Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................ii
DAFTAR TABEL....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................2
1.3 Alat Dan Bahan..............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................5
3.1 Hasil...........................................................................................................5
3.2 Pembahasan.....................................................................................6
BAB IV PENUTUP......................................................................................10
4.1 Kesimpulan............................................................................................10
4.2 Saran...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................11
LAMPIRAN...................................................................................................11

P e n d a h u l u a n |i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kekar Kolom.....................................................................................5


Gambar 2. Kekar Melembar...................................................................................5
Gambar 3. Pelapisan............................................................................................5
Gambar 4. laminasi.............................................................................................. 5
Gambar 5. Sesar Naik..........................................................................................5
Gambar 6. Sesar Turun

6 Gambar 7. Sesar Mendatar

6 Gambar 8. Lipatan (sinklin)

6 Gambar 9. Lipatan (Antiklin)

P e n d a h u l u a n |ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Struktur Batuan...........................................................................................5

P e n d a h u l u a n |iii
1.1 Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari perihal
tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi
serta menjelaskan didalam proses pembentukannya. Tujuan
mempelajari geologi struktur dan tektonik adalah merekonstruksi
gaya-gaya yang menyebakan proses perubahan dan evolusi dari
muka bumi. Dalam mempelajari semua ilmu yang ada di dalam
geologi struktur akan sangat tergantung pada observasi batuan
yang terdeformasi di lapangan. Geologi struktur lebih ditekankan
pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti
perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan (fault),
dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik,
sedangkan pembelajaran tektonik dan geotektonik ini biasanya
dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang
mna dapat mempelajari objek-objek geologi seperti cekungan
sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan
sebagainya. Deformasi pada batuan dapat berbentuk lipatan
maupun patahan atau sesar. Lipatan adalah suatu undulasi atau
suatu bentuk gelombang pada permukaan batuan yang
mengalami dan membentuk sesuatu yaitu penekukan. Patahan
adalah suatu faktur planar atau diskontinu dalam volume batuan
yang mana telah ada perpindahan yang sangat signifikan sebagai
akibat dari gerakan massa batuan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki
sumber daya alam tambang yang beragam mulai dari emas,
bauksit, minyak, gas alam, batu bara, nikel, timah, tembaga dan
lainnya. Minyak bumi dan gas merupakan sumber utama yang
dipakai untuk keperluan industri transportasi dan rumah tangga.
Selain itu, hasil bahan galian tambang lainnya juga sangat
P e n d a h u l u a n |1
berharga yang mana nilai jualnya sangatlah tinggi, Indonesia

P e n d a h u l u a n |2
sering kali mengekspor hasil tambang ke negara-negara luar. Dan
Indonesia memiliki tambang emas terbesar ke-6 di dunia, yang
mana Indonesia memiliki cadangan emas sebesar 2.600 ton au
setara dengan 5% cadangan emas yang ada didunia. Bumi adalah
salah satu planet di tata surya yang terdapat dalam suatu galaksi
yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways). Dalam tata
surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari matahari. Pada
sebuah penelitian galaksi Bima Sakti ternyata buka satu-satunya
galaksi namun terdapat ratusan,jutaan bahkan milyaran galaksi
lainnya yang mengisi jagat raya ini. Adapun proses pembentukan
batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan reliefnya
berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.
1.1 Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah :
1. Mengetahui definisi geologi struktur, struktur primer,
struktur sekunder.
2. Mengetahui gambaran tiga dimensi dari struktur bidang
dan struktur garis (metode proyeksi orthogonal).
1.2 Alat dan Bahan
a. Alat
Peralatan yang digunakan pada saat praktikum adalah
sebagai berikut:
1. Busur derajat
2. Penggaris
3. Pensil warna
4. Alat tulis
b. Bahan
Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah sebagai
berikut :
1. Modul
2. Lembar kerja/blanko minimal 10 lembar

P e n d a h u l u a n |3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang
mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari
proses deformasi. Adapun pengertian deformasi batuan yaitu
perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari
gaya yang bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi
struktur adalah ilmu yang mempelajari perihal tentang bentuk
arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta
menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa kalangan
berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi
mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold),
rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan
bagian dari satuan tektonik (tektonik unit), sedangkan tektonik
dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang
lebih besar, yang mempelajari objek-onjek geologi seperti
cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera,
dan sebagiannya (Djuri, 2010).
Dalam geologi ada tiga jenis struktur geologi yang terobservasi
dari lapangan yaitu: Bidang kontak, stuktur primer dan struktur
sekunder. Bidang Kontak adalah batas antar jenis batuan, yang
mencerminkan suatu proses geologi. Bidang kontak berupa kontak
sedimentasi (normal), ketidakselarasan, kontak intrusi, kontak
tektonik berupa bidang sesar atau zona sesar. Struktur Primer
adalah struktur dalam batuan yang berkembang pada saat atau
bersamaan dengan proses pembentukannya. Pada umumnya
struktur ini merefleksikan kondisi lokal dari lingkungan
pengendapan batuan tersebut. Struktur Sekunder adalah struktur
yang terbentuk akibat gaya (force) setelah proses pembentukan
batuan tersebut, baik itu batuan beku, batuan sedimen maupun
batuan metamorf (Asikin 2000).

P e n d a h u l u a n |4
Batuan yang terdapat di Bumi merupakan subjek yang secara
terus menerus mendapat gaya yang berakibat tubuh batuan dapat
mengalami pelengkungan atau keretakan. Ketika tubuh batuan
melengkung atau retak, maka kita menyebutnya batuan tersebut
terdeformasi yang berubah bentuk dan ukurannya (Braja, 2005).
Tiga jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai
produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu lipatan,
sesar dan kekar. Terdapat beberapa definisi lipatan menurut ahli
geologi struktur, antara lain Lipatan merupakan pencerminan dari
suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua
proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada
gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang
perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus
terhadap bidang lapisan (Billings, M.P. 2017).
Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada
batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan
belum mengalami pergeseran. Struktur kekar dapat
dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan
serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Lipatan adalah
deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan
sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk
lengkungan. Patahan/sesar adalah struktur rekahan yang telah
mengalami pergeseran. Umumnya disertai oleh lipatan, rekahan
dan sebagiannya (Danang Endarto, 2006).
Dari hasil pengambilan data lapangan didapat beberapa
lokasi pengukuran kekar, dimana penentuan lokasi sendiri
berdasarkan keberadaan interpertasi kelurusan lansat. Dari
pengamatan lapangan kekar yang berkembang didaerah penelitian
secara genetik termasuk kedalam kekar gerus (shear Joint)
yang terbentuk akibat gaya kompresi. Dari analisis dapat
disimpulkan bahwa kekar di daerah penelitian berkembang
secara abstrak

P e n d a h u l u a n |5
(Munir, 2010).

P e n d a h u l u a n |6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil

No Struktur Gambar

1 Kekar kolom

Gunung batu, Cipongkor, Jawa Barat


2 Kekar
berlembar

Alaska, Amerika Serikat


3 Pelapisan

Sukabumi, Jawa Barat


4 Laminasi

jordania
5 Sesar naik

Kalimantan

P e n d a h u l u a n |7
6 Sesar turun

Utah, Amerika Serikat


7 Sesar
mendatar

China
8 Lipatan
(sinklin)

USA
9 Lipatan
(antiklin)

USA

3.2 Pembahasan
a. Struktur Primer
Pada tanggal 2 Oktober 2023 tepatnya hari senin diadakannya
pratikum geologi struktur yang membahas tentang sturktur primer
dan struktur sekunder serta pembahasan tentang penyebab
terjadinya stuktur dari geologi. Gaya merupakan suatu vektor yang
dapat merubah gerak dan arah pergerakan suatu benda. Gaya
dapat bekerja secara seimbang terhadap suatu benda (seperti gaya

P e n d a h u l u a n |8
gravitasi dan elektromagnetik) atau bekerja hanya pada bagian
tertentu dari suatu benda (misalnya gaya-gaya yang bekerja di
sepanjang suatu sesar di permukaan bumi).
Kemudian asisten juga membahas dan menjelaskan tentang
struktur primer yang mana struktur primer adalah struktur yang
terbentuk dan berkembang bersamaan dengan proses saat
pembentukan batuan. Terdapat tiga jenis pembentukan struktur
primer, yaitu struktur primer pada batuan sedimen, pada batuan
beku, dan pada batuan metamorf. Pada batuan sedimen contohnya
cross bedding yang artinya struktur rimer yang membentuk
struktur penyilangan suatu lapisan batuan terhadap lapisan
batuan yang lainnya, granded beding adalah struktur perlapisan
sedimen yang menunjukkan perbedaan fragmen, dan yang terakhir
falat bedding. Pada batuan beku contohnya adalah kekar kolom,
melembar dan vesikuler. Pada batuan metamorf contohnya adalah
slaty cleavage, schistose, phylitic, dan cthersose.
Setelah itu,pada struktur primer ada yang dinamakan
perlapisan dan laminasi. Perlapisan sifat utama batuan sedimen
hasil dari proses pengendapan yang menghasilkan bidang-bidang
batas satuan sedimentasi. Laminasi adalah proses untuk melapisi
kertas hasil cetak.
Berdasarkan penjelasan dari asisten mengenai tingkat
deformasi tersebut dapat diketahui bahwa kekar merupakan awal
atau pemicu adanya sesar dan lipatan. Hal ini dikarenakan kekar
menjadi zona lemah suatu batuan yang apabila mendapat gaya
yang lebih besar akan memicu terjadinya struktur geologi sesar
dan lipatan. Sedangkan sesar naik umumnya terbentuk pada
daerah lipatan berupa sinklin dan sesar turun terbentuk pada
daerah lipatan yang berupa antiklin. Hal ini dikarenakan ketika
gaya tekan pada daerah lipatan hilang, maka batuan yang terlipat
akan kembali berusaha kebentuk semula, tetapi karena adanya
kekar

P e n d a h u l u a n |9
maka terbentuklah sesar karena pergerakan yang terjadi pada

Pendahuluan|
bidang kekar. kekar terbagi menjadi dua diantaranya kekar kolom
dan kekar melembar.
Selain itu asisten juga mengkonfirmasi mengenai pembuatan
maket yang mana Pada pembuatan maket dalam bentuk balok
dengan bahan kertas karton dengan ukuran panjang 30 cm, lebar
26 cm, dan ketinggian 28 cm sesuai perlapisan maket dengan skala
1:10000. pembuatan maket ini lapisan batu lanau dengan
ketinggian 3 m. Untuk lapisan batu pasir 7 dengan sisipan batu
gamping 1 m terendapkan batuan bereaksi secara tidak selaras
yaitu discompormity setebal 4 lapisan tersebut tergantung dengan
warna litologi.
b. Struktur Sekunder
Selanjutnya asisten juga membahas dan menjelaskan tentang
struktur sekunder yang mana Struktur sekunder itu adalah
struktur yang terbentuk pada saat batuan sudah terbentuk. Contoh
dari struktur sekunder adalah sesar, kekar dan lipatan. Sesar
adalah suatu perubahan lempeng bumi karena ada gerakan
tektonik. Kekar adalah suatu retakan yang tidak mengalami
perpindahan. Lipatan adalah suatu akibat dati tekanan dari dua
arah yang berlawanan. Sesar terbagi menjadi tiga yaitu sesar
naik,turun,datar. Lipatan terbagi menjadi 2 yaitu lipatan sinklin
dan lipatan antiklin. Lipatan sinklin adalah lipatan yang
menggelembung kearah bawah sedangkan lipatan antiklin adalah
lipatan yang menggelembung kearah atas akibat dari gaya yang
mendorong secara lateral.
Kemudian dijelaskan juga oleh asisten bahwa setting tektonik
adalah tatanan dinamika bumi meliputi jalur pegunungan,.
Terdapat tiga jenis pergerakannya, yaitu konvergen, divergen dan
transform. Konvergen merupakan pergerakan antar lempeng yang
saling bertumbukan dan hasil dari proses ini adalah dengan
terbentuknya patahan atau sesar naik. Selain itu proses konvergen
juga dapat terjadi antara lempeng benua dengan lempeng benua

Pendahuluan|
akan menghasilkan jalur pegunungan contohnya seperti
pegunungan himalaya atau yang disebut dengan kolisi. Kemudian
tumbukan juga terjadi antara lempeng samudera dengan lempeng
samudera akan menghasilkan pegunungan api bawah laut atau
busur kepulauan (island arc). Divergen merupakan proses
pergerakan lempeng yang saling menjauh dan hasil pergerakanini
adalah terbentuknya patahan atau sesar turun. Kemudian yang
ketiga proses transform, pergerakan ini terjadi antara lempeng
yang saling berselisihan tidak sampai bertumbukan sehingga
dengan pergerakan ini maka terbentuklah sesar mendatar
(normal). Penyebab dari pergerakan lempeng tersebut adalah
karena adanya arus konveksi yang terus mendesak lempeng untuk
membentuk rekahan dan terpisah satu sama lainnya.
Setelah itu dijelaskan juga oleh asisten kepada pratikkan bahwa
pada struktur sekunder, struktur yang terjadi setelah batuan
terbentuk, struktur ini bisa biasanya dihasilkan oleh interaksi
batuan dengan batuan, batuan dengan mahluk hidup, batuan
dengan erosi dan dengan sedimentasi, serta batuan dengan proses
tektonik. Contohnya perlipatan, kekar dan sesar. Sesar diakibatkan
oleh adanya gaya sehingga adanya rekahan pada batuan yang telah
mengalami pergeseran pada bidang rekahnya. Pada Lipatan adanya
deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan
sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk
lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan tesebut
menjadi lipatan sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah
atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke
arah atas. Kekar dapat terjadi akibat proses tektonik maupun
perlapukan juga perubahan temperature yang signifikan. Kekar
merupakan jenis struktur batuan dalam bentuk bidang pecah.
Karena sifat bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian
terpisah maka struktur kekar merupakan jalan atau rongga
kesarangan batuan untuk dilalui.

Pendahuluan|
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini
adalah :
1. Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari
perihal tentang bentuk arsitektur batuan sebagai
bagian dari kerak bumi serta menjelaskan didalam
proses pembentukannya. Struktur primer adalah
struktur yang terbentuk dan berkembang bersamaan
dengan proses saat pembentukan batuan. Struktur
sekunder adalah struktur yang terbentuk dan
berkembang setelah proses pembentukan batuan.
2. Mengetahui gambaran tiga dimensi dari struktur bidang dan
struktur garis (metode proyeksi orthogonal). Struktur bidang
adalah struktur batuan yang membentuk geometri. Struktur
garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri
garis, antara lain gores, garis, sumbu lipatan, dan
perpotongan dua bidang.

3. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan dalam kegiatan
praktium ini adalah praktikan dapat lebih memahami materi serta
meningkatkan kerja sama antar praktikan dan asisten agar
mendapatkan hasil yang maksimal.

Pendahuluan|
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, Sukendar. 2000. Dasar-dasar Geologi Struktur. Departemen
Teknik Geologi ITB: Bandung
Billings, M.P. 2017. Struktur Geologi. Third Edition, and Pretice Hail
of India: New Delhi.
Braja, M.D. 2005. Mekanika Tanah. Jakarta: Erlangga.
Djuri,2010. “Peta Geologi”. Jurnal Teknlogi Pengolahan. Vol 17 (2):
31-33
Danang, Endarto. 2006. Penghantar Geologi Dasar. Surakarta:
Lembaga Pengembangan Pendidikan.
Munir, H. Moch. 2010. “Introduction to Geology dan Mineral
Resources”. Oxford University Press New York Journal. Vol 4
(2) Malang.

Pendahuluan|

Anda mungkin juga menyukai