Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI NILAI NILAI PANCASILA DALAM

KEHIDUPAN MASYARAKAT
Fauzan Akbar Novianto
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
akbarnovianto313@gmail.com

ABSTRAK

Pancasila adalah dasar negara, pandangan hidup. Ideologi nasional


dalam kehidupan sosial. bangsa; dan negara. Bangsa Indonesia belum
memahami makna nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri,
sehingga Pancasila tidak dapat dihayati dan diamalkan dengan baik. Hal ini
dapat menimbulkan masalah yang dapat merugikan diri sendiri dan negara
atau bangsa. Seperti halnya kecurangan yang merajalela di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan penelitian kajian pustaka, untuk memberikan
gambaran tentang implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan berbangsa. Oleh karena itu, masyarakat
Indonesia membutuhkan solusi untuk menghadapi permasalahan tersebut.
Hasil penelitian tentang implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan berbangsa dan bernegara menggali
pengetahuan dan pemahaman Pancasila. Pemahaman tersebut mencakup
nilai-nilai yang perlu dipahami dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-
hari. Langkah konkrit yang dapat dilakukan pemerintah untuk membantu
warga negara Indonesia antara lain memasukkan nilai-nilai Pancasila ke
dalam materi sekolah dalam sistem pendidikan nasional.

Kata Kunci: Pancasila; Implementasi

ABSTRACT

Pancasila is the basis of the state, a way of life. National ideology in


social life. nation; and country. The Indonesian people do not yet
understand the meaning of the values contained in Pancasila itself, so that
Pancasila cannot be lived and practiced properly. This can cause problems
that can be detrimental to oneself and the state or nation. Like cheating that
is rampant in Indonesia. This study uses literature review research, to
provide an overview of the implementation of Pancasila values in the life of
society, nation and nation. Therefore, the Indonesian people need a solution
to deal with these problems. The results of research on the implementation
of Pancasila values in the life of society, nation and state explore knowledge
and understanding of Pancasila. This understanding includes values that
need to be understood and practiced in everyday life. Concrete steps that the
government can take to help Indonesian citizens include incorporating
Pancasila values into school materials in the national education system.

Keywords: Pancasila; Implementation

A. PENDAHULUAN
Secara etimologis, Panchasila berasal dari bahasa Sansekerta
(Brahmana India) kata 'pancha' dan 'seela'. Panca artinya lima dan sila
atau syila artinya fugue atau batu pondasi. Kata sila juga berasal dari
kata sushila yang artinya perbuatan baik. Jadi, secara linguistik dapat
disimpulkan bahwa Pancasila berarti lima pilar atau dasar. Atau bisa
berarti 5 perbuatan baik (Kumawi Basyir:2013).
Secara terminologis, sejak konferensi BPUPKI 1 Juni 1945,
Bung Karno telah menggunakan Pancasila untuk mencantumkan lima
prinsip dasar negara. Keberadaan Pancasila tidak terlepas dari keadaan
yang menyebabkan lahirnya negara Indonesia merdeka pada tanggal 17
Agustus 1945. Setelah perjuangan intelektual yang sengit, para pendiri
negara akhirnya menyepakati lima pasal yang menjadi dasar berbangsa
dan bernegara. Pancasila adalah ideologi yang unik, asli, dan terbuka.
Lima sila Pancasila memang universal dan dapat ditemukan dalam
gagasan banyak masyarakat lain. Tempat keunikan dan orisinalitasnya
adalah falsafah dan ideologi nasional. (Yolanda dkk.:2019).
Kedudukan Pancasila dalam bangsa Indonesia jelas sebagai
dasar bangsa, terutama sebagai masyarakat, bangsa, pandangan hidup
orang Indonesia dalam berbangsa, dan sebagai ideologi nasional.
Sebagai way of life berbangsa dan bernegara, Pancasila merupakan way
of life bangsa Indonesia karena nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila tentunya merupakan hasil kristalisasi dan kebenaran yang
diwujudkan. Tidak hanya itu, nilai-nilai yang membentuk keseluruhan
gambaran kehidupan harus selalu dipraktikkan dalam kehidupan kita
sehari-hari. Makna yang terkandung dalam Pancasila harus dapat
diimplementasikan semaksimal mungkin. Pengkajian dan pengamalan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus dilakukan oleh semua
bangsa. Hal ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang berbudi
luhur dan memiliki sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Namun saat ini masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami
dan mengamalkan nilai-nilai tersebut. Artinya bangsa Indonesia
sepenuhnya menganut nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara yang diartikulasikan melalui Pancasila yang dijadikan
dasar bernegara, sikap hidup dan ideologi bangsa untuk mencapai tujuan
bangsa Indonesia. Karena kamu tidak mengerti.
Penjelasan di atas setidaknya telah memperjelas situasi
masyarakat Indonesia yang belum memahami Pancasila itu sendiri dan
praktik-praktik yang tidak dilaksanakan dengan baik., bertujuan untuk
membahas implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. pentingnya nilai-nilai pancasila dan cara
mengamalkannya. Orang Indonesia dapat memahami makna ini dalam
kehidupan sehari-hari.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang disertai
dengan survei literatur. Menurut Saryono (2010), penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bertujuan menyelidiki, menemukan,
mendeskripsikan, dan menjelaskan sifat-sifat atau keistimewaan dampak
sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur, atau digambarkan dengan
pendekatan kuantitatif. Peneliti mengumpulkan data dari penelitian
sebelumnya terkait dengan judul artikel yang dipublikasikan. Sumber
data berasal dari buku referensi, jurnal ilmiah dan karya ilmiah, dan data
yang diperoleh dianalisis dan diambil kesimpulan dari sumber yang
akurat dan relevan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa
Pancasila dijadikan pedoman dalam bertindak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan berbangsa. Pancasila juga menganut
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia yang dijadikan sebagai sumber Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia. Pancasila bukan hanya dasar bangsa, tetapi
juga gaya hidup bangsa Indonesia.
Sejarah telah menunjukkan bahwa Pancasila adalah jiwa
seluruh bangsa Indonesia, mampu menggerakkan bangsa Indonesia dan
membawa mereka menuju kehidupan yang lebih baik lahir batin dalam
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur (Billyman et al. 2019).
Fotografi kehidupan berfungsi sebagai kerangka acuan untuk mengelola
kehidupan individu dan untuk interaksi antara orang-orang dalam
masyarakat dan lingkungan alam. Pancasila sebagai pedoman hidup,
karena pancasila merupakan hasil kristalisasi dan dianggap sebagai nilai
tertinggi dalam kehidupan., adalah cara pandang.
Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara sendiri-sendiri,
karena merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari nilai
yang satu dengan nilai yang lain. Perintah pertama, prinsip ketuhanan
yang esa, merupakan perintah terpenting yang mendasari empat perintah
lainnya (Dwiyanto, 2016). Agar bangsa dan bangsa Indonesia tetap
lestari, maka nilai-nilai Pancasila harus tetap dipertahankan dan
difungsikan agar generasi penerus bangsa dapat hidup dan
mengamalkannya. Manusia sepanjang jalan yang telah berusia berabad-
abad dan manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara
dan bernegara (Asmaroini, 2017). Upaya penanaman nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan ekspresi pengesahan
keutuhan bangsa Indonesia.
Karena apabila masyarakat Indonesia tidak
mengkomunikasikan dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dapat
menimbulkan permasalahan dalam berbagai aspek dan merugikan diri
sendiri maupun orang lain. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
serta menghayati cita-cita Proklamasi Kemerdekaan. Nilai-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai luhur yang disarikan
dari budaya negara, diakui secara universal, dan memiliki nilai-nilai
fundamental yang tidak berubah mengikuti perkembangan zaman
(Octavian, 2018). Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan
pedoman dasar bangsa Indonesia terdiri dari lima sila, pada dasarnya
sistem filosofis. Pancasila menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia
untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang sangat penting (Khoiriah,
2019). Ada beberapa sila diantara nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila. Ketuhanan, kemanusiaan,
Pancasila sebagai ideologi dan landasan nasional harus
menjadi jiwa yang mengilhami masyarakat, bangsa dan segala tatanan
kehidupan berbangsa. Nilai-nilai pancasila sebagai ideologi dan
landasan bangsa menjadi landasan bangsa hingga saat ini. Pancasila
telah mengalami beberapa kali amandemen dan amandemen konstitusi
dan masih tercantum dalam konstitusi kita. Hal ini menunjukkan bahwa
Pancasila merupakan konsensus nasional dan diterima oleh semua
golongan masyarakat Indonesia. Pancasila telah terbukti mampu
memberdayakan bangsa Indonesia sehingga perlu dimaknai,
direnungkan dan diingat oleh seluruh pelosok tanah air (Nispiansyah,
2019).
Pancasila sebagai dasar suatu bangsa mengandung prinsip-
prinsip spiritual dan cita-cita hukum dengan suasana batin yang menjadi
sumber nilai dan norma, moral, aturan, atau hukum negara. Seperti tidak
tertulis. (Aminullah:2018), kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
adalah: (1) Termasuk “latar belakang spiritual” yang terkandung dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (2)
Pemenuhan cita-cita hukum tertulis dan tidak tertulis. (3) Norma yang
terkandung dalam UUD 1945. Ia mewajibkan pemerintah dan seluruh
pegawai negeri untuk menjunjung tinggi cita-cita moral masyarakat
yang tinggi. (4) Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber
semangat bagi pemerintah dan penyelenggara negara untuk menjalankan
fungsi UUD 1945 semaksimal mungkin. Ia berupaya mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pancasila sebagai ideologi bangsa mengandung nilai-nilai
yang dapat diwujudkan dalam kehidupan di sekitar kita. Tanpa nilai-
nilai Pancasila tersebut, bangsa Indonesia tidak akan memiliki
pandangan dan pedoman untuk menjalani kehidupan berbangsa dan
bernegara di negara yang beraneka ragam budayanya.
Implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
harus disadari oleh bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila harus timbul dari keinginan sendiri dan
dijadikan pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
(Soeprapto, 2005). Tentu saja, situasi ini tidak datang begitu saja, tetapi
dibutuhkan upaya untuk menciptakan kebutuhan.
Masyarakat Indonesia yang majemuk dapat menimbulkan
perpecahan di segala bidang kehidupan. Ini membutuhkan pemahaman
bersama untuk mengikat seluruh tatanan nasional yang majemuk.
Pancasila adalah persamaan dari keragaman adat dan keragaman budaya
bangsa Indonesia yang dipersatukan oleh Pancasila.
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dihimbau untuk tidak
menimbulkan perpecahan yang dapat merugikan setiap orang bahkan
bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa mengandung nilai-
nilai yang dapat diwujudkan dalam kehidupan di sekitar kita. Tanpa
nilai-nilai Pancasila tersebut, bangsa Indonesia tidak akan memiliki
pandangan dan pedoman untuk memimpin bangsa dan kehidupan bangsa
di negara yang beraneka ragam budaya.
Perintah pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) mencakup
nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan ketuhanan, agama, keadilan, dan
kebangsaan. Penerapan sila pertama Pancasila dapat dilakukan dengan
menghargai segala perbedaan. Artinya, perbedaan keyakinan yang
berbeda antar masyarakat, mengedepankan kerukunan antar umat
beragama dan berbeda keyakinan, tidak memaksakan keyakinan dan
agama kepada orang lain, dan saling toleransi antar umat beragama.
Perintah kedua (kemanusiaan yang adil dan beradab)
mencakup pentingnya menghormati orang lain, tetapi setiap masyarakat
berbeda. Amalan perintah kedua ini meliputi penanaman dan penerapan
toleransi terhadap sesama, saling menghormati dan menghargai antar
sesama, adil setiap saat tanpa diskriminasi, menghargai perbedaan antar
masyarakat, dan perlindungan penderitaan Tuhan. harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk. Memiliki derajat yang sama, memiliki hak
dan kewajiban dasar yang sama, menanamkan rasa nasionalisme dan
komitmen terhadap keberadaan negara, dan pada akhirnya menciptakan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Prinsip Ketiga (Persatuan Indonesia). Masyarakat Indonesia
diharapkan mampu menempatkan solidaritas, kohesi, kepentingan dan
keamanan nasional dan nasional di atas kelompok dan individu.
Mendahulukan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi berarti
rela berkorban untuk bangsa dan negara dengan semangat patriotisme
dan nasionalisme. Selalu mengutamakan negara dan kepentingan
nasional di atas segalanya. Dengan mendorong aksi ini, kita dapat
menumbuhkan kebanggaan akan tanah air Indonesia kita dalam
menegakkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Perintah ketiga ini dapat
dilaksanakan dengan mengaktifkan semua perbedaan yang ada. Ini
menyatukan perbedaan-perbedaan ini sebagai semboyan nasional
Indonesia, Bhineka Tunggal Ika. Artinya, walaupun kita berbeda, kita
tetap memiliki satu tujuan. Mari kita ciptakan suasana gotong royong di
balik segala perbedaan yang ada agar tercipta kehidupan yang harmonis
di antara masyarakat Indonesia. Sila ke-3 Pancasila memberikan
kesempatan untuk bebas menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.
Prinsip Keempat (Popularitas dipandu oleh kebijaksanaan
kebijaksanaan dalam konseling/ekspresi). Demokrasi Indonesia adalah
demokrasi yang dipandu oleh kebijaksanaan dan konsensus. Demokrasi
bermula dari pengakuan bahwa manusia memiliki kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama dengan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Sila ke-4 Pancasila menyatakan bahwa bangsa Indonesia dapat
melakukannya dengan: mengagumi, menghormati dan menghargai
orang lain tanpa diskriminasi, selalu jujur dalam pemilihan dan
menghindari perbedaan pendapat antar warga negara, itu tidak membuat
saya merasa baik.
Perintah Kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia). Masyarakat Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa
manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Dalam
hal ini, untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
seluruh rakyat Indonesia perlu menumbuhkan rasa kekeluargaan dan
gotong royong, sikap dan suasana. Untuk itu perlu kesadaran untuk
memperlakukan orang lain secara adil, melindungi hak dan kewajiban
orang lain, serta menghormati martabatnya. Pelaksanaan sila ke-5
Pancasila: mengandung sikap membantu tercapainya kehidupan yang
rukun dan damai. Untuk mencapai kesejahteraan bersama, diperlukan
juga upaya untuk menerapkan sila kelima ini.

D. KESIMPULAN
Keberagaman harus diakui dan disikapi dengan tepat untuk
menghindari timbulnya perselisihan yang dapat merusak persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia. Keanekaragaman adalah suatu anugerah
Tuhan, dapat menjadi bermakna jika semua manusia menyadarinya
secara sadar semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti persatuan,
yang dipahami oleh masyarakat Indonesia. Adapun kebutuhan. ini dapat
disebarluaskan tidak hanya di lembaga pendidikan tetapi juga di
lembaga pemerintah, swasta, gereja dan agama, sehingga kehidupan
masyarakat adalah hidup toleransi, saling menghormati, menghormati
dan selaras dengan Pancasila. nilai.

REFERENSI

Aminullah. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Pancasiladalam


Kehidupan Masyarakat. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram , 2-3

Asmaroini, A. P. (2017). Menjaga Eksistensi Pancasiladan


Penerapannya Bagi Masyarakat di Era Globalisasi. Jurnal
Pancasiladan Kewarganegaraan.

Damanhuri, D. (2016). Implementasi Nilai-Nilai PancasilaSebagai


Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Untirta Civic
Education Journal.

Dwiyanto. (2016). Pengamalan Nilai-Nilai PancasilaSebagai


Pandangan Hidup dalam Kehidupan Sehari-hari.
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah Kalimantan, Vol.14, No.25.

Eddy, I. W. (2018). Aktualisasi Nilai Pancasiladalam Kehidupan


Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Dharmasmurti, No.18,
Vol.1

Anda mungkin juga menyukai