Anda di halaman 1dari 12

PENTINGNYA MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN

MASYARAKAT
THE IMPORTANCE OF APPLYING PANCASILA VALUES IN THE
COMMUNITY ENVIRONMENT
Ayu Septianingsih1
1
UIN Banten, Jl. Jend. Sudirman No. 30. Kota Serang, Banten 42118
Email: nawaliah48@gmail.com

ABSTRAK

Studi ini mengkaji tentang Pentingnya Mengenal dan Menerapkan Nilai-nilai Pancasila dalam
Kehidupan Bermasyarakat dan metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode studi
pustaka. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pancasila lahir dari nilai-nilai luhur bangsa yang
secara implementatif yang bersamaan dengan lahirnya peradaban pertama di negeri ini.
Pancasila hadir sebagai ideologi bangsa yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang penting
untuk diterapkan dan diimplementasikan dalam lingkungan sekitar. Pentingnya menerapkan
nilai-nilai Pancasila di lingkungan masyarakat adalah hal yang perlu diperhatikan dan disadari
oleh setiap warga Indonesia agar tidak terjadi sesuatu yang merugikan negara seperti
perpecahan. Tanpa berpedoman pada Pancasila, sangat mungkin akan terjadinya hal-hal buruk
seperti perpecahan. Seperti yang pernah terjadi di Indonesia yaitu kasus-kasus perpecahan yang
mengakibatkan konflik berkepanjangan karena kurangnya kesadaran akan pentingnya
menerapkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara mengandung nilai-nilai
instrumental bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber buku baik
sebagai lambang dasar filosofis yang merupakan cita-cita leluhur, tidak terlepas dari tujuan sila-
sila Pancasila. Pancasila secara bulat dan utuh sangat sesuai menjadi milik bangsa Indonesia
sebagai dasar negara, juga sebagai suatu ideologi. Sila-sila dari Pancasila sebagai dasar filsafat
negara mengandung arti mutlak bahwa negara Republik Indonesia harus menyesuaikan dengan
hakikat dalam arti hakikat abstrak dari Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil.
Kata Kunci: Ideologi, Nilai-nilai, Kehidupan, Pancasila, Sila-sila, Sumber Hukum

ABSTRACT
This study examines the importance of recognizing and applying the values of Pancasila in
social life and the method used in this journal is the literature study method. As the ideology of
the Indonesian people, Pancasila was born from the nation's noble values that were
implemented in conjunction with the birth of the first civilization in this country. Pancasila is
present as an ideology of the nation in which there are important values to be applied and
implemented in the surrounding environment. The importance of applying Pancasila values in
the community is something that every Indonesian citizen needs to be aware of and aware of so
that nothing happens that harms the country such as division. Without referring to the
Pancasila, it is very likely that bad things will occur such as division. As has happened in
Indonesia, cases of disunity have resulted in prolonged conflict due to a lack of awareness of
the importance of applying Pancasila values. Pancasila as a state ideology contains
instrumental values for the Indonesian people. Pancasila as the source of all sources of books
both as a symbol of the philosophical basis which is the ideals of the ancestors, can not be
separated from the goals of the precepts of the Pancasila. Pancasila unanimously and fully fits

1
into the property of the Indonesian nation as the basis of the state, also as an ideology. The
precepts of Pancasila as the basis of state philosophy contain the absolute meaning that the
Republic of Indonesia must adjust to the nature in the sense of the abstract nature of God, man,
one people and just.
Keywords: Ideology, Values, Life, Pancasila, Precepts, Source of Law

A. PENDAHULUAN
Sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pancasila lahir di tengah-
tengah budaya luhur yang ada di Indonesia. Pancasila dijadikan
sebagai ideologi bangsa Indonesia karena di dalam Pancasila
terdapat nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian bangsa
Indonesia. Ideologi bangsa Indonesia yaitu ide atau gagasan atau
cita-cita yang dipakai oleh bangsa Indonesia untuk dijadikan
sebagai tujuan dalam menjalankan sebuah negara. Ideologi
terbentuk karena kebudayaan, oleh karena itu dalam menentukan
ideologi, suatu negara harus berkaca pada kebudayaan yang ada
di negaranya.

Secara yuridis formal, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara


dan sumber dari segala sumber hukum negara. Nilai-nilai
Pancasila dapat memberi kontribusi terhadap pengembangan
kepribadian dan bahkan dapat menjadi arah berpikir, bersikap
dan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di segala aspek kehidupan baik ekonomi, politik, sosial
budaya dan keamanan.1

Sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pancasila lahir dari nilai-nilai


luhur bangsa yang secara implementatif yang bersamaan dengan
lahirnya peradaban pertama di negeri ini. Peradaban pertama di
Indonesia telah menyadari bahwa sebagai manusia mereka adalah
ciptaan Tuhan. Sehingga dalam pengelolaan pemerintahan pun
kedaulatan yang mereka yakini didasarkan pada nilai-nilai
1
Tim Pusat Studi Pancasila UGM, Membangun Kedaulatan Bangsa Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila:
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kawasan Terluar, Terdepan Dan Tertinggal (3T), (Yogyakarta: Pusat
Studi Pancasila UGM, 2015) hal. 454.

2
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kebijaksanaan dan keadilan
sosial.2

Pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan


masyarakat adalah hal yang perlu diperhatikan dan disadari oleh
setiap warga Indonesia agar tidak terjadi sesuatu yang merugikan
negara seperti perpecahan. Pancasila hadir sebagai ideologi
bangsa yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang penting untuk
diterapkan dan diimplementasikan dalam lingkungan sekitar.
Tanpa nilai-nilai Pancasila, setiap masyarakat tidak mempunyai
pedoman untuk hidup berbangsa dan bernegara di tengah
lingkungan Indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya ini.

Pancasila hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan


tuntunan serta tuntutan yang harus dipegang dan dijalankan oleh
setiap masyarakat di Indonesia. Tanpa berpedoman pada
Pancasila, sangat mungkin akan terjadinya hal-hal buruk seperti
perpecahan. Seperti yang pernah terjadi di Indonesia yaitu kasus-
kasus perpecahan yang mengakibatkan konflik berkepanjangan
karena kurangnya kesadaran akan pentingnya menerapkan nilai-
nilai Pancasila.

B. METODE PENELITIAN
Metode yang diambil untuk penelitian ini menggunakan sumber
dari studi pustaka yang berkaitan dengan isi materi yang akan

disampaikan. Studi kepustakaan merupakan suatu studi yang


digunakan dalam mengumpulkan informasi dan data dengan
bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan
seperti dokumen, buku majalah, kisah-kisah sejarah.

Studi kepustakaan juga dapat mempelajari berbagai buku


referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang
2
Tim Pusat Studi Pancasila UGM, Membangun Kedaulatan Bangsa Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila:
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kawasan Terluar, Terdepan Dan Tertinggal (3T), (Yogyakarta: Pusat
Studi Pancasila UGM, 2015) hal. 148.

3
berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah
yang akan diteliti. Studi kepustakaan juga berarti teknik
pengumpulan data dengan melakukan penelaah terhadap buku,
literator, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan
masalah yang ingin dipecahkan, yang di gunakan dalam kajian ini
ialah metode pustaka, yang dimana saya mencari sumber-sumber
yang berkaitan dengan tema kajian ini, lalu mempelajari,
memahami dan menuangkannya dalam jurnal ini.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengertian dan Sejarah Pancasila
Berdasarkan asal kata (etimologis) istilah Pancasila (Pancasyla) berasal dari bahasa
Sanskerta (India) yang mengandung dua macam arti, seperti berikut. Pancasyila:
Panca artinya lima, sedangkan Syila dengan huruf i yang dibaca pendek, artinya
dasar, batu sendi atau alas sehingga Pancasyila memiliki arti lima dasar.
Pancasyila: Panca artinya lima, sedangkan Syiila dengan huruf ii yang dibaca
panjang, sedangkan peraturan tingkah laku yang penting sehingga pancasyiila
memiliki arti lima aturan tingkah laku yang penting.3

Historical Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia tidak
terlepas dari perjuangan pendiri Negara yang banyak memberikan pemikiran dan
gagasan besar yang melahirkan gagasan negara yang berdasarkan Pancasila sebagai
landasan ideology Negara, tercermin dalam nilai-nilai filosofis yang dibangun atas

dasar kesepakatan nilai-nilai luhur yang dituangkan dalam dasar negara Indonesia.4
Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, nilai-nilai dalam Pancasila dijadikan
pedoman hidup bangsa Indonesia dalam mencapai kesejahteraan lahir dan batin
dalam masyarakat yang heterogen atau beraneka ragam. Sebagai cita-cita dan tujuan
bangsa Indonesia, isi Pancasila termuat juga di dalam pembukaan UUD 1945,
dimana cita-cita yang dimaksud menjadi tujuan bangsa, menciptakan masyarakat
yang adil dan makmur yang berlandaskan Pancasila.5

3
Pandji Setijo, Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa (Jakarta: Grasindo) hal. 16.
4
Yulia Djahir, Suplemen Buku Ajar Pendidikan Pancasila (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016) hal. 7.
5
https://www.zonareferensi.com/pengertian-pancasila/

4
Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila

Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilai-nilainya


bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai tersebut
merupakan perwujudan dari aspirasi (cita-cita hidup bangsa). Dengan Pancasila,
perpecahan bangsa Indonesia akan mudah dihindari karena pandangan Pancasila
bertumpu pada pola hidup yang berdasarkan keseimbangan, keselarasan dan
keserasian sehingga perbedaan apapun yang ada dapat dibina menjadi suatu pola
kehidupan yang dinamis, penuh dengan keanekaragaman yang berada dalam satu
keseragaman yang kokoh.6

Dengan peraturan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, maka perasaan adil dan
tidak adil dapat diminimalkan. Hal tersebut dikarenakan Pancasila sebagai dasar
negara menaungi dan memberikan gambaran yang jelas tentang peraturan tersebut
berlaku untuk semua tanpa ada perlakuan diskriminatif bagi siapa pun. Oleh karena
itulah, Pancasila memberikan arah tentang hukum harus menciptakan keadaan
negara yang lebih baik dengan berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Dengan demikian, diharapkan
warga negara dapat memahami dan melaksanakan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, dimulai dari kegiatan-kegiatan sederhana yang menggambarkan
hadirnya nilai-nilai Pancasila tersebut dalam masyarakat. Misalnya saja, masyarakat
selalu bahu-membahu dalam ikut berpartisipasi membersihkan lingkungan, saling
menolong, dan menjaga satu sama lain. Hal tersebut mengindikasikan bahwa nilai-
nilai Pancasila telah terinternalisasi dalam kehidupan bermasyarakat.7

Pancasila sebagai ideologi negara mengandung nilai-nilai instrumental bagi bangsa


Indonesia. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber buku baik sebagai lambang
dasar filosofis yang merupakan cita-cita leluhur, tidak terlepas dari tujuan sila-sila
Pancasila:8

 Ketuhanan Yang Maha Esa

6
Muzayin, Ideologi Pancasila (Bimbingan ke Arah Penghayatan dan Pengamalan bagi Remaja)
(Jakarta: Golden Terayon Press, 1992) hal. 16.
7
Wendi Anugrah Octavian, Urgensi Memahami dan Mengimplementasikan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Kehidupan Sehari-hari sebagai Sebuah Bangsa, Jurnal Bhinneka Tunggal Ika, Vol. 5 No. 2 (November
2018) hal. 125.
8
Yulia Djahir, Suplemen Buku Ajar Pendidikan Pancasila (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016) hal. 4-6.

5
Maknanya adanya keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang
menciptakan alam semesta beserta isinya, dengan lambang bintang.
 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Maknanya adalah terkandung nilai-nilai bahwa Negara harus menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab, dengan
lambang rantai.
 Persatuan Indonesia
Maknanya adalah bangsa Indonesia yang multi cultural dimana terdapat
banyak sekali kebudayaan, suku dan ras. Semua berbeda serta perbedaan
tersebut hanya bisa bergabung dengan menggunakan Persatuan Indonesia,
dengan lambang pohon beringin.
 Kerakyatan Yang di Pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Maknanya adalah manusia sebagai warga negara dan warga masyarakat
Indonesia mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yang sama. Dalam
menggunakan hak-haknya, ia menyadari perlu memperhatikan dan
mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat, dengan lambang kepala
banteng.
 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Maknanya adalah keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak
sama, dapat dikatakan hubungan keadilan antara Negara dengan warganya
dalam arti negara lah wajib memiliki dalam bentuk kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia, dengan lambang padi dan kapas.

Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat

Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa,


maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan.
Pancasila berperan sebagai pengatur sikap dan tingkah laku orang Indonesia masing-
masing dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa (Sila-I), dengan sesama
manusia (sila II) dengan tanah air dan nusa bangsa Indonesia (sila III), dengan
kekuasaan dan pemerintahan negara (kerakyatan) dan dengan negara sebagai
kesatuan dalam rangka realisasi kesejahteraan (sila-V). Hal ini tampak dalam

6
sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun
dalam 3 buah Undang-Undang Dasar yaitu dalam pembukaan UUD’45, dalam
mukadimah konstitusi RIS dan dalam mukadimah UUDS RI (1950). Pancasila tetap
tercantum di dalamnya. Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan
konstitusional itu dan menjadi pegangan bersama pada saat-saat terjadi krisis
nasional dan ancaman terhadap ekosistem bangsa kita, merupakan bukti sejarah
bahwa ia Pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar
kehormatan Indonesia, yaitu sebagai dasar negara, hal ini karena telah tertanam
dalam kalbunya rakyat dan dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.9

Nilai-nilai Pancasila dapat dijadikan kerangka refleksi jati diri ketika nilai-nilai
Pancasila dapat semakin di percaya. Nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat dalam berbagai hal, seperti:10

 Nilai sila pertama yang terkandung dalam Pancasila bersifat luhur, berfungsi
sebagai ungkapan dan jawaban dalam kehidupan keagamaan, kemanusiaan,
keadilan dan kenegaraan. Hubungan magis religius dengan nilai ketuhanan
bahwa pada masyarakat adat segala sesuatu dalam jagat raya ada yang
menguasai dari segala yang ada, yang kuasa dari segala yang kuasa yaitu
Tuhan, oleh karena itu pola pikir dan pola tindak harus didasarkan pada
kehendak Tuhan. Penerapan nilai Pancasila sila pertama dapat dilakukan
dengan cara mengembangkan sikap hormat menghormati, membina
kerukunan hidup antar umat beragama, tidak memaksakan suatu agama atau
kepercayaan terhadap Tuhan ke orang lain. Melalui nilai-nilai sila pertama
inilah pendekatan nilai-nilai kehidupan diaktualisasikan.
 Nilai sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Notonagoro menyebutkan
bahwa hakikat manusia adalah mono pluralis. Manusia terdiri dari unsur-
unsur: Jiwa-nga, makhluk individu-musyawarah, pribadi berdiri sendiri-
makhluk Tuhan, dalam perwujudannya berupa nilai-nilai hidup, kenyataan
termasuk kebenaran, keindahan, dan kebaikan11 Dari sini dapat dirumuskan
9
Aminullah, Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Jurnal Ilmiah IKIP
Mataram Vol. 3 No. 1 hal. 623
10
Tim Pusat Studi Pancasila UGM, Membangun Kedaulatan Bangsa Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila:
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kawasan Terluar, Terdepan Dan Tertinggal (3T), (Yogyakarta: Pusat
Studi Pancasila UGM, 2015) hal. 139-142
11
Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer (Jakarta: Pancoran Tujuh, 1980).

7
bahwa nilai-nilai sila kedua ini adalah nilai hormat kepada orang lain, walau
beda keyakinannya. Penerapan nilai Pancasila sila kedua dapat dilakukan
dengan cara menerapkan rasa toleransi antar sesama, saling menghormati
dan menghargai, dan selalu bersikap adil kepada semua orang. Dimensi
kemanusiaan yang mencakup dalam sila kedua ini secara ringkas dapat
disebutkan bahwa sikap saling menghormati terhadap keyakinan sesama,
hormat kepada martabat manusia, adanya komitmen moral terhadap
eksistensi bangsa ini, serta terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.12
 Nilai sila Persatuan Indonesia mengandung hubungan hidup bersama yang
secara alamiah manusia sebagai bawaan individu mempunyai persamaan dan
perbedaan dengan manusia lainnya. Sila persatuan dapat diterapkan dengan
cara menghidupkan perbedaan-perbedaan yang mengandung daya tarik ke
arah kerja sama dan saling bantu membantu sehingga terbangun kerukunan
hidup gotong royong. Bangsa Indonesia yang mempunyai sikap gotong
royong, suka bekerja sama menggambarkan betapa sila persatuan memberi
ruang yang leluasa untuk mempertahankan nilai kebangsaan Indonesia.
Perilaku bekerja sama yang bersifat gotong royong ini telah lama dilakoni
oleh orang-orang pedesaan. Sebagai contoh, di Jawa ada “gugur gunung”, di
Bali dikenal “Subak” yaitu sistem irigasi perairan demi kepentingan
bersama.
 Nilai-nilai sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Kerakyatan Indonesia adalah demokrasi yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan mufakat. Kerakyatan timbul karena
adanya kesadaran bahwa manusia mempunyai harkat dan martabat yang
sama, terutama sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Dalam sila
keempat, dapat kita terapkan di lingkungan masyarakat dengan cara saling
memuliakan dan menghargai manusia, tidak saling menghina apalagi
membinasakan, jujur pada saat pemilu.
 Nilai-nilai sila kelima yaitu tentang Keadilan. Secara singkat, sila ini
mengandung makna adanya suatu tata masyarakat yang adil dan makmur,

Djoko Dwiyanto dan Gatut Laksono, Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila (Yogyakarta: Ampera
12

Utama, 2012).

8
sejahtera lahiriah batiniah. Setiap manusia wajib bertindak, bersikap secara
adil, karena keadilan sosial dapat tercapai apabila tiap individu bertindak dan
mengembangkan sikap adil terhadap sesama. Akulturasi nilai keadilan ini
mendasari diri pada nilai-nilai keadilan yaitu: keadilan yang berlaku bagi
sesama warga masyarakat yaitu antara pribadi dengan pribadi yang sama
martabatnya, atas dasar prestasi masing-masing. Penerapan nilai sila kelima
ini dapat dilakukan dengan cara mengedepankan sikap adil terhadap
masyarakat keseluruhan, serta taat kepada masyarakat atau negara sesuai
dengan hukum untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

Pengukuhan dan pemantapan nilai etika dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara melalui proses penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
luhur Pancasila. Lingkungan sosial harus direkayasa sebagai wadah atau tempat
untuk menumbuhkan nilai etika Pancasila yang cocok dan diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.13

Pada hakikatnya dengan menyimak makna, inti dan arti dari kelima sila
Pancasila tersebut tampaklah bahwa Pancasila secara bulat dan utuh sangat
sesuai menjadi milik bangsa Indonesia sebagai dasar negara, juga sebagai suatu
ideologi. Sila-sila dari Pancasila sebagai dasar filsafat negara mengandung arti
mutlak bahwa negara Republik Indonesia harus menyesuaikan dengan hakikat
dalam arti hakikat abstrak dari Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil.14

D. PENUTUP/KESIMPULAN
Sebagaimana telah dipaparkan di atas, bahwa Pancasila bukan
hanya dijadikan sebagai ideologi bangsa Indonesia, namun juga
dijadikan sebagai pandangan dan pedoman hidup setiap
masyarakat yang ada di tanah Indonesia. Nilai-nilai dalam
Pancasila dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia dalam
mencapai kesejahteraan lahir dan batin dalam masyarakat yang
heterogen atau beraneka ragam. Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, dimulai dari kegiatan-kegiatan sederhana yang

13
Aisyah M. Ali, Pendidikan Karakter: Konsep Dan Implementasinya (Jakarta: Kencana, 2018) hal. 105
14
Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer (Jakarta: Pancoran Tujuh, 1975) hal. 58

9
menggambarkan hadirnya nilai-nilai Pancasila tersebut dalam
masyarakat. Misalnya saja, masyarakat selalu bahu-membahu
dalam ikut berpartisipasi membersihkan lingkungan, saling
menolong, dan menjaga satu sama lain. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa nilai-nilai Pancasila telah terinternalisasi
dalam kehidupan bermasyarakat.

Nilai-nilai Pancasila dapat dijadikan kerangka refleksi jati diri


ketika nilai-nilai Pancasila dapat semakin di percaya. Nilai-nilai
Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat
dalam berbagai hal, seperti:

 Penerapan nilai Pancasila sila pertama dapat dilakukan


dengan cara mengembangkan sikap hormat menghormati,
membina kerukunan hidup antar umat beragama, tidak
memaksakan suatu agama atau kepercayaan terhadap
Tuhan ke orang lain.
 Penerapan nilai Pancasila sila kedua dapat dilakukan
dengan cara menerapkan rasa toleransi antar sesama,
saling menghormati dan menghargai, dan selalu bersikap
adil kepada semua orang.
 Penerapan sila ketiga dapat dilakukan dengan cara
menghidupkan perbedaan-perbedaan yang mengandung
daya tarik ke arah kerja sama dan saling bantu membantu
sehingga terbangun kerukunan hidup gotong royong.
 Dalam sila keempat, dapat kita terapkan di lingkungan
masyarakat dengan cara saling memuliakan dan
menghargai manusia, tidak saling menghina apalagi
membinasakan, jujur pada saat pemilu.
 Penerapan nilai sila kelima ini dapat dilakukan dengan cara
mengedepankan sikap adil terhadap masyarakat
keseluruhan, serta taat kepada masyarakat atau negara

10
sesuai dengan hukum untuk mewujudkan kesejahteraan
bersama.

DAFTAR PUSTAKA
Aisyah M. Ali (2018) Pendidikan Karakter: Konsep Dan
Implementasinya, Jakarta:
Kencana.
Aminullah. Tanpa Tahun. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam
Kehidupan Bermasyarakat, Jurnal Ilmiah IKIP Mataram,
3(1), 623.
Djoko Dwiyanto, Gatut Laksono (2012) Pendidikan Karakter
Berbasis Pancasila,
Yogyakarta: Ampera Utama
https://www.zonareferensi.com/pengertian-pancasila/

Muzayin. (1992) Ideologi Pancasila (Bimbingan ke Arah


Penghayatan dan
Pengamalan bagi Remaja). Jakarta: Golden Terayon
Press.
Notonagoro (1975) Pancasila Secara Ilmiah Populer, Jakarta:
Pancoran Tujuh
Notonagoro (1980) Pancasila Secara Ilmiah Populer, Jakarta:
Pancoran Tujuh
Pandji Setijo. Tanpa Tahun. Pendidikan Pancasila Perspektif
Sejarah Perjuangan
Bangsa, Jakarta: Grasindo
Tim Pusat Studi Pancasila UGM (2015) Membangun Kedaulatan
Bangsa
Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila: Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Kawasan Terluar, Terdepan Dan
Tertinggal (3T), Yogyakarta: Pusat Studi Pancasila UGM
Wendi Anugrah Octavian (2018) Urgensi Memahami dan
Mengimplementasikan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Kehidupan Sehari-hari Sebagai Sebuah Bangsa, Jurnal
Bhinneka Tunggal Ika, 5(2), 125

11
Yulia Djahir (2016) Suplemen Buku Ajar Pendidikan Pancasila,
Yogyakarta: CV
Budi Utama

12

Anda mungkin juga menyukai