Anda di halaman 1dari 24

Temu IX

PANCASILA SEBAGAI DASAR


IDEOLOGI BANGSA INDONESIA
Tim Pancasila
Susunan isi arti Pancasila meliputi tiga hal
(Notonagoro, 1975: 36-40), yaitu:

Isi arti Pancasila yang Umum Universal, yaitu hakikat sila-sila Pancasila yang

1
merupakan intisari Pancasila sehingga merupakan pangkal tolak dalam pelaksanaan
dalam bidang kenegaraan dan tertib hukum Indonesia serta dalam realisasi praksis
dalam berbagai bidang kehidupan yang konkrit.

Isi arti Pancasila yang Umum Kolektif, yaitu isi arti

2
Pancasila sebagai pedoman kolektif negara dan bangsa
Indonesia terutama dalam tertib hukum Indonesia.

Isi arti Pancasila yang bersifat Khusus dan Konkrit, yaitu isi arti

3
Pancasila dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan
sehingga memiliki sifat khusus konkrit serta dinamis.

Kegiatan Belajar 1 : Pancasila sebagai Dasar Negara, Ideologi, dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI Berikut merupakan latar belakang Pancasila
DAN PANDANGAN sebagai ideologi bangsa:
HIDUP BANGSA

SECARA
TIDAK LANGSUNG

SECARA LANGSUNG
SECARA LANGSUNG

KAUSA
MATERIALIS

ASAL KAUSA
BENTUK FINALIS
MULA

KAUSA
EFISIEN
SECARA TIDAK LANGSUNG

Nilai–nilai Pancasila terdapat pada


kepribadian bangsa, yaitu nilai
ketuhanan, kemanusiaan,
kerakyatan, dan keadilan sosial.
PANCASILA
SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa ini merupakan


pedoman dan petunjuk hidup dalam berfikir dan
berprilaku bagi masyarakat dan bangsa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari.

Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk arah semua


kegiatan dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Artinya, setiap sikap dan perilaku manusia Indonesia
harus dijiwai dan merupakan pancaran dari nilai-nilai
Pancasila.
PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
SEBAGAI
IDEOLOGI
REFORMATIF

PANCASILA
SEBAGAI
IDEOLOGI
NEGARA
SEBAGAI
SEBAGAI
IDEOLOGI IDEOLOGI
TERBUKA DINAMIS
PANCASILA
NILAI LUHUR YANG TERKANDUNG

Sila ke-2
Kemanusiaan
Sila ke-4
yang Adil dan Kerakyatan yang
Beradab Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/
Sila ke-1 Perwakilan
Ketuhanan YME

Sila ke-5
Sila ke-3 Keadilan Sosial
Persatuan bagi Seluruh
Indonesia Rakyat
Indonesia
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Beberapa pengertian tentang ideologi :

 Destult de Tracy, Ideologi merupakan bagian dari filsafat yang merupakan


ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain seperti pendidikan, etika dan politik, dan
sebagainya.
 Laboratorium IKIP Malang, Ideologi adalah seperangkat nilai, ide dan cita-
cita beserta pedoman dan metode melaksanakan/mewujudkannya.
 Kamus Ilmiah Populer, Ideologi adalah cita-cita yang merupakan dasar
salah satu sistem politik, faham kepercayaan dan seterusnya (ideologi
sosialis, ideologi Islam, dan lain-lain).
 Moerdiono, Ideologi adalah merupakan kompleks pengetahuan
dan nilai, yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi
seseorang (masyarakat) untuk memahami jagat raya dan bumi
seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.

 Ensyclopedia International, Ideologi adalah “system of ideas,belief,


and attitudes which underlie the way of live in a particular group,
class, or society” (sistem gagasan, keyakinan, dan sikap yang
mendasari cara hidup suatu kelompok, kelas atau masyarakat
khusus.
 Prof. Padmo Wahyono, SH., Ideologi diberi makna sebagai
pandangan hidup bangsa, falsafah hidup bangsa, berupa seperangkat tata
nilai yang dicita-citakan dan akan direalisir di dalam kehidupan
berkelompok. Ideologi ini akan memberikan stabilitas arah dalam hidup
berkelompok dan sekaligus memberikan dinamika gerak menuju ke yang
dicita-citakan.

 Dr. Alfian, Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang
menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu
secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama
dalam berbagai segi kehidupan.
Lahir dan Tumbuh-kembang Ideologi

Diyakini Kebenaran-nya Dicantumkan Dalam


untuk Hidup Brsama Konstitusi Negara

Diakui Adanya IDEOLOGI Dirumuskan Dalam


Nilai-nilai Dasar NEGARA Deklarasi Negara

Tumbuh-kembang di Dijabarkan Dalam


dalam Masyarakat Berbagai Kehidupan

Konsep-konsep Pertama Kedua Hasil Olah Fikir Para


Abstrak (inkrimental) Cendikiawan
HAKIKAT DAN FUNGSI IDEOLOGI
Ideologi mempunyai fungsi sebagai berikut :
• Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan
untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam
sekitarnya.
• Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
• Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk
melangkah dan bertindak.
• Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
• Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
• Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta
melakukan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang
terkandung di dalamnya.
IDEOLOGI SEBAGAI SUATU SISTEM

Idee
(Gagasan-gagasan)

Hidup dan Kehidupan


(Induktif)

NEGARA
Kepribadian
DAN
Bangsa
Aspek-Aspek MASYARAKAT
Kehidupan (Deduktif)

Sistem Sistem Sistem Sosial-


Politik Ekonomi Budaya
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Pandangan Mendasar :
Nilai-nilai Sosio- Nilai-Nilai • Paham Ketuhanan
Budaya yang Filosofis • Paham Kemanusiaan
Terkristalisasi • Paham Kenegaraan
• Paham Kekeluargaan &
Living Reality Musyawarah
Dalam Masyarakat Filsafat Negara • Paham Keadilan Sosial
(Sistem Nilai)

Pancasila Sbg
Filosofis Ideologis yang Ideologi Pancasila Sbg
Konstitusional Nasional Dasar Negara

Dikukuhkan Berdasarkan Peraturan Perundang-


Undang-Undang Dasar 1945 undangan
PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA , menurut DR. ALFIAN:

1. Dimensi Realita (suatu ideologi bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup dalam
masyarakat)

2. Dimensi Idealisme (nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme,


bukan lambungan angan-angan (utopia).

3. Dimensi Fleksibelitas/Pengembangan (suatu ideologi memiliki keluwesan yang


merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang
dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari hakekat/jati dirinya).
GAGASAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Secara formal ditampilkan sekitar tahun 1985, walaupun semangatnya sendiri


sesunguhnya dapat ditelusuri dari pembahasan para pendiri negara pada tahun
1945.

Didorong oleh tantangan zaman, sejarah menunjukkan bahwa betapa kokohnya suatu
ideologi, bila tidak memiliki dimensi fleksibelitas, maka akan mengalami kesulitan
bahkan mungkin kehancuran (contoh : runtuhnya Komunisme di Uni Soviet).

Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak


boleh berubah, namun pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan
tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun waktu.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan gagasan
Pancasila sebagai ideologi terbuka:

1. Ideologi Pancasila harus mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi


zaman yang terus mengalami perubahan.
2. Terkandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan
sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan
perkembangan zaman.
3. Pancasila harus mampu memberikan orientasi ke depan, terutama
menghadapi globalisasi dan keterbukaan.
4. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan
dalam wadah dan ikatan NKRI.
PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Fleksibelitas ideologi Pancasila, karena mengandung nilai-nilai:


1. Nilai Dasar, merupakan nilai-nilai dasar yang relatif tetap yang terdapat di
dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Nilai Instrumental, merupakan nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-nilai dasar yang
dijabarkan secara lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945, TAP
MPR, dan Peraturan perundang-undangan lainnya.
3. Nilai Praxis, merupakan nilai-nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam
kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, maupun bernegara (misalnya: menghormati, kerja sama,
kerukunan, dsb).
BATAS KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA

Batas jenis pertama :


Bahwa yang boleh disesuaikan dan diganti hanya nilai
instrumental, sedangkan nilai dasar atau instrinsiknya
mutlak dilarang.

Batas jenis kedua, yaitu terdiri dari 2 (dua) buah norma :


1. Penyesuaian nilai instrumental, pada tuntutan kemajuan jaman, harus
dijaga agar daya kerja dari nilai instrumental yang disesuaikan itu tetap
memadai untuk mewujudkan nilai instrinsik yang bersangkutan.
2. Nilai instrumental pengganti, tidak boleh bertentangan antara linea recta
dengan nilai instumental yang diganti.
SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI TERBUKA

1. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Ketuhanan, bahwa setiap warga
sudah seharusnya memiliki pola pikir, sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi
nilai-nilai Ketuhanan YME.

2. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kemanusiaan, agar disesuaikan


dengan sifat ideologi Pancasila yang terbuka, maka sikap dan perilaku kita harus
senantiasa mendudukkan manusia lain sebagai mitra sesuai dengan harkat dan
martabatnya.
3. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Persatuan Indonesia,
sesuai dengan sifat idelogi Pancasila yang terbuka, mengharuskan setiap warga
negara agar tetap mempertahankan keutuhan dan tegak-kokohnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

4. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai


Permusyawaratan/Perwakilan, terkandung makna bahwa dalam bersikap
dan bertingkahlaku, hendaknya menghormati dan mengedepankan kedaulatan
negara sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat.
5. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Keadilan Sosial, bahwa
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakuat Indonesia
yang sesuai dengan sifat Pancasila sebagai ideologi terbuka, hal ini akan mengarah
pada terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin yang berkeadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia tanpa kecuali.

Perlu dihindari terjadinya kesenjangan yang mencolok baik di


bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
Ada Pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai