Anda di halaman 1dari 19

Mataram binangun

Seri - 1
Tabel 1. Membandingkan Konsep Membangun Indonesia di era Mataram Binangun dalam 3 Buku

Buku Konsep Membangun Indonesia: Mataram Binangun


Memiliki konsep kesatuan dan kerjasama antar wilayah, mengutamakan keadilan, dan mementingkan
Babad Tanah Jawi
kepentingan rakyat.
Membangun tata pemerintahan yang baik dan efektif, memperhatikan kepentingan rakyat, serta menjaga
Negara Kertagama
stabilitas dan perdamaian dalam wilayah kekuasaan.
Memiliki konsep kebijakan yang adil dan bijaksana, mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan
Kakawin Sutasoma
teknologi, serta menghargai keragaman budaya dan agama dalam masyarakat.

Konsep Membangun Indonesia


Tabel 2. Kaitan antara Konsep Membangun Indonesia dalam 3 Buku engan 4 Konsensus Dasar Bangsa Indonesia

Buku Bhineka Tunggal Ika Pancasila UUD 1945 NKRI


Babad Tanah Menghargai perbedaan Keadilan sosial bagi seluruh Menjamin kebebasan Menjaga kesatuan dan persatuan
Jawi agama dan budaya rakyat Indonesia beragama negara
Negara Memiliki ekonomi yang adil
Kesejahteraan sosial Pembangunan nasional Pemerintahan yang demokratis
Kertagama dan makmur
Kakawin Persatuan dalam Negara yang berdaulat atas
Ketuhanan yang Maha Esa Kedaulatan rakyat
Sutasoma keanekaragaman wilayah dan rakyatnya

4 Konsensus Dasar Bangsa Indonesia


Tabel 3. Menjaga keseimbangan antara kebutuhan material dan spiritual

Kebutuhan Material Kebutuhan Spiritual

1. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan 1. Memperkuat pendidikan karakter untuk meningkatkan kesadaran
memperhatikan kelestarian alam dan kebutuhan masyarakat. akan nilai-nilai spiritual dan moral.

2. Mengembangkan infrastruktur dan teknologi untuk 2. Mendorong pengembangan kegiatan budaya dan seni untuk
memperbaiki kualitas hidup masyarakat. meningkatkan apresiasi terhadap keindahan dan kreativitas manusia.
3. Memberikan akses yang adil dan merata terhadap layanan 3. Memperkuat pembinaan agama dan kepercayaan untuk
kesehatan, pendidikan, dan sosial bagi seluruh masyarakat. meningkatkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui 4. Mendorong pengembangan spiritualitas dalam diri individu
pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar. melalui meditasi, introspeksi, dan kegiatan spiritual lainnya.
5. Mendorong inovasi dan kreativitas untuk mengembangkan 5. Menyediakan tempat-tempat ibadah dan kegiatan spiritual yang
potensi ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa diskriminasi.

Manusia Berbudi Luhur


Tabel 4. Mengembangkan sikap profesionalisme dan integritas dalam bekerja

No Langkah-langkah untuk mengembangkan sikap profesionalisme dan integritas dalam bekerja


1 Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas dan tanggung jawab yang diberikan
2 Menghargai waktu dan deadline yang telah ditetapkan
3 Mengedepankan etika kerja yang baik, seperti jujur, disiplin, dan bertanggung jawab
4 Berusaha meningkatkan kualitas dan kompetensi dalam bidang pekerjaan masing-masing
5 Menjaga hubungan baik dengan sesama rekan kerja dan atasan
6 Menjauhi perilaku korupsi, suap, dan nepotisme dalam bekerja
7 Memiliki keberanian untuk melaporkan tindakan-tindakan yang merugikan perusahaan atau masyarakat secara umum
8 Mengedepankan prinsip keadilan dalam melakukan tugas dan tanggung jawab

Manusia Berbudi Luhur


Tabel 5. Matriks Membandingkan Pendidikan di Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Mataram dengan
Penerapannya Saat Ini

Item Kerajaan Majapahit Kerajaan Mataram


Kurikulum Terdapat beragam bidang studi Terdapat fokus pada agama dan filsafat
Metode Pengajaran Metode pengajaran yang aktif dan kreatif Metode pengajaran yang bersifat konservatif
Pendidikan untuk semua golongan Pendidikan terbuka untuk semua golongan Pendidikan terbatas untuk kalangan kerajaan
Penggunaan Bahasa Nasional Bahasa Jawa dan Kawi Bahasa Jawa
Penerapan Nilai-Nilai Budaya Lokal Terdapat pengajaran tentang nilai-nilai lokal Terdapat pengajaran tentang nilai-nilai Islam

Manusia Berbudi Luhur


Tabel 6. Memuat informasi Tentang Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Pengamalan terhadap Hukum
dan Konstitusi di Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Mataram, serta Bagaimana Dapat Diaplikasikan pada
UUD 1945 Saat ini:

Kerajaan Majapahit Kerajaan Mataram UUD 1945


1. Penerapan hukum yang tegas 1. Penggunaan hukum adat 1. Penerapan hukum yang tegas
Kebijakan 2. Mendorong partisipasi rakyat 2. Pendidikan agama 2. Mendorong partisipasi rakyat
3. Pemberian sanksi 3. Pembentukan lembaga hukum 3. Pemberian sanksi
1. Menjaga stabilitas pemerintah 1. Menjaga keberlangsungan adat 1. Menjaga stabilitas pemerintah
2. Menjaga keamanan 2. Membangun sistem hukum yang 2. Membangun sistem hukum yang
Tujuan
3. Meningkatkan kualitas hidup mengakomodasi keberagaman mengakomodasi keberagaman
rakyat dan kepentingannya rakyat dan kepentingannya
1. Melalui sistem kepercayaan 1. Melalui penggunaan 1. Melalui penerapan hukum secara
dan tradisi yang kuat hukum adat sebagai adil dan tegas
2. Melalui penegakan hukum yang lembaga hukum yang 2. Melalui pendidikan hukum
Implementasi tegas dan konsisten Diperkuat dan partisipasi rakyat
3. Melalui penyebaran pendidikan 2. Melalui pembentukan 3. Melalui pemberian sanksi yang
tentang hukum dan konstitusi lembaga pendidikan agama tegas dan konsisten
kepada rakyat dan penyuluhan hukum
Tabel 7. Konsep Hukum dan Konstitusi
Konsep Hukum dan Konstitusi pada Masa Langkah-Langkah untuk Meningkatkan Kesadaran dan
Majapahit dan Mataram Pengamalan terhadap UUD 1945
Membuat kebijakan dan regulasi yang berbasis pada keadilan
Sistem hukum yang berbasis pada prinsip keadilan
untuk semua golongan masyarakat

Memastikan penerapan hukum dan sanksi yang adil dan


Penerapan hukum secara adil dan proporsional
proporsional sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan

Perlindungan hak-hak rakyat secara merata dan Memastikan hak-hak rakyat dihormati dan dilindungi tanpa
tanpa diskriminasi diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, dan golongan
Meningkatkan independensi pengadilan dan menjamin tidak
Sistem pengadilan yang independen dan tidak
ada intervensi dari pihak lain dalam menjalankan keputusan
memihak
hukum

Meningkatkan pengawasan dan keseimbangan kekuasaan


Adanya pengawasan dan keseimbangan kekuasaan
antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif

Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses


Adanya kesepakatan bersama dalam pembentukan
pembentukan konstitusi dan menyepakati konstitusi sebagai
konstitusi
pedoman bersama
Membangun rasa tanggung jawab dan disiplin dalam
Adanya rasa tanggung jawab dan disiplin dalam
menjalankan hukum dan konstitusi di seluruh lapisan
menjalankan hukum dan konstitusi
masyarakat
Tabel 8. Beberapa Cara Untuk Menjaga Keseimbangan antara Kebutuhan Material
dan Spiritual
Keseimbangan antara kebutuhan material
Cara untuk mencapainya
dan spiritual
Membiasakan diri untuk selalu bersyukur atas apa yang telah
Membangun sikap syukur dan menghargai
diperoleh, baik dari segi materi maupun non-materi.
Membuat waktu untuk berdiam diri dan merenungkan diri, baik
Melakukan refleksi diri melalui meditasi atau doa, guna menenangkan pikiran dan
memperkuat koneksi dengan diri sendiri dan Sang Pencipta.
Bergabung dengan komunitas atau organisasi yang memiliki nilai-
Mengembangkan komunitas spiritual nilai spiritual dan membangun relasi yang sehat dengan anggota
komunitas tersebut.
Menentukan prioritas dan mengelola waktu secara efektif, sehingga
Menentukan prioritas dalam hidup dapat memperoleh kebutuhan materi dan waktu untuk memperkuat
hubungan spiritual.
Membangun hubungan yang baik dengan sesama manusia,
Menjalin hubungan yang baik dengan sesama termasuk lingkungan sekitar dan alam, sehingga dapat memperoleh
rasa kesejahteraan spiritual.
Tabel 9. Mengenai Cara Rakyat Membangun

Tingkat Langkah-Langkah untuk Membangun


1. Meningkatkan kemampuan diri melalui pendidikan dan pelatihan
Pribadi 2. Memiliki nilai-nilai moral yang baik
3. Membangun hubungan yang baik dengan orang lain
1. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis
Keluarga 2. Meningkatkan kualitas pendidikan di keluarga
3. Mendukung perkembangan anggota keluarga
1. Membentuk organisasi yang kuat dan berkelanjutan
Komunitas 2. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan komunitas
3. Membangun jaringan kerjasama dengan komunitas lain
1. Membangun infrastruktur yang memadai
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia desa
Rakyat Desa
3. Mengembangkan produk lokal untuk meningkatkan perekonomian desa

Membangun Kecamatan
1. Menyediakan layanan publik yang berkualitas
2. Membangun infrastruktur yang memadai
3. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan kecamatan
1. Menyediakan layanan publik yang berkualitas
Kabupaten/
2. Membangun infrastruktur yang memadai
Kota
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
1. Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas
Provinsi 2. Meningkatkan investasi dan pembangunan ekonomi
3. Menyediakan layanan publik yang berkualitas
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia negara
Negara 2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
3. Menerapkan kebijakan publik yang adil dan transparan
1. Meningkatkan kerjasama internasional untuk mengatasi masalah global
2. Mendorong perdamaian dan kerjasama antar negara
Dunia
3. Meningkatkan keseimbangan dalam pembangunan dan perdagangan
global
Tabel 10. Rangkuman Kejayaan era 10 Kerajaan Mataram
Masa
No. Raja Mataram Lokasi Pemerintahan Kejayaan
Pemerintahan
Membangun kerajaan Mataram
1 Panembahan Senopati 1579 - 1601 Kota Gede Yogyakarta DIY dengan menggabungkan daerah-
daerah kecil di sekitar Yogyakarta
Membangun keraton baru di Kota
2 Prabu Hadi Hanyokrowati 1601 - 1613 Kerto Bantul DIY
Gede Yogyakarta
Melakukan perluasan wilayah
kekuasaan Mataram dan
3 Sultan Agung Hanyakrakusuma 1613 – 1645 Plered Bantul DIY
membangun keraton baru di
Kartasura
Meningkatkan kestabilan politik dan
4 Amangkurat I 1645 - 1677 Kartasura Jawa Tengah membangun infrastruktur seperti
jalan raya dan jembatan

10 Kerajaan 5 Amangkurat II 1677 – 1703 Kartasura Jawa Tengah


Menjaga kestabilan politik dan
memperbaiki kondisi ekonomi dan
keuangan kerajaan
Mataram 6 Amangkurat III 1703 – 1708 Kartasura Jawa Tengah
Meningkatkan keamanan dan
memperbaiki tata kelola keuangan
kerajaan
Meningkatkan perdagangan,
7 Paku Buwono I 1708 - 1719 Kartasura Jawa Tengah membangun infrastruktur, dan
menambah jumlah pasukan
Meningkatkan hubungan dengan
8 Amangkurat IV 1719 - 1726 Kartasura Jawa Tengah negara-negara Eropa dan
memperbaiki sistem keuangan
Membangun Surakarta sebagai
Kartasura dan Surakarta Jawa
9 Paku Buwono II 1726 – 1749 pusat pemerintahan baru dan
Tengah
memperbaiki kondisi ekonomi
Membangun kota Surakarta dan
Kartasura dan Surakarta Jawa
10 Paku Buwono III 1749 - 1788 menambah wilayah kekuasaan
Tengah
Mataram
Tabel 11. Kemajuan di Bidang Ideologi era Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram Kemajuan di Bidang Ideologi


Menerapkan ajaran kejawen dan kepercayaan animisme dan
Panembahan Senopati
dinamisme
Mengembangkan agama Islam dan menerapkan ajaran agama
Prabu Hadi Hanyokrowati
sebagai hukum yang mengatur kehidupan masyarakat
Mendorong penyatuan umat Islam di Jawa dan menegaskan
Sultan Agung Hanyakrakusuma
Islam sebagai agama negara

10 Kerajaan Amangkurat I
Mempertahankan agama Islam sebagai agama negara dan
memperkuat kesatuan umat Islam di Jawa

Mataram Amangkurat II
Menerapkan sistem hukum yang lebih terorganisir dengan
dibentuknya tiga badan hukum, yaitu Pengadilan Agung,
Pengadilan Tinggi, dan Pengadilan Negeri
Bidang Amangkurat III
Meningkatkan pendidikan Islam dan membangun banyak

“Ideologi” Paku Buwono I


pesantren
Menetapkan Islam sebagai agama resmi Kerajaan Surakarta dan
memperluas wilayah kekuasaannya
Mengalami perpecahan di antara penguasaan wilayah kekuasaan
Amangkurat IV
Mataram
Menegaskan Islam sebagai agama negara dan memperluas
Paku Buwono II
wilayah kekuasaannya
Meningkatkan hubungan dengan Belanda dan mengembangkan
Paku Buwono III
seni dan budaya Jawa
Tabel 12. Kemajuan di Bidang Politik era Kerajaan Mataram

No. Kerajaan Mataram Kemajuan yang Terjadi


Terbentuknya kerajaan Mataram sebagai penerus
1 Panembahan Senopati
Kerajaan Pajang
Peningkatan kekuasaan Mataram dan ekspansi
2 Prabu Hadi Hanyokrowati
wilayah ke arah selatan
Perluasan kekuasaan Mataram dan penaklukan
3 Sultan Agung Hanyakrakusuma
Batavia
Meningkatkan kekuatan militer dan penaklukan
10 Kerajaan 4 Amangkurat I
Madura
Meningkatkan perdagangan internasional dengan
Mataram 5 Amangkurat II
China
Meningkatkan keamanan di dalam kerajaan dan
Bidang 6 Amangkurat III
melindungi rakyat dari serangan luar

“Politik” 7 Paku Buwono I


Meningkatkan kekuasaan dan kemakmuran
kerajaan melalui reformasi administrasi
Mempertahankan kedaulatan dan integritas
8 Amangkurat IV
kerajaan dari ancaman luar
Meningkatkan hubungan dengan VOC dan
9 Paku Buwono II
membangun benteng-benteng pertahanan
Meningkatkan keamanan dan stabilitas di dalam
10 Paku Buwono III kerajaan dan memperbaiki hubungan dengan
VOC
Tabel 13. Kemajuan di Bidang Ekonomi era Kerajaan Mataram
No. Kerajaan Mataram Kemajuan yang Terjadi
Peningkatan produksi padi melalui sistem
1 Panembahan Senopati
irigasi terpadu dan pengelolaan lahan
Meningkatkan perdagangan dengan negara
2 Prabu Hadi Hanyokrowati
tetangga dan perdagangan laut
Meningkatkan produksi dan perdagangan
3 Sultan Agung Hanyakrakusuma
tembakau, kayu, dan cengkeh

10 Kerajaan 4 Amangkurat I
Meningkatkan produksi gula dan
memperluas perdagangan ke daerah timur
Mataram 5 Amangkurat II
Meningkatkan perdagangan dengan China,
India, dan Eropa
Bidang 6 Amangkurat III
Meningkatkan produksi beras dan gula

“Ekonomi”
serta pengembangan perdagangan garam
Meningkatkan produksi dan perdagangan
7 Paku Buwono I
kain dan sutra
Meningkatkan produksi tembakau, garam,
8 Amangkurat IV
dan kain
Meningkatkan produksi dan perdagangan
9 Paku Buwono II
kopi, tebu, dan garam
Meningkatkan produksi beras, garam, dan
10 Paku Buwono III
komoditas perdagangan lainnya
Tabel 14. Kemajuan di Bidang Sosial era Kerajaan Mataram

No. Kerajaan Kemajuan di Bidang Sosial


Meningkatkan solidaritas dan
1 Panembahan Senopati
kekompakan dalam masyarakat Jawa.
Menyelenggarakan sistem pembagian
2 Prabu Hadi Hanyokrowati pekerjaan yang adil dalam
masyarakat.

Membangun infrastruktur jalan dan


3 Sultan Agung Hanyakrakusuma irigasi yang memudahkan transportasi
dan pertanian masyarakat.
10 Kerajaan 4 Amangkurat I
Mengembangkan kesenian Jawa
seperti wayang kulit dan seni lukis.
Mataram 5 Amangkurat II
Meningkatkan perlindungan dan
penghormatan terhadap hak-hak

Bidang 6 Amangkurat III


wanita di dalam keluarga.
Memperkuat peran kepala desa dalam

“Sosial”
masyarakat.

Menyelenggarakan sistem pendidikan


7 Paku Buwono I
yang terbuka untuk semua kalangan.
Membangun jembatan dan jalur laut
8 Amangkurat IV untuk memudahkan perdagangan
antar wilayah.
Memperluas akses masyarakat
9 Paku Buwono II
terhadap pendidikan dan kesehatan.

Meningkatkan peran perempuan


10 Paku Buwono III
dalam masyarakat dan pemerintahan.
Tabel 15. Kemajuan di Bidang Budaya era Kerajaan Mataram

Masa
No. Raja Mataram Kemajuan di Bidang Budaya
Pemerintahan

Perkembangan seni tari, wayang, dan


1 Panembahan Senopati 1579 - 1601
seni ukir kayu
Pengembangan seni wayang kulit dan
2 Prabu Hadi Hanyokrowati 1601 - 1613
seni ukir kayu
Pembangunan Candi Gedong Songo,
1613 – 1645
10 Kerajaan 3 Sultan Agung Hanyakrakusuma pengembangan kesenian gamelan dan
seni ukir kayu
Peningkatan penggunaan aksara Jawa,
Mataram 4 Amangkurat I 1645 - 1677
perkembangan seni musik dan tari
Pengembangan kesenian seni lukis,
1677 – 1703
Bidang 5 Amangkurat II
wayang beber, dan tari
Perkembangan kesenian seni ukir kayu
“Budaya” 6 Amangkurat III 1703 – 1708
dan seni musik
Perkembangan kesenian batik dan seni
7 Paku Buwono I 1708 - 1719
tari
Pengembangan kesenian wayang kulit
8 Amangkurat IV 1719 - 1726
dan seni ukir kayu
Pengembangan kesenian wayang kulit
9 Paku Buwono II 1726 – 1749
dan seni ukir kayu
Pengembangan kesenian wayang kulit,
10 Paku Buwono III 1749 - 1788
seni ukir kayu, dan seni tari
Tabel 16. Kemajuan di Bidang Pertahanan era Kerajaan Mataram

No. Kerajaan Kemajuan di Bidang Pertahanan


Meningkatkan kualitas pasukan dan senjata untuk menghadapi
1 Panembahan Senopati serangan dari Mataram bagian utara, dan membangun Benteng
Pendem untuk melindungi Kota Gede.
Membuat kesepakatan damai dengan VOC yang memperkuat
2 Prabu Hadi Hanyokrowati
pertahanan wilayah.
Memperkuat pasukan militer dengan memperkenalkan pasukan topeng
10 Kerajaan 3 Sultan Agung Hanyakrakusuma dan penggunaan artileri, serta membangun Benteng Oranje dan
Jembatan Gantung Suramadu sebagai benteng pertahanan.
Mataram 4 Amangkurat I
Membangun benteng pertahanan di wilayah Surakarta dan
mengembangkan sistem perlawanan guerilla.
Bidang 5 Amangkurat II
Membangun benteng pertahanan di wilayah Kartasura dan
memperkuat sistem intelijen untuk memata-matai musuh.
“Pertahanan” 6 Amangkurat III Tidak banyak mencatat kemajuan di bidang pertahanan.
Meningkatkan kualitas pasukan militer dan memperkuat sistem intelijen
7 Paku Buwono I
untuk menghadapi serangan dari Mataram bagian utara.
Mempertahankan wilayah Kartasura dari serangan musuh yang datang
8 Amangkurat IV
dari luar, termasuk dari VOC.
Mengembangkan sistem perlawanan guerilla dan meningkatkan
9 Paku Buwono II
kualitas pasukan militer.
10 Paku Buwono III Tidak banyak mencatat kemajuan di bidang pertahanan.
Tabel 17. Kemajuan di Bidang Keamanan era Kerajaan Mataram

Raja Mataram Masa Pemerintahan Kemajuan di Bidang Keamanan


Membentuk pasukan perang yang disebut
Panembahan Senopati 1579 - 1601 "Bregodo" dan mengadakan pelatihan militer
secara berkala
Meningkatkan kedisiplinan dalam pasukan
Prabu Hadi Hanyokrowati 1601 - 1613 militer dan membentuk "Kaprajaan" sebagai
pasukan elit
Membentuk pasukan yang terdiri dari prajurit
Muslim, Jawa, dan Bali untuk menghadapi
Sultan Agung Hanyakrakusuma 1613 - 1645
serangan dari Belanda dan memperkuat
pertahanan kota-kota penting
10 Kerajaan Amangkurat I 1645 - 1677
Mengembangkan sistem pertahanan berbasis
benteng dan menambah jumlah pasukan

Mataram Amangkurat II 1677 - 1703


Meningkatkan kemampuan angkatan laut dan
memperkuat pertahanan di wilayah timur
Mataram

Bidang Amangkurat III 1703 - 1708


Tidak banyak mencatat kemajuan di bidang
keamanan

“Keamanan”
Meningkatkan kedisiplinan dan organisasi
Paku Buwono I 1708 - 1719
dalam pasukan militer
Memperkuat pertahanan di wilayah barat
Amangkurat IV 1719 - 1726 Mataram dan membangun benteng-benteng
baru
Mengembangkan sistem intelijen dan melatih
Paku Buwono II 1726 - 1749 pasukan khusus untuk melindungi kerajaan dari
serangan musuh

Membentuk pasukan kecil yang terdiri dari


prajurit terlatih untuk mempertahankan wilayah-
Paku Buwono III 1749 - 1788
wilayah penting dan memperkuat pertahanan di
sepanjang garis pantai utara Jawa
terima kasih
sampai jumpa!

Anda mungkin juga menyukai