Anda di halaman 1dari 22

MENENTUKAN JURUS DAN KEMIRINGAN STRUKTUR

BIDANG DARI DUA BUAH KEMIRINGAN SEMU


(Laporan Praktikum Geologi Struktur)

Oleh
Tiara Tabitha
2115051007

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
Judul Praktikum : Menentukan Jurus dan Kemiringan Struktur Bidang dari
dua Kemiringan Semu

Tanggal Percobaan : 15 Maret 2022

Tempat Percobaam : Rumah secara daring

Nama : Tiara Tabitha

NPM : 2115051007

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 6 (Enam)

Bandar Lampung, 20 Maret 2022


Mengetahui,
Asisten

Restu Wildanu Ahadi


NPM. 1915051045

i
MENENTUKAN JURUS DAN KEMIRINGAN STRUKTUR BIDANG
DARI DUA BUAH KEMIRINGAN SEMU

Oleh
Tiara Tabitha

ABSTRAK

Praktikum pertama mata kuliah geologi struktur dilaksanakan pada selasa, 15 Maret
2022 secara daring. Praktikum ini membahas tentang menentukan jurus dan
kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan semu. Dalam menentukannya,
ada beberapa istilah yang sering digunakan yaitu : Arah (bearing): sudut horisontal
antara garis dengan arah koordinat tertentu, biasanya utara atau selatan. Azimuth:
bearing yang diukur dari utara searah jarum jam. True dip (kemiringan sebenarnya) :
sudut kemiringan terbesar yang terbentuk oleh suatu bidang dengan bidang datar,
diukur tegak lurus perpotongan bidang. Apperent dip (kemiringan semu): sudut
yang terbentuk antara suatu bidang dengan bidang horisontal yang diukur tidak
tegak lurus perpotongan bidang. Jurus (strike): arah garis horisontal yang terbentuk
oleh bidang miring dengan bidang horisontal

Kata Kunci : Jurus dan Kemiringan,.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
Latar Belakang .........................................................................................................1
Tujuan Praktikum .....................................................................................................1
TEORI DASAR .....................................................................................................2
METODOLOGI PRAKTIKUM ..........................................................................4
Alat dan Bahan .........................................................................................................4
Diagram Alir ............................................................................................................5
HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................6
Hasil Pengamatan .....................................................................................................6
Pembahasan ..............................................................................................................6
KESIMPULAN.......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10
LAMPIRAN ..........................................................................................................11

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ..............................................................................................4
Gambar 2. Modul Praktikum ..................................................................................4
Gambar 3. Laptop ...................................................................................................4
Gambar 4. Diagram Alir .........................................................................................5

iv
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Struktur geologi merupakan salah satu tanda bahwa suatu daerah mengalami
deformasi yang sangat intens, sehingga mampu mempengaruhi suatu gerakan tanah.
Akibat dari struktur geologi terbentuk lah zona lemah pada suatu batuan. Rekahan
yang terbentuk akan menjadi jalan masuk air sehingga akan mempercepat proses
pelapukan pada batuan. Rekahan tersebut pula akan mengurangi daya ikat pada
batuan sehingga akan mengurangi tingkat resistensi pada suatu batuan. Semakin
dekat dengan zona struktur maka akan semakin tinggi pula tingkat kerawanannya.

Dalam menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan
semu, ada beberapa istilah yang sering digunakan : Arah (bearing): sudut horisontal
antara garis dengan arah koordinat tertentu, biasanya utara atau selatan. Azimuth:
bearing yang diukur dari utara searah jarum jam. True dip (kemiringan sebenarnya) :
sudut kemiringan terbesar yang terbentuk oleh suatu bidang dengan bidang datar,
diukur tegak lurus perpotongan bidang. Apperent dip (kemiringan semu): sudut
yang terbentuk antara suatu bidang dengan bidang horisontal yang diukur tidak
tegak lurus perpotongan bidang. Jurus (strike): arah garis horisontal yang terbentuk
oleh bidang miring dengan bidang horisontal.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum pada praktikum kali ini adalah.


1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dan istilah-istilah dalam struktur bidang
di ilmu geologi.
2. Mahasiswa dapat menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua
buah kemiringan semu pada ketinggian yang sama
3. Mahasiswa dapat menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua
buah kemiringan semu pada ketinggian yang berbeda
II. TEORI DASAR

Geologi merupakan ilmu pengetahuan yang berfokus untuk memperlajari materi


penyusun kerak bumi, proses berlangsungnya (sebelum, selama dan setelah)
pembentukanya beserta segala bentuk mahluk hidup yang pernah ada atau hidup di
sekitarnya (Ahman Sya, 2012).

Geologi struktur adalah suatu bagian darii ilmu geologi yang mempelajari
mengenai bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Deformasi
batuan merupakan perubahan bentuk serta ukuran pada batuan karena akibat dari
gaya yang bekerja dari dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur
merupakan ilmu yang mempelajari mengenai bentuk arsitektur batuan dan
penjelasan tentang proses pembentukannya. Ada beberapa pendapat bahwa geologi
struktur ditekankan pada pembelajaran mengenai unsur-unsur dari struktur geologi,
seperti perlipatan (fold), patahan (fault), rekahan (fracture), dan sebagainya yang
merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic unit). Tektonik dan geotektonik
merupakan suatu studi dengan skala yang lebih besar, dimana ini mempelajari
tentang objek-objek geologi seperti cekungan sedimentasi, lantai samudera
rangkaian pegunungan, dan sebagainya. (Noor, 2014)

Struktur geologi merupakan tanda bahwa suatu daerah telah mengalami deformasi
yang sangat intens, sehingga dapat memengaruhi gerakan tanah. Dari struktur
geologi tersebut, berakibat membentuknya zona lemah pada suatu batuan. Rekahan
yang terbentuk selanjutnya menjadi jalan bagi air untuk masuk sehingga
mempercepat proses pelapukan pada suatu batuan. Rekahan tersebut juga akan
mengurangi daya ikat di batuan sehingga mengurangi tingkat resistensi dari suatu
batuan. Semakin dekat dengan zona struktur maka tingkat kerawanannya akan
menjadi semakin tinggi. (Sunan, 2019)

Strike atau jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar
dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara. Kemiringan atau Dip adalah
derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang horizontal yang arahnya
tegak lurus dari garis strike. Bidang planar ialah bidang yang relatif lurus,
contohnya ialah bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar, dan sebagainya.
(Wahyuni,2019)

Cara menentukan strike dengan menggunakan kompas geologi yaitu yang pertama,
mencari batuan yang agak rata dapat menggunakan bantuan papan pengalas. Kedua,
menempelkan sisi E (east) badan kompas kebidang batuan dengan lengan kompas
searah dengan strike selanjutnya , mengatur badan kompas hingga gelembung udara
pada Bull’s eye tepat di tengah. Kemudian menekan tombol kecil yang berada
dibadan kompas untuk mengunci posisi jarum kompas. Terakhir, membaca derajat
yang ditunjukkan oleh jarum utara ( N ). Sedangkan cara menentukan dip yaitu yang
pertama menempelkan sisi W (west) badan kompas ke bidang batuan dengan lengan
kompas tegak lurus dengan strike. Kedua, mengatur level tabung klinometer hingga
tepat di tengah dengan kuas yang berada dibadan kompas. kemudian membaca
derajat yang ditunjukkan di klinometer. (Wahyuni, 2019)

3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan saat praktikum adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Alat Tulis

Gambar 2. Modul Praktikum

Gambar 3. Laptop
Diagram Alir
Adapun diagram alir mengenai proses praktikum menentukan jurus dan kemiringan
struktur bidang dari dua buah kemiringan semu kali ini adalah sebagai berikut.

MULAI

Penjelasan Istilah yang sering digunakan dalam menentukan jurus dan


kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan semu

Penjelasan Menentukan Jurus dan Kemiringan Struktur Bidang dari


Dua Buah Kemiringan Semu pada Ketinggian yang sama

Menentukan Jurus dan Kemiringan Struktur Bidang dari Dua Buah


Kemiringan Semu pada Ketinggian yang berbeda

SELESAI

Gambar 4. Diagram Alir

5
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
Tidak terdapat hasil pengamatan pada praktikum kali ini.

