Anda di halaman 1dari 25

KONSEP ETIKA UMUM

Oleh:
Rini Mulyati,SKM,S.Kep.,Nrs, M.Kep
CASE
Pada suatu hari Ani mau pergi ke Bekasi,
rencananya Ani mau naik bis AC. Di bis
Ani duduk paling depan. Ditengah
perjalanan naiklah seorang ibu setengah
tua, kebetulan tempat duduk yang ada
hanya tempat serap yg kurang nyaman.
Bagaimana pendapat anda sebaiknya
sikap Ani ?
ETIKA & ETIKET
Definisi
^ Etika/Etik (ethics)
 Secara etimologis etika diambil dari bahasa Yunani
( Ethos) yang artinya adat istiadat atau kebiasaan
- Dalam KBBI terbitan Dep.Dik.Bud (1988), etika
dirumuskan dalam tiga arti, yaitu :
^ Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
^ Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak.
^ Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
^ etiket berasal dari bahasa Prancis etiquette berarti kartu
undangan (Raja prancis); berarti juga sopan santun
PERSAMAAN
ETIKA DAN ETIKET

 Menyangkut perilaku manusia


 Mengatur perilaku manusia

secara normatif
PERBEDAAN
ETIKA DAN ETIKET
ETIKET ETIKA
Menyangkut cara suatu Tidak terbatas cara, namun
perbuatan hrs dilakukan (ex. norma ttg perilaku itu sendiri
Memberi & menerima dgn (ex. Dengan tangan
tangan kanan) kanan/kiri kalau digunakan
mencuri tetap salah)
Hanya berlaku dalam Tidak tergantung pada
pergaulan hidup ada/tidak ada orang lain

Bersifat relatif, karena adat Bersifat absolut artinya prinsip


disatu tempat bisa berbeda etika tidak dapat ditawar
ditmp lain berlakunya
Hanya memandang manusia Memandang manusia dari
dari segi lahiriah saja lahiriah tetapi juga
Ada beberapa masalah yg menjadi
landasan untuk mengambil suatu
keputusan atau tindakan :
 Prinsip apakah yang dapat dipakai sebagai
dasar untuk membuat tanggapan moral?
 Perbuatan apakah yang dikatakan betul,
artinya yang dapat dibenarkan dari segi
moral ?
Untuk menjawab kedua masalah ini, maka etika dapat

dibedakan sbt :
 Etika Deskritif : melukiskan predikat-predikat dan
tanggapan-tanggapan moral yang telah diterima
dan digunakan
 Etika Normatif : bersangkutan dengan
pengkajian parameter moral yang khas
 Etika Praktis : penentuan parameter yang
digunakan dalam lingkungan dan bersangkutan
dengan tindakan moral yang harus segera
diambil untuk menangani suatu permasalah yang
darurat.
 Contoh : apakah seorang dokter boleh
melakukan euthanasia kepada pasiennya
yang tidak lagi memiliki harapan hidup
yang besar ?
 Apakah dalam keadaan terpaksa
seseorang boleh membunuh orang lain ?
ETIKA & MORAL
 Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran moral
 Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas yaitu bersifat
rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif (tidak
sekadar melaporkan pandangan moral melainkan menyelidiki
bgmn pandangan moral yang sebenarnya)
 Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi
pekerti manusia yang beradab.
 Moral berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan, dan
kelakuan (akhlak)
 Moral adalah aturan kesusilaan, yang meliputi semua norma
untuk kelakuan, perbuatan tingkah laku yang baik.
 Menurut asal katanya moral dari kata mores (Latin), yang
diterjemahkan menjadi “aturan kesusilaan”.
 Kata susila berasal dari bahasa Sansekerta , su artinya lebih
baik, sila berarti dasar-dasar, prinsip-prinsip atau peraturan-
peraturan hidup. Jadi susila berarti peraturan-peraturan
hidup yang lebih baik.
HUBUNGAN ETIKA & MORAL
 Moral adalah kepahaman/pengertian mengenai hal
yang baik, dan tidak baik, sedangkan etika adalah
tingkah laku manusia, baik mental/fisik mengenai
hal-hal yang sesuai dengan moral.
 Etika adalah penyelidikan filosofis mengenai
kewajiban manusia serta hal yang baik dan tidak
baik. Bidang inilah yang disebut bidang moral.
 Objek etika adalah pernyataan-pernyataan moral.
Oleh karena itu, etika dikatakan sbg filsafat bidang
moral. Etika tidak mempersoalkan keadaan
manusia melainkan bgmn manusia harus bertindak.
MORAL & AGAMA
 Dlm praktek hidup sehari-hari, motivasi
terpenting & terkuat bg perilaku moral 
agama.
 Setiap agama mengandung ajaran moral yg
menjadi pegangan bg perilaku para
penganutnya.
 Ajaran moral diterima krn alasan keimanan, ttp
sebaliknya nilai & norma moral tdk scr eksklusif
diterima krn alasan keagamaan.
 Agama sbg dasar untuk moralitas; moral
mendapat daya ikatnya dr agama  kewajiban
moral benar2 mengikat bhw adanya Tuhan yg
mengganjar yg baik & menghukum yg jahat.
Kaidah Moral
Bertens mengungkapkan bahwa kaidah moral :
menentukan apakah suatu perilaku baik atau
buruk dari sudut etis.
Kaidah moral dapat dirumuskan baik secara positif
maupun negatif.
 Bentuk positif : adalah perintah yang

mengharuskan seseorang melakukan sesuatu


 Misalnya: perawat memelihara mutu pelayanan

keperawatan yang tinggi disertai kejujuran


profesional
Di dalam pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan kebutuhan indivividu, keluarga, dan
masyarakat.
Bentuk negatif: merupakan larangan atas
tindakan tertentu.
Contoh : Pasal 17 PP No 18 Th 1981 tentang
bedah mayat klinis dan bedah mayat
anatomis serta transplantasi alat atau jaringan
tubuh manusia yang menyatakan bahwa :
 “ dilarang memperjualbelikan alat dan
/atau jaringan tubuh manusia “ sekarang
telah diatur dalam UU Kesehatan yang
baru
Kebenaran etika ditentukan oleh faktok internal
maupun eksternal :

1.Faktor internal yang melandasi tindakan


etis :
 Kepercayaan atau keimanan seseorang

 Pendidikan

 Kepribadian dan aspek

Menurut freud struktur kepribadian itu ada :


 id atau kecondongan-kecondongan

manusia yg meliputi segala sesuatu yang


impersonal, tidak disengaja atau disadari dalam
kekuatan mendasar yang menguasai kehidupan
psikis manusia.
contoh : nafsu seperti rasa lapar, haus, keinginan,
atau hasrat seksual.
 Ego

personalitas diri manusia yang mampu merasakan


mengerti, mengambil sikap, menghendaki, dan
bertindak atau dengan kata lain pusat pribadi kita.
Didalam bertindak ego ini akan berhadapan dengan
3 realitas yaitu :
 Realitas diluar yang terdiri dari : alam semesta

dan manusia-manusia lainnya


 Kecondongan2 yang ada pada dirinya

 Superegonya

 Superego

Merupakan perasaan bersalah yang otomatis tidak


didasarkan atas pertimbangan terlebih dahulu.
Tugas superego adalah menegur ego apabila
terjadi pelanggaran, sehingga
memunculkan rasa bersalah di dalam diri
seseorang.
Superego tidak hanya bertindak menegur
sesuatu tindakan tetapi segala aspek yg
berhubungan dengan tindakan baik yang
sudah dilakukan maupun yang sedang
direncanakan untuk dilakukan
Aspek tersebut antara lain adalah : pikiran,
perasaan, dorongan, dan keinginan setiap
individu.
2. Faktor eksternal yang melandasi tindakan etis
 Situasi dan kondisi yang dialami

 Aspek politik

 Aspek ekonomi

 Aspek teknologi dan ilmu pengetahuan


 Aspek hukum dan adat istiadat
 Aspek sosial
ETIKA & AGAMA
 Etika tidak dapat menggantikan agama.
 Etika dan moral dapat merefleksikan ajaran
agama.
 Agama merupakan hal yang tepat untuk
memberikan orientasi moral.
 Pemeluk agama menemukan orientasi dasar
kehidupan dalam agamanya.
 Akan tetapi agama memerlukan keterampilan
etika agar dapat memberikan orientasi, bukan
sekadar indoktrinasi agama.
HUBUNGAN ETIKA & AGAMA
 Orang agama mengharapkan ajaran agamanya rasional.
Terkadang tidak puas bahwa Tuhan memerintahkan
sesuatu, tetapi juga ingin mengerti mengapa
memerintahkannya. Etika dapat membantu menggali
rasionalitas agama.
 Ajaran agama yang termuat dalam wahyu mengizinkan
interpretasi yang saling berbeda dan bahkan mungkin
saling bertentangan.
 Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan masyarakat maka agama menghadapi
masalah moral yang secara langsung tidak disinggung-
singgung dalam wahyu. Misalnya : bayi tabung,
reproduksi manusia dengan gen yang sama (Clonning).
 Adanya perbedaan antara etika dan agama.
Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional
semata-mata sedangkan Agama pada wahyunya sendiri.
MORAL & HUKUM
 Hukum dijiwai oleh moralitas (moral yang
diungkapkan dan dilembagakan dalam hukum)
 Dari segi hukum : hukum membutuhkan moral.
 Hukum tidak berarti banyak bila tidak dijiwai
oleh moralitas, sebaliknya tanpa moralitas
hukum akan kosong.
 Hukum harus selalu diukur dg norma moral
 Moral akan mengawang-awang bila tidak
diungkapkan & dilembagakan dlm masyarakat 
hukum bisa meningkatkan dampak sosial dari
moralitas
PERBEDAAN MORAL & HUKUM
MORAL HUKUM

Tidak tertulis, relatif Dituliskan scr sistematis,


ketidakpastian dan subjektif relatif pasti dan objektif
Mengatur perilaku batiniah Mengatur perilaku lahiriah

Sanksi cenderung tdk Sanksinya memaksa


memaksa
Didasarkan pada norma Didasari pada kehendak
moral yg melebihi masyarakat atau negara
individu/masyarakat/negara
KEPUSTAKAAN
Bertens,K,. 2004. ETIKA. Cetakan kedelapan.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai