Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

METODOLOGI STUDI ISLAM

“METODE DALAM STUDI ISLAM”

DOSEN PENGAMPU:

Dr. PRISTIAN HADI PUTRA, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 10

PIARA AFDOLFIRA (2310201022)

LATIFA APRILIA (2310201019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI

2023

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................
BAB I............................................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................
LATAR BELAKANG.................................................................................................................................
BAB II...........................................................................................................................................................
A. Pengertian Model Penelitian Keagamaan........................................................................................
B. Macam-Macam Model Penelitian Keagamaan.................................................................................
C. Agama Sebagai Doktrin....................................................................................................................
D. Agama Sebagai Produksi Budaya.....................................................................................................
E. Agama Sebagai Produksi Interaksi Sosial..........................................................................................
BAB III..........................................................................................................................................................
Kesimpulan..................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Penelitian agama sudah dilakukan sejak beberapa abad yang lalu, namun hasil
penelitian yang telah diperoleh masih dalam bentuk perbuatan belum dijadikan sebagai
ilmu. Semakin bertambahnya gejala-gejala agama yang berbau dengan masalah sosial
dan budaya, ternyata penelitian dapat dijadikan sebagai ilmu yang khusus dipergunakan
untuk menyelidiki gejala-gejala agama tersebut.
Perkembangan-perkembangan penelitian agama pada saat ini sangat pesat
disebabkan oleh tuntutan-tuntutan kehidupan sosial yang selalu mengalami perubahan.
Kajian dalam lingkup agama memerlukan relevansi dari kehidupan sosial yang tengah
berlangsung, permasalahan-permasalahan seperti ini yang mendasari perkembangan
penelitian-penelitian agama guna mencari relevansi kehidupan sosial dan agama.
Sejak dahulu, agama sebagai objek penelitian sudah lama di perdebatkan. Harun
Nasution menunjukkan pendapat yang menyatakan bahwa agama, kerena merupakan
wahyu tidak dapat menjadi sasaran penelitian ilmu soial dan kalaupun dapat di lakukan
harus menggunakan metode khusus yang berbeda dengan metode ilmu sosial.

3
BAB II

A. Pengertian Model Penelitian Keagamaan


Model Penelitian keagamaan adalah suatu bentuk kegiatan ilmiah terhadap suatu
agama yang dapat dihasilkan melalui berbagai pendekatan. Kemajemukan dalam model
penelitian keagaman dapat mempermudah proses dalam memahami agama dalam
cakupan masyarakat dari berbagai perspektif. Pemahaman atas kemajemukan model ini
akan menjadi sebuah masukan kepada para pemerhati belajar keagamaan terkhusus
mengenai apa dan Bagaimana bagaimana bermasalah keagamaan yang terjadi dalam
mencakup masyarakat.
Model penelitian yang akan disajikan dalam makalah ini telah disesuaikan dengan
perbedaan yang ada antara penelitian hidup keagamaan dan penelitian agama. Mengutip
dari karya Djamhari tentang metodologi sosiologis dalam kajian agama, dimana secara
tidak langsung menunjukkan model-model penelitian agama menggunakan pendekatan
sosiologis.

B. Macam-Macam Model Penelitian Keagaamaan


Penelitian (research) adalah upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu
masalah dan menemukan prinsip-prinsip umum. Selain itu, penelitian juga berarti upaya
pengumpulan informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan.
Adapun agama secara etimologi dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan "ad-
din" dalam bahasa Arab dan dalam bahasa Inggris "religion" yakni agama berasal dari
bahasa Sanskerta yang berarti tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi secara turun temurun,
sedangkan kata "ad-din" menyandang arti antara lain menguasal, memudahkan,
patuh,utang, dan kebiasaan.?
Maka, dapat disimpulkan penelitian agama adalah sebuah usaha untuk mengkaji
pokok ajaran, sejarah perkembangan, dan tingkah laku orang yang beragama menurut
pandangan agama itu sendiri. Sehingga tidak mungkin penelitian agama terhadap suatu
agama tertentu itu, dilakukan oleh orang yang tidak mengerti agama itu sendiri.
Dalam pandangan Juhaya S. Praja, penelitian agama adalah penelitian tentang asal-
usul agama, dan pemikiran serta pemahaman penganut ajaran agama tersebut terhadap
ajaran yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, jelas Juhaya, terdapat dua bidang
penelitian agama, yaitu sebagai berikut:

4
1) Penelitian tentang sumber ajaran agama yang telah melahirkan disiplin ilmu tafsir dan
ilmu hadis.
2) Pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran yang terkandung dalam sumber ajaran
agama itu, yakni ushul al-figh yang merupakan metodologi ilmu agama

C. Agama Sebagai Doktrin


Doktrin Agama adalah ajaran tentang asas-asas suatu aliran politik, keagamaan,
pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, pendirian segolongan ahli ilmu
pengetahuan. Istilah Doktrin berkaitan dengan suatu kebenaran dan ajaran. Keduanya
tidak dapat dipisahkan sebab menegaskan tentang kebenaran melalui ajaran, sedangkan
yang diajarkan biasanya dengan kebenaran. Dengan demikian, doktrin berisi tentang
ajaran kebenaran yang sudah tentu memiliki “balutan” filosofis.Doktrin banyak
ditemukan dalam banyak agama seperti Kristen dan Islam, di mana doktrin dianggap
sebagai prinsip utama yang harus dijunjung oleh semua umat agama tersebut. Dalam
konteks doktrin, agama selalu menjadi akidah, yakni sebagai suatu kepercayaan kepada
Tuhan, suatu ikatan, kesadaran, dan penyembahan secara spiritual kepada-Nya. Sebagai
suatu akidah, agama memiliki prinsip-prinsip kebenaran yang dituangkan dalam bentuk
doktrin.

D. Agama Sebagai Produksi Budaya


Menurut STakdir alisyahbana kebudayaan adalah suatu kkeseluruhan yang komplex
yang terjadi dari tidak yakin tidak yakin yang berbeda-beda misalnya pengetahuan,
kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat dan semuanya kecakapaan yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut Pasurdi Suparlan Kebudayaan adalah serangkaian aturan-aturan, petunjuk-
petunjuk, resep-resep, rencana- rencana tidak, dan strategi-strategi yang terdiri atas
serangkaian model-model kognif yang dimiliki manusia, dan yang digunakannya secara
pencahayaan dalam menghadapi tantangannya tindakannya.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah hasil
kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia yang terjadi dari berbagai unsur yang
berbeda- beda sehingga membantu manusia dalam melangsungkan hidup bermasyarakat.
Kebudayaan dan agama (Islam) adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan
keduanya saling melengkapi. Ketika berbicara kebudayaan dan agama, kita bisa lihat dari
aplikasi fungsinya dalam wujud budaya dan juga dalam bentuk upacara keagamaan atau
5
tradisi ritual yang secara bersamaan bisa mengandung nilai kebudayaan dan agama.
contohnya yaitu di Madura, tepatnya sumenep, agama dan budaya yang berkembang di
Sumenep adalah ajaran islam yang berkembang dan berjalan selaras dengan kebudayaan
Sumenep.

E. Agama Sebagai Produksi Interaksi Sosial


Pengertian Agama sebagai Produk Interaksi Sosial Pandangan Ajaran Islam
Tentang Ilmu Sosial Sejak kelahirannya belasan abad yang lalu. Islam telah tampil
sebagai agama yang memberi perhatian pada keseimbangan hidup antara dunia dan
akhirat: antara hubungan manusia dengan Tuhan; antara hubungan manusia dengan
manusia; dan antara urusan ibadah dengan urusan muamalah. Dalam keadaan demikian,
kita saat ini nampaknya sudah mendesak untuk mememiliki ilmu pengetahuan sosial
yang mampu membebaskan manusia dan berbagai problema tersebut. Ilmu pengetahuan
sosial yang dimaksudkan adalah ilmu pengetahuan yang digali dari nilai-nilai
agama.Penelitian keagamaan merupakan penelitian yang objek kajiannya adalah
Penelitian keagamaan merupakan penelitian yang objek kajiannya adalah agama sebagai
produk "interaksi sosial" atau "perilaku manusia".

6
BAB III

Kesimpulan

Model Penelitian keagamaan adalah suatu bentuk kegiatan ilmiah terhadap suatu
agama yang dapat dihasilkan melalui berbagai pendekatan. Kemajemukan dalam model
penelitian keagaman dapat mempermudah proses dalam memahami agama dalam
cakupan masyarakat dari berbagai perspektif.
Penelitian agama adalah sebuah usaha untuk mengkaji pokok ajaran, sejarah
perkembangan, dan tingkah laku orang yang beragama menurut pandangan agama itu
sendiri. Sehingga tidak mungkin penelitian agama terhadap suatu agama tertentu itu,
dilakukan oleh orang yang tidak mengerti agama itu sendiri. Doktrin Agama adalah
ajaran tentang asas-asas suatu aliran politik, keagamaan, pendirian segolongan ahli ilmu
pengetahuan, keagamaan, pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan.
Istilah Doktrin berkaitan dengan suatu kebenaran dan ajaran. Keduanya tidak dapat
dipisahkan sebab menegaskan tentang kebenaran melalui ajaran, sedangkan yang
diajarkan biasanya dengan kebenaran. Kebudayaan dan agama (Islam) adalah dua hal
yang tidak dapat dipisahkan dan keduanya saling melengkapi. Ketika berbicara
kebudayaan dan agama, kita bisa lihat dari aplikasi fungsinya dalam wujud budaya dan
juga dalam bentuk upacara keagamaan atau tradisi ritual yang secara bersamaan bisa
mengandung nilai kebudayaan dan agama.
Pengertian Agama sebagai Produk Interaksi Sosial Pandangan Ajaran Islam
Tentang Ilmu Sosial Sejak kelahirannya belasan abad yang lalu. Islam telah tampil
sebagai agama yang memberi perhatian pada keseimbangan hidup antara dunia dan
akhirat: antara hubungan manusia dengan Tuhan; antara hubungan manusia dengan
manusia; dan antara urusan ibadah dengan urusan muamalah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Magdalena Pranata Santoso, Filsafat Agama, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009)

Rosihon Anwar, Dkk, Pengantar Studi Islam, 2011, Cetke-II (Pustakasetia,Bandung)

Djamhari. 1993. Agama dalam Perspektif Sosiologi. Bandung: Alfabeta.

Ali, Muhammad Sayuthi, Metodologi Penelitian Agama,Jakarta: Raja Grafindo Persada,


2002

Anda mungkin juga menyukai