Dosen Pembimbing:
MUHIBBUDDIN, M. Pd.I
Oleh:
Segala puji dan syukur yang tiada hentinya bagi Tuhan yang telah menolong
hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan, rahmat dan karunia-Nya, kami tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tim penyusun telah berusaha
semaksimal mungkin sesuai kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa,
kami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan
maupun tata bahasa.Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin
menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Seperti pribahasa “tiada gading yang tak retak”, makalah ini juga tidak
sempurna, memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu kami mohon untuk
saran dan kritiknya yang membangun.
Atas kesediaan waktunya untuk membaca makalah ini, kami ucapkan terima
kasih. Ingatlah pepatah “Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina”, artinya
teruslah berlatih dan belajar. Jangan mudah menyerah.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Kesimpulan ..................................................................................... 6
2. Saran .............................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita
negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan
untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa
dan bernegara Indonesia. Berdasarkan Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang
Pencabutan Ketetapan MPR tentang P4, ditegaskan bahwa Pancasila adalah dasar
NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pancasila bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
yaitu dalam adat-istiadat, serta dalam agama-agama bangsa Indonesia. sehingga
dapat diartikan bahwa pancasila mencerminkan kepribadian dan karakteristik
bangsa Indonesia.
Dalam kehidupan sekarang, nilai-nilai pancasila mengalami pelemahan. Hal
ini disebabkan kurangnya rasa kesadaran dan nasionalisme pada diri warga
Indonesia. Dampak dari melemahnya nilai-nilai pancasila menjadikan jatuhnya
martabat bangsa Indonesia di mata dunia. Salah satunya adalah korupsi. Korupsi
sudah menjadi fenomena yang banyak ditemui dalam permasalahan negeri ini. Hal
ini bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Masalah korupsi ini sangat berbahaya
karena dapat mengikis moral bangsa yang telah terbentuk sejak lama dapat dilihat
dari segi kehidupan sosial yaitu terkikisnya budaya malu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak korupsi sebagai bentuk penyimpangan dari
pancasila sebagai ideologi?
2. Bagaimana upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak penyimpangan dari ideologi pancasila.
2. Untuk mengetahui solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi
bangsa Indonesia akibat melemahnya nilai pancasila sebagai ideologi.
BAB II
PEMBAHASAN
"Hey miss, aku lihat buku itu. Kamu mencurinya," kata petugas keamanan.
Karena kesal, si perempuan itu lalu berhenti. " Aku muak selalu dicurigai
karena aku mirip orang Indonesia," ujarnya.
Adegan dalam film tadi bisa saja dibuat tanpa ada maksud tertentu.
Namun pelajaran yang diambil yakni apakah seburuk itu moral bangsa
Indonesia di mata dunia? Karakter bangsa Indonesia sudah seharusnya
dipertanyakan. Hal ini tentu saja menjadi alasan bangsa Indonesia untuk
menginteropeksi diri jika memang Indonesia ingin menjadi bangsa yang
maju dan bersaing di kancah internasional.
B. Upaya untuk Memberantas Korupsi
1. Memberantas budaya korupsi
Memberantas korupsi tidak hanya dari sisi represif saja, akan tetapi
dapat dilakukan dari sisi budaya hukum, yaitu meniadakan budaya hukum
untuk tidak berkorupsi. Kita lihat bersama korupsi telah berakar di kalangan
masyarakat, bahkan dapat dijadikan sebagai bahan legitimasi persoalan,
dengan cara dilakukan korupsi meskipun kecil-kecilan, namun perbuatan ini
sudah membudaya, tentu tidak dapat ditoleransi. Masyarakat harus dibangun
sedemikian rupa budaya hukum yang tidak sehat itu jangan diberi
kesempatan. Dapat dilakukan secara sistemik dengan kesepakatan bersama,
melalui jalur agama, seni, etiket good governance dan cleant govermen
maupun good corporate governance, dimanapun sistem sosial dilakukan oleh
masyarkat. KPK membangun image dalam benak masyarakat, bahwa korupsi
itu adalah perbuatan terkutuk, berdosa, merusak pembangunan. Budaya
hukum yang sehat dapat mengurangi budaya korupsi di masyarakat.
2. Sistem penggajian
Harus ada reformasi dari sistem penggajian di kalangan pegawai
pemerintah, terutama di kalangan penegak hukum, karena pendapatan adalah
gantungan hidup. Ini harus dilakukan segera, KPK harus memberikan saran
tersebut kepada Pemerintah dan Legislatif. Mengingat tingkat kesejahteraan
pegawai sangat rendah, terutama pegawai pemerintah termasuk dalam hal ini
para penegak hukum. Jangan sampai untuk menutupi kebutuhan
kesejahteraan, para pegawai itu, mereka melakukan perbuatan menyimpang
ketika melakukan pelayanan. Kata Susan Rose-Ackerman, dalam buku seri
tejemahan berjudul ”Korupsi & Pemerintahan” penerbit Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta 2006, cetakan pertama, pada halaman 101 mengatakan
”Jika gaji pemerintah rendah, maka korupsi menjadi andalan untuk bertahan
hidup”.
3. Sistem Pengawasan yang efektif
Sistem pengawasan ini juga haruslah direformasi dan menjadi bagian
rencana aksi dari KPK untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektip
baik secara internal dan eksternal. Sistem pengawasan yang selama ini terjadi
bersifat hangat-hangat tahi ayam, tidak efektip, seadanya. Sistem
pengawasan sebagian besar tidak begitu disukai, dan tidak merupakan dari
bagian menejemen kelembagaan, metodanya tidak up to date, terutama di
kalangan pemerintahan. Diutamakan reformasi itu adalah pengawasan
internal, sebab pengawasan internal dapat mendeteksi secara dini, atas
penyimpangan tugas, pokok dan fungsi menejemen.
4. Penegakan Hukum yang serius
Penegakan hukum dibidang Tindak Pidana Korupsi, adalah
memerlukan tangan-tangan yang trampil dan profesional, sehingga norma
dapat dilakukan dengan baik. Namun di beberapa tempat masih terdapat
penegakan hukum yang tidak serius, yang disebabkan oleh sikap KKN,
intervensi dari berbagai kalangan, yang menyebabkan penegak hukum tidak
berdaya, sehingga penegakan hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya.
KPK sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh UU no 30 tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dapat menjadi
motivator, fasilitator penegakan hukum korupsi, sehingga turunnya KPK di
kalangan penegakan hukum, tidak hanya dalam hal pengawasan pelaksanaan
penyidikan dan penuntutan, tetap juga melakukan pengawasan di sistem
pengadilan. Juga memberikan sistem pelatihan dan dengan petugas KPK
sendiri, sehingga mencapai mampu dan trampil di dalam melakukan
penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan kasus Tipikor. Regulasi juga harus
serius di dalam memberikan dampak positip, hukumannya harus diperberat,
baik pidana maupun perdatanya. Karena pola penghukuman masih dipandang
ringan oleh para pelaku, sehingga tidak memberikan efek jera yang serius.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dampak utama dari penyimpangan pancasila sebagai ideologi
adalah terkikisnya moral bangsa. Karakteristik bangsa yang ideologinya
sudah tidak diterapkan, perlu ditanyakan kembali. Upaya untuk melakukan
tindakan pencegahan penyimpangan ideologi pancasila adalah
menanamkan nilai-nilai pancasila kepada setiap generasi agar tumbuhlah
rasa tanggung jawab menjalankan pancasila sebagai ideologi. Setelah itu,
penerapan pancasila sebagai ideologi bisa dilaksanakan secara maksimal
baik dalam konteks sosial, hukum, maupun ekonomi.
B. Saran
Setiap hal tergantung pada individu masing-masing. Jika individu
tersebut bersikap acuh pada pancasila, meski sudah diberi pemahaman
berkali-kali maka akan sia-sia. Oleh karena itu diharapkan setiap warga
negara merasa memiliki tanggung jawab untuk memahami nilai-nilai
pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
KPK. 07 Oktober 2017. KPK Tahan Dua Tersangka Dugaan Suap Kepala Pengadilan
Tinggi Manado. KPK. https://www.kpk.go.id/id/berita/siaran-pers/4082-kpk-
tahan-dua-tersangka-dugaan-suap-kepala-pengadilan-tinggi-manado. Diakses pada
10 Oktober 2017
Muliana, Vina A. 25 Januari 2017. Daftar Negara Paling Korup se-Asia Pasifik, RI
Nomor Berapa?. Liputan6.com. http://bisnis.liputan6.com/read/2836949/daftar-
negara-paling-korup-se-asia-pasifik-ri-nomor-berapa. Diakses pada tanggal 10
Oktober 2017
Yunita, Ken. 16 September 2017. Ini Adegan Soal Indonesia di 'Girlboss' yang Bikin Netizen
Heboh. DetikHOT. https://hot.detik.com/tv-news/d-3646244/ini-adegan-soal-indonesia-di-
girlboss-yang-bikin-netizen-heboh. Diakses pada 10 Oktober 2017