Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini
kami beri judul “ Sistem Pemerintahan Presidensial Dan Parlementer”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas sejarah Indonesia dari guru
pengampu mata pelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca.
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sutejo
S.Pd selaku Guru mata pelajaran Sejarah Indonesia SMAN 01 Batu. Tidak lupa bagi pihak-pihak
lain yang telah mendukung penulisan makalah ini kami juga mengucapkan terima kasih.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar
kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai penulis.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................................................. 1
C. Tujuan.............................................................................................................................. 1
D. Manfaat............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem Pemerintahan........................................................................................3
B. Sistem Pemerintahan Parlementer Dan Pemerintahan Presidensial.....................................3
C. Ciri-Ciri Pemerintahan Parlementer Dan Pemerintahan Presidensial.................................6
D. Kelebihan Pemerintahan Parlementer Dan Pemerintahan Presidensial...............................7
E. Kekurangan Pemerintahan Parlementer Dan Pemerintahan Presidensial............................7
BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan
negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem
pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem
pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis.
Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu
akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes
hal tersebut.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan
yang kontiniu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit, Sistem pemerintahanhanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan
roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah
adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

B. Rumusan masalah
1. Pengertian sistem pemerintah.
2. Sistem pemerintahan parlementer dan pemerintahan presidensial.
3. Ciri-ciri pemerintahan parlementer dan pemerintahan presidensial.
4. Kelebihan pemerintahan parlementer dan pemerintahan presidensial.
5. Kekurangan pemerintahan parlementer dan pemerintahan presidensial.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem pemerintah.
2. Mengetahui pengelompokan sistem pemerintah

1
3. Mengetahui ciri-ciri sistem pemerintah
4. Mengetahui kelebihan sistem pemerintah
5. Mengetahui kekurangan sistem pemerintah

D. Manfaat
1. Sebagai pedoman untuk menambah wawasan dalam menulis dan membuat suatu karya
ilmiah terutama pada makalah ini.
2. Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.
3. Sebagai bahan bacaan dan lebih memahami bagaimana tata cara penulisan makalah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pemerintahan


Sistem pemerintahan adalah system hubungan fungsional antara lembaga negara dalam
menjalankan kekuasaannya di dalam suatu negara untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan
negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem
pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem
pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan
yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut.Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan
roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah
adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.
Dapat disimpulkan secara umum bahwa sistem pemerintahan dapat menjaga kestabilan
masyarakat dalam banyak segi sosial, norma, dan ekonomi, menjaga kestabilan sistem dalam
menjaga kedaulatan negara, menjaga kekuatan dari segi pertahanan, ekonomi, politik dan
keamanan dimata dunia sehingga menjadi suatu sistem pemerintahan yang berkelanjutan
untuk memenuhi tugas esensial dan fakultif dari suatu Negara.

B. Sistem Pemerintahan Parlementer Dan Pemerintahan Presidensial


Sistem pemerintah negara dibagi menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:
1. Sistem pemerintahan parlementer
2. Sistem pemerintahan presidensial

3
Pada umumnya, negara-negara di dunia menganut salah satu dari sistem pemerintah
tersebut. Adanya sistem pemerintah lain dianggap sebagai variasi atau kombinasi dari dua
sistem pemerintah di atas. Negara Inggris dianggap sebagai tipe ideal dari negara yang
menganut sistem pemerintah parlemen. Negara Amerika Serikat merupakan tipe ideal dengan
sistem pemerintah presidensil.
Kedua negara tersebut disebut sebagai tipe ideal karena menerapkan ciri-ciri yang
dijalankannya. Inggris adalah negara pertama yang menjalankan model pemerintahan
parlementer. Amerika Serikat juga sebagai pelopor dalam sistem pemerintahan presidensial.
Kedua negara tersebut sampai sekarang tetap konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip
dari sistem pemerintahannya. Dari dua negara tersebut, kemudian sistem pemerintahan
diadopsi oleh negara-negara lain dibelahan dunia.
Klasifikasi sistem pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan pada hubungan
antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Sistem pemerintahan disebut parlementer apabila
badan eksekutif sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif mendapat pengawasan langsung dari
badan legislatif. Sistem pemerintahan disebut presidensial apabila badan eksekutif berada di
luar pengawasan langsung badan legislatif.
a. Sistem pemerintahan parlementer
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki
peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam
mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu
dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem
presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang
perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil,
presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer
presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja.
Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari
dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering
dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan
kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari
beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam
sebuah republik kepresidenan.

4
Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena
kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering
mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman
dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang
jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah
perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau
seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih
dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem
ini.
Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang,
Belanda, Malaysia, Singapura dan sebagainya.
b. Sistem pemerintahan presidensial
Sistem presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem kongresional,
merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih
melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.
Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:
1) Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-
pejabat pemerintahan yang terkait.
2) Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa
saling menjatuhkan.
3) Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.
Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat
dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada
mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi,
pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa
dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya
seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya.
Model ini dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia dan sebagian besar negara-
negara Amerika Latin dan Amerika Tengah.

5
C. Ciri-Ciri Pemerintahan Parlementer Dan Pemerintahan Presidensial
1. Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer
a. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih
langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki kekuasaan besar
sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.
b. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan
pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki
peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen.
c. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai
pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksakan
kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana
menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari
parlemen.
d. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang
mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-
waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen
menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet.
e. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan
adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara
republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala negara tidak memiliki
kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgai symbol kedaulatan dan keutuhan
negara.
f. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja atas
saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen. Selanjutnya, diadakan
pemilihan umum lagi untuk membentukan parlemen baru.
2. Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial
a. Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih
langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis.
b. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab kepada
presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.

6
c. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan presiden
tidak dipilih oleh parlemen.
d. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer.
e. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan. Anggota
parlemen dipilih oleh rakyat.
f. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.

D. Kelebihan Pemerintahan Parlementer Dan Pemerintahan Presidensial


1. Kelebihan sistem pemerintahan parlementer
a. Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan
legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.
b. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
c. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
2. Kelebihan sistem pemerintahan presidensial
a. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.
b. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya,
masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah
enam tahun dan Presiden Indonesia adalah lima tahun.
c. Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
d. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi
oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

E. Kekurangan Pemerintahan Parlementer Dan Pemerintahan Presidensial


1. Kekurangan sistem pemerintahan parlementer
a. Kedudukan badan eksekutif/ kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan
parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
b. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan
berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

7
c. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh mereka
yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
d. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman
mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk
menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
2. Kekurangan sistem pemerintahan presidensial
a. Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat
menciptakan kekuasaan mutlak.
b. Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
c. Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara
eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas.
d. Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.

8
BAB III
PENUTUP

Demikianlah pembahasan tentang sistem pemerintahan negara (presidensil dan


parlementer) dan sistem pemerintahan Dimana kedua sistem tersebut mempunyai ciri – ciri
tersendiri serta kelebihan dan kekurangannya . dimana Negara kita Indonesia memilih sistem
Pemerintahan Presidensial dan juga di anut oleh banayak Negara lain seperti Amerika Serikat,
Filipina, Brasil, Mesir, Argentina.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan penyusunan makalah ini masih banyak sekali
kekurangan dan kesalahan dari segi apapun. Oleh karena itu, kami akan selalu membuka kritik
dan saran yang bersifat konstruktif untuk kesempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya, kami
ucapkan banyak terima kasih. Dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
3.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://osf.io/k2a9r/download
https://www.academia.edu/9148891/BAB_I_PENDAHULUAN_1_1_Latar_Belakang_Masalah
https://www.slideshare.net/thehariz/makalah-sistem-pemerintahan-presidensial-dan-parlementer
https://gagasanhukum.wordpress.com/2014/03/27/sistem-pemerintahan-negara-bagian-ii/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensial
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_parlementer

10

Anda mungkin juga menyukai