1. Ilmu negara adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu yang objeknya negara.
Adapun istilah lain ilmu negara yaitu:
-Staat Ker reegen = Belanda
-Die staat lehre = Jerman
-Theory of the state= Inggris
-Political theory= Inggris
Sistem Anglo Saxon adalah suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi, yaitu
keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim
selanjutnya. Anglo Saxon juga menyebutkan Political science. Dalam pemahaman ilmu-
ilmu kenegaraan/ Staats Wissenchaft. Anglo Saxon biasanya hukum tidak tertulis atau
hukum yang hidup di masyarakat. Contoh negaranya (Amerika,Inggris).
Sistem eropa kontinental merupakan suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai
ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang akan ditafsirkan
lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Eropa Kontinental biasanya hukum tertulis.
Contoh negaranya (Belanda, Jerman,Indonesia).
Politik secara etimologi berasal dari perkataan bahasa Yunani purba, yaitu “polis” yaitu
kota yang dianggap negara yang terdapat dalam kebudayaan Yunani purba.
Negara adalah lanjutan dari keinginan manusia hendak bergaul antara seorang dengan
orang lainnya dalam rangka menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya, semakin luas
pergaulan manusia dan semakin banyak pula kebutuhannya.
a. Monarki, aristikrasi dan demokrasi yang lazimnya diukut dari jumlah orang yang
menentukan kata akhir dalam soal-soal kenegaraan, dengan bentuk-bentuk
kemerosotannya.
b. Diktatoroktasi/plutokrasi dan mobokrasi.
Monarki dan republic yang kriteria utamanya ialah terpilihnya kepala negaranya, sedangkan
pengertian dictator dan demokrasi sering dipakai sebagai sifat untuk menunjuk pemerintahnya.
Teori lazim: teori kedaulatan Tuhan, teori kedaulatan raja, teori kedaulatan hukum, teori kedaulatan
Negara.
Konstitusi adalah tidak lain dari seperangkat ketentuan mengenai tata cara bernegara suatu bangsa.
Rumpun adalah sekumpulan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena mempunyai ciri-ciri
jasmaniah yang sama,seperti; kulit, rambut, bentuk badan atau muka.
Nasionalisme adalah suatu gerakan sosial, suatu aliran rohaniah yang mempersatukan rakyat
kedalam natie, yang membangkitkan masa kedalam keadaan politik dan sosial yang aktif (Ernest
Renan). Nasionalisme memiliki 2 makna, sebagai sentimen dan sebagai bentuk gerakan (Ernest
Gellner).
Tujuan Negara
Roger H. Soltau:
Tujuan negara ialah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya cipta
sebesar mungkin.
Shang Yang:
Tujuan negara adalah membentuk kekuasaan. Untuk kekuasaan itu sendiri.
Emmanuel Kant:
Tujuan negara adalah untuk membentuk dan mempertahankan hukum.
3. Perkembangan negara
Abad Pertengahan
Abad Pertengahan adalah kurun waktu peralihan dari Abad Kuno ke Zaman Modern. Abad
Pertengahan masih terbagi lagi menjadi tiga kurun waktu, yakni Awal Abad Pertengahan,
Puncak Abad Pertengahan, dan Akhir Abad Pertengahan.
Zaman Modern
Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk Negara yang terpenting ialah: Negara
kesatuan (unitarianisme) dan negrara serikat (federasi).
Harold J Laski Sementara menurut Laski dalam The State in Theory and Practice (1947),
negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang
bersifat memaksa.
Miriam Budiardjo Ahli ilmu politik Miriam Budiardjo dalam Dasar-dasar Ilmu Politik
(2007) merangkum definisi-definisi negara menjadi: "Negara adalah suatu daerah teritorial
yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga
negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol)
monopolistis terhadap kekuasaan yang sah."
Max Weber Sosiolog Max Weber mengartikan negara adalah suatu masyarakat yang
memonopoli penggunaan kekerasan fisik yang sah dalam suatu wilayah.