Anda di halaman 1dari 30

Negara dan Konstitusi

Pengertian Negara
• Istilah negara yang menggunakan kata-kata asing yaitu “Staat” (bahasa Belanda dan
Jerman), “State” (bahasa Inggris), “Etat’’ (bahasa Perancis), “lo stato” (Itali) yang
kesemuanya memiliki arti adalah “status, kedudukan” yang secara etimologis tidak ada
hubungannya memiliki pengertian “Negara”. Barulah pada abad ke-16 kata itu
dipertalikan dengan kata “Negara” atau “kesatuan wilayah yang dikuasai”.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Negara adalah organisasi di suatu wilayah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa Negara adalah kelompok sosial yang menduduki
wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintah
yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan
tujuan nasionalnya.
Konsep Negara Menurut Ahli
• Berikut ini knosep pengertian negara modern yang dikemukakan oleh para ahli antara
lain:
• Roger H. Soltau, mengemukakan bahwa negara adalah sebagai alat agency atau
wewenang/authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama
atas nama masyarakat.
• Sementara itu menurut Harold J. Lasky, bahwa negara adalah merupakan suatu
masyarakat yang dintegrasikan ka-rena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa
dan yang secara sah lebih agung dari pada individu atau kelompok, yang merupakan
bagian dari masyarakat itu. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan
bekerjasama untuk tercapainya suatu tujuan bersama. Masyarakat merupakan suatu
negara manakala cara hidup yang harus ditaati baik oleh individu maupun kelompok-
kelompok, ditentukan suatu wewenang yang bersifat memaksa dan mengikat.
Lanjutan…
• Max Weber mengemukan pemikirannya bahwa Negara adalah suatu masyarakat: yang
mempunyai monopoli dalam pengguna-an kekerasan fisik secara sah dalam suatu
wilayah.
• Mac Iver, menjelaskan bahwa negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan
penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berda-sarkan sistem
hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang demi maksud tersebut diberi
kekuasaan memaksa.
• Sementara itu Miriam Budiardjo Guru Besar Ilmu Politik Indonesia mengemukakan,
bahwa negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh
sejumlah pejabat dan berhasil me-nuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan
perundang-un-dangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan
yang sah.
Lanjutan…
• Berdasarkan pendapat ahli dia atas maka definisi umum tentang negara adalah suatu
daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil
menuntut dari warganegaranya ketaatan pada peraturanundangannya melalui
penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang sah.
• Kemudian, berdasarkan pendapat yang dikemukan oleh para ahli tentang negara, maka
dapat disimpulkan juga bahwa semua negara memiliki unsur-unsur yang mutlak harus
ada, meliputi:

a. wilayah atau darah teritorial yang sah,

b. rakyat yaitu suatu bangsa sebagai pendukung pokok negara dan tidak terbatas hanya
pada salah satu etnis saja,

c. serta pemerintahan yang sah diakui dan berdaulat.


Asal Mula Terbentuknya Negara
• Asal mula negara merupakan satu masalah yang tersulit dirumuskan dalam ilmu politik.
Disebabkan karena perihal genetika negara, saat-saat negara yang dibentuk, belum ada
bukti-bukti yang meyakinkan. Karena tiadanya bukti-bukti yang meyakinkan itu, teori-
teori tentang asal mula negara bercorak spekulatif dan abstrak dan lebih banyak
merupakan renungan-renungan dan pemikiran-pemikiran teoritis-deduktif dari uraian-
uraian yang empirisinduktif.
• Teori-teori tentang asal-mula negara dapat dimasukkan ke dalam dua golongan besar,
yakni teori yang spekulatif dan teori yang historis (teori evolusionistis).
• Pertama, teori spekulatif memiliki bagian diantaranya: teori kontrak sosial, teori
teokratis, teori kekuatan, teori patriarkhal, teori organis, teori daluwarsa, teori alamiah,
dan teori yang bersifat idealistis.
Lanjutan…
• Kedua, teori historis (teori evolusionistis) adalah bahwa lembaga-lembaga sosial tidak
dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia.
Sebagai lembaga sosial yang diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan
manusia, maka lembaga-lembaga itu tidak luput dari pengaruh tempat, waktu dan
tuntutan-tuntutan zaman.
• Teori historis diperkuat dan telah dibenarkan oleh penyelidikan-penyelidikan historis
dan anthropologis dari lembaga-lembaga sosial bangsa-bangsa primitif di benua Asia,
Afrika, Australia, Amerika. Perlu ditambahkan bahwa pada saat ini teori historislah
yang umum diterima oleh sarjana-sarjana ilmu politik sebagai teori yang paling
mendekati kebenaran tentang asal mula negara.
Pengertian Konstitusi
• Istilah konstitusi berasal dari Inggris yaitu kata ‘Constitution’ yang berarti membentuk,
menyusun, pernyataan. Sedangkan bahasa Prancis berasal dari kata constituer yang
artinya membentuk. Dalam bahasa Latin, merupakan gabungan dari dua kata, yaitu
cume yang artinya “bersama-sama dengan...” dan statuere yang berarti berdiri,
membuat sesuatu berdiri atau menetapkan, jadi, konstitusi berarti menetapkan sesuatu
secara bersama-sama.
• Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konstitusi berarti: (1) Segala
ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan; (2) Undang- undang dasar suatu negara.
Maksud pemakaian istilah konstitusi ini adalah pembentukan suatu negara, menyusun
dan menyatakan suatu negara.
• Dari paparan di atas maka konstitusi dapat dimaknai sebagai kerangka kerja
(framework) dari sebuah negara yang menjelaskan bagaimana tujuan pemerintahan
negara tersebut diorganisir dan dijalankan.
Definisi Konstitusi Menurut Ahli
• Beberapa definisi konstitusi menurut para ahli di antaranya sebagai berikut:

1. Herman Heller membagi pengertian konstitusi menjadi tiga, yaitu: a) Konstitusi dalam
pengertian politis-sosiologis. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam
masyarakat sebagai suatu kenyataan, b) Konstitusi dalam pengertian yuridis.
Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang
selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum, c) Konstitusi pengertiannya lebih
luas dari undang-undang dasar. Konstitusi adalah yang ditulis dalam suatu naskah
sebagai undangundang yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.

2. K.C. Wheare, mengartikan konstitusi sebagai “keseluruhan sistem ketatanegaraan dari


suatu negara, berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau
memerintah dalam pemerintahan suatu Negara”.
Lanjutan…
3. Prof. Prayudi Atmosudirdjo, merumuskan konstitusi yaitu: a) Konstitusi suatu negara
adalah hasil atau produk sejarah dan proses perjuangan bangsa yang bersangkutan, b)
Konstitusi suatu negara adalah rumusan dari filsafat, cita-cita kehendak, dan
perjuangan bangsa Indonesia, c) Konstitusi adalah cermin dari jiwa, jalan pikiran,
mentalitas dan kebudayaan suatu bangsa.
• Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa konstitusi, adalah
kumpulan kaidah sebagai pembatasan kekuasaan terhadap penguasa. Dapat pula
dikatakan sebagai dokumen tentang pembagian tugas ketatanegaraan dan sekaligus
petugasnya dari suatu sistem politik. Konstitusi juga gambaran menyangkut tentang
jaminan hak asasi manusia dan warga negara, serta gambaran tentang hak dan
kewajiban warga negara, sistem sosial, ekonomi, dan identitas nasional.
Kedudukan Konstitusi
• Pada hakikatnya konstitusi itu berisi tiga hal pokok, yaitu: a) adanya jaminan terhadap
hak-hak asasi manusia dan warga negaranya, b) ditetapkan susunan ketatanegaraan
suatu negara yang bersifat fundamental, c) adanya pembagian dan pembatasan tugas
ketatanegaraan yang juga bersifat fundamental.
• Secara formal kedudukan konstitusi pada setiap negara adalah sebagai hukum dasar,
dan hukum tertinggi. Sebagai hukum dasar; karena berisi aturan dan ketentuan tentang
hal-hal negara. Jadi, konstitusi menjadi: dasar adanya, sumber kekuasaan bagi setiap
lembaga negara, dan dasar adanya dan sumber bagi isi aturan hukum vang ada di
bawahnya. Sedangkan sebagai hukum tertinggi; aturan-aturan yang terdapat dalam
konstitusi, secara hirarkis mempunyai kedudukan lebih tinggi terhadap aturan-aturan
lainnya. Oleh karenanya, aturan-aturan lain dibuat oleh pembentuk undang-undang
harus sesuai atau tidak bertentangan dengan undang-undang dasar.
Tujuan Konstitusi
• Pada umumnya, konstitusi memiliki tujuan yaitu,
1. Memberi pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik;
2. Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri;
3. Memberi batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa negara dalam menjalankan
kekuasaannya.
• Di Indonesia, tujuan konstitusi sejalan dan terdapat dalam tujuan negara, hal ini dapat
dilihat pada pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yakni:
1. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia,
2. Memajukan kesejaheraan umum,
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
Lanjutan…
• Menurut Ubaedilah, dkk. secara garis besar, tujuan konstitusi adalah
membatasi tindakan sewenang-wenang pemerintah, menjamin hak- hak rakyat
yang diperintah, dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
• Berdasarkan tujuan konstitusi tersebut, jelaslah bahwa konstitusi ada untuk
menghidari kesewenang-wenangan dari penyelenggara lembaga negara, selain
itu konstitusi juga harus menjamin hak-hak warga negara. Dalam konstitusi
Indonesia, pengaturan menganai hak asasi warganegara diatur dalam banyak
pasal terutama pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J.
Fungsi Konstitusi
• Sedangkan fungsi dari Konstitusi negara adalah sebagai :
1. Penentu atau pembatas kekuasaan negara;
2. Pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara;
3. Pengatur hubungan kekuasaan antara organ negara dengan warga negara;
4. Pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara;
5. Penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli kepada organ negara;
6. Sarana pemersatu (symbol of unity), sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan
(identity of nation) serta sebagai center of ceremony,
7. Sarana pengendalian masyarakat (social control), baik di bidang politik maupun bidang
sosial-ekonomi,
8. Sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social engineering dan social reform).
Lanjutan…
• Menurut Damanhuri, konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan penguasa agar
pemegang kekuasaan tidak bertindak sewenang-wenang, serta melindungi HAM bagi
seluruh warga negaranya, sehingga setiap penguasa (pemegang kekuasaan
pemerintahan) wajib menghormati HAM dari setiap warga negara dan memberikan
jaminan perlindungan hukum dalam rangka melaksanakan haknya.
• Kekuasaan penguasa suatu negara perlu dibatasi. Pembatasan tersebut baik pada
lamanya berkuasa maupun kewenangannya. Hal ini penting, karena menurut Hobbes,
manusia memiliki kecenderungan untuk “gila kekuasaan”. Jika penguasa sudah
demikian, maka ia akan melakukan berbagai cara termasuk cara-cara yang melanggar
HAM demi memperoleh, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan.
Undang-Undang Dasar 1945 Sebagai
Konstitusi NKRI
• Bangsa Indonesia sebenarnya telah memiliki konstitusi sejak pra kemerdekaan, yaitu
pada masa pendudukan tentara Jepang. Konstitusi yang pertama adalah Hukum Dasar
yang disahkan oleh BPUPKI.
• Kemudian pada 18 Agustus 1945 satu hari setelah pernyataan Kemerdekaan, PPKI
membentuk undang-undang dasar, yang diberi nama Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia (kemudian dikenal dengan sebutan UUD 1945).
• Pada tahun 1949, UUD 1945 diganti dengan Konstitusi RIS, dan satu tahun kemudian
diganti oleh UUD Sementara 1950. Beberapa tahun kemudian UUDS itu diganti oleh
UUD 1945 melalui keputusan Presiden yang dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli
1959.
• Dengan demikian, konstitusi Indonesia yang berlaku hingga sekarang ini adalah UUD
1945 atau dapat juga disebut ”UUD Dekrit 1959”. Konstitusi inilah yang mengalami
amandemen.
Lanjutan…
• Amandemen UUD 1945 sebagai amanat reformasi pada akhirnya dapat dituntaskan
dalam Perubahan keempat dengan nama resmi Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya ditulis UUD 1945). Perubahan empat kali UUD
1945 itu dapat diperinci sebagai berikut.

1. Perubahan Pertama UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 19 Oktober tahun 1999,
berhasil diamandemen sebanyak 9 pasal.

2. Perubahan Kedua UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 2000 telah
diamandemen sebayak 25 pasal.

3. Perubahan Ketiga UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 9 November tahun 1999
berhasil diamandemen sebanyak 23 pasal.

4. Perubahan Keempat UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 10 Agustus 2002 ini
telah berhasil diamandemen 13 pasal serta 3 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal
Aturan Tambahan.
Hubungan Antara Negara
dan Warga Negara
Pengertian Warga Negara
• Menurut Aristoteles, yang disebut warga negara adalah orang yang secara aktif ikut
mengambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara, yaitu orang yang bisa berperan
sebagai orang yang diperintah dan orang yang bisa berperan sebagai yang memerintah.
• Turner menjelaskan bahwa warga negara adalah anggota dari sekelompok manusia yang
hidup atau tinggal di wilayah hukum tertentu.
• Mengutip Kaelan, warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan
rakyat tertentu dalam hubungannya dengan negara. Dalam hubungan antara warga
negara dan negara, warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap negara dan
sebaliknya warga negara juga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi
oleh negara.
• Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa warga negara adalah orang-orang
yang memiliki kedudukan resmi sebagai anggota suatu negara. Dengan demikian, warga
negara memiliki hubungan hukum dengan negara dalam bentuk hak dan kewajiban
yang bersifat timbal balik. Hak warga negara merupakan kewajiban negara dan
kewajiban warga negara merupakan hak bagi negara.
Warga Negara Indonesia
• Warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yaitu: a. Warga negara Indonesia ialah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang- orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
Negara; b. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat di
Indonesia; c. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang.
• Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa warga negara Indonesia adalah orang
Indonesia asli, yaitu orang-orang yang di zaman pemerintahan Belanda termasuk dalam
golongan bumi putra. Adapun bangsa-bangsa lain menjadi warga negara Indonesia
setelah disahkan dengan undang- undang adalah orang peranakan Belanda, peranakan
Tionghoa, dan peranakan Arab yang bertempat kedudukan di Indonesia serta mengakui
Indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepada Negara Republik Indonesia.
Lebih lanjut mengenai warga negara Indonesia, diatur dan dijabarkan kembali pada
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan.
Pengertian Hak dan Kewajiban
• Apa sebenarnya yang dimaksud dengan hak dan kewajiban itu dan bagaimanakah hubungan
keduanya?
• Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain mana pun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
• Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain mana pun yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban dengan demikian merupakan sesuatu
yang harus dilakukan.
• Hak warga negara adalah hak yang ditentukan dalam konstitusi negara sehingga hanya
berlaku pada negara yang bersangkutan.
• Sedangkan kewajiban warga negara adalah suatu pembatasan yang timbul dalam hubungan
antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan kelompoknya (masyarakat) maupun
manusia dengan negara.
• Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Menurut “teori
korelasi” yang dianut oleh pengikut utilitarianisme, ada hubungan timbal balik antara
hak dan kewajiban.
• Menurut pengikut utilitarianisme, setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak
orang lain, dan begitu pula sebaliknya. Mereka berpendapat bahwa kita baru dapat
berbicara tentang hak dalam arti sesungguhnya, jika ada korelasi itu, hak yang tidak ada
kewajiban yang sesuai dengannya tidak pantas disebut hak.
• Sebagai contoh hak dan kewajiban warga negara yang bersifat timbal balik atau
resiprokalitas adalah hak warga negara mendapat pekerjaan dan penghidupan yang
layak (Pasal 27 Ayat 2, UUD 1945).
• Atas dasar hak ini, negara berkewajiban memberi pekerjaan dan penghidupan bagi
warga negara. Untuk merealisasikan pemenuhan hak warga negara tersebut, pemerintah
tiap tahun membuka lowongan pekerjaan di berbagai bidang dan memberi subsidi
kepada rakyat.
Hak Warga Negara Menurut UUD 1945
• Hak dan kewajiban warga negara dan negara Indonesia diatur dalam UUD RI 1945
mulai pasal 27 sampai 34, termasuk di dalamnya ada hak asasi manusia dan kewajiban
dasar manusia.
• Hak warga negara menurut UUD 1945, antara lain:

1. Segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan


pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu (pasal 27 ayat 1)

2. Tiap- tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan (pasal 27 ayat 2)

3. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan


sebagainya ditetapkan dengan undang-undang (pasal 28)

4. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara (pasal 30
ayat 1), pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang (ayat 2)
5. Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
(pasal 27 ayat 2)

6. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang (pasal 28)

7. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya
(pasal 28A)

8. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1)

9. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang (pasal 28B ayat 2)

10. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapatkan pendidikan, dan memperoleh manfaat dari Iptek, seni, dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia (pasal 28C ayat 1)
11. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya (pasal 28C ayat 2).

12. Setiap orang berhak atas, pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (pasal 28D ayat 1)

13. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun (28I ayat
1)

14. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa
pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu (28I ayat 2)
Kewajiban Warga Negara Menurut UUD
1945
1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. (Pasal 27
ayat 1)

2. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27
ayat 3)

3. Setiap orang wajib menghormati Hak Asasi Manusia orang lain (pasal 28J ayat 1)

4. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (pasal 28J ayat 2)

5. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara (pasal 30 ayat 1)
Hak Negara Indonesia
• Hak negara berdasarkan UUD 1945:
1. Menciptakan peraturan dan perundang-undangan yang dapat mewujudkan
ketertiban dan keamanan bagi keseluruhan rakyat. (Pasal 20 ayat (1))
2. Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang menguasai hajat hidup
orang banyak. (Pasal 33 ayat (3))
3. Memaksa setiap warga negara untuk taat pada hukum yang berlaku. (Pasal 24
ayat (1))
Kewajiban Negara Indonesia
1. Kewajiban Negara atau pemerintah sebagaimana yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945:
2. Mencerdaskan kehidupan bangsa
3. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan social
5. Memajukan kesejahteraan umum
6. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agama dan
kepercayaannya
Contoh Hubungan Hak Dan Kewajiban
Negara Dan Warga Negara
• Guna merealisasikan kewajiban warga negara, negara mengeluarkan berbagai kebijakan
dan peraturan yang mengikat warga negara dan menjadi kewajiban warga negara untuk
memenuhinya. Salah satu contoh kewajiban warga negara terpenting saat ini adalah
kewajiban membayar pajak (Pasal 23A, UUD 1945). Hal ini dikarenakan saat ini pajak
merupakan sumber penerimaan negara terbesar dalam membiayai pengeluaran negara
dan pembangunan. Tanpa adanya sumber pendapatan pajak yang besar maka
pembiayaan pengeluaran negara akan terhambat. Pajak menyumbang sekitar lebih dari
70% pendapatan negara. Jadi membayar pajak adalah contoh kewajiban warga negara
yang nyata di era pembangunan seperti sekarang ini. Dengan masuknya pendapatan
pajak dari warga negara maka pemerintah negara juga akan mampu memenuhi hak
warga negara yakni hak mendapatkan penghidupan yang layak.
• Dengan membayar pajak, warga negara dapat menikmati: fasilitas dan infrastruktur,
subsidi pangan dan BBM, transportasi massal, pelayanan kesehatan, pendidikan,
pertahanan dan keamanan, penegakan hukum, kelestarian lingkungan hidup.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai