Anda di halaman 1dari 14

ILMU NEGARA

TEORI FUNGSI NEGARA

?Apa itu Negara

Pengertian Negara
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang
kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun
budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah
tersebut.
Berikut adalah pengertian negara menurut para ahli:

Roger H. Soltau: Negara adalah agen (agency) atau kewewenangan (authority)


yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat.

Max Weber: Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam sesuatu wilayah.

Harold J. Laski : Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena


 
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah  lebih berkuasa

  individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat.


daripada

Robert M. Maclver : Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di


dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum
yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi
kekuasaan memaksa.
TUJUAN NEGARA

Fungsi dan tujuan negara adalah hal yang sangat penting bagi
suatu negara, dimana tujuan negara merupakan pedoman atau
sesuatu yang harus dicapai  bagaimana negara dapat tersusun
dan dapat diatur dengan baik. Adapun fungsi negara lebih
menekan pada konsep untuk mencapai tujuan negara
tersebut.  Dimana tujuan dan fungsi negara saling
berkesinambungan atau saling keterkaitan antara yang satu
dengan yang lainnya, karena fungsi negara itu dibentuk untuk
merealisasikan tujuan  dari suatu negara yang bersangkutan.
Berikut adalah tujuan negara menurut beberapa ahli:
ShangYang
Tujuan negara menurut shang yang ialah membentuk kekuasaan. Untuk pembentukan
kekuasaan ini ia mengadakan perbedaan tajam antara negara dan rakyat perbedaan ini
diartikan sebagai perlawanan/kebaikan satu terhadap yang lain.
Plato
Plato mengatakan bahwa tujuan negara yang sebenarnya adalah untuk mengetahui atau
mencapai atau mengenal idea yang sesungguhnya, sedang yang dapat mengetahui atau
mencapai idea yang sesungguhnya itu hanyalah ahli-ahli filsafat saja, maka dari itu pimpinan
negara atau pemerintahan negara. Sebaiknya harus dipegang oleh ahli-ahli filsafat saja.
Aristoteles
Mengenai tujuan negara oleh Aristoteles dijelaskan, bahwa
berhubung dengan pahamnya bersifat universal, maka lebih
diutamakan adalah negara. Oleh karena itu pemerintah sebaik-
baiknya ditujukan kepada kepentingan umum.
John Lock
Tujuan negara menurut John Locke adalah untuk memelihara dan
menjamin terlaksananya hak-hak asasi manusia.yang tertuang
dalam perjanjian masyarakat.
Niccollo Machiavelli
Tujuan negara menurut Niccollo Machiavelli adalah untuk mengusahakan
terselenggaranya ketertiban, keamanan dan ketentraman. Dan hanya dapat dicapai
oleh pemerintah seorang raja yang mempunyai kekuasaan absolut.
Thomas Aquinas
Menurut Thomas Aquinas, untuk mengetahui tujuan negara, maka terlebih dahulu
mengetahui tujuan manusia, yaitu kemuliaan yang abadi. Oleh karena itu negara
mempunyai tujuan yang luas, yaitu memberikan dan menyelenggarakan kebahagiaan
manusia untuk memberikan kemungkinan, agar dapat mencapai hidup tersusila dan
kemuliaan yang abadi, yang harus di sesuaikan dengan syarat-syarat keagamaan.
TUJUAN NEGARA INDONESIA DALAM UUD 1945
• Indonesia mempunyai beberapa tujuan yang tercantum dalam UUD 1945. Tujuan
negara Indonesia terdapat dalam UUD 1945 alenia keempat yang berbunyi : "Kemudian
daripada itu untuk membentuk pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamian abadi, keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,

• Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ".
Mengenai tujuan negara yang terkandung dalam UUD 1945
yang terdapat dalam alinea keempat, Kaelan menjabarkan
tujuan negara terbagi dua ( tujuan khusus dan tujuan umum):
Tujuan Khusus yaitu sebagai realisasinya adalah dalam
hubungannya dengan politik dalam negeri Indonesia yaitu:
a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
b. memajukan kesejahteraan umum
c. mencerdaskan kehidupan bangsa
TEORI FUNGSI NEGARA
1. Anarkisme

Menurut paham anarkisme, negara tidak perlu ada. Manusia pada hakikatnya adalah baik
dan berbudi, dan justru rusak budi pekertinya bila ada pengaturan “memaksa” yang di
terapkan oleh negara. Paham anarkis menyangkal adanya fungsi negara. Jika pun ada,
maksud sebenarnya fungsi itu dapat di serahkan untuk melaksanakan melalui bentuk-
bentuk sukarela tanpa menerapkan adanya unsur “paksaan” seperti oleh negara.

2. Individualisme (Liberalisme)

Paham ini menempatkan kepentingan individu sebagai tujuan hidup manusia. Fungsi
negara haruslah ditujukan untuk pemenuhan atau pencapaian kepentingan individu.
Fungsinya cukup di batasi untuk memelihara ketertiban dan keamanan saja tidak perlu
ada campur tangan negara dalam hal lainnya. Negara berfungsi sebagai “penjaga malam”
(nachtwavhter staat) saja. Semboyan paham ini adalah ‘the less goverment the better”.
3. Sosialisme
Paham ini beranggapan bahwa kepentingan bersama atau kepentingan umum harus lebih di
utamakan di bandingkan kepentingan individu ( perorangan ). Fungsi negara adalah
mengatur perimbangan, agar anggota masyarakat memperoleh kesempatan yang sama dalam
memperjuangkan hidunya secara layak. Sosialisme, menghendaki campur tangan negara
seluas-luasnya, terutama dalam bidang perekonomian. Saran-sarana produksi vital di kelola
oleh negara, namun industri menengah kebawah boleh di kelola oleh individu atau kelompok
dalam masyarakat.
4. Komunisme
Hampir sama dengan sosialisme, komunisme adalah menghendaki penguasaan sarana-sarana
produksi yang vital oleh negara. Namun, pribadi (individu) tidak di benarkan memiliki
sarana produksi sebagai hak milik, apa lagi sarana yang vital untuk kepentingan umum.
Selain itu bedanya adalah bahwa komunisme menggangap negara di perlukan untuk
mengendalikan perjuangan kelas dan menghapus perbedaan kelas.
5. Sindikalisme
Hampir sama dengan anarkisme yang menghendaki berkurangnya campur tangan
negara. Hanya di sini, fungsi negara itu agar di serahkan kepada serikat-serikat
pekerja. Kalangan serikat buruh yang akan bertindak untuk mengatur pola
kehidupan masyarakat. Paham ini muncul dan berkembang di perancis (1890-
1930).
6. Guild Socialism
Paham ini merupakan suatu ajaran yang berkembang di inggris pada awal abad
XX. Bahwa, badan-badan koperasi umum akan mengambil ahli penyelenggaraan
fungsi negara di bidang kesejahteraan. Hampir sama dengan sindikalisme, namum
pelaksanaan oleh “gild” yaitu organisasi otonomi semacam bentuk koperasi.
Bukan oleh serikat pekerja seperti pada “sindikalisme”.
7. Fasisme
Sifat khas fasisme adalah di anut dioktrin organis mengenai negara. Bahwa negara
mempersamakan (dianologiakan ) sebagai makhluk hidup yang mempunyai
“political will” sendiri, lepas dan terpisah dari kehendak atau aspirasi rakyatnya.
Fasisme tidak mengenal batas bagi pelaksanaan fungsi negara. Negara dan
pemerintah sebagai organ pelaksaan kekuasaan negara berhak melakukan apa saja,
serta mencampuri berbagai hal dan urusan di lingkungan masyarakat.
8. Emperical Collectivism
Paham ini berkembang di Amerika Serikat dan Eropa Barat, setelah prang dunia I.
Bahwa negara berfungsi untuk menyelenggarakan kesejahteraan umum, yang
tidak dapat di berikan oleh usaha pihak swasta. Adalah di benarkan dan juga di
harapkan adanya penguasaan dan pengelolaan negara terhadap usaha yang
menyangkut hidup orang banyak, seperti tansportasi umum, gas, dan listrik.
TERIMA KASIH

WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai