. Segleng
RT 03 RW 08 Ds. Paas
Kec. Pameungpeuk Kab. Garut
44175
ruhulhusna.garut@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai