Disusun Oleh :
Kelompok 2
Ni Wayan Nadia Marlina Putri
Ni Wayan Prisilia
Ni Made Afrilia
Nina Puspita Sari
I Putu Satwika Praditya
I Putu Suta
Yoga Pradyana
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sistem pemerintahan
presidenssil. Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk
menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering
terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap
memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan
mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis.
Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis,
absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya
desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut. Secara luas berarti
sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah
laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan,
menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga
menjadi sistem pemerintahan yang kontiniu dan demokrasi dimana
seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem
pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian sistem pemerintahan.
2. Macam – macam bentuk Negara dan pemerintahan.
3. Pengaruh sistem pemerintahan terhadap Negara lain.
4. Perbandingan sistem pemerintahan Negara.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu sistem pemerintahan
2. Untuk mengetahui bentuk – bentuk Negara dan pemerintahan
3. Untuk mengetahui pengaruh terhadap Negara lain
4. Untuk mengetahui perbandingan pemerintah Negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar
1.1Pengertian sistem pemerintahan
Secara umum, sistem pemerintahan dapat didefinisikan sebagai sebuah
sistem yang ada di suatu negara yang tersusun dari berbagai jenis elemen
yang dimana setiap elemen memiliki kegunaan masing-masing yang akan
membentuk sistem tersebut menjadi suatu kesatuan dan menjadi susunan
yang padat.
Adanya keterikatan yang kuat antar elemen membuat elemen dalam
sistem ini tak bisa dipisahkan. Dalam sistem ini, tiap elemen memiliki
kualitas. kerja sama yang sangat kuat, saling terikat, serta memiliki tujuan
serta fungsi yang sama.
Untuk asal mula terbentuknya istilah sistem pemerintahan sendiri adalah
tersusun dari dua suku kata. Dua suku kata tersebut adalah kata “sistem” dan
kata “pemerintahan”. Kata “sistem” sendiri dapat diartikan sebagai tatanan,
susunan, struktur, serta suatu jaringan yang memiliki keterkaitan fungsional
di seluruh bagian dari sistem tersebut. Jadi dapat disimpulkan apabila salah
satu bagian dalam sistem tidak dapat bekerja baik, maka akan
mempengaruhi bagian lainnya bahkan akan merusak sistem tersebut.
Sedangkan untuk kata “pemerintahan” memiliki arti tindakan berkuasa atau
memerintah yang umumnya dilakukan oleh tokoh-tokoh yang menjabat di
badan leslatif, eksekutif, serta yudikatif di sistem negara tersebut. tindakan
tersebut dilakukan guna mencapai suatu tujuan, yaitu untuk menjalankan
negara tersebut.
Sistem pemerintahan adalah hal yang mendasari negara. Dapat dikatakan
bahwa sistem pemerintahan akan menentukan bagaimana sebuah negara
berjalan. Inilah yang membuat sistem pemerintahan sangat penting. Sistem
pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang
bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya
tujuan penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam
suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif,
birokratif, legislatif, dan yudikatif.
Arti dari kara pemerintahan adalah sebuah perbuatan, hal, cara, atau
urusan dalam memerintahkan sesuatu. Pemerintahan juga berarti segala
urusan yang dilakukan oleh negara, urusan tersebut dilakukan untuk
menyelenggarakan kesejahteraan rakyat sekaligus menjadi kepentingan
negara. Oleh karena itu, pemerintahan adalah tindakan atau kegiatan
pemerintah.
1.2 Macam – macam bentuk negara dan pemerintahan
Adapun beberapa macam-macam bentuk negara yang saat ini
digunakan antara lain adalah sebagai berikut.
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan merupakan bentuk negara dengan pemerintahan
tertinggi berada di tangan pemerintah pusat yang didasarkan pada aturan
dalam perundang-undangan yang diberlakukan. Tidak hanya itu saja,
pemerintah pusat juga mempunyai hak untuk melimpahkan kekuasaan
terhadap tingkat daerah yang lebih kecil seperti provinsi.
Sentralisasi
Jenis negara kesatuan sentralisasi yaitu ketika semua persoalan
yang dijalankan pada setiap daerah dalam negara telah diatur dan
diurus oleh pemerintah pusat secara langsung, sehingga pemerintah
daerah tinggal menjalankan ketentuan dan aturan saja.
Desentralisasi
Jenis negara kesatuan desentralisasi yaitu ketika setiap daerah di
dalam negara mempunyai kekuasaan pribadi untuk mengatur urusan
rumah tangga atau persoalan dalam pemerintahan daerahnya sendiri.
Setiap daerah yang menerapkan bentuk negara jenis ini mempunyai
parlemen, tetapi kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan
pemerintah pusat.
2. Negara Federasi
Negara federasi atau juga dikenal sebagai negara serikat
merupakan bentuk negara yang biasanya digunakan oleh negara
dengan kawasan yang sangatlah luas, sehingga perlu dilakukan
pembagian seperti negara bagian, provinsi, republik, wilayah, dan lain
sebagainya.
3. Negara Konfederasi
Negara konfederasi adalah bentuk negara yang digunakan tidak
secara permanen. Hal ini dkarenakan adanya perjanjian yang telah
disepakati oleh negara yang berkonfederasi untuk mencapai tujuan
bersama dalam mempertahankan kedaulatan.
5. Negara Oligarki
Negara oligarki adalah bentuk negara dengan pemerintah yang
biasanya berasal dari suatu kelompok yang dikenal sebagai kelompok
feodal. Selain memegang pemerintahan, kelompok tersebut juga
memegang kekusaan politik. Contoh negara oligarki misalnya Uni
Soviet dan Aparteid Afrika Selatan.
6. Negara Demokrasi
Negara demokrasi adalah suatu negara yang kekuasaan
pemerintahannya secara penuh berada di tangan rakyat dengan kata lain
rakyat bebas melakukan pengendalian terhadap pemerintahan sesuai
dengan suara yang diinginkan oleh rakyat secara mayoritas.
1. Monarki
Monarki atau kerajaan termasuk bentuk pemerintahan tertua di
dunia. Negara dipimpin oleh raja, kaisar, syah, atau ratu yang berganti
secara turun temurun dan berlangsung seumur hidup. Contoh monarki:
Inggris, Belanda, dan Brunei Darussalam. Monarki sendiri dibagi
menjadi: Monarki mutlak (absolut), seluruh kekuasaan dan wewenang
tidak terbatas (kekuasaan mutlak). Monarki Konstitusional, kekuasaan
raja dibatasi oleh suatu konstitusi (UUD) Monarki Parlementer, ialah
suatu monarki di mana terdapat suatu parlemen (DPR), para menteri,
baik perseorangan maupun secara keseluruhan, bertanggung jawab
sepenuhnya pada parlemen tersebut.
2. Tirani
Tirani adalah pemerintahan yang sewenang-wenang dan dijalankan
secara otoriter juga absolut. Ini sekilas sama seperti monarki mutlak,
karena kekuasaan ada pada satu orang. Contoh dari bentuk
pemerintahan tirani adalah Adolf Hitler di Jerman dan Joseph Stalin
dari Uni Soviet.
3. Aristokrasi
Pada bentuk pemerintahan aristokrasi, kekuasaan dipegang oleh
beberapa orang yang dianggap mempunyai peran utama dalam negara,
misalnya cendekiawan. Prancis adalah contoh negara yang sempat
menjalankan bentuk pemerintahan ini, sekitar tahun 1700-an.
4. Oligarki
Oligarki hampir sama dengan aristokrasi, oligarki dijalankan oleh
beberapa orang yang memegang kuasa. Bedanya, mereka ini diangkat
dari sebab kekayaan, keluarga, atau kekuasaan dalam militer. Negara
yang menerapkan oligarki adalah Afrika Selatan, sebelum Nelson
Mandela akhirnya menjadi presiden tahun 1994.
5. Demokrasi
Pada bentuk pemerintahan demokrasi, kekuasaan ada di tangan
rakyat sehingga setiap warga negara memiliki hak setara dalam
mengambil keputusan. Abraham Lincoln mengatakan satu ungkapan
yang terkenal mengenai demokrasi yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
6. Teknokrasi
Pada bentuk pemerintahan teknokrasi, kekuasaan dipegang oleh
pakar teknis seperti ilmuwan, dokter, atau insinyur yang ahli dalam
bidang tertentu. Mereka ini berwenang dalam mengambil keputusan
negara, tidak hanya para politisi saja.
7. Timokrasi
Dalam bentuk pemerintahan timokrasi, kondisi ideal seperti
kehormatan dan kemuliaan pemimpin yang jadi ukuran. Negara akan
dipimpin oleh orang yang dianggap punya hal tersebut. Bukan lagi
berdasar keturunan, kekuasaan, atau pemberian hak istimewa.
8. Oklokrasi
Kondisi ini terjadi saat massa bersenjata yang anarki masuk
dalam pemerintahan secara tidak legal, Squad. Akibatnya rakyat lain
menjadi takut, karena negara dikendalikan secara inkonstitusional dan
ilegal. Amerika pernah masuk dalam krisis ini sekira tahun 1930-an
akibat pemberontakan keluarga mafia.
9. Plutokrasi
Pemerintahan diatur oleh konglomerat, yang tercipta akibat
kondisi ekstrem. Kesenjangan sosial antara miskin dan kaya sangat
terasa dalam plutokrasi. Orang kaya menyetir keputusan politik, militer
dan ekonomi suatu negara karena ingin mempertahankan kekayaan.
Tak hanya itu saja, ada hal riskan yang bahkan dapat terjadi
ketidaksinambungan dalam berpendapat dan berakhir dengan saling
melempar tanggung jawab satu sama lain. Hal ini mengakibatkan,
rakyat negara yang menanggung serta memikul akibatnya dengan
menghabiskan waktu yang lama untuk menunggu jawaban darinya.
Kabinet
Cikal bakal kabinet di Inggris adalah sebuah kelompok orang
yangdisebut CABAL yang dijadikan sebagai penasehat inti dan
sekaligus penghubungdirinya dengan parlemen. Pemerintahan
dikendalikan oleh perdana menteri dankabinetnya. Sehingga
merekalah yang bisa dipersalahkan atau diminta
pertanggungjawaban.
Contoh pengaruh
UUD 1945 dan konstitusi RIS 1949 di Indonesia UUD disusun
oleh para pemimpin bangsa Indonesia sendiri. Jadi ,awal dirancang
menggunakan sistem presidansial. Beberapa anggota BPUPKI
menggunkan konstitusi Amerika Sserikatsebagai rujukan dalam
membahas rancangan hukum dasar. Konstitusi Ris1949disusun melalui
KMB yang berlangsung di Den Haag,Belanda dan melibatkan
utusan Pemerintah Belanda. Karena itu,Indonesia pun menggunakan
sistem pemerintahan parlementer seperti yang digunakan oleh negara
Belanda.
Contoh pengaruh
Filipina menggunakan sistem presidensial karena negara ini
penuh berada dalam kekuasaan Amerika Serikat. Pemerintah
Amerika Serikat bahkan juga memfasilitasi penyusunan konstitusi
Filipina menjelang kemerdekaan negaraini. Negara-negara lain
seperti Kolombia,Kostarika,Meksiko,dan Venezuela
jugamenggunakan sistem pemerintahan presidensial,dengan sistem
pemerintahanAmerika Serikat sebagai modelnya.
Sistem parlementer dan sistem presidensial umum diterapkan di
negara-negarasekarang ini. Kedua sistem pemerintahan tersebut
mempunyai perbedaan sistem parlementer. Presiden hanya sebagai
simbol saja bertanggung jawab adalah parlemen/kabinet. Didalam
sistem pemerintahan presidensial,Presiden memainkan peran kunci
dalam pengelolaan kekuasaan eksekutif. Didalam sistem presidensial
tidak diperbolehkan rangkap jabatan karena sudah ada
ketentuandalam pembagian kekuasaan.
1.8 Pengaruh sistem pemerintahan
Menurut Ranney, kebanyakan negara demokrasi di dunia saat ini
menggunakan sistem pemerintahan parlementer; hanya sedikit yang
menggunakan sistem pemerintahan presidensial.Sistem parlementer yang
berlaku di dunia saat ini tidak terlepas dari pengaruh Inggris.
Samahalnya, sistem pemerintahan presidensial di sejumlah negara saat
ini tidak terlepas dari pengaruh sistem pemerinatahan AS. Di Perancis,
runtuhnya Kekaisaran sebagai akibat perantahun 1870-1971 telah
melahirkan Republik Perancis III. Meski sistem Pemerintahan
parlementer di jalankan di negara itu, perpecahan politik dalam negeri
melahirkan banyak partai politik yang mengakibatkan lemahnya kabinet
yang terbentuk karena lemahnyakoalisi antarpartai. Karena itu, sejak
tahun 1958 di adakan modifikasi sistem pemerintahan yanglebih
memberi banyak kekuasaan kepada Presiden.
Pengaruh suatu sistem pemerintahan yang dianut suatu negara
terhadap negara lain
• Sistem pemerintahan suatu negara berguna bagi
negara lain. Salah satu kegunaan penting sistem pemerintahan suatu
negara adalah menjadi bahan perbandingan bagi negara lain.
• Sistem pemerintahan presidensil dan parlementer merupakan dua
model sistem pemerintahan yangdijadikan acuan oleh banyak negara.
Amerika Serikat dan Inggris masing-masing dianggapsebagai
pelopornya.
Contoh negara yang menggunakan sistem pemerintahan presidensil
adalahAmerika Serikat, Filipina, Brazil, Mesir, Indonesia, dan Argentina.
Sedangkanyang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah
Inggris, India, Jepang, Malaysia, danAustralia.
Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan Yudikatif juga disebut sebagai kekuasaan
kehakiman yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan Yudikatif juga
disebut sebagai kekuasaan kehakiman yaitu kekuasaan untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan.
2.1Kesimpulan
Secara umum, sistem pemerintahan dapat didefinisikan
sebagai sebuah sistem yang ada di suatu negara yang tersusun dari
berbagai jenis elemen yang dimana setiap elemen memiliki kegunaan
masing-masing yang akan membentuk sistem tersebut menjadi suatu
kesatuan dan menjadi susunan yang padat. Untuk asal mula
terbentuknya istilah sistem pemerintahan sendiri adalah tersusun dari
dua suku kata. Dua suku kata tersebut adalah kata “sistem” dan kata
“pemerintahan”. Kata “sistem” sendiri dapat diartikan sebagai tatanan,
susunan, struktur, serta suatu jaringan yang memiliki keterkaitan
fungsional di seluruh bagian dari sistem tersebut. Jadi dapat
disimpulkan apabila salah satu bagian dalam sistem tidak dapat
bekerja baik, maka akan mempengaruhi bagian lainnya bahkan akan
merusak sistem tersebut. Sedangkan untuk kata “pemerintahan”
memiliki arti tindakan berkuasa atau memerintah yang umumnya
dilakukan oleh tokoh-tokoh yang menjabat di badan leslatif, eksekutif,
serta yudikatif di sistem negara tersebut. tindakan tersebut dilakukan
guna mencapai suatu tujuan, yaitu untuk menjalankan negara tersebut.
.Adapun lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi
empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan
yudikatif.
Pembagian kekuasan dalam UUD1945 dibagi menjadi dua yaitu
secara horizontal dan secara vertikal. Pembagian kekuasaan bersifat
vertikal dimaksudkan bahwa kekuasaan dibagikan secara vertikal dari
atas ke bawah atau secara hirarki kepada lembaga-lembaga negara
dibawah lembaga pemegang kedaulatan rakyat. Berbeda dengan
pembagian kekuasaan, pemisahan kekuasaan bersifat horisontal dalam
arti kekuasaan dipisahkan ke dalam fungsi-fungsi yang tercermin
dalam lembaga-lembaga negara yang sederajat dan saling
mengimbangi. Secara teoritis kewenangan lembaga-lembaga negara di
Indonesia mengarah pada sistem pemerintahan presidensil, namun
kemudian secara praktek dalam menjalankan fungsi dan kewenangan,
lembaga negara tidak mencerminkan bahwa sistem pemerintahan
Indonesia menganut pemisahan kekuasaan yang ada dalam sistem
pemerintahan presidensil akan tetapi lebih dekat pada sistem
pembagian kekuasaan. Sehingga ketentuan yang diterapkan
berdasarkan UUD 1945 diperlukan kembali upaya penyempurnaan,
agar secara konsepsional dan prakteknya dapat berjalan secara ideal.
2.2Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasa dalam makalah ini, tentu masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau reada ferensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis berharap para pembaca agar memberikan kritik dan saran
yang membangun kapada penulis demi sempurnanya dan
penulisan makalah dikesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua dan menambah wawasan kita.
DAFTAR ISI
https://umumsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/sistem-
pemerintahan-indonesia-20
https://www.gramedia.com/literasi/apa-itu-sistem-pemerintahan/
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pemerintahan-presidensial/
https://www.jurnalponsel.com/bentuk-negara/
https://tirto.id/macam-macam-bentuk-pemerintahan-di-dunia-monarki-
hingga-demokrasi-f9u7
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pemerintahan-parlementer/
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pemerintahan-presidensial/
https://haloedukasi.com/negara-komunis
https://www.academia.edu/9379730/induk_sistem pemerintahan dan
pengaruhnya terhadap negara lain.
https://www.tribunnews.com/nasional/2021/06/08/pembagian-
kekuasaan-di-indonesia-secara-horisontal-dan-vertikal?page=4
https://www.google.com/search?
q=Sejarah+sistem+pemerintahan+Indonesia+brainly&sa=X&ved=2ah
UKEwjX_POOsbP5AhVrG7cAHaX6DyYQ1QJ6BAgbEAE&biw=1366
&bih=657&dpr=1
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Perbandingan
%20Sistem%20Pemerintahan%20(FULL)%20-%20Sunarso.pdf