MODUL KE – 01
PENGENALAN PHYTON DAN SISTEM
MATRIKS
Oleh:
Novia Purnama Suci - 12117035
Asisten :
1. Putu Pradnya Andika -12115017
2. Diana Putri Yuliza -12115024
3. Prana Al Mahkya -12116160
4. Felik Destian Putra -12116007
5. M. Fadel Hotman -12116062
6. Nugroho Prasetyo -12116155
7. Kris Hamonangan P. David -12116133
8. Sadrak Siregar -12116085
B. Operasi pengurangan B - D
C. Operasi Perkalian Cross Matriks A dan C
Perbedaan perkalian skalar dan vektor adalah untuk rumus Perkalian Skalar
Matriks dilakukan dengan cara konstanta yang artinya nilai matriks bisa dikalikan
dengan cara mengalikan setiap elemen atau komponen nilai matriks dengan skalar.
Misalnya nilai Matriks A dikalikan dengan skalar D maka setiap elemen atau komponen
Matriks A dikali dengan D. Untuk perkalian skalar elemen yang akan dikalikan adalah
elemen-elemen yang sama. Misalnya kita akan mengalikan baris pertama kolom
pertama pada matriks A akan dikalikan juga dengan elemen baris pertama kolom
pertama pada matriks D, begitupun selanjutnya. Dalam perkalian skalar jumlah baris
dan kolom pada matriks tidak harus mempunyai ordo yang sama. Untuk perkalian
vektor matriks maka Konsep perhitungan perkalian matriks adalah mengalikan elemen-
elemen baris pada matriks pertama dengan elemen-elemen kolom pada matriks ke dua.
Setiap anggotan elemen matriks dikalikan dengan anggota elemen matriks lainnya
sesuai urutan dan aturan yang berlaku pada perkalian matriks. Untuk dapat mencari
perkalian vektor, matriks yang akan dikalikan harus memenuhi syarat nya yaitu, jumlah
kolom matriks pertama (m) jumlahnya harus sama dengan jumlah baris matriks yang
kedua (n). Sehingga berlaku konsep perkalian matriks mxn.
Matriks singular adalah matriks non-invertibel yang artinya matriks tidak bisa di
balik, jadi matriks singular apabila diinvers atau di balik maka tidak dapat dilakukan
penghitungan. Matriks dikatakan adalah matriks singular yang tidak bisa di hitung
apabila determinan dari matriks tersebut adalah 0 (nol). Nilai determinan sama dengan
nol apabila di invers akan menghasilkan matriks yang memiliki nilai tak terhingga.
Sedangkan matriks non-singular adalah kebalikan dari matriks singular. Yaitu matriks
bisa dibalik, dimana jika matriks tersebut dikalikan dengan invers matriks itu sendiri
akan menghasilkan matriks identitas. Determinan matriks non singular tidak sama
dengan nol (mempunyai nilai).
Sebelum mencari invers, kita harus mencari determinan karena syarat matriks
dapat diinverskan salah satunya yaitu
determinan dari matriks ada nilainya atau tidak
sama dengan nol. Rumus determinan matriks yaitu :
Setelah dipastikan determinan matriks ada nilainya atau tidak sama dengan nol .kita
dapat mencari nilai invers dari matriks tersebut dengan
menggunakan rumus :
VI. KESIMPULAN
Bahasa pemrograman Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun
1990 di Stichting Mathematisch Centrum (CWI),
Bahasa python merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi
sehingga lebih mudah dipahami dibandingkan bahasa pemrograman lainnya
Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun secara baris atau kolom atau
kedua-duanya dan di dalam suatu tanda kurung. Bilangan-bilangan yang
membentuk suatu matriks disebut sebagai elemen-elemen matriks.
Perkalian Skalar Matriks dilakukan dengan cara konstanta yang artinya nilai
matriks bisa dikalikan dengan cara mengalikan setiap elemen atau komponen
nilai matriks dengan skalar.
Perkalian vektor matriks maka Konsep perhitungan perkalian matriks adalah
mengalikan elemen-elemen baris pada matriks pertama dengan elemen-elemen
kolom pada matriks ke dua. Setiap anggotan elemen matriks dikalikan dengan
anggota elemen matriks lainnya sesuai urutan dan aturan yang berlaku pada
perkalian matriks.
Matriks singular adalah matriks non-invertibel yang artinya matriks tidak bisa di
balik, jadi matriks singular apabila diinvers atau di balik maka tidak dapat
dilakukan penghitungan.
Sedangkan matriks non-singular adalah kebalikan dari matriks singular. Yaitu
matriks bisa dibalik, dimana jika matriks tersebut dikalikan dengan invers
matriks itu sendiri akan menghasilkan matriks identitas. Determinan matriks non
singular tidak sama dengan nol (mempunyai nilai).