Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Susunan Bumi


Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan
planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat
dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk
bulat dengan radius ± 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat
dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan
lautan. Bumi berbentuk bulat seperti bola, namun rata di kutub-kutubnya. Jari-jari
Khatulistiwa =6.378 km, jari-jari kutub=6.356 km. Lebih dari 70 % permukaan
bumi diliputi oleh lautan.

Gambar 1. Struktur Bumi


(http://www.slideshare.net/ErlytaPerwitasari/lapisan-bumi-14381038)

Bentuk bumi yang bulat ternyata tidak benar-benar bulat. Bagian tengah
yaitu di daerah katulistiwa bagian bumi mempunyai jari-jari yang lebih panjang
dari pada jari-jari bumi ke bagian kutub. Jari-jari bumi di katulistwa sekitar 6371
km, sedangkan jari-jari yang ke kutub panjangnya sekitar 3693 km. Bentuk bumi
yang demikian disebabkan karena perputaran bumi pada sumbunya, selain bumi
ini berputar mengelilingi matahari pada orbitnya.

1
2

Bagian dalam dari bumi dapat diketahui dengan mempelajari sifat-sifat


fisika bumi yaitu dengan metode geofisika., terutama dari kecepatan rambat
getaran atau gelombang seismik, sifat kemagnetannya dan gaya berat serta data
panas bumi.

Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Kerak bumi (Earth Crust)


Kerak bumi atau sering disebut kulit bumi merupakan lapisan terluar yang
disusun oleh batuan yang padat. Kerak bumi dibedakan menjadi kerak benua dan
kerak samudera.

a. Kerak benua atau kerak kontinen, merupakan kerak bumi yang menyusun
daratan atau benua. Kerak benua mempunyai ketebalan antara 30 sampai
35 km dengan ketebalan rata-rata sekitar 35 km. Kerak benua ini
menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi. Ketinggian permukaan
dari kerak benua rata-rata sekitar 800 meter dari permukaan laut, meskipun
ada daerah yang ketinggiannya mencapai lebih dari 8000 meter. Batuan
yang menyusun kerak benua pada umumnya adalah batuan granitik atau
yang bersifat asam. Bagian atas dari kerak benua ini disusun oleh batuan
beku, batuan metamorf dan batuan endapan. Sedangkan secara
keseluruhan batuan beku dan batuan metamorf menyusun sekitar 95%,
sisanya yang 5% merupakan batuan endapan. Kerak benua bagian atas dan
kerak benua bagian bawah dipisahkan oleh bidang diskontinuitas Conrad.
b. Kerak samudera atau kerak oseanik, merupakan kerak bumi yang
menyusun lantai dasar samudera. Kerak ini menyusun sekitar 65% dari
luas kerak bumi. Kedalaman dari kerak oseanik ini rata-rata sekitar 4000
meter dari permukaan air laut, meskipun pada beberapa palung laut
kedalamannya ada yang mencapai lebih dari 10 km. Kerak samudera
mempunyai ketebalan berkisar antara 5 sampai 15 km.

Batuan yang menyusun kerak samudera adalah batuan yang bersifat basa
atau mafik. Bagian atas dari kerak samudera dengan ketebalan sekitar 1, 5 km
3

disusun oleh batuan yang bersifat basa atau basaltik, Sedangkan bagian bawahnya
disusun oleh batuan metamorf dan batuan beku gabbro. Permukaan kerak
samudera ditutupi oleh endapan sedimen dengan ketebalan rata-rata sekitar 500
meter.
Batuan yang menyusun kerak bumi terutama terdiri dari 8 unsur, yaitu O,
Si, Al, Fe, Ca, Na, K, dan Mg. Oksigen dan Silikon merupakan dua unsur yang
paling dominan jumlahnya. Pada umumnya unsur-unsur yang menyusun kerak
bumi dijumpai dalam bentuk senyawa oksida.
Tabel 1. Senyawa-senyawa yang dominan menyusun kerak bumi
(http://susunanbumi.blogspot.com/2009/04/susunan-bagian-dalam bumi.html)
No. Senyawa % berat

1. SiO2 59,3

2. Al2O3 15,4

3. FeO & Fe2O3 6,9

4. MgO 3,5

5. CaO 5,1

6, Na2O 3,8

7. K2O 3,1

8. Lain-lain 2,9

Jumlah 100

Antara kerak bumi dan selubung bumi dipisahkan oleh bidang


diskontinuitas yang disebut bidang diskontiunuitas Mohorovicik atau sering
disebut bidang Moho. Bidang ini di bawah daratan atau benua, berada pada
kedalaman sekitar 30 sampai 59 km dari permukaan bumi. Sedang di bawah
samudera bidang ini letaknya pada kedalaman 10 sampai 12 km dari dasar
samudera.
4

2. Selubung Bumi (earth mantle)


Selubung bumi atau mantel bumi, merupakan lapisan dibawah kerak bumi
yang disusun oleh material cair dan kental dengan berat jenis yang lebih besar dari
berat jenis kerak bumi. Berat jenis material penyusun selubung bumi rata-rata
adalah 4,5. Komposisi kimia penyusun selubung bumi belum diketahui dengan
pasti, tetapi diperkirakan mengandung unsur oksigen dan silikon dalam jumlah
yang besar. Selain itu selubung bumi juga mengandung ion-ion unsur logam
terutama magnesium dan besi. Komposisi umum dari selubung bumi adalh
material yang bersifat ultramafik, seperti peridotit, dunit, dan batuan lain yang
kaya olivin.

Selubung bumi dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu selubung bumi bagian
atas, selubung bumi bagian tengah, dan selubung bumi bagian bawah. Selubung
bumi bagian atas (upper mantle) terletak pada zona 400 km diukur dari dasar
kerak bumi. Bagian ini mempunyai ketebalan sekitar 400 km. Bagian ini disusun
oleh suatu material yang kental, atau batuan yang hampir mencir. Keadaan ini
dapat diketahui dari kecepatan gelombang sekunder dan primer yang rendah.
Selubung bumi bagian tengah atau sering disebut sebagai zona transisi atau
peralihan, terletak mulai dari kedalaman 400 km sampai sekitar 700 km dari dasar
kerak bumi. Jadi ketebalan bagian ini sekitar 300 km. Zona peralihan ini ditandai
dengan peningkatan kecepatan rambat gelombang-gelombang seismik
(gelombang S dan P)
Selubung bumi bagian bawah (lower mantle) terletak mulai kedalaman sekitar 700
km. Sampai kedalaman 2900 km (puncak inti bumi). Bagian ini disusun oleh
material yang bersifat padat dan sangat panas dengan temperatur mencapai sekitar
3000oC. Hal ini dapat diketahui dari dapat merambatnya gelombang S melalui
material penyusunnya. Sedangkan membesarnya kecepatan rambat gelombang
seismik pada selubung bumi semakin ke bawah kemungkinan disebabkan oleh
sebagian membesarnya tekanan pada bagian ini.
Antara selubung bumi dengan inti bumi dipisahkan oleh bidang diskontinuitas
Gutenberg. Bidang ini terletak pada kedalaman sekitar 2900 km dari permukaan
5

bumi Sedangkan diantara inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam
terdapat bidang diskontinuitas Lehman.

3. Inti bumi (core).


Inti bumi merupakan bagian pusat bumi. Inti bumi terletak mulai
kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat bumi. Inti
bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam.
Batas antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan
gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak diteruskan. Keadaan ini
disebabkan karena meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi dan
perubahan sifat meterialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair.

Meningkatnya berat jenis disebabkan karena perubahan dari material


silikat yang menusun selubung bumi menjadi material campuran logam yang kaya
akan besi (Fe) di inti bumi. Perubahan sifat material menjadi cairan disebabkan
karena turunnya titik lebur material yang mengandung besi dubandingkan material
yang kaya silikat. Itulah sebabnya material yang menyusun inti bumi bagian luar
berupa cairan yang kaya logam Fe. Sebaliknya semakin bertambahnya tekanan ke
bagian yang semakin dalam akan mengakibatkankan naiknya titik lebur material
logsm. Hal ini menyebabkan material yang menyusun inti bumi bagian dalam
merupakan material logam yang bersifat padat.
Komposisi material penyusun inti bumi diketahui dengan perkiraan bahwa
unsur besi merupakan unsur yang banyak dijumpai pada kerak batuan penyusun
kerak bumi. Dengan meningkatnya berat jenis pada batuan yang makin dalam
letaknya, maka kadar besi juga akan semakin meningkat, sehingga pada selubung
bumi mempunyai kemungkinan mengadung kadar besi yang lebih besar daripada
kerak bumi. Berat jenis inti bumi bagian luar yang disusun oleh material kaya besi
yang cair sama dengan berat jenis berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti
bumi bagian dalam disusun oleh material kaya besi yang padat, maka batas antara
inti bumi bagian luar dengan inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur sama
dengan titik lebur besi pada tekanan ditempat tersebut. Selain itu, komposisi
penyusun inti bumi juga diketahui dengan mendasarkan pada komposisi meteorit
6

yang dijumpai mengandung logam besi dan nikel sebanyak sekitar 7% sampai
8%. Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bumi adaalah unsur besi
dan nikel.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian
yaitu:

1. Lithosfer
Lithosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera
artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas
batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak bumi
yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari
senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali
dinamakan lapisan silikat.

2. Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata atom, yang artinya udara dan sphaira, yang berarti
lapisan. Jadi, Atmosfer adalah lapisan gas (udara) yang melingkupi sebuah planet,
termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di
bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai
dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer Bumi terdiri atas
nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%),
karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.
Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar
ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.
75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.

Atmosfer mempunyai sifat-sifat sebagai berikut

a. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam
bentuk angina
b. Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan menyusut serta dapat
bergerak atau berpindah
c. Transparan dalam beberapa bentuk radiasi
7

d. Mempunyai massa, sehingga menimbulkan tekanan

Tabel 2. Persentase volume gas-gas dalam udara kering murni


(http://www.slideshare.net/ErlytaPerwitasari/lapisan-bumi-14381038)
Gas Banyaknya (%)
Nitrogen 78,00
Oksigen 21,00
Argon 0,90
Karbon dioksida 0,03
Kripton, neon, xenon, hydrogen, helium, dan ozon 0,07
Jumlah 100,00

3. Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan
ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup
yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh. Secara
entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere
yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan
tempat tinggal mahluk hidup. Termasuk semua bisofer adalah semua bagian
permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.

Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari


gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua
mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh 14.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup
dan sphere yang berarti lapisan.

4. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air menutupi permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal
dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di
permukaan bumi meliputi lautan, danau, air sungai, air tanah, salju, es, air tanah
dan uap air yang terdapat di lapisan udara. Lautan menutup kira-kira 70,8 %
permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata 3800 m. volume air laut 1372 x 106
m3. massa jenis di permukaan pada 00 C adalah 1,028 dan meningkat bila laut
makin dalam, massa jenis rata-rata adalah 1,03. air laut mencakup 98% massa
8

hidrosfer. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Siklus hidrologi merupakan suatu proses peredaran atau daur ulang air secara
yang berurutan secara terus-menerus..Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga,
yaitu :

1. Siklus pendek
Dalam siklus pendek, air laut mengalami pemanasan dan menguap menjadi uap
air.Pada ketinggian tertentu uap air mengalami kondensasi menjadi awan. Bila
butir-butir embun air itu cukup jenuh dengan uap air, hujan akan turun di atas
permukaan laut.

2. Siklus sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke
daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di
atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan
sebagainya hingga kembali lagi ke laut.

3. Siklus panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas
daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu,
membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut
menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir
dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.

Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya
dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses
transfer panas dan perpindahan materi padat.

Anda mungkin juga menyukai

  • DKSB Tugas
    DKSB Tugas
    Dokumen13 halaman
    DKSB Tugas
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Skala Wenworth
    Skala Wenworth
    Dokumen2 halaman
    Skala Wenworth
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • BATUAN Sedimen
    BATUAN Sedimen
    Dokumen19 halaman
    BATUAN Sedimen
    saiful abdulrahman
    Belum ada peringkat
  • Skala Wenworth
    Skala Wenworth
    Dokumen2 halaman
    Skala Wenworth
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • DKSB Tugas
    DKSB Tugas
    Dokumen13 halaman
    DKSB Tugas
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Gempa Bumi
    Gempa Bumi
    Dokumen24 halaman
    Gempa Bumi
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH
    MAKALAH
    Dokumen1 halaman
    MAKALAH
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Jenis Batuan Sedimen
    Jenis Batuan Sedimen
    Dokumen3 halaman
    Jenis Batuan Sedimen
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2 Agama Sms 1 IST AKPRIND
    Tugas 2 Agama Sms 1 IST AKPRIND
    Dokumen7 halaman
    Tugas 2 Agama Sms 1 IST AKPRIND
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 Pengertahuan Alat Berat
    Tugas 1 Pengertahuan Alat Berat
    Dokumen6 halaman
    Tugas 1 Pengertahuan Alat Berat
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Resume Agama Islam
    Resume Agama Islam
    Dokumen15 halaman
    Resume Agama Islam
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Album Mo
    Album Mo
    Dokumen49 halaman
    Album Mo
    azrunnas_geo
    67% (3)
  • Tugas 2 Agama Sms 1 IST AKPRIND
    Tugas 2 Agama Sms 1 IST AKPRIND
    Dokumen7 halaman
    Tugas 2 Agama Sms 1 IST AKPRIND
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen7 halaman
    Bab 5
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Bab 7
    Bab 7
    Dokumen6 halaman
    Bab 7
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Bab 7
    Bab 7
    Dokumen6 halaman
    Bab 7
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Komponen Mineral Dalam Deret Reaksi Bowen
    Komponen Mineral Dalam Deret Reaksi Bowen
    Dokumen34 halaman
    Komponen Mineral Dalam Deret Reaksi Bowen
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Tugas Praktikum Pemetaan Geologi
    Tugas Praktikum Pemetaan Geologi
    Dokumen14 halaman
    Tugas Praktikum Pemetaan Geologi
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen3 halaman
    Bab Vi
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Tugas Praktikum Pemetaan Geologi
    Tugas Praktikum Pemetaan Geologi
    Dokumen14 halaman
    Tugas Praktikum Pemetaan Geologi
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen3 halaman
    Bab Vi
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen9 halaman
    Bab 6
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 New
    BAB 2 New
    Dokumen13 halaman
    BAB 2 New
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen3 halaman
    Bab 3
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Geologi Dasar
    Geologi Dasar
    Dokumen8 halaman
    Geologi Dasar
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen24 halaman
    Bab Iii
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen4 halaman
    Bab Iii
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    amizon triasa
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen13 halaman
    Bab Ii
    amizon triasa
    Belum ada peringkat