Pembahasan
Praktikum Geologi Struktur dilakukan secara daring pada tanggal 15 Maret 2022,
sebelum mulai diadakan pretest terlebih dahulu. Materi pretest yang dibahas berasal
dari modul yang telah diberikan sebelumnya. Setelah pretest selesai selanjutnya
adalah penyampaian materi mengenai geologi struktur dan materi tentang cara
menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua kemiringan semu baik
dalam ketinggian yang sama maupun berbeda. Selain itu diberikan juga penjelasan
tentang istilah yang sering digunakan seperti Arah (bearing), Azimuth, True dip
(kemiringan sebenarnya), Apperent dip (kemiringan semu), dan Jurus (strike).
Terakhir, praktikum diakhiri dengan sesi tanya jawab antara asdos dan praktikan.

Geologi struktur adalah suatu bagian darii ilmu geologi yang mempelajari
mengenai bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Deformasi
batuan merupakan perubahan bentuk serta ukuran pada batuan karena akibat dari
gaya yang bekerja dari dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur
merupakan ilmu yang mempelajari mengenai bentuk arsitektur batuan dan
penjelasan tentang proses pembentukannya. Ada beberapa pendapat bahwa geologi
struktur ditekankan pada pembelajaran mengenai unsur-unsur dari struktur geologi,
seperti perlipatan (fold), patahan (fault), rekahan (fracture), dan sebagainya yang
merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic unit). Tektonik dan geotektonik
merupakan suatu studi dengan skala yang lebih besar, dimana ini mempelajari
tentang objek-objek geologi seperti cekungan sedimentasi, lantai samudera
rangkaian pegunungan, dan sebagainya.

Struktur geologi merupakan tanda bahwa suatu daerah telah mengalami deformasi
yang sangat intens, sehingga dapat memengaruhi gerakan tanah. Dari struktur
geologi tersebut, berakibat membentuknya zona lemah pada suatu batuan. Rekahan
yang terbentuk selanjutnya menjadi jalan bagi air untuk masuk sehingga
mempercepat proses pelapukan pada suatu batuan. Rekahan tersebut juga akan
mengurangi daya ikat di batuan sehingga mengurangi tingkat resistensi dari suatu
batuan. Semakin dekat dengan zona struktur maka tingkat kerawanannya akan
menjadi lsemakin tinggi.

6
Struktur Garis merupakan sebuah struktur batuan dimana ia membentuk suatu
geometri garis.Contoh : Gores garis, lineasi, hinge line, dll. Sedangkan Struktur
Bidang merupakan sebuah struktur batuan dimana ia membentuk suatu geometri
bidang. Contoh : ketidakselarasan, sesar, perlapisanbatuan, kekar, urat (vein),
lipatan, dll.

Beberapa istilah yang digunakan dalam menentukan jurus dan kemiringan struktur
bidang dari dua buah kemiringan semu diantaranya adalah :
• Arah (bearing): merupakan sudut horizontal antara garis dan arah koordinat
tertentu, utara/selatan.
• Azimuth: merupakan bearing yang diukur dari arah utara yaitu searah
dengan jarum jam.
• True dip (kemiringan sebenarnya) : merupakan sudut kemiringan terbesar
yang dibentuk dari suatu bidang dengan bidang datar, dan diukur dengan
tegak lurus pada perpotongan bidang.
• Apperent dip (kemiringan semu): sudut yang terbentuk antara suatu bidang
dengan bidang horisontal yang diukur tidak tegak lurus perpotongan bidang.
• Jurus (strike): merupakan arah garis horizontal yang terbentuk dari bidang
miring dengan bidang horizontal.

Strike (jurus) adalah sebuah arah dari garis yang dibentuk oleh perpotongan suatu
bidang planar dengan bidang horizontal yang ditinjau dari arah utara. Cara
menentukan strike adalah dengan menggunakan kompas geologi. Pertama, carilah
batuan yang agak rata dengan menggunakan bantuan papan pengalas. Lalu,
tempelkan sisi E (east) kompas ke bidang batuan, lengan kompas searah dengan
strike. Kemudian, atur badan kompas sampai gelembung udara pada Bull’s eye
berada tepat di tengah. Lalu menekan sebuah tombol kecil yang berada di badan
kompas yang bertujuan untuk mengunci posisi jarum kompas Terakhir, bacalah
derajat pada kompas yang ditunjukkan dengan jarum utara ( N ).
Kemiringan (Dip) merupakan derajat yang dibentuk antara bidang planar dan
bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike. Bidang planar
merupakan suatu bidang yang relatif lurus, contohnya yaitu bidang perlapisan,
bidang sesar, bidang kekar, dan sebagainya. Cara menentukan dip yaitu pertama
tempelkan sisi W (west) kompas ke bidang batuan dengan lengan kompas yang
tegak lurus dengan strike. Lalu, langkah selanjutnya ialah mengatur level pada
tabung klinometer agar berada tepat di tengahnya dengan menggunakan kuas yang
berada di badan kompas Terakhir, bacalah derajat yang ditunjukkan pada
klinometer.
Tugas yang diberikan pada praktikum kali ini adalah menentukan dan menggambar
jurus dan kemiringan suatu bidang pada kertas milimeter blok. Tugas yang
diberikan yaitu : 1. Gambarlah suatu rebahan masing-masing bidang yang
memuat suatu kemiringan semu sesuai dengan arahnya di titik O dengan
kedalaman d sehingga menghasilkan bidang OCF dan ODE. 2.Hubungkan titik D
dan C. Garis DC merupakan proyeksi horisontal jurus bidang ABFE: N Z0E.
3.Melalui O buatlah garis tegak lurus DC sehingga memotong di L. 4. Ukurkan LK

7
sepanjang d pada garis DC. Sudut LOK adalah kemiringan sebenarnya dari bidang
ABFE. 5.Jadi, kedudukan bidang tersebut = NZ0E/a0. Dimana a = true dip. b1, b2
= apparent dip. Kedudukan = NZ°E/a°.
Dalam mengerjakan tugas ini saya tidak mengalami kendala. Akan tetapi,
diperlukan ketelitian dalam mengerjakan tugas ini agar gambar yang dihasilkan rapi
dan memiliki panjang garis yang sesuai.

8
V. KESIMPULAN

1. Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi
batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya
yang bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu
yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi
serta menjelaskan proses pembentukannya.
2. Beberapa istilah yang digunakan dalam menentukan jurus dan kemiringan
struktur bidang dari dua buah kemiringan semu diantaranya adalah Arah (bearing),
Azimuth, True dip (kemiringan sebenarnya), Apperent dip (kemiringan semu), dan
Jurus (strike).
3. Strike atau jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar
dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara.
4. Kemiringan atau Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan
bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike.
.
DAFTAR PUSTAKA

Sunan, H. L. dkk., 2019. ANALISIS JENIS STRUKTUR GEOLOGI


IMPLIKASINYA TERHADAP BENCANA LONGSOR DAERAH
KANDANGSERANG KECAMATAN KANDANGSERANG
KABUPATEN PEKALONGAN JAWA TENGAH

Noor, D. 2014. Pengantar Geologi. Yogyakarta : Deepublish.

Wahyuni, A., dkk. 2019. PENGUKURAN STRIKE DAN DIP DI DESA


PADAELO’ KECAMATAN MALLAWA KABUPATEN MAROS
SULAWESI SELATAN.

Hermawan, H. 2018. GEOWISATA:Solusi Pemanfaatan Kekayaan Geologi yang


Berwawasan Lingkungan
LAMPIRAN
Pembahasan laporan
1. Jalannya praktikum
2. Pengertian geologi struktur dan struktur garis serta struktur bidang
3. Arah, azimuth, true dip, apperent dip, dan jurus
4. Pembahasan tugas
5. Kendala dalam mengerjakan tugas

12
Foto Pretest

13
14
Foto Tugas 1 Praktikum Geologi Struktur

15
Plagiarism Checker Pembahasan

16
17

Anda mungkin juga menyukai