Anda di halaman 1dari 17

STRATIGRAFI

(Laporan Praktikum Geologi Dasar)

Oleh

Amanda Hesti Pertiwi


2215051039

KEMENTRIAN PEDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,


DAN TEKNOLOGI
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
Judul praktikum : Stratigrafi

Tanggal praktikum : 25 Oktober 2022

Tempat Praktikum : Laboratorium Teknik Geofisika

Nama : Amanda Hesti Pertiwi

NPM 2215051039

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : III (Tiga)

Bandar Lampung, 31 Oktober 2022


Mengetahui,
Asisten

Aldi Muhamad Triyan


NPM. 2015051012

ii
STRATIGRAFI

Oleh:
Amanda Hesti Pertiwi

ABSTRAK

Telah dilaksanakan Praktikum Geologi Dasar dengan pembahasan


mengenai Stragtigrafi pada hari Selasa, 25 Oktober 2022 pada jam 16.00
sampai dengan selesai, yang dilaksanakan secara online di Laboratorium
Teknik Geofisika Universitas Lampung. Praktikum kali ini sama seperti
praktikum sebelumnya sebelum memulai pembahasanpara praktikan akan
melakukan pretest terlebih dahulu dengan pembahasan sesuai dengan
materi yang sudah di pelajari lalu dikumpulkan dengan asisten masing-
masingkelompok. Asisten menjelaskan mengenai Stragtigrafi, prinsip-
prinsip dasar pada Stragtigrafi,dan litologi batuannya. Stragtigrafi
merupakan studi mengenai sejarah komposisi dan umur relative serta
distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antar
lapisan yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai
litologi (litostrgrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relative
maupun absolutnya (kronostratigrafi). Prinsip-prinsip yang digunakan
dalam penenentu urutan-urutan geologi adalah sebagai berikut: Prinsip
Superposisi, Hukum Datar, Azaz pemotongan (Cross Cutting), Prinsip
Kesinambungan Lateral, Azaz suksesi Fauna, Teori Katastrofisme, Teori
Uniformitarianisme, dan Siklus Geologi. Bidang perlapisan merupakan
hasil dari suatu proses sedimentasi yang berupa: Berhentinya suatu
pengendapan sedimen dan kemudian dilanjutkan oleh pengendapan
sedimen yang lain. Perubahan warna material batuan yang diendapkan,
Perubahan tekstur batuan (misalnya, perubahan ukuran dan bentuk butir).
Perubahan struktur sedimen dari satu lapisan kelapisan lainnya.

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Tujuan Praktikum ............................................................................. 1
II. TEORI DASAR
III. METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan ................................................................................. 4
B. Diagram Alir .................................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan ............................................................................. 7
B. Pembahasan ...................................................................................... 7
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Modul Praktikum .................................................................................. 4


Gambar 2. Milimeter Block A3 .............................................................................. 5
Gambar 3. Alat Tulis .............................................................................................. 5
Gambar 4. Diagram Alir ......................................................................................... 6

v
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan dari asal katanya, stratigrafi tersusun dari 2 (dua) suku kata, yaitu
kata “strati” berasal dari kata “stratos“, yang artinya perlapisan dan kata “grafi”
yang berasal dari kata “graphic/graphos”, yang artinya gambar atau lukisan.
Dengan demikian stratigrafi dalam arti sempit dapat dinyatakan sebagai ilmu
pemerian lapisan-lapisan batuan. Dalam arti yang lebih luas, stratigrafi dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang aturan, hubungan, dan
pembentukan (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu.
Sandi stratigrafi adalah aturan penamaan satuan-satuan stratigrafi, baik resmi
ataupun tidak resmi, sehingga terdapat keseragaman dalam nama maupun
pengertian nama-nama tersebut seperti misalnya: Formasi/formasi, Zona/zona,
Sistem dan sebagainya. Sandi stratigrafi dimaksudkan untuk memberikan
pengarahan kepada para ahli geologi yang bekerja mempunyai persepsi yang
sama dalam cara penggolongan stratigrafi. Sandi stratigrafi memberikan
kemungkinan untuk tercapainya keseragaman dalam tatanama satuan-satuan
stratigrafi. Pada dasarnya, Sandi Stratigrafi mengakui adanya satuan
lithostratigrafi, satuan litodemik, satuan biostratigrafi,satuan sekuen stratigrafi,
satuan kronostratigrafi dan satuan geokronologi.Sandi ini dapat dipakai untuk
semua macam batuan.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini sebagai berikut:
1. Praktikan dapat mengetahui apa itu Stragtigrafi.
2. Praktikan dapat menentukan jenis-jenis perlapisan dan proses terjadinya
perlapisan.
3. Praktikan mampu mengetahui pprinsip-prinsip dasar Stragtigrafi.
II. TEORI DASAR

Stratigrafi dalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan dan kejadian
(genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu sedangkan dalam arti
sempit ialah ilmu pemerian lapisan-lapisan batuan. Lapisanlapisan batuan akan
memberikan karakter khas pada tiap tempat yang berbeda. Kondisi stratigrafi yang
khas ini pula terbentuk pada suatu kondisi yang berbeda-beda pada tiap daerah,
tergantung pada proses keterjadian (genesa) dan lingkungan pengendapan yang ada
pada suatu daerah tersebut (Jaya, 2020).
Stratigrafi adalah suatu cabang geologi yang mempelajari tentang bentuk, susunan,
distribusi geografis, rangkaian kronologi, klasifikasi, korelasi, dan hubungan dari
lapisan batuan, khususnya sedimen Selain itu pengertian lainnya stratigrafi adalah ilmu
yang mempelajari lapisan batuan yang diendapkan di bumi. Stratigrafi termasuk bagian
dari disiplin ilmu geologi, yang tiap lapisannya dapat menceritakan sejarah geologinya
berdasarkan waktu masing-masing (Parker,1984).
stratigrafi merupakan ilmu yang mempelajari susunan, hubungan dan genesa batuan-
batuan yang ada di alam sehingga dengan demikian dapat diketahui proses
pembentukan batuan, hubungan antar batuan, sejarah sedimentasi dan sejarah tektonik
yang telah terjadi pada batuan batuan tersebut. Pada hakekatnya stratigrafi terdiri dari
2 (dua) suku kata, yaitu kata “strati” berasal dari kata “stratos”, yang artinya
perlapisan dan kata “grafi” yang berasal dari kata “graphic/graphos”, yang artinya
gambar atau lukisan. Dengan demikian stratigrafi dalam arti sempit dapat dinyatakan
sebagai ilmu pemerian lapisan-lapisan batuan. Dalam arti yang lebih luas, stratigrafi
dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang aturan, hubungan, dan
pembentukan (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu
(Djauhari, 2019).
Pengukuran stratigrafi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran terperinci urut-
urutan perlapisan satuan stratigrafi, ketebalan setiap satuan stratigrafi, hubungan
stratigrafi, sejarah sedimentasi dalam arah vertikal, dan lingkungan pengendapan.
Pengukuran stratigrafi dari singkapan mempunyai arti penting dalam penelitian
geologi. Secara umum tujuan pengukuran penampang stratigrafi adalah: Mendapatkan
3

data litologi terperinci dari urut-urutan perlapisan suatu satuan stratigrafi (formasi,
kelompok, anggota dan sebagainya). Mendapatkan ketebalan yang teliti dari tiap-tiap
satuan stratigrafi. Untuk mendapatkan dan mempelajari hubungan stratigrafi antar
satuan batuan dan urut-urutan sedimentasi dalam arah vertikal secara detil dan untuk
menafsirkan lingkungan pengendapan (Hamzah, 2010).

Secara regional daerah penelitian tersusun atas batuan vulkanik dan plutonik. Hingga
saat ini data stratigrafi di daerah penelitian masih berskala regional. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis data stratigrafi detail dan merumuskan sejarah geologi
daerah Limbato dan sekitarnya (Zainuri, 2019).

Stratigrafi terdiri dari beberapa elemen penyusun, yaitu: Elemen Batuan, pada
stratigrafi batuan yang lebih diperdalam untuk dipelajari adalah batuan sedimen, karena
batuan ini memiliki perlapisan, terkadang batuan beku dan metamorf juga dipelajari
dalam kapasitas yang sedikit. Unsur Perlapisan (Waktu), merupakan salah satu sifat
batuan sedimen yang disebabkan oleh proses pengendapan sehingga menghasilkan
bidang batas antara lapisan satu dengan yang lainnya yang merepresentasikan
perbedaan waktu/periode pengendapan (Akbar, 2018).
Prinsip-prinsip dasar Stragtigrafi yaitu: Origin Horizontality ( Asal Horisontalitas)
kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada tepi
cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang
memang menyudut. Superposition (Superposisi) Dalam kondisi normal (belum
terganggu), perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan
batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan
diatasnya. Lateral Continuity (Kesinambungan Lateral) pelamparan suatu lapisan
batuan akan menerus sepanjang jurus perlapisan batuannya. Dengan kata lain bahwa
apabila pelamparan suatu lapisan batuan sepanjang jurus perlapisannya berbeda
litologinya maka dikatakan bahwa perlapisan batuan tersebut berubah facies (Sona,
2017).
Pengendapan partikel sedimen ini umumnya membentuk perlapisan yang horisontal,
atau kurang lebih sejajar dengan permukaan bidang pengendapannya (dasar
cekungannya). Oleh karena itu bila suatu batuan sedimen ditemukan dengan bidang
yang termiringkan atau terlipat, maka batuan tersebut telah mengalami suatu deformasi
setalah pengendapan akibat tektonik (Diana, 2021).
III. METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan saat praktikum serbagai berikut:

Gambar 1. Modul Praktikum


5

Gambar 2. Milimeter Block A3

Gambar 3. Alat Tulis


6

B. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada praktikum kali ini sebagai berikut:

Mulai

Menyiapkan alat dan Bahan

Membuat kotak 3d dan membentuk Unconrformity

Memberikan penjelasan pada setiap gambar

Menyusun laporan hasil praktikum

Selesai

Gambar 4. Diagram Alir


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan terdapat pada lampiran.

B. Pembahasan
Telah dilaksanakan Praktikum Geologi Dasar dengan pembahasan materi
mengenai Stragtigrafi yang dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Oktober 2022
Jam 16.00 sampai dengan selesai. Dilaksanakan secara offline yang bertepatan
di Laboratorium Teknik Geofisik, Universitas Lampung. Sebelum melakukan
praktikum, praktikan wajib mengikuti preetest terlebih dahulu sesuai dengan
materi yang akan dipelajari kemudian dikumpulkan dengan asisten masing-
masing. Preetesberisikan lima buah soal yaitu: Sebutkan dan Jelaskan prinsip
dasar Stragtigrafi? Sebutkan dan jelaskan bidang perlapisan hasil proses
sedimentasi? Jelaskan dan serta gambarkan anular unconformity dan Non
conformity? dan Tuliskan tujuan praktikum?

Stratigrafi merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi, yang berasal dari
bahasa Latin, Strata (perlapisan, hamparan) dan Grafia (memerikan,
menggambarkan). Jadi pengertian stratigrafi yaitu suatu ilmu yang mempelajari
tentang lapisan-lapisan batuan serta hubungan lapisan batuan itu dengan lapisan
batuan yang lainnya yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang
sejarah bumi. Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur
relatif serta distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan- lapisan
batuan untuk menjelaskan sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi
antar lapisan yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai
litologi (litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif
maupun absolutnya (kronostratigrafi). stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui
luas penyebaran lapisan batuan. Berdasarkan dari asal katanya, stratigrafi
tersusun dari 2 (dua) suku kata, yaitu kata “strati” berasal dari kata “stratos”,
yang artinya perlapisan dan kata “grafi” yang berasal dari kata
“graphic/graphos”, yang artinya gambar atau lukisan. Dengan demikian
8

stratigrafi dalam arti sempit dapat dinyatakan sebagai ilmu pemerian lapisan-
lapisan batuan.

Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penentuan urut-urutan kejadian geologi


adalah sebagai berikut: Prinsip Superposisi prinsip ini sangat sederhana yaitu
pada kerak bumi tempat diendapkannya sedimen, lapisan yang paling tua akan
diendapkan paling bawah, kecuali pada lapisan-lapisan yang telah mengalami
pembalikan. Hukum Datar Asal (Original Horizontality) Prinsip ini
menyatakan bahwa material sedimen yang dipengaruhi oleh gravitasi akan
membentuk lapisan yang mendatar (horizontal). Implikasi dari pernyataan ini
adalah lapisan-lapisan yang miring atau terlipatkan, terjadi setelah proses
pengendapan. Azas Pemotongan (Cross Cutting) Prinsip ini menyatakan bahwa
sesar atau tubuh intrusi haruslah berusia lebih muda dari batuan yang
diterobosnya. Prinsip Kesinambungan Lateral (Continuity) Lapisan sedimen
diendapkan secara menerus dan berkesinambungan sampai batas cekungan
sedimentasinya. Azas Suksesi Fauna (Faunal Succesions) Penggunaan fosil
dalam penentuan umur geologi berdasarkan dua asumsi dalam evolusi organik.
Teori Katastrofisme (Catastrophism) Sesudah malapetaka itu terjadi, maka
akan muncul hewan dan tumbuhan baru, sehingga teori ini lebih umum disebut
dengan teori Malapetaka. Teori Uniformitarianisme (Uniformitarianism) Teori
ini dicetuskan oleh James Hutton, teori ini berbunyi “The Present is The Key to
The Past “, yang berarti kejadian yang berlangsung sekarang adalah cerminan
atau hasil dari kejadian pada zaman dahulu, sehingga segala kejadianalam yang
ada sekarang ini, terjadi dengan jalan yang lambat dan proses yang
berkesinambungan seragam dengan proses-proses yang kini sedang berlaku.
Siklus Geologi Siklus ini terdiri dari proses Orogenesa (Pembentukan Deretan
Pegunungan), proses Gliptogenesa (Proses-proses Eksogen/ Denudasi) dan
proses Litogenesa (Pembentukan Lapisan Sedimen).
Tugas praktikum kali ini yaitu Menggambarkan Kontak Lapisan Tidak Selaras
yang disebut dengan Unconformity, yaitu merupakan suatu bidang ketidak
selarasan antar lapisan. Terdapat empat macam bidang ketidakselarasan yaitu:
Angular Unconformity, disebut juga dengan ketidakselarasan sudut,
merupakan ketidak selarasan yang kenampakannya menunjukkan suatu lapisan
9

yang terlipatkan dan tererosi, kemudian diatas lapisan tersebut diendapkan


lapisan yang lain. Contoh struktur yang jelas terdapat pada formasi brejeira
dipantai telheiro. Disconformity, kenampakannya berupa suatu lapisan yang
telah tererosi dan diatas bidang erosi tersebut diendapkan lapisan yang lain.
Paraconformity, yang menunjukan suatu lapisan diatas dan di bawahnya yang
sejajar, dibidang ketidakselarasannya tidak terdapat tanda-tanda fisik untuk
membedakan bidang sentuh dua lapisan berbeda. Nonconformity, merupakan
ketidakselarasan yang terjadi dimana terdapat kontak jelas antara batuan beku,
batuan sedimen dan batuan metamorf.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dalam praktikum kali ini sebagai berikut:


1. Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antar lapisan
yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studimengenai
litologi (litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif
maupun absolutnya (kronostratigrafi).
2. Bidang perlapisan merupakan hasil dari suatu proses sedimentasi yang berupa:
Berhentinya suatu pengendapan sedimen dan kemudian dilanjutkan oleh
pengendapan sedimen yang lain. Perubahan warna material batuan yang
diendapkan. Perubahan tekstur batuan (misalnya perubahan ukuran dan bentuk
butir). Perubahan struktur sedimen dari satu lapisan ke lapisan lainnya.
Perubahan kandungan material dalam tiap lapisan (komposisi mineral,
kandungan fosil, dll).
3. Prinsip-prinsip dasar stragtigrafi: Prinsip Superposisi, Hukum Datar Asal
(Original Horizontality), Azaz Pemotongan (Cross Cutting), Prinsip
Kesinambungan Lateral (Continuty), Azaz Suksesi Fauna, Teori Katastrofisme,
Teori Uniformitarianisme, dan Siklus Geologi.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar. (2018). Stragtigrafi dan Paleontologi Prinsip-prinsip Dasar Stragtigrafi. Jurnal


Academia.

Alam. (2020). Time-Trend analytics in stratigraphic correlution. Jurnal Geologi dan


Sumber daya mineral.
Diana, R. (2021). Stragtigrafi. E-Modul.

Hamzah. (2019). pengukuran penampang stragtigrafi dan interpretasi data 2D untuk


identifikasi. jurnal Geocelebes.
Jaya. (2019). Stragtigrafi Analisis. Academia.
Noor, D. (2010). Stargtigrafi. jurnal Geocelebes.
Parker. (2019). Ilmu Stragtigrafi. Academia.

sona, a. (2017). Definisi dan Prinsip-prinsip Sragtigrafi. Jurnal Academia.


Zainuri, A. (2019). Analisis Stragtigrafi dan Rumusan Sejarah Geologi Daerah
Limbato, Gorontalo Utara. Jurnal Azimut.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai