DISUSUN OLEH :
NAMA : ANNISA THRI KURNIA
NIM : PO7131121027
KELAS : 1A D-III GIZI
DOSEN PENGAMPU :
1. MARDIANA, SE, M.Kes
2. KARNELI, S.Pd, M.Kes
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN PALEMBANG
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya. Karena tanpa rahmat dan hidayah-Nya saya tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan selesai tepat waktu. Penulisan makalah ini berjudul “Kasus Korupsi di
Indonesia”. Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Budaya Anti Korupsi (PBAK).
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen saya yang terhormat Ibu
Mardiana, SE, M.Kes dan Bapak Karneli, S.Pd, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Budaya Anti Korupsi dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan yang belum saya
ketahui. Maka dari itu saya mohon saran dan kritik dari dosen maupun teman-teman sekalian
yang bersifat membangun demi tercapainya makalah yang sempurna. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi para pembaca.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II ................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Korupsi.............................................................................................3
2.2 Ciri-Ciri Korupsi................................................................................................4
2.3 Jenis-Jenis Korupsi............................................................................................5
2.4 Faktor-Faktor Penyebab Korupsi......................................................................7
2.4.1 Faktor Internal...........................................................................................8
2.4.2 Faktor Eksternal.......................................................................................10
2.5 Dampak Korupsi..............................................................................................13
2.6 Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.........................................................16
2.7 10 Kasus korupsi yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2019-2022........19
2.7.1 Kasus Korupsi Bupati Muara Enim Ahmad Yani (2019) ........................19
2.7.2 Kasus Korupsi Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun (2019) .........20
2.7.3 Kasus Korupsi Tamin Sukardi (2019) .....................................................22
2.7.4 Kasus Korupsi Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan (2020) ................23
2.7.5 Kasus Korupsi Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo (2020) .................24
2.7.6 Kasus Korupsi Pembobolan BANK BNI Maria Pauline Lumowa (2021)
............................................................................................................................26
2.7.7 Kasus Korupsi Pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Dadan
Ramdani (2021) .................................................................................................27
2.7.8 Kasus Korupsi 10 Anggota DPRD Muara Enim Tentang Suap Proyek
PUPR (2021) .....................................................................................................29
2.7.9 Kasus Korupsi Walikota Tanjungbalai M.Syahrial (2021) ......................30
2.7.10 Kasus Korupsi Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud
(2022).................................................................................................................31
2.7.11 Kasus Korupsi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian
Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana (2022) .............................................33
iii
2.8 Kasus Korupsi Hakim PN Surabaya Itong Isnaeni Hidayat (2022) ................34
BAB III..................................................................................................................44
PENUTUP.............................................................................................................44
3.1 Kesimpulan..................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................45
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kasus Korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini, sudah dalam posisi yang
sangat parah dan begitu mengakar dalam setiap sendi kehidupan. Perkembangan
praktek korupsi dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik dari kuantitas atau jumlah
kerugian keuangan negara maupun dari segi kualitas yang semakin sistematis, canggih
serta lingkupnya sudah meluas dalam seluruh aspek masyarakat. Meningkatnya tindak
pidana korupsi yang tidak terkendali akan membawa bencana tidak saja terhadap
kehidupan perekonomian nasional tetapi juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara
pada umumnya. Maraknya kasus tindak pidana korupsi di Indonesia, tidak lagi
mengenal batas-batas siapa, mengapa, dan bagaimana. Tidak hanya pemangku jabatan
dan kepentingan saja yang melakukan tindak pidana korupsi, baik di sektor publik
maupun privat, tetapi tindak pidana korupsi sudah menjadi suatu fenomena.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Korupsi ?
2. Apa saja ciri-ciri Korupsi ?
3. Apa saja jenis-jenis Korupsi ?
4. Apa saja faktor penyebab tindakan Korupsi ?
5. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari Korupsi?
6. Apa saja cara yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pemberanta-san
kasus korupsi ?
7. Apa saja kasus Korupsi yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun
2019-2022 ?
8. Apa kasus korupsi yang dilakukan oleh Hakim PN Surabaya Itong Isnaeni Hidayat
pada tahun 2022 ini ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pemahaman tentang Korupsi
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Korupsi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Korupsi
4. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya tindakan Korupsi
5. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari tindakan Korupsi
6. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah dan memberantas tindakan kasus
Korupsi
7. Untuk mengetahui 10 kasus Korupsi yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun
2019-2022
8. Untuk mengetahui kasus korupsi yang dilakukan oleh Mantan Menteri Kelautan
dan Perikanan Indonesia Edhy Prabowo yang terjadi di tahun 2020
2
BAB II
PEMBAHASAN
Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau
berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal
seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak
terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya,
sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kejahatan. Tergantung dari
negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau
tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat namun
ada juga yang tidak legal di tempat lain.
3
Menurut Para Ahli :
4
6. Adanya kewajiban dan keuntungan bersama, dalam bentuk uang atau yang lain.
Pemberi dan penerima suap pada dasarnya bertujuan mengambil keuntungan
bersama.
7. Terpusatnya kegiatan korupsi pada mereka yang menghendaki keputusan yang
pasti dan mereka yang dapat memengaruhinya. Pemberian suap pada kasus yang
melibatkan petinggi Makamah Konstitusi bertujuan memengaruhi keputusannya.
8. Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korup dalam bentuk pengesahan hukum.
Adanya upaya melemahkan lembaga pemberantasan korupsi melalui produk
hukum yang dihasilkan suatu negara atas inisiatif oknum-oknum tertentu di
pemerintahan.
5
Dalam suatu delik tindak pidana korupsi selalu adanya pelaku. Pelaku tindak
pidana korupsi menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 adalah setiap orang
dalam pengertian berikut :
6
dalam bentuk uang atau bentuk-bentuk lain, kepada mereka, secara bertentangan
dengan norma dan peraturan yang berlaku.
7
4. Exposures (pengungkapan): berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang
dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan kecurangan.
Faktor-faktor Greeds dan Needs berkaitan dengaan individu pelaku (aktor)
korupsi yaitu individu atau kelompok, baik dalam organisasi maupun di luar organisasi
yang melakukan korupsi dan merugikan pihak korban. Adapun faktor-faktor
Opportunities dan Exposures berkaitan dengan korban perbuatan korupsi, yaitu
organisasi, institusi, masyarakat yang kepentingannya dirugikan.
8
Seseorang yang menjunjung tinggi etika atau moral dapat menghindarkan
perbuatan korupsi walaupun kesempatan ada. Akan tetapi, kalau moralnya tidak kuat
bisa tergoda oleh perbuatan korupsi, apalagi ada kesempatan. Sebetulnya banyak ajaran
dari orangtua kita mengenai apa dan bagaimana seharusnya kita berperilaku, yang
merupakan ajaran luhur tentang moral. Namun dalam pelaksanaannya sering dilanggar
karena kalah dengan kepentingan duniawi.
9
Menurut Yamamah (2009) dalam Kemendikbud (2011), ketika perilaku
materialistik dan konsumtif masyarakat serta sistem politik yang masih mendewakan
materi berkembang, hal itu akan memaksa terjadinya permainan uang dan korupsi.
10
2. Kultur Organisasi yang Kurang Baik
Korupsi di Indonesia sebagai kejahatan sistemik (Wattimena, 2012). Artinya,
yang korup bukan hanya manusianya, tetapi juga sistem yang dibuat oleh manusia
tersebut yang memiliki skala lebih luas, dan dampak lebih besar. Penyebab Korupsi 41
Latar belakang kultur Indonesia yang diwarisi dari kultur kolonial turut menyuburkan
budaya korupsi. Masyarakat Indonesia belum terbiasa dengan sikap asertif (terbuka)
atau mungkin dianggap kurang “sopan” kalau terlalu banyak ingin tahu masalah
organisasi. Budaya nepotisme juga masih melekat karena juga mungkin ada dorongan
mempertahankan kekuasaan dan kemapanan individu dan keluarga. Sikap ingin selalu
membalas budi juga bisa berujung korupsi, ketika disalahgunakan dengan melibatkan
wewenang atau jabatan. Sikap sabar atau ikhlas diartikan “nrimo”, apapun yang terjadi,
sehingga bisa memberikan peluang kepada pimpinan atau bagian terkait untuk
menyalahgunakan wewenangnya.
11
setiap anggota organisasi sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing dapat ikut
bertanggung jawab dalam penggunaan anggaran sesuai perencanaan yang telah disusun.
B. Aspek Ekonomi
Gaya hidup yang konsumtif, menjadikan penghasilan selalu dianggap kurang.
Lingkungan pergaulan juga berperan mendorong seseorang menjadi lebih konsumtif
dan tidak dapat menetapkan prioritas kebutuhan.
D. Aspek Hukum
Subtansi hukum di Indonesia sudah menjadi rahasia umum, masih ditemukan
aturan-aturan yang diskriminatif, berpihak, dan tidak adil, rumusan yang tidak jelas
sehingga menjadi multitafsir, kontradiksi dan overlapping dengan peraturan lain (baik
yang sederajat maupun lebih tinggi). Penegakan hukum juga masih menjadi masalah.
Masyarakat umum sudah mulai luntur kepercayaan kepada aparat penegak hukum,
karena praktik-praktik penegakan hukum yang masih diskriminatif, dan tidak jelas
tujuannya. Masyarakat menganggap ketika terlibat masalah hukum pasti butuh biaya
yang tidak sedikit untuk aparat penegak hukum. Muncul lelucon, kalau hilang ayam,
lapor ke aparat hukum, jadi hilang sapi, karena biaya perkara yang mahal. Karena itu,
orang-orang yang banyak uang dianggap akan luput dari jerat hukum atau mungkin
hukumannya lebih ringan dan mendapatkan berbagai kemudahan.
12
2.5 Dampak Korupsi
Berbagai dampak masif korupsi yang merongrong berbagai aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara akan diuraikan berikut ini :
A. Aspek Ekonomi
Dampak korupsi dari perspektif ekonomi adalah misallocation of resources,
sehingga perekonomian tidak optimal (Ariati, 2013). Berbagai dampak korupsi
terhadap aspek ekonomi, adalah sebagai berikut :
1. Menghambat Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
2. Melemahkan Kapasitas dan Kemampuan Pemerintah dalam Program
Pembangunan yang Meningkatkan Perekonomian
3. Meningkatkan Utang Negara
4. Menurunkan Pendapatan Negara
5. Menurunkan Produktivitas
1. Organisasi rumah sakit menjadi sebuah lembaga yang mempunyai sisi bayangan
yang semakin gelap;
2. Ilmu manajemen yang diajarkan di pendidikan tinggi menjadi tidak relevan;
3. Direktur yang diangkat karena kolusif (misalnya harus membayar untuk menjadi
direktur) menjadi sulit menghargai ilmu manajemen;
13
4. Proses manajemen dan klinis di pelayanan juga cenderung akan tidak seperti apa
yang ada di buku teks.
Akhirnya, terjadi kematian ilmu manajemen apabila sebuah rumah/ lembaga
kesehatan sudah dikuasai oleh kultur korupsi di sistem manajemen rumah sakit maupun
sistem penanganan klinis.
14
masyarakat. Korupsi menumbuhkan ketidakefisienan yang menyeluruh di dalam
birokrasi.
15
dan menurunnya kualitas air dan udara, tingginya pencemaran di perairan sungai
sehingga sangat beracun, dan sebagaimana.
16
b. Lembaga lain yang juga telah disediakan adalah lembaga Ombudsman yang
perannya adalah sebagai penyedia sarana bagi masyarakat yang hendak
mengadukan apa yang dilakukan oleh lembaga pemerintah dan pegawainya.
Lembaga ini juga berfungsi memberikan pendidikan pada pemerintah dan
masyarakat, mengembangkan standar perilaku serta code of conduct bagi lembaga
pemerintah maupun lembaga hukum.
c. Pada tingkat kementerian ditingkatkan kinerja lembaga Inspektorat Jenderal.
d. Reformasi birokrasi dan reformasi pelayanan publik penting dibenahi sehingga
tidak memberi peluang untuk melakukan pungutan liar.
17
c. Pemberdayaan masyarakat untuk ikut mencegah dan memerangi korupsi adalah
melalui penyediaan sarana bagi masyarakat untuk dapat dengan mudah melaporkan
kejadian korupsi kepada pihak yang berwenang secara bertanggung jawab.
Mekanisme pelaporan harus mudah dilakukan misalnya melalui telepon, internet,
dan sebagainya.
18
1. Pencegahan;
2. Penegakan hukum;
3. Harmonisasi peraturan perundang-undangan;
4. Kerja sama internasional dan penyelamatan aset hasil tindak pidana korupsi;
5. Pendidikan budaya antikorupsi;
6. Mekanisme pelaporan pelaksanaan pemberantasan korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi dalam bukunya mengenai panduan
memberantas korupsi dengan mudah dan menyenangkan, mengelompokkan strategi
pemberantasan korupsi tersebut ke dalam 3 strategi berikut :
1. Strategi Represif
Strategi ini adalah strategi penindakan tindak pidana korupsi di mana seseorang
diadukan, diselidiki, disidik, dituntut, dan dieksekusi berdasarkan saksi-saksi dan alat
bukti yang kuat.
2. Strategi Perbaikan Sistem
Perbaikan sistem dilakukan untuk mengurangi potensi korupsi. Caranya dengan
kajian sistem, penataan layanan publik melalui koordinasi, supervisi, pencegahan, serta
mendorong transparansi penyelenggara negara.
3. Strategi Edukasi dan Kampanye
Strategi ini merupakan bagian dari upaya pencegahan yang memiliki peran
strategis dalam pemberantasan korupsi. Melalui strategi ini akan dibangun perilaku dan
budaya antikorupsi. Edukasi dilakukan pada segenap lapisan masyarakat sejak usia
dini. Ketiga strategi tersebut harus dilaksanakan secara bersamaan.
19
KPK menangkap Bupati Muara Enim, Sumsel, Ahmad Yani, saat melakukan
transaksi haram pada 2 September 2019. Ahmad kemudian dijerat sebagai tersangka
bersama Kepala Bidang pembangunan jalan dan PPK di Dinas PUPR Kabupaten Muara
Enim, Elfin Muhtar, dan pemilik PT Enra Sari, Robi Okta Fahlefi.
Ahmad dan Elfin diduga menerima suap dari Robi sebesar USD 35 ribu. Suap
itu diduga terkait proyek jalan di Kabupaten Muara Enim. Belakangan, KPK
mengidentifikasi bahwa Ahmad diduga sudah pernah menerima suap sebelumnya.
Total suap yang diduga diterima Ahmad senilai Rp 13,4 miliar.
Kasus ini bermula ketika Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim melaksanakan
pengadaan proyek pembangunan jalan untuk Tahun Anggaran 2019. Dalam lelang itu,
diduga ada syarat pemberian commitment fee sebesar 10% sebagai syarat terpilihnya
kontraktor pekerjaan.
20
Tujuh orang yang diamankan itu, yakni Gubernur Kepri 2016-2021 Nurdin
Basirun (NBA), Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri Edy Sofyan
(EDS), Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Kepri Budi Hartono (BUH), dan Abu Bakar (ABK) dari unsur swasta.
"Dari tangan BUH, KPK mengamankan uang sejumlah 6.000 dolar Singapura.
Setelah itu, KPK membawa ABK dan BUH ke Kepolisian Resor Tanjungpinang, untuk
pemeriksaan lanjutan," tuturnya.
Nurdin diduga menerima 11 ribu dolar Singapura dan Rp45 juta terkait suap izin
prinsip dan lokasi pemanfaatan laut, proyek reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil Kepulauan Riau Tahun 2018/2019.
Nurdin diduga menerima uang dari Abu Bakar baik secara langsung maupun
melalui Edy Sofyan dalam beberapa kali kesempatan.
Adapun rincian yang diterima Nurdin, yaitu pada 30 Mei 2019 sebesar 5.000
dolar Singapura dan Rp45 juta. Kemudian pada 31 Mei 2019 terbit izin prinsip
reklamasi untuk Abu Bakar untuk luas area sebesar 10,2 hektare. Kemudian pada 10
Juli 2019, Abu Bakar memberikan tambahan uang sebesar 6.000 dolar Singapura
kepada Nurdin melalui Budi Hartono.
21
2.7.3 Kasus Korupsi Tamin Sukardi (2019)
Mantan Direktur Utama PT Erni Putra Terari, Tamin Sukardi divonis enam
tahun penjara serta denda Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan oleh majelis hakim
Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (4/4). Tamin
terbukti memberikan suap sebesar SGD 280 ribu atau sekitar Rp 2,9 miliar kepada
hakim Pengadilan Negeri Medan.
Majelis hakim menilai, Tamin terbukti memberikan uang senilai SGD 280 ribu
untuk diberikan kepada dua hakim. Yakni kepada Sontan Merauke Sinaga selaku hakim
anggota sebesar SGD 130 ribu dan kepada Merry Purba sebagai hakim ad hoc sebesar
SGD 150 ribu. Untuk melancarkan aksinya, Tamin menggunakan jasa panitera
pengganti PN Medan, Helpandi yang membantu memberikan uang itu kepada dua
hakim tersebut.
Ketika itu hakim menyebut Tamin berstatus terdakwa terkait perkara pengalihan
tanah negara/milik PTPN II kepada pihak lain seluas 106 hektare, eks HGU PTPN II
Tanjung Morawa di Pasar IV Desa Helvetia, Kabupaten Deli Serdang.
22
Tamin kemudian meminta Hadi Setiawan untuk bertemu Helpandi dengan
menyerahkan uang SGD 280 ribu dalam amplop cokelat. Helpandi memberikan uang
itu kepada Merry Purba dan Sontan Merauke setelah putusan dibacakan pada 27
Agustus 2018.
2.7.4 Kasus Korupsi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Wahyu
Setiawan (2020)
23
perbuatannya. Ia juga mengembalikan uang sebanyak Sin$ 15 ribu serta Rp 500 juta
melalui Komisi Pemberantasan Korupsi. Ihwal sisa uang suap PAW sebanyak Sin$
38.350, Wahyu mengaku tak pernah menerimanya. Sebab, uang itu masih disimpan
Agustiani Tio Fredelina, orang yang didakwa menjadi perantara suap untuk Wahyu.
Sebelumnya, jaksa KPK menuntut Wahyu 8 tahun penjara dalam kasus suap
pergantian antarwaktu anggota DPR. Wahyu dihukum membayar denda Rp 400 juta
subsider 6 bulan kurungan. Jaksa juga menuntut hukuman tambahan agar hak politik
Wahyu dicabut selama 4 tahun setelah menjalani pidana pokok.
Jaksa menuturkan Wahyu terbukti menerima suap Rp 600 juta dari kader PDIP
Saeful Bahri. Suap diberikan agar Wahyu mengusahakan KPU memilih caleg PDIP
kala itu, Harun Masiku menjadi anggota DPR lewat pergantian antarwaktu.
Mantan Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo divonis 4,5 tahun penjara
ditambah denda sebesar Rp200 juta subsider 6 bulan kurungan karena terbukti
24
menerima suap sejumlah Rp2,2 miliar dari sejumlah pengusaha terkait pekerjaan di
lingkungan Pemerintah daerah Kabupaten Banggai Laut pada tahun 2020.
25
2.7.6 Kasus Korupsi Pembobolan BANK BNI Maria Pauline Lumowa (2021)
"Mengadili, menyatakan terdakwa Pauline Maria Lumowa alias Erry alias Maria
Pauliene Lumowa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana sebagaimana dakwaan pertama primair dan kedua primair," kata ketua majelis
hakim Saifuddin Zuhri di Pengadilan Tind Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin
(24/5) malam. Putusan itu lebih rendah dibanding tuntutan jaksa penuntut umum
Kejaksaan Agung yang meminta agar Maria divonis 20 tahun penjara ditambah denda
Rp1 miliar subsider 6 bulan kurungan.
Dalam perkara ini, Maria terbukti melakukan dua dakwaan, yaitu pertama Pasal
2 Ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20/2001 Jo
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Maria terbukti menggunakan
26
perusahaan lain untuk mencairkan L/C dalam mata uang USD dan euro dengan
dokumen fiktif dalam beberapa tahap dan seluruhnya disetujui.
Selanjutnya, Maria meminta para direktur itu mengajukan pencairan L/C dengan
melampirkan dokumen ekspor fiktif ke BNI 46 Kebayoran Baru sehingga seolah-olah
perusahaan mengadakan kegiatan ekspor.
Dakwaan kedua adalah Pasal 3 ayat (1) huruf a UU Nomor 15/2002 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana diubah
dengan UU No 25/2003. Maria dinilai terbukti melakukan pencucian uang dengan
menempatkan dana pada penyedia jasa keuangan, yaitu PT Aditya Putra Pratama
Finance dan PT Infinity Finance. Dana itu berasal dari korupsi atas pengkreditan senilai
Rp1,214 triliun.
27
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menahan eks Kepala
Subdirektorat Kerjasama dan Dukungan Pemeriksaan pada Direktorat Jenderal
Pajak Dadan Ramdani (DR). Dadan telah dijadikan tersangka dalam kasus dugaan suap
terkait dengan pemeriksaan perpajakan tahun 2016 dan tahun 2017 pada Direktorat
Jenderal Pajak Kementerian Keuangan sejak Februari 2021.
Pada tahun 2017 sampai dengan 2019, Dadan mengusulkan pemeriksaan pajak
terhadap tiga wajib pajak yaitu PT Gunung Madu Plantations, PT Bank Pan Indonesia
Tbk atau Bank Panin, dan PT Jhonlin Baratama untuk tahun pajak 2016 dan 2017
kepada Angin. Usulan tersebut disetujui oleh Angin untuk dilakukan pemeriksaan
pajak. Selama dilakukannya proses pemeriksaan pajak terhadap tiga wajib pajak
tersebut, atas perintah dan persetujuan Angin serta kesepakatan bersama Dadan, maka
khusus untuk penghitungan pajak atas ke tiga wajib pajak dimaksud tidak dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
28
2.7.8 Kasus Korupsi 10 Anggota DPRD Muara Enim Suap Proyek PUPR (2021)
29
Komitmen itu akan diberikan kepada pejabat di Muara Enim, termasuk anggota
DPRD.
Di tahun 2019, Robi mendapatkan nilai proyek Rp 129 miliar. Dari nilai itu,
Robi memberikan Rp 1,8 miliar ke Ahmad Yani. Untuk para anggota DPRD itu, Robi
diduga memberikan total Rp 5-6 miliar. Tiap anggota dewan memperoleh Rp 50 juta
sampai Rp 500 juta.
KPK menduga Robi memberikan uang itu agar tidak ada gangguan dari DPRD
terhadap program pengadaan di Dinas PUPR Muara Enim. KPK menduga para
anggota dewan itu menggunakan uang untuk kampanye Pemilihan Legislatif DPRD
Muara Enim.
30
Tanjungbalai periode 2016 sampai dengan 2021, yang kedua adalah YM, Sekretaris
Daerah Kota Tanjungbalai," kata Deputi Penindakan KPK Karyoto dalam konferensi
persnya di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (27/8/2021).
KPK juga menetapkan Maskur Husain sebagai tersangka karena juga ikut
terlibat dalam kasus suap tersebut. Syahrial diduga menjanjikan duit Rp 1,5 miliar
kepada AKP Robin. Dari jumlah itu, AKP Robin diduga telah menerima Rp 1,3 miliar.
Saat ini, persidangan M Syahrial masih berjalan di Pengadilan Tipikor Medan.
Sementara itu, untuk AKP Robin, KPK telah menyatakan berkas perkaranya lengkap
dan akan segera disidangkan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
2.7.10 Kasus Korupsi Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud (2022)
31
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mentapkan Bupati Penajam Paser Utara
(PPU), Kalimantan Timur Abdul Gafur Mas'ud sebagai tersangka suap terkait dengan
kegiatan pekerjaan pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam
Paser Utara, Kalimantan Timur tahun 2021-2022.
Abdul Gafur Mas'ud diamankan bersama 10 orang yang terdiri dari aparatur
sipil negara (ASN) dan pihak swasta dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta
dan Kalimantan Timur pada Rabu (12/1/2022).
Selain itu, Abdul Gafur Mas'ud diduga juga menerima sejumlah uang atas
penerbitan beberapa perizinan antara lain perizinan untuk HGU lahan sawit di
Kabupaten PPU dan perizinan Bleach Plant (pemecah batu) pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang PPU.
32
2.7.11 Kasus Korupsi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian
Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana (2022)
Para tersangka diduga melanggar Pasal 54 ayat (1) huruf a dan ayat (2) huruf a b
e dan f Undang-undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan. Kemudian, tiga
ketentuan BAB 2 huruf a angka 1 huruf b jo bab 2 huruf c angka 4 huruf c Peraturan
Ditjen Perdagangan Luar Negeri Nomor 2 Perdagangan Luar Negeri per 1 2022 tentang
33
petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan dan pengaturan ekspor CPO. “Keputusan
Menteri Perdagangan Nomor 129 Tahun 2022 jo Nomor 170 Tahun 2022 tentang
penetapan jumlah untuk distribusi kebutuhan dalam negeri dan harga penjualan di
dalam negeri,“ ujar Burhanuddin.
34
Kemudian, kata Nawawi, pada Rabu (19/1/2022) sekitar pukul 13.30 WIB, KPK
mendapatkan informasi bahwa ada penyerahan sejumlah uang dalam bentuk tunai dari
Hendro Kasiono kepada Hamdan sebagai representasi Itong Isnaeni Hidayat.
Penyerahan uang itu dilakukan di salah satu area parkir Kantor PN Surabaya.
Secara terpisah, tim KPK juga langsung mencari dan mengamankan Itong
Isnaeni Hidayat, Direktur PT SGP Achmad Prihantoyo, dan Dewi (DW) selaku
Sekretaris Hendro Kasiono. Lalu, mereka ikut pula dibawa ke Polsek Genteng guna
dimintai keterangan. Dari Polsek Genteng, pihak-pihak terkait kasus dugaan korupsi itu
beserta barang bukti berupa uang sejumlah Rp140 juta segera dibawa menuju ke
Jakarta.
Selanjutnya, mereka diperiksa secara lebih lanjut di Gedung Merah Putih KPK,
Jakarta. Terkait barang bukti berupa uang itu, Nawawi mengatakan Rp140 juta tersebut
merupakan tanda kesepakatan awal bahwa Itong Isnaeni Hidayat akan memenuhi
keinginan Hendro Kasiono.
"Uang yang berhasil diamankan sebesar Rp140 juta merupakan tanda jadi awal
bahwa Itong Isnaeni Hidayat nantinya akan memenuhi keinginan Hendro Kasiono
terkait permohonan pembubaran PT SGP," kata Nawawi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap para pihak yang ditangkap tangan dan
barang bukti yang diamankan, KPK pun menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus
tersebut.
Di sisi lain, Itong Isnaini Hidayat tidak terima telah ditetapkan sebagai
tersangka kasus suap pengurusan perkara di lembaga peradilan Kota Pahlawan.
Penolakan itu disampaikan di tengah-tengah konferensi pers KPK.
35
"Saya tidak pernah menjanjikan apapun. Itu omong kosong," teriak Itong Isnaini
Hidayat memotong kegiatan penetapan dirinya sebagai tersangka di Jakarta, Kamis
(20/1/2022).
Interupsi tersebut dilakukan tersangka Hakim Itong saat Wakil Ketua KPK,
Nawawi Pomolango membacakan putusan penetapan status tersangka terhadap tiga
orang. Ketiganya merupakan para pihak yang diamankan dalam operasi tangkap tangan
(OTT) oleh tim satuan tugas KPK, Rabu (19/1/2022) lalu.
36
Sebagai penerima, Itong dan Hamdan disangka melanggar Pasal 12 huruf c atau
Pasal 11 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Sementara sebagai pemberi, Hendro disangka melanggar Pasal 6 ayat (1) huruf
a atau Pasal 13 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1
KUHP.
KPK mengamankan uang tunai Rp140 juta. Uang tersebut diduga sebagai tanda
jadi awal bahwa Isnaeni nantinya akan memenuhi keinginan Hendri Kasiono terkait
permohonan pembubaran PT SGP. Uang suap tersebut diserahkan di halaman parkir
PN Surabaya.
"Pada Rabu 19 Januari 2022 sekitar pukul 13.30 mendapat informasi ada
penyerahan sejumlah uang dalam bentuk tunai dari harta kepada hadir sebagai
representasi salah satu area parkir Kantor Pengadilan Negeri Surabaya," kata Wakil
Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis
(20/01/2022) malam. Nawawi melanjutkan, tim KPK kemudian mengamankan
pengacara Hendro Kasiono dan panitera PN Surabaya Hamdan atas penyerahan uang
tersebut. Keduanya kemudian digelandang menuju Polsek Genteng, Surabaya untuk
dilakukan pemeriksaan.
37
3. Uang Pelicin Rp1,3 Miliar Disiapkan untuk Urus Perkara
38
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomoloango
menjawab tudingan hakim Pengadilan Negeri Surabaya Itong Isnaeni Hidayat yang
menyebut penetapan dirinya sebagai tersangka hanya omong kosong. Menurut Nawawi,
KPK memiliki bukti yang cukup untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka.
"Bagi kami silakan mau bereskpresi seperti apa saja. Mau teriak mau apa. KPK
memiliki kecukupan bukti untuk menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka
dalam perkara ini," kata Nawawi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/1/2022) malam.
5. Dijadikan Tersangka
Selain Itong, lembaga antirasuah itu juga menjerat dua tersangka lain, yakni
panitera pengganti PN Surabaya Hamdan serta Hendro Kasino selaku pengacara dan
Kuasa dari PT Soyu Giri Primedika (SGP).
39
"KPK kemudian melakukan penyelidikan dan ditemukan adanya bukti
permulaan yang cukup, maka KPK meningkatkan status perkara ini ke tahap
penyidikan dengan mengumumkan tersangka," ujar Wakil Ketua KPK Nawawi
Pomolango dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kamis (20/1/2022). Mereka bertiga
dijerat usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) tim penindakan KPK pada Rabu, 19
Januari 2022.
Setelah berstatus tersangka, Itong dan dua tersangka lainnya akan ditahan di tiga
rutan berbeda untuk 20 hari ke depan. Tepatnya hingga 8 Februari 2022. "Para
tersangka saat ini dilakukan penahanan Rutan selama 20 hari pertama terhitung sejak
tanggal 20 Januari 2022 sampai dengan 8 Februari 2022," ujar Wakil Ketua KPK
Nawawi Pomolango dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan,
Kamis (20/1/2022).
Hakim Itong rencannya akan ditahan di Rutan KPK pada Kavling C1, Jakarta.
Sementara yang lainnya seperti, Hamdan ditahan di Rutan Polres Jakarta Timur, dan
Hendro ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Pusat.
40
7. MA Berhentikan Sementara Itong Isnaeni Hidayat
Mahkamah Agung (MA) mengambil langkah tegas terhadap hakim dan panitera
Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang menjadi tersangka penerima suap. MA
memberhentikan sementara Itong Isnaeni Hidayat dan Hamdan.
"Oleh karena oknum hakim dan panitera yang menjadi objek tangkap tangan ini
telah ditetapkan KPK sebagai tersangka, dengan tetap menjunjung asas praduga tak
bersalah, maka yang bersangkutan telah diberhentikan sementara," kata Plt Kepala
Badan Pengawasan MA, Dwiarso Budi Santiarto dalam konferensi pers di Gedung
KPK, Jakarta, Kamis (20/1/2022) malam. Dwiarso mengatakan, pemberhentian
sementara keduanya langsung ditandatangani Ketua MA. Dia menunjukkan surat itu
kepada wartawan dalam konferensi pers. "Jadi sudah ditandatangani SK-nya," tutur
Dwiarso.
41
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memperpanjang penahanan
hakim nonaktif Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Itong Isnaini Hidayat. Itong
merupakan tersangka kasus dugaan suap pengurusan perkara di PN Surabaya
bersama panitera pengganti PN Surabaya, Hamdan, dan pengacara PT Soyu Giri
Primedika, Hendro Kasiono.
Perpanjangan penahanan tiga tersangka itu, ujar Ali, dilakukan selama 30 hari
ke depan terhitung sejak 21 Februari 2022 sampai dengan 19 April 2022 berdasarkan
penetapan penahanan pertama dari ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
pada PN Surabaya.
Itong Isnaini Hidayat ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) KPK pada
Kavling C1, Hamdan ditahan di Rutan Polres Jakarta Timur, dan Hendro
Kasiono ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Pusat.
42
Dana itu akan dialokasikan untuk memberi suap para hakim mulai dari
pengadilan tingkat pertama hingga Mahkamah Agung (MA). Itong sebagai hakim di
tingkat pertama diduga menyetujui tawaran itu. Kemudian Hendro bermaksud memberi
uang muka senilai Rp 140 juta pada Itong melalui Hamdan. Saat penyerahan uang itu
dilakukan, KPK melakukan tangkap tangan terhadap keduanya dan melanjutkan
penangkapan terhadap Itong.
43
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Korupsi adalah tindakan pejabat
public baik politisi maupun pegawai negeri serta pihak lain yang terlibat dalam
tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan
public/masyarakat yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan
sepihak.
44
DAFTAR PUSTAKA
Adwirman, Andi Parellangi, Nelly Yardes, and Herman, Hendrik Damping. 2014. Bahan
Ajar Pendidikan Budaya Anti Korupsi. ed. Bambang Trim. Jakarta Selatan: Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Cahya, Cun. Indrasari Wisnu Wardhana, Dirjen Perdaglu Kemendag Tersangka Korupsi
Minyak Goreng. April 19, 2022. https://www.suaramerdeka.com/nasional/pr-
043234716/indrasari-wisnu-wardhana-dirjen-perdagangan-luar-negeri-kemendag-
tersangka-korupsi-minyak-goreng (diakses April 24, 2022).
Hidayat, Faieq. Fakta Kasus Suap Hakim PN Surabaya, Nomor 3 Uang Pelicin Miliaran
Rupiah. Januari 21, 2022. https://www.inews.id/news/nasional/fakta-kasus-suap-
hakim-pn-surabaya-nomor-3-uang-pelicin-miliaran-rupiah/2 (diakses April 24, 2022).
Hidayat, Ferry. Begini Kronologi OTT Gubernur Nurdin Basirun. Juli 19, 2019.
https://www.wartaekonomi.co.id/read236127/begini-kronologi-ott-gubernur-nurdin-
basirun (diakses April 24, 2022).
Kaleidoskop 2019: 5 Kasus Korupsi dengan Nilai Terbesar. Desember 2019, 2019.
https://kumparan.com/kumparannews/kaleidoskop-2019-5-kasus-korupsi-dengan-
nilai-terbesar-1sWzDbLTGiv (diakses April 23, 2022).
Kasus Pembobolan BNI Rp1,2 Triliun, Maria Lumowa Dihukum 18 Tahun Penjara. Mei 24,
2021. https://www.merdeka.com/peristiwa/kasus-pembobolan-bni-rp12-triliun-maria-
lumowa-dihukum-18-tahun-penjara.html (diakses April 24, 2022).
Kompas.com. BREAKING NEWS: Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud
Tersangka KPK. Januari 13, 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/13/23280881/breaking-news-bupati-
penajam-paser-utara-abdul-gafur-masud-tersangka-kpk?page=all (diakses April 24,
2022).
45
KPK Perpanjang Lagi Penahanan Hakim Itong. Maret 22, 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/22/21064001/kpk-perpanjang-lagi-
penahanan-hakim-itong (diakses April 24, 2022).
Cahya, Cun. Indrasari Wisnu Wardhana, Dirjen Perdaglu Kemendag Tersangka Korupsi
Minyak Goreng. April 19, 2022. https://www.suaramerdeka.com/nasional/pr-
043234716/indrasari-wisnu-wardhana-dirjen-perdagangan-luar-negeri-kemendag-
tersangka-korupsi-minyak-goreng (diakses April 24, 2022).
Hidayat, Faieq. Fakta Kasus Suap Hakim PN Surabaya, Nomor 3 Uang Pelicin Miliaran
Rupiah. Januari 21, 2022. https://www.inews.id/news/nasional/fakta-kasus-suap-
hakim-pn-surabaya-nomor-3-uang-pelicin-miliaran-rupiah/2 (diakses April 24, 2022).
Hidayat, Ferry. Begini Kronologi OTT Gubernur Nurdin Basirun. Juli 19, 2019.
https://www.wartaekonomi.co.id/read236127/begini-kronologi-ott-gubernur-nurdin-
basirun (diakses April 24, 2022).
Kaleidoskop 2019: 5 Kasus Korupsi dengan Nilai Terbesar. Desember 2019, 2019.
https://kumparan.com/kumparannews/kaleidoskop-2019-5-kasus-korupsi-dengan-
nilai-terbesar-1sWzDbLTGiv (diakses April 23, 2022).
Kasus Pembobolan BNI Rp1,2 Triliun, Maria Lumowa Dihukum 18 Tahun Penjara. Mei 24,
2021. https://www.merdeka.com/peristiwa/kasus-pembobolan-bni-rp12-triliun-maria-
lumowa-dihukum-18-tahun-penjara.html (diakses April 24, 2022).
Kompas.com. BREAKING NEWS: Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud
Tersangka KPK. Januari 13, 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/13/23280881/breaking-news-bupati-
penajam-paser-utara-abdul-gafur-masud-tersangka-kpk?page=all (diakses April 24,
2022).
Liputan6.com. Fakta-Fakta di Balik OTT Hakim PN Surabaya Itong Isnaeni Hidayat. Januari
20, 2022. https://jatim.liputan6.com/read/4864955/fakta-fakta-di-balik-ott-hakim-pn-
surabaya-itong-isnaeni-hidayat (diakses April 24, 2022).
46
Mantan Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo Divonis 4,5 Tahun Penjara. September 3,
2021. https://www.merdeka.com/peristiwa/mantan-bupati-banggai-laut-wenny-
bukamo-divonis-45-tahun-penjara.html (diakses April 24, 2022).
Pratama, Ilham Rian. KPK Tahan Eks Pejabat Ditjen Pajak Dadan Ramdani. Agustus 21,
2021. https://www.tribunnews.com/nasional/2021/08/13/kpk-tahan-eks-pejabat-
ditjen-pajak-dadan-ramdani (diakses April 24, 2022).
Ramadhan, Azhar Bagas. KPK Tetapkan Walkot Tanjungbalai Jadi Tersangka Lelang
Jabatan. Aguastus 27, 2021. https://news.detik.com/berita/d-5699178/kpk-tetapkan-
walkot-tanjungbalai-jadi-tersangka-lelang-jabatan (diakses April 24, 2022).
Simanjuntak, Jonathan. Begini Kronologi Kasus Dugaan Suap Hakim Itong Isnaeni Hidayat
hingga Keciduk KPK. Januari 19, 2022.
https://nasional.sindonews.com/read/662851/13/begini-kronologi-kasus-dugaan-suap-
hakim-itong-isnaeni-hidayat-hingga-keciduk-kpk-1642694495 (diakses April 24,
2022).
Solehudin, Imam. Pengusaha Tamin Sukardi Divonis 6 Tahun Penjara. April 4, 2019.
https://www.jawapos.com/nasional/hukum-kriminal/04/04/2019/pengusaha-tamin-
sukardi-divonis-6-tahun-penjara/ (diakses April 24, 2022).
Wibowo, Eko Ari. KPK Tetapkan 10 Anggota DPRD Muara Enim Tersangka Suap Proyek
PUPR. September 21, 2021. https://nasional.tempo.co/read/1512371/kpk-tetapkan-10-
anggota-dprd-muara-enim-tersangka-suap-proyek-pupr (diakses April 24, 2022).
Wibowo, Kukuh S. Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Akui Bersalah Menerima Suap
PAW. Agustus 20, 2020. https://nasional.tempo.co/read/1374365/eks-komisioner-kpu-
wahyu-setiawan-akui-bersalah-menerima-suap-paw (diakses April 2022, 2022).
47